Surat Al-Jin Ayat 13

وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا ٱلْهُدَىٰٓ ءَامَنَّا بِهِۦ ۖ فَمَن يُؤْمِنۢ بِرَبِّهِۦ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَلَا رَهَقًا

Arab-Latin: Wa annā lammā sami'nal-hudā āmannā bih, fa may yu`mim birabbihī fa lā yakhāfu bakhsaw wa lā rahaqā

Artinya: Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al Quran), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan.

« Al-Jin 12Al-Jin 14 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Berkaitan Surat Al-Jin Ayat 13

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Jin Ayat 13 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah mendalam dari ayat ini. Diketemukan pelbagai penjabaran dari berbagai ulama tafsir berkaitan makna surat Al-Jin ayat 13, di antaranya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

13. Ketika kami mendengar al-Quran, kami beriman kepadanya, kami mengakuinya bahwa ia berasal dari sisi Allah. Maka barangsiapa beriman kepada Tuhannya, dia tidak takut kebaikannya akan dikurangi dan tidak takut kezhaliman dengan ditambahkannya keburukannya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

13. Dan setelah kami mendengarkan al-Qur’an yang mengajak kepada kebaikan dan petunjuk, maka kami benar-benar beriman kepada Allah, rasul-Nya, dan kitab-Nya. Dan kami mengetahui Allah tidak akan menzalimi seorangpun yang beriman kepada-Nya, dan tidak akan membebani hamba-Nya di luar kemampuannya.

Ayat ini menunjukkan bahwa tuntunan agama itu mudah dan semua akan mendapat balasan amalannya secara adil.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

13. Dan bahwasanya kami saat mendengarkan Al-Qur`ān yang menunjukkan kepada jalan yang lurus, kami mengimaninya. Maka barangsiapa beriman kepada Rabbnya niscaya ia tidak khawatir kebaikannya akan dikurangi dan tidak takut ditambahkan kepadanya dosa atas dosa-dosanya yang telah lalu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

13. فَمَن يُؤْمِنۢ بِرَبِّهِۦ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَلَا رَهَقًا (Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan)
Makna (البخس) yakni pengurangan. Sedangkan (الرهق) yakni kezaliman.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

13. Adapun jika kami mendengarkan ayat Alquran, maka kami meyakini dan membenarkan bahwa Alquran adalah kalam Allah. Siapa dari kami yang beriman bahwa Allah Maha Esa, maka mereka tidak akan takut akan berkurang kebaikannya sedikitpun, dan juga tidak akan takut jika kedzaliman ditambahkan bagi mereka. Albukhsu adalah berkurang, dan arrahaqu adalah kedhaliman dan tipu daya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sesungguhnya ketika mendengar petunjuk, kami beriman kepadanya. Maka, siapa yang beriman kepada Tuhannya tidak takut terhadap pengurangan} pengurangan dari kebaikannya {dan tidak (pula) akan kesulitan} tidak dizalimi yaitu tidak ditambah keburukannya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

13. “Dan kami tatkala mendengarkan petunjuk (al-Quran) tersebut,” yakni al-Quran yang mulia yang menunjukkan ke jalan yang lurus, kami mengetahui petunjuknya, mempengaruhi hati kami dan kami beriman padanya. Selanjutnya para jin menyebutkan apa yang mendorong orang beriman, “Barangsiapa beriman kepada Rabbnya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan,” yakni siapa pun yang beriman kepadaNya dengan benar, pahalanya tidak akan dikurangi dan tidak akan disakiti oleh apa pun. Ketika selamat dari keburukan, ia mendapatkan kebaikan. Iman adalah faktor yang mendorong untuk mendapatkan berbagai kebaikan dan menafikan segala keburukan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 11-17
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang jin bahwa mereka berkata tentang mereka: (Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya) yaitu tidak begitu (Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda) yaitu, berbeda-beda pendapat dan jalannya serta terpecah belah. Ibnu Abbas, Mujahid dan lainnya berkata tentang firmanNya: (Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda) yaitu di antara kami ada yang beriman dan ada yang kafir.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya kami mengetahui, bahwa kami sekali-kali tidak akan dapat melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di muka bumi, dan sekali-kali tidak (pula) dapat melepaskan diri (dari-Nya) dengan lari (12)) yaitu kami mengetahui bahwa kekuasaan Allah itu atas diri kami dan sesungguhnya kami tidak dapat menyelamatkan diri di bumi, sekalipun kami lari dengan sekuat kami. Karena sesungguhnya Dia berkuasa atas kami, tidak ada seorang pun yang dapat menghalangiNya dari kami (Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al-Qur'an), kami beriman kepadanya) Mereka merasa bangga dengan keimanan mereka, dan hal ini merupakan kebanggaan, kemuliaan yang tinggi, dan sifat baik mereka.
Ucapan mereka: (Barang siapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan) Ibnu Abbas, Qatadah, dan selain keduanya berkata bahwa dia tidak akan merasa takut kebaikannya dikurangi atau dibebankan kepadanya dosa orang lain. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya) (Surah Thaha: 112)
(Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran) yaitu di antara kami ada orang yang berserah diri dan ada yang melampaui batas dan menyimpang dari kebenaran. Berbeda dengan kata “Al-muqsith” karena itu artinya adil. (Barang siapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus) yaitu, mencari jalan keselamatan untuk mereka (Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahanam (15)) yaitu bahan bakar yang menambah nyala api menggunakan mereka.
Firman Allah SWT: (Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak) (16) Untuk Kami beri cobaan kepada mereka dengan melaluinya) Para mufasir berbeda pendapat tentang makna ayat ini, ada dua pendapat.
Salah satunya berkata bahwa seandainya jin yang menyimpang dari kebenaran itu menempuh jalan Islam dan kembali kepada jalan kebenaran serta tetap menempuhnya (benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak)) yaitu banyak, makna yang dimaksud adalah memberinya rezeki. Sebagaimana firman Allah SWT: (Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil, dan (Al-Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka) (Surah Al-Maidah: 66) dan (Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi) (Surah Al-A'raf: 96) Dengan demikian,maka firman Allah SWT: (Untuk Kami beri cobaan kepada mereka dengan melaluinya) maknanya adalah untuk Kami uji mereka dengannya, sebagaimana yang dikatakan Zaid bin Aslam terkait firmanNya (Untuk Kami beri cobaan kepada mereka dengan melaluinya) adalah agar Kami menguji mereka, siapakah di antara mereka yang tetap pada jalan petunjuk, dan siapa di antara mereka yang murtad menuju jalan kesesatan?
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu) yaitu seandainya mereka semuanya beriman, maka Kami luaskan bagi mereka rezeki Kami di dunia,
Pendapat kedua tentang firmanNya: (Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu) yaitu jalan kesesatan (benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar) yaitu Kami luaskan rezeki bagi mereka sebagai pembiaran, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka. Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa (44)) (Surah Al-An'am) dan (Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa) (55) Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar (56)) (Surah Al-Mu’minun) Ini adalah pendapat Abu Mijlaz yaitu Lahiq bin Humaid, karena dia berkata tentang firman Allah SWT: (Dan bahwasanya jikalau mereka tetap pada jalan itu) yaitu jalan kesesatannya. Pendapat ini cukup memiliki beberapa pandangan, dan didukung dengan firman Allah SWT (Untuk Kami beri cobaan kepada mereka dengan melaluinya)
Firman Allah SWT: (Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya. niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang amat berat) yaitu azab yang berat, keras, dan menyakitkan. Mujahid berkata tentang firmanNya: (azab yang amat berat) yaitu berat tanpa ada istirahatnya.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Jin ayat 13: Berkata para jin yang mendengar Al Qur’an : Sungguh kami telah yakin setelah beriman kepada Allah yang Maha Kuasa atas kami, dan bahwasanya kami terikat dengan-Nya dan kerajaan-Nya dimanapun kami berada. Dan tidak mungkin kami lolos dari adzab-Nya dan menyelamatkan diri dimana pun tempat dari tempat di muka bumi. Atau kami lari menuju ke langit jika kami ingin demikian, tapi sama saja (percuma).


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Selanjutnya mereka menyebutkan sesuatu yang mendorong manusia melakukannya.

Dengan iman yang sebenarnya.

Seperti dikurangi kebaikannya.

Seperti ditambah keburukannya. Ada pula yang mengartikan ‘rahaqaa’ dengan mendapatkan gangguan dan keburukan. Apabila seseorang selamat dari keburukan, maka ia akan memperoleh kebaikan. Dengan demikian, iman merupakan sebab untuk memperoleh semua kebaikan dan terhindar dari semua keburukan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Jin Ayat 13

Setelah berbicara tentang adanya siksa bagi yang durhaka, maka ayat ini berbicara tentang sekelompok jin yang beriman. "dan sesungguhnya ketika kami mendengar petunjuk Al-Qur'an, kami beriman kepada-Nya tanpa ragu dan tanpa berpikir panjang, karena petunjuk dalam Al-Qur'an begitu jelas. Maka barang siapa beriman kepada tuhan dan selalu memperbarui keimanannya, maka tidak perlu ia takut rugi karena berkurang amalnya atau berdosa. "14. Tidak semua jin durhaka begitu juga tidak semuanya beriman. Inilah yang ditegaskan pada ayat ini. "dan di antara kami ada yang islam yang beriman dan patuh kepada Allah dan ada pula yang menyimpang dari kebenaran yang sangat mantap kedurhakaannya. Siapa yang islam patuh kepada Allah, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus yang akan mengantarkannya kepada kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian aneka ragam penjabaran dari berbagai ulama terhadap makna dan arti surat Al-Jin ayat 13 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi ummat. Sokonglah dakwah kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Tersering Dibaca

Nikmati berbagai halaman yang tersering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Isra 24, An-Nisa 1, Az-Zalzalah 7, Al-‘Ankabut 45, Al-Baqarah 165, An-Nur. Serta Al-Mukminun 1-11, Al-Ahzab 59, Ali ‘Imran 185, Al-Anbiya, Al-‘Ashr 2, An-Nur 31.

  1. Al-Isra 24
  2. An-Nisa 1
  3. Az-Zalzalah 7
  4. Al-‘Ankabut 45
  5. Al-Baqarah 165
  6. An-Nur
  7. Al-Mukminun 1-11
  8. Al-Ahzab 59
  9. Ali ‘Imran 185
  10. Al-Anbiya
  11. Al-‘Ashr 2
  12. An-Nur 31

Pencarian: ...

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.