Surat Nuh Ayat 19
وَٱللَّهُ جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ بِسَاطًا
Arab-Latin: Wallāhu ja'ala lakumul-arḍa bisāṭā
Artinya: Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Berkaitan Dengan Surat Nuh Ayat 19
Paragraf di atas merupakan Surat Nuh Ayat 19 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran mendalam dari ayat ini. Diketemukan aneka ragam penjelasan dari para mufassirin berkaitan isi surat Nuh ayat 19, antara lain sebagaimana termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
17-20. Allah menciptakan bapak kalian dari tanah, kemudian mengembalikan kalian ke tanah saat kalian mati, dan mengeluarkan kalian darinya pada hari kebangkitan secara pasti. Allah menjadikan bumi bagi kalian terbentang seperti tikar agar kalian dapat menelusuri jalan-jalan yang lapang padanya’.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
19-20. Nabi Nuh menarik perhatian kaumnya kepada salah satu tanda kekuasaan Allah yang jelas dan ada di dekat mereka, yaitu bumi yang menjadi tempat kita hidup, ia terbentang luas bagi manusia agar mereka dapat berjalan di berbagai penjurunya untuk memenuhi kebutuhan dan penghidupan mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
19. Dan Allah menjadikan bumi terbentang untuk kalian, siap untuk dihuni.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
19. Allah menjadikan bumi membentang luas agar kalian dapat menempatinya dan beradaptasi di dalamnya dengan melakukan pergerakan di tanah yang membentang itu
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Allah menjadikan bumi untuk kalian sebagai hamparan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
19-20. “Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan,” yakni, terbentang dan siap untuk dimanfaatkan, “supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi itu,” andai Allah tidak membentangkannya, niscaya tidak dapat dimanfaatkan, bahkan tidak mungkin bisa ditanami, didirikan bangunan dan ditempati di atasnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 5-20
Allah SWT memberitahukan tentang hamba dan RasulNya, nabi Nuh bahwa dia mengadu kepada Tuhannya SWT tentang apa yang dia jumpai pada kaumnya dan kesabarannya dalam menghadapi mereka pada masa yang panjang, yaitu sembilan ratus lima puluh tahun, yang selama itu dia menerangkan dan menjelaskan kepada kaumnya dan menyeru mereka ke jalan petunjuk dan jalan yang lurus. Jadi Allah SWT berfirman: (Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang) yaitu aku terus menyeru mereka malam dan siang karena menjalankan perintahMu dan taat kepadaMu (maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran) (6)) yaitu setiap kali aku menyeru mereka untuk mendekati kebenaran, maka mereka lari dan menyimpang darinya (Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya)) yaitu mereka menutupi telinganya agar tidak mendengar seruan yang aku serukan kepada mereka. Sebagaimana yang dilakukan orang-orang kafir Quraisy: (Dan orang-orang yang kafir berkata, "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Qur’an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka)" (26)) (Surah Fushshilat)
(dan menutupkan bajunya (ke mukanya)) mereka menutupi kepalanya agar tidak dapat mendengar apa yang dia katakan (dan mereka tetap (mengingkari)) yaitu mereka terus-menerus dalam kemusyrikan dan kekafiran yang besar dan parah.
(dan menyombongkan diri dengan sangat) yaitu, mereka menolak mengikuti kebenaran dan tunduk kepadanya (Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan (8)) yaitu dengan terang-terangan di kalangan manusia (kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) secara terbuka) yaitu dengan pembicaraan yang jelas dan suara yang lantang (dan dengan diam-diam) antara aku dan mereka. Nabi Nuh membuat beragam seruannya kepada mereka agar seruannya lebih berkesan pada mereka.
(maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun” (10)) yaitu kembalilah kepadaNya dan tinggalkanlah apa yang biasa kalian lakukan dan bertaubatlah kepadaNya dari dekat, karena sesungguhnya barangsiapa yang bertaubat kepadaNya, maka Dia menerima taubatnya, sekalipun dosa-dosanya besar dalam kekafiran dan kemusyrikan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka aku berkata (kepada mereka),' Mohonlah ampunan kepada Tuhan-mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun (10) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu” (11)) yaitu, hujan yang terus-menerus
Firman Allah SWT: (dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai (12)) yaitu jika kalian bertaubat kepada Allah, memohon ampun dan taat kepadaNya, maka Dia akan memperbanyak rezeki kalian dan menyirami kalian dengan keberkahan dari langit dan menumbuhkan bagi kalian keberkahan bumi sehingga bumi menumbuhkan tanamannya, dan menyuburkan bagi kalian air susu ternak kalian dan memberi kalian banyak harta dan anak-anak, yaitu memberi kalian harta dan anak-anak, dan menjadikan bagi kalian kebun-kebun yang di dalamnya terdapat berbagai macam buah-buahan dan di tengah-tengahnya sungai-sungai yang mengalir. Ini merupakan seruan dengan anjuran. Kemudian menyeru mereka dengan cara mengancam, jadi dia berkata: (Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? (13)) yaitu keagunganNya, Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas dan Mujahid
Ibnu Abbas berkata bahwa kalian tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya. yaitu, mengapa kalian tidak takut kepada azab dan pembalasanNya (Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian? (14)) Dikatakan bahwa yang dimaksud adalah dari air mani, kemudian menjadi sesuatu yang menempel, kemudian menjadi segumpal daging. Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas, Ikrimah, Qatadah, Yahya bin Rafi', As-Suddi, dan Ibnu Zaid.
Firman Allah SWT: (Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? (15)) yaitu satu di atas yang lainnya.
(telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? (15) Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita (16)) yaitu Allah membedakan cahaya keduanya, dan menjadikan masing-masing dari keduanya sebagai tanda untuk mengetahui malam dan siang hari melalui terbit dan tenggelamnya. Allah menetapkan bagi bulan garis-garis edar dan tempat-tempat nya serta mengubah cahayanya. Terkadang cahayanya bertambah sehingga sempurna, kemudian berkurang sehingga lenyap tersembunyi untuk mengetahui perjalanan bulan dan tahun, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui (5)) (Surah Yunus)
(Dan Allah menciptakan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya (17)) Ini adalah isim mashdar, dan mendatangkannya di tempat ini itu lebih baik (kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah) yaitu jika kalian mati (dan mengeluarkan kamu dengan sebenar-benarnya) yaitu pada hari kiamat, Dia akan mengembalikan kalian, sebagaimana Dia memulai penciptaan kalian pertama kali (Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan (19)) yaitu Allah menghamparkan, menetapkan dan mengokohkannya dengan gunung-gunung yang-besar dan tinggi menjulang (supaya kamu menempuh jalan-jalan yang luas di bumi itu (20)) yaitu Allah menciptakannya agar kalian bisa menetap dan melakukan perjalanan padanya ke mana saja yang kalian kehendaki dari kawasan dan daerah-daerahnya. Semua itu salah satu dari apa yang diperingatkan nabi Nuh kepada mereka tentang kekuasaan dan kebesaran Allah melalui penciptaan langit, bumi, dan semua nikmatNya atas mereka berupa memberikan berbagai manfaat atas mereka, baik yang berasal dari langit maupun bumi. Dialah Dzat yang Maha Pencipta, Maha Pemberi Rezeki. Dia menjadikan langit sebagai atap dan bumi sebagai hamparan dan melimpahkan rezekiNya kepada makhlukNya. Maka Dialah Tuhan yang wajib disembah, diesakan dan tidak boleh disekutukan dengan siapa pun, karena sesungguhnya Allah itu tidak memiliki tandingan, lawan, dan padanan baginya, tidak pula pendamping, anak, pembantu, dan penasihat, bahkan Dia Maha Tinggi dan Maha Besar
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Nuh ayat 19: 17-20. Berkata Nuh : Ketahuilah oleh kalian, bahwa Allah lah yang mencipatakan dan menjadikan bapak moyang kalian Adam dari tanah. Kemudian Allah kembalikan kalian menjadi tanah ketika kalian semua mati dan kalian dikuburkan di dalam bumi, kemudian Allah keluarkan kami darinya pada kalia yang lain di hari kebangkitan sebagai balasan atas amalan-amalan kalian. Ketahuilah bahwa hanya Allah saja yang menghamparkan bumi dan meluaskannya dan sebagia tempat tinggal kalian yang kondisi (di atasnya) menjadikan bermanfaat bagi kalian; Agar supaya kalian bisa menyusuri, berjalan mengelilingi (bumi) yang luas, dan ini tidak menafikan bahwasanya bumi itu bulat.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni terhampar dan siap untuk dimanfaatkan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Nuh Ayat 19
19-20. Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu dapat menetap di sana dengan nyaman, dan agar kamu dapat pergi kian kemari di jalan-jalan yang luas, sehingga dapat memenuhi kebutuhanmu
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beragam penafsiran dari beragam ahli tafsir terkait kandungan dan arti surat Nuh ayat 19 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita bersama. Support dakwah kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.