Surat Al-Muzzammil Ayat 9
رَّبُّ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَٱتَّخِذْهُ وَكِيلًا
Arab-Latin: Rabbul-masyriqi wal-magribi lā ilāha illā huwa fattakhiż-hu wakīlā
Artinya: (Dialah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.
« Al-Muzzammil 8 ✵ Al-Muzzammil 10 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Muzzammil Ayat 9
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Muzzammil Ayat 9 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran berharga dari ayat ini. Didapatkan kumpulan penjelasan dari banyak ahli tafsir berkaitan makna surat Al-Muzzammil ayat 9, misalnya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
8-9. Sebutlah (wahai Nabi) Nama Tuhanmu, panggilah Dia dengannya, menghadaplah secara total kepadaNya dalam beribadah dan bertakwalah kepadaNya. Dia-lah pemilik timur dan barat, tidak ada sesembahan yang haq kecuali Dia, bersandarlah kepadaNya, dan serahkanlah segala urusanmu kepadaNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
9. Milik Allah kerajaan yang ada di antara timur dan barat yang meliputi seluruh makhluk; hanya Dia yang berhak disembah, maka sandarkanlah kepada-Nya segala urusanmu dan bertawakkal-lah hanya kepada-Nya, kerena Dia Maha Kuasa.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
9. Pemilik timur dan Pemilik barat, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain-Nya, maka jadikan Dia sebagai pelindung-Mu, engkau bersandar kepada-Nya dalam segala urusanmu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
9. فَاتَّخِذْهُ وَكِيلًا (maka ambillah Dia sebagai pelindung)
Yakni serahkanlah segala urusanmu kepada-Nya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
9. Allah adalah Tuhan kerajaan timur dan barat, atau Penguasa seluruh alam. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, maka jadikanlah Allah sebaik-baik pengurus urusanmu. Hanya kepada-Nya urusanmu engkau serahkan dan pasrahkan
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Tuhan timur dan barat. Tidak ada tuhan selain Dia. Maka jadikanlah Dia sebagai pelindung
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
9. “(Dia-lah) Rabb masyriq dan maghrib,” ini adalah isim jenis yang mencakup seluruh arah timur dan barat. Allah adalah Rabb seluruh timur dan barat serta segala cahaya yang ada padanya serta segala sesuatu yang menjadi maslahat miliknya dari alam atas dan alam bawah. Allah adalah Rabb segala sesuatu, Pencipta dan Pengaturnya. “Tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia,” yakni, tidak ada yang berhak disembah selain WajahNya Yang Agung Yang berhak diistimewakan dan dicintai, diagungkan dan dimuliakan, karena itu Allah berfirman, “Maka ambillah Dia sebagai pelindung,” yakni Penjaga dan Pengatur untuk segala urusanmu.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-9
Allah SWT memerintahkan kepada RasulNya SAW untuk meninggalkan selimut yang menutupi dirinya di malam hari, lalu bangun untuk menunaikan ibadah kepada Tuhannya SWT, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedangkan mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka (16)) (Surah As-Sajdah) Demikianlah Nabi SAW, beliau mengerjakan apa yang diperintahkan Allah SWT kepadanya seperti qiyamul lail. Hal itu wajib khusus bagi Nabi SAW, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji (79)) (Surah Al-Isra’) di sini Allah menjelaskan kadar waktu baginya untuk melakukan qiyamul lail .Jadi Allah SWT berfirman: (Hai orang yang berselimut (Muhammad), (1) bangunlah (untuk salat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya) (2))
(Hai orang yang berselimut (1)) yaitu wahai orang yang sedang tidur.
Qatadah berkata bahwa maknannya adalah orang yang berselimut dengan pakaiannya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Hai orang yang berselimut (1)) Allah SWT berfirman, "Wahai Muhammad, engkau selimuti Al-Qur'an"
Firman Allah SWT: ((yaitu) seperduanya) badal dari malam hari, (atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua) yaitu Kami memerintakan kepadamu untuk melakukan shalat di tengah malam, lebih sedikit atau kurang sedikit tidak ada dosa bagimu dalam hal itu.
Firman Allah SWT: (Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan) yaitu, bacalah Al-Qur'an dengan perlahan-lahan karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkannya, dan demikianlah Nabi SAW membacanya. Aisyah berkata bahwa Nabi SAW membaca Al-Qur'an lalu beliau membacanya dengan tartil sehingga bacaan beliau paling Iama dibandingkan dengan orang lain.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat (5)) Al-Hasan dan Qatadah berkata bahwa maknanya adalah berat mengamalkannya.
DIkatakan bahwa itu adalahberat saat diturunkan karena keagungannya. Sebagaimana yang dikatakan Zaid bin Tsabi bahwa pernah diturunkan wahyu kepada Rasulullah SAW, sedangkan paha beliau ada di atas pahaku. Maka hampir saja pahaku remuk.
Firman Allah SWT (Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan (6)) Abu Ishaq meriwayatkan dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa kata “nasya’a” adalah berdiri dalam bahasa Habsyah.
Ibnu Abbas berkata bahwa malam hari seluruhnya dinamakan “nasyi’ah”. Demikian juga dikatakan Mujahid dan lainnya
Jadi “nasyi’atul lail” adalah waktu dari malam hari, yang keseluruhannya dinamakan “nasyi’ah”, yaitu bagian-bagiannya. Makna yang dimaksud adalah bahwa melakukan qiyamul lail itu lebih antara hati dan lisan dan lebih meresap ketika membaca Al-Qur’an. Oleh karena itu Allah berfirman: (adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan) yaitu lebih meresap dalam hati dalam menunaikan bacaan Al-Qur'an dan lebih mudah memahaminya daripada shalat di siang hari, karena siang hari merupakan waktu menyebar manusia, banyak suara gaduh dan waktu mencari penghidupan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak)) Mujahid dan Qatadah berkata bahwa makna yang dimaksud adalah waktu luang yang panjang. As-Suddi berkata bahwa maknannya adalah sunnah yang banyak.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (bangunlah (untuk salat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya) (2) (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit) Hal ini memberatkan orang-orang mukmin, kemudian Allah memberikan keringanan kepada mereka dan mengasihi mereka. Jadi Allah menurunkan firmanNya setelah itu: (Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang lain, mereka berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah) sampai firmanNya: (maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an) (Surah Al-Muzzammil: 20) Maka Allah SWT memberikan keluasan bagi mereka, (segala puji bagi Allah) dan Dia tidak mempersulit mereka.
Firman Allah SWT: (Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan (8)) yaitu perbanyaklah mengingatNya dan luangkanlah waktu untuk beribadah kepadaNya jika kamu telah selesai dari kesibukanmu dan menyelesaikan apa yang kamu butuhkan berupa urusan duniamu, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (7)) (Surah Asy-Syarh) yaitu apabila kamu telah selesai dari kesibukanmu, maka luangkanlah dirimu untuk mengerjakan ketaatan dan beribadah kepadaNya, agar kamu menjadi orang yang berlapang dada. Ibnu Zaid mengatakan hal yang semakna dengan itu atau mendekatinya.
Ibnu Abbas dan Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan) yaitu, ikhlaslah dalam beribadah kepadaNya.
Ibnu Jarir berkata, bahwa dikatakan kepada seorang hamba bahwa dia adalah orang yang tekun beribadah. Termasuk di dalamnya adalah hadits yang melarang melakukan tabattul, yaitu menghabiskan seluruh usia untuk beribadah dan meninggalkan perkawinan.
Firman Allah SWT: ((Dialah) Tulian timur dan barat, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai Pelindung (9)) yaitu Dialah Dzat yang Maha Merajai, yang Mengatur semua yang ada di timur dan barat, tidak ada Tuhan selain Dia. Maka sebagaimana kamu mengesakan Dia dalam ibadah, esakanlah juga Dia dalam bertawakal, dan jadikanlah Dia sebagai Pelindung. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya) (Surah Hud: 123) dan (Hanya kepadaMulah kami menyembah dan hanya kepadaMulah kami meminta pertolongan (5)) (Surah Al-Fatihah) dan banyak ayat lain yang semakna dengan ini yang mengandung perintah untuk mengesakan peribadatan dan ketaatan hanya kepada Allah, serta berserah diri hanya kepadaNya
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Muzzammil ayat 9: 8-9. Mintalah pertolongan wahai Nabi Allah atas dakwahmu dengan menyebut nama Allah dan bertasbihlah malam dan siang, dan tekunlah dalam beribadah kepada Tuhanmu dan sampaikan risalah Tuhanmu dengan secara sempurna, dan berpegang teguhlah dengan apa yang ada di sisi Tuhanmu, serta tawakal kepada-Nya; Karena Dia adalah Tuhan pemilik timur dan barat, dan berkuasa pada keduanya, serta tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Dia; Engkau telah tahu itu, maka berpegang teguhlah kepada-Nya dan pasrahkan segala urusanmu kepada-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni yang diserahi semua urusan atau yang menjaga dan mengurus semua urusanmu.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Muzzammil Ayat 9
Mengapa harus menyebut nama Allah, karena dialah tuhan timur dan barat yakni alam semesta, tidak ada tuhan yang mengendalikan alam raya selain dia, maka jadikanlah dia sebagai pelindung dan serahkanlah segala urusan hidup setelah berusaha dengan maksimal. 10. Di samping berusaha sungguh-sungguh dan berserah diri kepada Allah, modal sukses dalam menyampaikan dakwah adalah sabar. Inilah yang ditegaskan dalam ayat ini. Dan bersabarlah wahai nabi Muhammad terhadap apa saja yang mereka katakan yang menyakitimu dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik sehingga mereka tidak merasa bahwa engkau memusuhi mereka dan menaruh dendam terhadap mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beragam penjabaran dari beragam pakar tafsir terhadap isi dan arti surat Al-Muzzammil ayat 9 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita semua. Bantu dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.