Surat Nuh Ayat 25
مِّمَّا خَطِيٓـَٰٔتِهِمْ أُغْرِقُوا۟ فَأُدْخِلُوا۟ نَارًا فَلَمْ يَجِدُوا۟ لَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ أَنصَارًا
Arab-Latin: Mimmā khaṭī`ātihim ugriqụ fa udkhilụ nāran fa lam yajidụ lahum min dụnillāhi anṣārā
Artinya: Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Berkaitan Surat Nuh Ayat 25
Paragraf di atas merupakan Surat Nuh Ayat 25 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir menarik dari ayat ini. Didapatkan beraneka penjelasan dari kalangan mufassirun mengenai makna surat Nuh ayat 25, antara lain sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
21-25. Nuh berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku mendurhakaiku dan mendustakanku dengan sangat, orang-orang lemah dari mereka mengikuti para pemimpin yang sesat yang harta dan anak-anak mereka hanya menambah kesesatan bagi mereka di dunia dan hukuman di akhirat. Para pemimpin kesesatan itu melakukan makar besar terhadap orang-orang lemah yang mengikuti mereka. Mereka berkata kepada orang-orang lemah, ‘Jangan meninggalkan tuhan-tuhan kalian untuk menyembah Allah semata yang diserukan oleh Nuh. Jangan meninggalkan Wadd, Suwa’, Yaghuts,Yau’uq dan Nasr’.” Dan itu adalah nama berhala-berhala mereka yang mereka sembah selain Allaah. Mereka aslinya adalah nama orang-orang shalih, saat orang-orang shalih tersebut wafat, setan membisikkan kepada kaum mereka agar membuar relief-relief dan patung-patung, agar hal itu membuat mereka giat, dalam anggapan mereka, untuk melakukan ketaatan dengan melihat mereka. Manakala orang-orang tersebut telah meninggal dunia, masa berlalu, dan mereka digantikan oleh generasi sesudah mereka, maka setan datang membisikkan kepada mereka bahwa para leluhur mereka menyembah relief-relief dan patung-patung itu dan menjadikan mereka sebagai wasilah. Ini adalah salah satu hikmah diharamkannya patung dan mendirikan bangunan kubah di atas kuburan, karena dengan berlalunya masa, ia bisa disembah oleh orang-orang bodoh. Para pemimpin itu telah menyesatkan banyak orang melalui jalan-jalan kesesatan dan penyimpangan yang mereka perindah. Kemudian Nuh berkata, “Wahai TUhan kami, jangan menambahkan kepada orang-orang yang menzhalimi diri mereka dengan kekafiran dan penentangan kecuali semakin jauh dari kebenaran.” Disebabkan oleh dosa-dosa, kekafiran dan pelanggaran mereka, mereka ditenggelamkan oleh banjir besar, dan sesudah mereka ditenggelamkan, mereka dimasukkan kedalam api neraka yang berkobar besar dan menyala-nyala, mereka tidak mendapatkan siapapun selain Allah yang dapat menolong mereka atau melindungi mereka dari azab Allah.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
25. Dan hasil dari kekafiran, penentangan, dan kebebalan kaum Nabi Nuh di atas kesesatan adalah menjadikan mereka semua tenggelam pada banjir bandang, dan pada hari kiamat mereka akan di azab dengan azab neraka sebagai balasan atas perbuatan yang mereka lakukan.
Mereka tidak akan mendapat pertolongan dari tuhan-tuhan mereka dan makhluk lainnya agar dapat selamat dari azab di dunia ketika mereka ditenggelamkan Allah atau dari azab di akhirat. Tuhan-tuhan itu tidak akan bermanfaat sedikitpun bagi mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
25. Disebabkan karena kesalahan yang telah mereka lakukan, mereka ditenggelamkan dengan topan di dunia dan dimasukkan ke dalam Neraka setelah kematian mereka secara langsung, dan mereka tidak mendapati penolong-penolong selain Allah yang mampu menolong mereka dari tenggelam dan Neraka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
25. مِّمَّا خَطِيٓـٰٔتِهِمْ أُغْرِقُوا۟ (Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan)
Yakni karena kesalahan-kesalahan itu mereka ditenggelamkan dengan banjir bandang.
فَأُدْخِلُوا۟ نَارًا (lalu dimasukkan ke neraka)
Yakni setelah mereka ditenggelamkan, yaitu neraka di akhirat. Pendapat lain mengatakan: yakni azab kubur.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Ayat ini dan ayat-ayat lain yang sejenis dengannya menunjukkan bahwa musibah yang menimpa kita disebabkan oleh dosa-dosa kita. Dan upaya sebagian orang untuk melepaskan diri dari makna ayat-ayat tersebut dan meragukannya hanyalah sebuah pertentangan dengan makna jelas dari Al-Qur’an, dan kelalaian dari merenungkan maknanya dan mengambil manfaatnya, serta menenteramkan hati orang-orang yang berdosa, dan tuntutan kesempurnaan pada diri sendiri dan masyarakat, yang merupakan tanda kekerasan hati, { فَلَوْلَآ إِذْ جَآءَهُم بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا۟ وَلَٰكِن قَسَتْ قُلُوبُهُمْ } "Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras..." [Q.S. Al-An'am : 43].
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
25. Akibat dosa-dosa mereka yang sangat banyak, mereka ditenggelamkan di dunia melalui banjir bandang. Di akhirat mereka dimasukkan ke dalam neraka Jahanam. Mereka tidak menemukan penolong pun selain Allah yang dapat melindungi mereka dari azab Allah SWT
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Karena kesalahan-kesalahan mereka} karena dosa-dosa mereka {mereka ditenggelamkan, lalu dimasukkan ke neraka. Mereka tidak mendapat penolong pun selain Allah
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
25. Karena itu Allah mengingatkan pembangkangan dan hukuman dunia serta akhirat mereka seraya berfirman, “Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan,” dalam lautan yang mengitari mereka, “lalu dimasukkan ke neraka,” artinya jasad mereka lenyap dalam lautan sedangkan ruh mereka berada dalam neraka. Semua itu disebabkan oleh kesalahan-kesalahan yang telah diperingatkan oleh nabi mereka dan telah diberitahukan akan keburukannya, tapi mereka menolak apa yang disampaikan hingga datanglah siksaan yang menimpa mereka. “Maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah,” yang dapat menolong mereka pada saat hal pedih menimpa mereka dan tidak ada seorang pun yang bisa menentang Qadha’ dan Qadar.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 25-28
Allah SWT berfirman: “Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka” dibaca (khathii’atihim). (mereka ditenggelamkan) yaitu karena banyaknya dosa-dosa mereka dan pembangkangan serta tekad mereka yang tetap pada kekafiran dan pertentangan terhadap rasul mereka (Mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke dalam neraka) Mereka dipindahkan dari arus lautan menuju panasnya api neraka (maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah) yaitu tidak ada seorang penolong, penyelamat, dan peiindung yang menyelamatkan mereka dari azab Allah SWT. sebagaimana firman Allah SWT (Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang) (Surah Hud: 43)
(Nuh berkata, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi (26)) yaitu, janganlah Engkau membiarkan di muka bumi ini seorangpun dari mereka dan jangan pula suatu tempat tinggal. Ini termasuk bentuk yang mengokohhkan bentuk nafi,
As-Suddi berkata bahwa “ad-dayyar” adalah orang yang tinggal di rumah. Maka Allah memperkenankan doanya dan membinasakan semua manusia yang ada di muka bumi dari kalangan orang-orang kafir sampai anak anak Nuh karena memisahkan diri dari ayahnya, dia berkata: (Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah. Nuh berkata, "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang" Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan) (Surah Hud: 43)
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu) yaitu sesungguhnya jika Engkau membiarkan seseorang dari mereka tetap hidup, maka dia akan menyesatkan hamba-hambaMu, yaitu orang-orang yang Engkau ciptakan setelah mereka (dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir) yaitu durhaka dalam perbuatannya dan kafir hatinya. Demikian itu berdasarkan pengalamannya dengan mereka dan dia tinggal bersama mereka dalam waktu yang sangat lama, yaitu sembilan ratus lima puluh tahun. Kemudian nabi Nuh berkata: (Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman) Adh-Dhahhak berkata yaitu masjidku. Tidak ada yang melarang jika ayat ditafsirkan sesuai dengan makna yang tampak, yaitu bahwa dia mendoakan bagi setiap orang yang masuk ke dalam rumahnya adalah orang yang beriman.
Firman Allah SWT: (dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan) doa untuk orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Hal itu mencakup orang yang masih hidup dari kalangan mereka dan orang yang sudah mati. Oleh karena itu maka diseunnahkan membaca doa seperti ini karena mengikut jejak nabi Nuh dan mengamalkan apa yang disebutkan di dalam jejak-jejak dan doa-doa yang terkenal dan disyariatkan.
Firman Allah SWT: (Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan) As-Suddi berkata yaitu selain kebinasaan.
Mujahid berkata yaitu selain kerugian, yakni di dunia dan akhirat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Nuh ayat 25: Allah mengabarkan dengan sebab dosanya kaum Nuh, pengingkaran mereka kepada Nabinya, dan keras kepalanya mereka untuk beribadah kepada selain Allah serta menyekutukan-Nya; Maka Allah menenggelamkan mereka dengan banjir bandang dimana tidak tersisa sedikitpun di antara mereka dan tidak juga dikecualikan dari mereka satupun. Kemudian ketika datang hari kiamat mereka akan dimasukkan ke dalam nereka jahannam, mereka diadzab di dalamnya. mereka mengelami penderitaan dengan sebab panas apinya. Tidaklah keadaan mereka mengharuskan turunnya adzab, dan tidak ada penolong yang menolong mereka, tidak juga membantu dan tidak juga menghalang-halangi dari kondisi mereka.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yaitu telah diberi peringatan tetapi malah ditolaknya.
Maksudnya, berhala-berhala mereka tidak dapat memberi pertolongan kepada mereka. Hanya Allah yang dapat menolong mereka, tetapi karena mereka menyembah berhala, maka Allah tidak memberi pertolongan.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Nuh Ayat 25
Allah menyambut doa nabi nuh dan menjelaskan mengapa mereka disiksa. Disebabkan oleh kesalahan-kesalahan mereka, maka mereka ditenggelamkan oleh banjir besar yang dikirim Allah kepada para pendurhaka itu, lalu segera setelah kiamat datang mereka dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong selain Allah. 26. Ayat ini merekam kembali doa nabi nuh. Dan nuh berkata, 'ya tuhanku, janganlah engkau biarkan, seorang pun di antara orang-orang kafir yang sudah mendarah daging dan mantap kekafirannya itu tinggal di atas bumi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian aneka ragam penafsiran dari berbagai ahli ilmu berkaitan isi dan arti surat Nuh ayat 25 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita semua. Dukung dakwah kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.