Surat Nuh Ayat 14
وَقَدْ خَلَقَكُمْ أَطْوَارًا
Arab-Latin: Wa qad khalaqakum aṭwārā
Artinya: Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Tentang Surat Nuh Ayat 14
Paragraf di atas merupakan Surat Nuh Ayat 14 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir berharga dari ayat ini. Didapati bermacam penjelasan dari banyak ulama tafsir terhadap kandungan surat Nuh ayat 14, di antaranya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
11-16. Bila kalian bertaubat dan beristigfar, niscaya Allah menurunkan kepada kalian hujan deras yang terus-menerus, memperbanyak anak-anak dan harta kalian, membuatkan untuk kalian kebun-kebun yang indah dengan buah-buahan yang kalian nikmati, membuatkan untuk kalian sungai-sungai yang darinya kalian menyiram kebun-kebun kalian dan memberi minum ternak-ternak kalian. Mengapa kalian wahai kaumku, tidak takut kepada keagungan Allah dan kekuasaanNya, sementara Allah telah menciptakan kalian dalam beberapa tahapan: setetes air, kemudian segumpal darah, kemudian seonggok daging, kemudian tulang dan daging? Tidakkah kalian melihat bagaimana Allah menciptakan tujuh langit yang sebagian di atas sebagian lainnya, menciptakan rembulan yang bercahaya di langit, dan menjadikan matahari sebagai lampu bagi penduduk bumi?
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
14. Padahal Dia telah menciptakan kalian secara bertahap; dari setetes air mani, segumpal darah, kemudian segumpal daging.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
14. وَقَدْ خَلَقَكُمْ أَطْوَارًا (Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian)
Yakni dari air mani, kemudian segumpal darah, kemudian segumpal daging, sampai menjadi ciptaan yang sempurna, sebagaimana telah disebutkan pada surat al-Mu’minun, kemudian kalian menjadi bayi, remaja, dan orang tua; maka bagaimana kalian lalai dari pengagungan kepada penciptaan kalian dengan fase-fase yang menakjubkan ini.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
14. Sungguh Allah menciptakan kalian tahap demi tahap dalam tingkatan-tingkatan perkembangan dan penciptaan yang berbeda, yaitu mulai dari air mani, kemudian menjadi segumpal darah, lalu menjadi segumpal daging sampai menjadi ciptaan yang sempurna
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Dan sungguh Dia telah menciptakan kalian dalam beberapa tahapan} keadaan demi keadaan, yaitu mani, darah yang melekat, gumpalan daging, lalu daging dan tulang
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
13-14. “Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah,” yakni, kalian tidak takut pada keagungan Allah dan kalian tidak memuliakanNya, “padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian,” yakni ciptaan demi ciptaan di dalam perut ibu, kemudian dalam masa susuan, selanjutnya masa kecil, baligh, remaja hingga batas akhir ciptaan. Dzat yang sendiri dalam menciptakan dan mengatur secara sempurna harus disembah dan diesakan. Dalam sebutan permulaan penciptaan manusia terdapat adanya peringatan akan adanya hari kebangkitan dan sesungguhnya Dzat yang menciptakan manusia setelah sebelumnya tidak ada Maha Mampu untuk mengembalikan mereka setelah kematian.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 5-20
Allah SWT memberitahukan tentang hamba dan RasulNya, nabi Nuh bahwa dia mengadu kepada Tuhannya SWT tentang apa yang dia jumpai pada kaumnya dan kesabarannya dalam menghadapi mereka pada masa yang panjang, yaitu sembilan ratus lima puluh tahun, yang selama itu dia menerangkan dan menjelaskan kepada kaumnya dan menyeru mereka ke jalan petunjuk dan jalan yang lurus. Jadi Allah SWT berfirman: (Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang) yaitu aku terus menyeru mereka malam dan siang karena menjalankan perintahMu dan taat kepadaMu (maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran) (6)) yaitu setiap kali aku menyeru mereka untuk mendekati kebenaran, maka mereka lari dan menyimpang darinya (Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya)) yaitu mereka menutupi telinganya agar tidak mendengar seruan yang aku serukan kepada mereka. Sebagaimana yang dilakukan orang-orang kafir Quraisy: (Dan orang-orang yang kafir berkata, "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Qur’an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka)" (26)) (Surah Fushshilat)
(dan menutupkan bajunya (ke mukanya)) mereka menutupi kepalanya agar tidak dapat mendengar apa yang dia katakan (dan mereka tetap (mengingkari)) yaitu mereka terus-menerus dalam kemusyrikan dan kekafiran yang besar dan parah.
(dan menyombongkan diri dengan sangat) yaitu, mereka menolak mengikuti kebenaran dan tunduk kepadanya (Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan (8)) yaitu dengan terang-terangan di kalangan manusia (kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) secara terbuka) yaitu dengan pembicaraan yang jelas dan suara yang lantang (dan dengan diam-diam) antara aku dan mereka. Nabi Nuh membuat beragam seruannya kepada mereka agar seruannya lebih berkesan pada mereka.
(maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun” (10)) yaitu kembalilah kepadaNya dan tinggalkanlah apa yang biasa kalian lakukan dan bertaubatlah kepadaNya dari dekat, karena sesungguhnya barangsiapa yang bertaubat kepadaNya, maka Dia menerima taubatnya, sekalipun dosa-dosanya besar dalam kekafiran dan kemusyrikan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka aku berkata (kepada mereka),' Mohonlah ampunan kepada Tuhan-mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun (10) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu” (11)) yaitu, hujan yang terus-menerus
Firman Allah SWT: (dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai (12)) yaitu jika kalian bertaubat kepada Allah, memohon ampun dan taat kepadaNya, maka Dia akan memperbanyak rezeki kalian dan menyirami kalian dengan keberkahan dari langit dan menumbuhkan bagi kalian keberkahan bumi sehingga bumi menumbuhkan tanamannya, dan menyuburkan bagi kalian air susu ternak kalian dan memberi kalian banyak harta dan anak-anak, yaitu memberi kalian harta dan anak-anak, dan menjadikan bagi kalian kebun-kebun yang di dalamnya terdapat berbagai macam buah-buahan dan di tengah-tengahnya sungai-sungai yang mengalir. Ini merupakan seruan dengan anjuran. Kemudian menyeru mereka dengan cara mengancam, jadi dia berkata: (Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? (13)) yaitu keagunganNya, Pendapat itu dikatakan Ibnu Abbas dan Mujahid
Ibnu Abbas berkata bahwa kalian tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya. yaitu, mengapa kalian tidak takut kepada azab dan pembalasanNya (Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian? (14)) Dikatakan bahwa yang dimaksud adalah dari air mani, kemudian menjadi sesuatu yang menempel, kemudian menjadi segumpal daging. Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas, Ikrimah, Qatadah, Yahya bin Rafi', As-Suddi, dan Ibnu Zaid.
Firman Allah SWT: (Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? (15)) yaitu satu di atas yang lainnya.
(telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? (15) Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita (16)) yaitu Allah membedakan cahaya keduanya, dan menjadikan masing-masing dari keduanya sebagai tanda untuk mengetahui malam dan siang hari melalui terbit dan tenggelamnya. Allah menetapkan bagi bulan garis-garis edar dan tempat-tempat nya serta mengubah cahayanya. Terkadang cahayanya bertambah sehingga sempurna, kemudian berkurang sehingga lenyap tersembunyi untuk mengetahui perjalanan bulan dan tahun, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui (5)) (Surah Yunus)
(Dan Allah menciptakan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya (17)) Ini adalah isim mashdar, dan mendatangkannya di tempat ini itu lebih baik (kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah) yaitu jika kalian mati (dan mengeluarkan kamu dengan sebenar-benarnya) yaitu pada hari kiamat, Dia akan mengembalikan kalian, sebagaimana Dia memulai penciptaan kalian pertama kali (Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan (19)) yaitu Allah menghamparkan, menetapkan dan mengokohkannya dengan gunung-gunung yang-besar dan tinggi menjulang (supaya kamu menempuh jalan-jalan yang luas di bumi itu (20)) yaitu Allah menciptakannya agar kalian bisa menetap dan melakukan perjalanan padanya ke mana saja yang kalian kehendaki dari kawasan dan daerah-daerahnya. Semua itu salah satu dari apa yang diperingatkan nabi Nuh kepada mereka tentang kekuasaan dan kebesaran Allah melalui penciptaan langit, bumi, dan semua nikmatNya atas mereka berupa memberikan berbagai manfaat atas mereka, baik yang berasal dari langit maupun bumi. Dialah Dzat yang Maha Pencipta, Maha Pemberi Rezeki. Dia menjadikan langit sebagai atap dan bumi sebagai hamparan dan melimpahkan rezekiNya kepada makhlukNya. Maka Dialah Tuhan yang wajib disembah, diesakan dan tidak boleh disekutukan dengan siapa pun, karena sesungguhnya Allah itu tidak memiliki tandingan, lawan, dan padanan baginya, tidak pula pendamping, anak, pembantu, dan penasihat, bahkan Dia Maha Tinggi dan Maha Besar
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Nuh ayat 14: 13-16. Berkata Nuh kepada kaumnya : Mengapa kalian wahai kaum, tidak takut kepada Allah dan dari kebesaran-Nya serta keagungan-Nya. Dialah yang menciptakan kalian dari ketiadaan. Dan Allah menciptakan kalian dengan tahapan-tahapan setelah sempurnanya penciptaan-Nya. Nuh juga berkata : Tidakkah kalian melihat dan menyaksikan bagaimana Allah menciptakan langit yang tujuh dan menjadikannya dari yang tiada, dan menjadikan setiap langit di atas langit yang lainnya. Allah jadikan bulan ini memiliki cahaya untuk menyinari penghuni bumi, dan menjadikan matahari sebagai pelita dan dibutuhkan cahayanya?!.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yaitu dari mani lalu menjadi segumpal darah kemudian menjadi segumpal daging dst. kemudian lahir ke dunia, lalu disusui, kemudian menjadi anak-anak, lalu menjadi besar sehingga bisa membedakan, kemudian menjadi pemuda dan menjadi orang tua dan seterusnya sampai keadaannya yang terakhir. Lihat pula surat Al Mu'minun ayat 12, 13 dan 14. Nah, Tuhan yang menciptakan sendiri dan mengatur dengan pengaturan yang indah jelas berhak satu-satunya diibadahi. Disebutkan awal penciptaan untuk mengingatkan manusia agar mereka mengakui adanya kebangkitan dan bahwa yang menciptakan mereka dari yang sebelumnya tidak ada berkuasa menghidupkan mereka kembali setelah mereka mati untuk diberikan balasan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Nuh Ayat 14
13-14. Nabi nuh menasihati kaumnya seperti dijelaskan di atas dan beliau melanjutkan nasihatnya. Mengapa kamu tidak mengagungkan Allah dengan sebenarnya dan tidak takut akan kebesaran Allah' dan sungguh, dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian dan pertumbuhan yaitu dari nutfah, segumpal daging, kemudian menjadi janin dan bentuk yang sempurna sebagai manusia. 15-16. Setelah ajakan kepada manusia untukmemperhatikan dirinya, ayat ini melanjutkan untuk memperhatikan alam raya. Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit yang indah serta berlapis-lapis' dan di sana di langit yang indah itu dia menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita yang cemerlang'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah variasi penafsiran dari banyak ulama tafsir mengenai makna dan arti surat Nuh ayat 14 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi ummat. Sokonglah syi'ar kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.