Surat Al-Jin Ayat 17
لِّنَفْتِنَهُمْ فِيهِ ۚ وَمَن يُعْرِضْ عَن ذِكْرِ رَبِّهِۦ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًا
Arab-Latin: Linaftinahum fīh, wa may yu'riḍ 'an żikri rabbihī yasluk-hu 'ażāban ṣa'adā
Artinya: Untuk Kami beri cobaan kepada mereka padanya. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang amat berat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Penting Terkait Surat Al-Jin Ayat 17
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Jin Ayat 17 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran penting dari ayat ini. Tersedia berbagai penafsiran dari para mufassirin terhadap makna surat Al-Jin ayat 17, misalnya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
16-17. Bila orang-orang kafir dari kalangan jin dan manusia berjalan di atas jalan Islam dan tidak menyimpang darinya, niscaya Kami menurunkan kepada mereka hujan yang deras, dan Kami lapangkan rizki bagi mereka di dunia untuk menguji mereka, bagaimana mereka mensyukuri nikmat Allah kepada mereka? Barangsiapa berpaling dari Tuhannya dengan tidak menaatiNya, tidak mendengar dan merenungkan al-Quran, serta tidak mengamalkannya, niscaya Allah memasukannya ke dalam siksa yang besar dan berat.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
17. Untuk Kami uji mereka dengannya, apakah mereka mensyukuri nikmat Allah ataukah mengkufurinya? Dan barangsiapa berpaling dari Al-Qur`ān dan nasihat-nasihat yang ada di dalamnya niscaya Rabbnya akan memasukkannya ke dalam siksa yang berat, yang dia tidak mampu menahannya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
17. لِّنَفْتِنَهُمْ فِيهِ ۚ (Untuk Kami beri cobaan kepada mereka padanya)
Yakni agar Kami dapat menguji mereka sehingga Kami mengetahui bagaimana rasa syukur mereka atas kenikmatan itu.
وَمَن يُعْرِضْ عَن ذِكْرِ رَبِّهِۦ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًا (Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang amat berat)
Yakni dan barangsiapa yang berpaling dari al-Qur’an atau dari peringatan, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam azab yang berat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
17. Itu semua Kami jadikan sebagai ujian bagi mereka, barang siapa berpaling dari Al-quran, akan Kami masukkan ke dalam azab yang sangat besar
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Dengan itu Kami hendak menguji mereka} Kami menguji mereka {Siapa saja yang berpaling dari peringatan Tuhannya niscaya Dia akan memasukkannya} memasukkannya {ke dalam azab yang sangat berat} yang menderita
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
15-17. “Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu (bahan bakar) bagi Neraka Jahanam.” Hal itu sebagai balasan atas amal perbuatan mereka dan bukan kezhaliman Allah, sebab sesungguhnya, “jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rizki yang banyak),” yakni, lezat dan luas (banyak). Tidak ada yang menghalangi mereka dari hal itu selain kezhaliman dan permusuhan mereka. “Untuk Kami beri cobaan kepada mereka padanya,” yakni, agar Kami menguji mereka di dalamnya agar terlihat jelas siapa yang benar dan siapa yang berdusta. “Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Rabbnya, niscaya akan dimasukkanNya ke dalam azab yang amat berat,” yakni barangsiapa yang berpaling dari peringatan Allah yaitu (yang tertuang dalam) KItabNya dan tidak mengikutinya, justru melalaikannya, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam siksaan yang amat berat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 11-17
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang jin bahwa mereka berkata tentang mereka: (Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya) yaitu tidak begitu (Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda) yaitu, berbeda-beda pendapat dan jalannya serta terpecah belah. Ibnu Abbas, Mujahid dan lainnya berkata tentang firmanNya: (Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda) yaitu di antara kami ada yang beriman dan ada yang kafir.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya kami mengetahui, bahwa kami sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di muka bumi, dan sekali-kali tidak (pula) dapat melepaskan diri (dari-Nya) dengan lari (12)) yaitu kami mengetahui bahwa kekuasaan Allah itu atas diri kami dan sesungguhnya kami tidak dapat menyelamatkan diri di bumi, sekalipun kami lari dengan sekuat kami. Karena sesungguhnya Dia berkuasa atas kami, tidak ada seorang pun yang dapat menghalangiNya dari kami (Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al-Qur'an), kami beriman kepadanya) Mereka merasa bangga dengan keimanan mereka, dan hal ini merupakan kebanggaan, kemuliaan yang tinggi, dan sifat baik mereka.
Ucapan mereka: (Barang siapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan) Ibnu Abbas, Qatadah, dan selain keduanya berkata bahwa dia tidak akan merasa takut kebaikannya dikurangi atau dibebankan kepadanya dosa orang lain. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya) (Surah Thaha: 112)
(Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran) yaitu di antara kami ada orang yang berserah diri dan ada yang melampaui batas dan menyimpang dari kebenaran. Berbeda dengan kata “Al-muqsith” karena itu artinya adil. (Barang siapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus) yaitu, mencari jalan keselamatan untuk mereka (Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahanam (15)) yaitu bahan bakar yang menambah nyala api menggunakan mereka.
Firman Allah SWT: (Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak) (16) Untuk Kami beri cobaan kepada mereka dengan melaluinya) Para mufasir berbeda pendapat tentang makna ayat ini, ada dua pendapat.
Salah satunya berkata bahwa seandainya jin yang menyimpang dari kebenaran itu menempuh jalan Islam dan kembali kepada jalan kebenaran serta tetap menempuhnya (benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak)) yaitu banyak, makna yang dimaksud adalah memberinya rezeki. Sebagaimana firman Allah SWT: (Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil, dan (Al-Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka) (Surah Al-Maidah: 66) dan (Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi) (Surah Al-A'raf: 96) Dengan demikian,maka firman Allah SWT: (Untuk Kami beri cobaan kepada mereka dengan melaluinya) maknanya adalah untuk Kami uji mereka dengannya, sebagaimana yang dikatakan Zaid bin Aslam terkait firmanNya (Untuk Kami beri cobaan kepada mereka dengan melaluinya) adalah agar Kami menguji mereka, siapakah di antara mereka yang tetap pada jalan petunjuk, dan siapa di antara mereka yang murtad menuju jalan kesesatan?
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu) yaitu seandainya mereka semuanya beriman, maka Kami luaskan bagi mereka rezeki Kami di dunia,
Pendapat kedua tentang firmanNya: (Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu) yaitu jalan kesesatan (benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar) yaitu Kami luaskan rezeki bagi mereka sebagai pembiaran, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka. Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa (44)) (Surah Al-An'am) dan (Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa) (55) Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar (56)) (Surah Al-Mu’minun) Ini adalah pendapat Abu Mijlaz yaitu Lahiq bin Humaid, karena dia berkata tentang firman Allah SWT: (Dan bahwasanya jikalau mereka tetap pada jalan itu) yaitu jalan kesesatannya. Pendapat ini cukup memiliki beberapa pandangan, dan didukung dengan firman Allah SWT (Untuk Kami beri cobaan kepada mereka dengan melaluinya)
Firman Allah SWT: (Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya. niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang amat berat) yaitu azab yang berat, keras, dan menyakitkan. Mujahid berkata tentang firmanNya: (azab yang amat berat) yaitu berat tanpa ada istirahatnya.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Jin ayat 17: 16-17. Seandainya kalian wahai orang-orang kafir mau istiqamah menempuh jalan yang padanya datang wahyu, maka sungguh Allah akan bukakan pintu-pintu rezeki kepada kalian, dan akan Allah luaskan dunia pada kalian; Untuk menguji kalian dengan nikmat ini dan Allah akan melihat siapa yang mengakui karunianya kemudian ia bersyukur kepada Allah. Dan barangsiapa yang melampaui batas maka di akan jatuh dalam cobaan dan celaka. Kemudian Allah mengabarkan, barangsiapa yang menolak Al Qur’an maka Allah akan timpakan adzab yang pedih. Allah menegaskan akan air dengan menyebutkannya karena air adalah sumber kehidupan yang tidak aka nada kehidupan kecuali dengannya. Allah berfirman : وَجَعَلْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ , yang artinya : Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. {Al Anbiya : 30}.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Agar terlihat jelas siapa yang jujur dan siapa yang dusta.
Yakni dari kitab-Nya, dimana dia tidak mengikutinya dan tidak tunduk kepadanya, bahkan lalai terhadapnya niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang sangat berat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Jin Ayat 17
Dengan cara itu, tujuan pemberian rezeki adalah bahwa kami hendak menguji mereka, barang siapa lulus dari ujian itu dengan tetap patuh kepada Allah, maka akan mendapat kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang sangat berat. 18. Kelompok ayat ini berbicara tentang kenabian, keesaan Allah dan keniscayaan kiamat sebagai kesimpulan uraian kisah jin yang disebut pada ayat-ayat sebelumnya. Dan sesungguhnya masjid-masjid yaitu bangunan khusus yang didirikan sebagai tempat beribadah kepada Allah itu adalah untuk Allah sehingga seluruh aktifitas di dalamnya haruslah difokuskan hanya untuk Allah. Maka janganlah kamu menyembah apa pun di dalamnya selain Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian kumpulan penafsiran dari banyak mufassirun berkaitan isi dan arti surat Al-Jin ayat 17 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita semua. Bantulah usaha kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.