Surat Al-Qalam Ayat 16
سَنَسِمُهُۥ عَلَى ٱلْخُرْطُومِ
Arab-Latin: Sanasimuhụ 'alal-khurṭụm
Artinya: Kelak akan Kami beri tanda dia di belalai(nya).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Terkait Surat Al-Qalam Ayat 16
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qalam Ayat 16 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan kumpulan penjelasan dari para mufassirun mengenai isi surat Al-Qalam ayat 16, misalnya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
16. Kami akan membuat tanda pada hidungnya yang menempel padanya dan tidak terpisah darinya sebagai hukuman baginya, agar hal itu mempermalukannya di depan orang-orang.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
16. Orang yang memiliki sifat-sifat tersebut akan mendapat siksaan pada hari kiamat dengan siksaan yang menghinakan, karena dia akan ditampakkan kepada seluruh makhluk dalam keadaan yang hina yang dapat terlihat di hidung atau mukanya, agar terlihat keburukannya.
Ayat-ayat ini bersifat umum, mencakup setiap orang yang memiliki sifat-sifat tersebut, baik itu orang-orang yang ada di masa lalu atau saat ini.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
16. Kami akan menaruh tanda yang menjelakkan di atas hidungnya dan melekat padanya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
16. سَنَسِمُهُۥ عَلَى الْخُرْطُومِ (Kelak akan Kami beri tanda dia di belalai(nya))
Yakni Kami akan memberi warna hitam pada hidungnya, yaitu ia akan dihitamkan wajahnya dengan api sebelum di masukkan ke dalam neraka; sehingga pada hidungnya terdapat tanda, sehingga itu menjadi aib yang tidak dapat hilang darinya, namun itu akan menjadi tanda khusus baginya.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Menyatakan dengan menandai pada belalainya -yaitu hidung- untuk rasa malu dan terhina yang besar. Karena ciri pada wajah adalah rasa malu dan penghinaan, lalu bagaimana dengan posisi yang lebih terhormat dari dia?!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
16. Kami anak menjadikan untuknya suatu tanda. Tanda di atas hidungnya sehingga dia menjadi berbeda dengan orang yang hidup di sekitarnya. Kemudian terpotonglah hidung Walid bin Mughirah oleh tebasan pedang saat perang Badar.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Kami akan memberinya tanda} Kami akan memberi tanda yang tidak bisa terlepas darinya {pada belalainya} hidungnya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
16. Kemudian Allah mengancam orang yang sifat-sifatnya sesuai dengan yang disebutkan Allah di atas akan diberi tanda “di belalai (nya),” di dalam siksaan, di mana Allah akan menyiksanya secara nyata hingga menjadi tanda pada sesuatu yang paling berat baginya, yaitu wajahnya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 8-16
Allah SWT berfirman bahwa sebagaimana Kami memberikan nikmat kepadamu dan Kami memberikan kepadamu syariat yang lurus dan akhlak yang agung (Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah) (8) Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak, lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu) (9)) Ibnu Abbas berkata maknannya yaitu agar kamu bersikap lunak kepada mereka dan mereka akan bersikap lunak kepadamu.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak) yaitu agar kamu tunduk patuh kepada sembahan-sembahan mereka dan meninggalkan kebenaran.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina (10)) Demikian itu karena seorang pendusta karena mengingat kelemahan dan kehinaannya, dia hanya melindungi dirinya dengan sumpah-sumpah yang dusta yang mengotori nama-nama Allah yang mereka gunakan di setiap waktu yang bukan pada tempatnya.
Mujahid berkata bahwa “Al-Muhin” adalah lemah hatinya.
Al-Hasan berkata tentang firmanNya (setiap orang yang banyak bersumpah) sombong (lagi hina (10)) itu lemah
Firman Allah: (yang banyak mencela) Qatadah berkata bahwa maknannya adalah suka mengumpat.
(yang kian kemari menghambur fitnah) yaitu orang yang berjalan dan berkerumun di antara manusia dan mengaakan sesuatu yang merusak di antara mereka. Perbuatan ini dinamakan dengan al-haliqah (mencukur habis amal)
Firman Allah: (yang enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa (12)) yaitu tidak mau berbuat kebaikan yang ada dan mampu dilakukan (lagi melampaui batas) dalam memakan apa telah dihalalkan Allah baginya dan menyimpang jauh dari batasan hukum syariat, (lagi suka berbuat dosa) yaitu suka mengerjakan hal-hal yang diharamkan.
Firman Allah (yang kaku kasar, selain itu juga yang terkenal kejahatannya (13)) Adapun “Al-'utullu” yaitu kaku, keras, tamak, dan kikir.
Adapun tentang kata “Az-zanim” Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas terkait firmanNya: (yang kaku kasar, selain itu juga terkenal kejahatannya (13)) Seorang lelaki dari kalangan Quraisy mempunyai tanda khusus yang dikenai dengannya, seperti tanda yang ada pada kambing. Makna yang dimaksud adalah bahwa orang tersebut terkenal dengan kejahatannya, sebagaimana terkenalnya kambing yang mempunyai tanda khusus di antara kambing-kambing lainnya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya (zanim) dia berkata yaitu seorang yang mengaku-ngaku, keji dan jahat
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia mengatakan bahwa “az-zanim” adalah seseorang yang mengaku-ngaku berasal dari suatu keturunan.
Sa'id bin Al-Musayyib berkata tentang firmanNya: (yang kaku kasar, selain itu juga terkenal kejahatannya (13)) dia berkata bahwa dia adalah seseorang yang mengikatkan diri pada suatu kaum, dan dia bukan berasal dari mereka.
Firman Allah: (karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak (14) Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepadanya, ia berkata, "(Ini adalah) dongeng-dongeng orang-orang dahulu kala" (15)) Allah SWT berfirman bahwa inilah balasan dari harta dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepadanya. Dia mengingkari dan berpaling dari ayat-ayat Allah serta menganggapnya sebagai kedustaan yang diambil dari dongengan-dongengan orang-orang dahulu. Sebagaimana firmanNya: (Biarkanlah Aku (yang bertindak) terhadap orang yang Aku sendiri telah menciptakannya (11) dan Aku berikan baginya kekayaan yang melimpah (12) dan anak-anak yang selalu bersamanya (13) dan Aku berikan baginya kelapangan (hidup) seluas-luasnya (14) kemudian dia ingin sekali agar Aku menambahnya (15) Tidak bisa! Sesungguhnya dia telah menentang ayat-ayat Kami (16) Aku akan membebaninya dengan pendakian yang meletihkan (17) Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya) (18) maka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan? (19) sekali lagi, celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan? (20) kemudian dia (merenung) memikirkan (21) lalu berwajah masam dan cemberut (22) kemudian berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri (23) lalu dia berkata, "(Alquran) ini hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu) (24) Ini hanyalah perkataan manusia." (25)) (Surah Al-Muddatsir) dan (Kelak, Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar (26)) (Surah Al-Muddatsir) Dan di sini Allah berfirman: (Kelak akan Kami beri tanda dia di belalai (nya) (16))
Ibnu Jarir berkata,”Kami akan menerangkan perkaranya dengan keterangan yang jelas sehingga mereka mengenalnya dan tidak ada yang tersembunyi dari mereka mengenai perkaranya, sebagaimana tidak dapat disembunyikan dari mereka tanda yang ada pada belalainya. Demikian juga dikatakan Qatadah tentang firmanNya: (Kelak akan Kami beri tanda dia di belalai (nya) (16)) yaitu tanda keburukan yang tidak dapat dipisahkan darinya selamanya.
Dalam riwayat lain darinya tentang firmanNya (Kelak akan Kami beri tanda dia) yaitu tanda pada hidungnya.
Ulama lainnya berkata bahwa maknanya adalah tanda penghuni neraka, yaitu “Kami menghitamkan wajahnya pada hari kiamat, dan ungkapan wajah ini menggunakan kata hidung. Semua pendapat itu diriwayatkan Abu Ja’far bin Jarir. Dan dia cenderung dengan pendapat yang mengatakan bahwa tidak ada halangan jika semuanya itu dikumpulkan padanya, baik di dunia maupun di akhirat; dan pendapat ini cukup beralasan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Qalam ayat 16: Allah mengabarkan bahwasanya ia dengan segala sifatnya ini yang buruk akan menjadikan kekafirannya memiliki tanda di hidungnya yang terhinakan dengannya selama kehidupannya, dan telah ia dapatkan secara sempurna di perang Badr.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengancam orang yang seperti itu sifatnya, bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan menandai hidungnya untuk diazab dengan azab yang tampak jelas.
Yang dimaksud dengan ‘belalai’ di sini ialah hidung. Dipakai kata belalai di sini sebagai penghinaan.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qalam Ayat 16
14-16. Di antara faktor yang menyebabkan orang tersebut berperangai buruk adalah karena dia merasa diri sebagai pemilik harta yang banyak, kaya dan juga memiliki banyak anak. Namun dia mengingkari ajaran Allah, maka apabila ayat-ayat kami dibacakan kepadanya, dia berkata, 'lni adalah dongeng-dongeng orang dahulu. ' sungguh buruk sifat orang ini! kelak dia akan kami beri tanda pada belalai yaitu hidung-Nya, diberikan tanda tersebut sebagai bentuk penghinaan kepadanya. 17-18. Apa yang dialami oleh para pengingkar ayat-ayat Allah yaitu kaum musyrik mekah itu memiliki kesamaan dengan kisah sekelompok pemilik kebun yang juga angkuh lagi kikir. Sungguh, kami telah menguji mereka, yaitu orang musyrik mekah, sebagaimana kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika dua dari tiga di antara mereka itu bersumpah pasti akan memetik hasilnya pada pagi hari, agar fakir miskin tidak melihatnya, tetapi mereka tidak menyisihkan dengan mengucapkan, 'lnsya Allah'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penafsiran dari banyak mufassirun terkait makna dan arti surat Al-Qalam ayat 16 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita. Bantu kemajuan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.