Surat Al-Qalam Ayat 7

إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

Arab-Latin: Inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bil-muhtadīn

Artinya: Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

« Al-Qalam 6Al-Qalam 8 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Mengenai Surat Al-Qalam Ayat 7

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qalam Ayat 7 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan beberapa penjelasan dari para pakar tafsir mengenai makna surat Al-Qalam ayat 7, di antaranya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

7. Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui oranng yang sengsara yang menyimpang dari agama Allah dan jalan hidayah, dan Dia lebih mengetahui orang yang bertakwa yang mendapatkan hidayah ke jalan kebenaran.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

7. Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- mengetahui siapa yang menyimpang dari jalan-Nya, dan Dia paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk ke jalan-Nya, maka Dia mengetahui bahwa mereka termasuk orang-orang yang tersesat dari jalan-Nya dan sesungguhnya kamu termasuk yang mendapat petunjuk ke jalan-Nya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

7. إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ (Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya)
Yakni Allah mengetahui siapa yang sebenarnya sesat, apakah kamu atau orang yang menuduhmu itu.
Yakni merekalah orang yang sesat karena mereka menyelisihi apa yang mengandung manfaat bagi mereka di dunia dan di akhirat, dan karena mereka lebih memilih apa yang mengandung mudharat bagi mereka.

وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ(dan Dialah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk)
Yakni yang mendapat petunjuk ke jalan-Nya yang menuntun kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

7-8. Wahai Rasulallah! Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang yang menyimpang dari agamaNya. Dia lebih tahu tentang orang-orang yang ditunjukkan ke jalanNya yang menuju kepada kebahagiaan. Mereka adalah para pemenang. Maknanya: Mereka (orang-orang musyrik) adalah orang-orang-orang yang tersesat, menyimpang dan membangkang (kepadaNya). Maka janganlah engkau taat kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan risalahmu.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Sesungguhnya Tuhanmulah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalanNya. Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang mendapat petunjuk


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

7. “Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalanNya; dan Dia-lah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” Dalam ayat ini terdapat ancaman untuk orang-orang zhalim, janji baik untuk mereka yang mendapatkan petunjuk, dan penjelasan tentang hikmah Allah yang memberi hidayah pada orang yang layak mendapatkannya, bukan pada lainnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-7
Telah disebutkan pembahasan tentang huruf-huruf hijaiyah di permulaan surah Al-Baqarah, dan bahwa firman Allah SWT, (Nun) itu sama dengan firmanNya (Shad), (Qaf) dan huruf-huruf yang seperti itu di permulaan surah-surah
Firman Allah SWT: (demi qalam) yang jelas bahwa itu jenis pena yang dipakai untuk menulis, sebagaimana firmanNya: (Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah (3) Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam (4) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5)) (Surah Al-'Alaq) Ini merupakan sumpah dari Allah SWT, untuk mengingatkan makhlukNya atas nikmat yang Dia berikan kepada mereka, berupa pengajaran menulis yang digunakan untuk meraih ilmu. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan apa yang mereka tulis) Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah berkata bahwa makna yang dimaksud adalah dan apa yang mereka tulis.
Abu Adh-Dhuha meriwayatkan dari Ibnu Abbas terkait firmanNya (yang mereka tulis) yaitu apa yang mereka kerjakan.
As-Suddi berkata terkait firmanNya (yang mereka tulis) yaitu para malaikat dan segala sesuatu yang mereka catat tentang amal perbuatan semua hamba.
Ulama lainnya berkata bahwa bahkan makna yang dimaksud dengan al-qalam di sini adalah pena yang diperintahkan Allah untuk mencatat takdir, yaitu ketika Allah memerintahkan kepadanya mencatat semua takdir yang telah Dia tetapkan atas semua makhluk, sebelum Dia menciptakan langit dan bumi dalam masa lima puluh ribu tahun.
Mereka menyebutkan hadits-hadits yang menerangkan al-qalam. Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari ‘Atha’ bin Abu Rabah,”Telah menceritakan kepadaku Al-Walid bin Ubadah bin Ash-Shamit, dia berkata,”Ayahku memanggilku saat dia menjelang kematiannya, lalu dia berkata,”Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya makhluk yang mula-mula diciptakan Allah adalah al-qalam, lalu Allah berfirman kepadanya, "Tulislah!" Al-qalam bertanya,"Ya Tuhanku apakah yang harus aku tulis?” Allah berfirman, "Tulislah takdir dan semua yang akan ada sampai selama-lamanya" Hadits ini diriwayatkan Imam Ahmad melalui berbagai jalur dari Al-Walid bin Ubadah, dari ayahnya dari ayahnya. Turmuzi menyampaikan hadits Abu Dawud Ath-Thayalisi bahwa hadits ini hasan, shahih, gharib. Imam Abu Dawud meriwayatkannya dalam kitab sunannya dalam pembahasan As-Sunnah dari Ja'far bin Musafir, dari Yahya bin Hassan, dari Abu Rabah, dari Ibrahim bin Abu ‘Ablah, dari Abu Hafshah yaitu Hunaisy bin Syuraih Al-Habsyi Asy-Syami, dari Ubadah, lalu menyebutkannya.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Sa'id bin Jubair, dari ibnu Abbas, dia berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:“Sesungguhnya sesuatu yang mula-mula diciptakan Allah adalah al-qalam, lalu Allah memerintahkan kepadanya agar mencatat segala sesuatu” Hadis ini gharib jika ditinjau dari segi jalurnya, mereka tidak ada yang menyampaikannya.
Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya, (Al-Qalam) bahwa makna yang dimaksud adalah pena yang digunakan untuk menulis peringatan.
Firman Allah SWT: (dan apa yang mereka tulis) yaitu segala sesuatu yang mereka tulis, sebagaimana yang telah dijelaskan.
Firman Allah: (berkat nikmat Tuhanmu, kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila (2)) yaitu segala puji bagi Allah, dan kamu tidak begitu sebagaimana yang dikatakan orang-orang bodoh dari kalangan kaummu yang mendustakan apa yang kamu sampaikan kepada mereka berupa petunjuk dan kebenaran yang jelas, jadi mereka menuduhmu sebagai orang gila (Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya (3)) yaitu, bahkan bagimu pahala yang besar dan pahala yang melimpah yang tidak ada putus-putusnya dan tidak akan lenyap pahala kamu menyampaikan risalah Tuhanmu kepada makhluk dan kesabaranmu menghadapi gangguan mereka.
Makna firmanNya (yang tidak putus-putusnya) yaitu tidak ada putus-putusnya, seperti firmanNya: (sebagai karunia yang tiada putus-putusnya) (Surah Hud: 108) dan (maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya) (Surah At-Tin: 6) yaitu pahala yang tidak ada putus-putusnya dari mereka.
Mujahid berkata tentang firmanNya (yang tidak putus-putusnya) yaitu tidak terhitung, tetapi pendapat ini merujuk kepada apa yang kami katakan sebelumnya.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur (4)) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “sesungguhnya engkau, berada dalam agama yang hebat” yaitu agama Islam.
Demikian juga dikatakan Mujahid
‘Athiyyah, berkata bahwa itu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Diriwayatkan dari Sa'd bin Hisyam, dia berkata,”Aku pernah bertanya kepada Aisyah,"Wahai Ummul Mu’minin, ceritakanlah kepadaku tentang akhlak Rasulullah SAW?" dia bertanya, "Bukankah kamu telah membaca Al-Qur'an?" Aku menjawab, "Ya" Maka dia berkata: “Akhlak beliau adalah Al-Qur’an”
Makna hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW adalah seseorang yang mengamalkan Al-Qur'an; mengamalkan perintahnya dan manjauhi larangannya, yang sebagai watak dan akhlak bagi beliau yang telah terpatri dalam diri beliau. Maka apa pun yang diperintahkan Al-Qur'an, beliau pasti mengerjakannya; dan apa pun yang dilarang Al-Qur'an, beliau pasti meninggalkannya. Hal ini di samping watak yang dibekalkan Allah kepada beliau berupa akhlak yang agung seperti sifat pemalu, dermawan, berani, pemaaf, penyantun, dan semua akhlak yang terpuji.
Firman Allah SWT: (Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat (5) siapa di antara kamu yang gila (6)) yaitu engkau, wahai Muhammad, akan mengetahui orang-orang yang menentang dan mendustakamu, siapakah yang gila dan sesat, apakah kamu atau mereka sendiri. Ini sebagaimana firmanNya: (Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong (26)) (Surah Al-Qamar) dan (dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik) pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata) (Surah Saba': 24)
Qatadah dan lainnya berkata tentang firmanNya: (siapa di antara kamu yang gila) yaitu, siapakah yang terperdaya setan.
Makna “Al-maftun” sudah jelas, yaitu orang yang terperdaya sehingga menyimpang dan tersesat dari kebenaran. Sesungguhnya huruf ba dalam firmanNya (ayyukum) untuk menunjukkan makna mengerjakan, dalam firmanNya: (Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat (5)) yaitu kamu akan mengetahui dan mereka juga akan mengetahui, atau kamu akan beritahu dan mereka juga diberitahu, bahwa siapakah dari kalian yang terperdaya. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Tuhanmu. Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (7)) yaitu DIa mengetahui siapa di antara kedua golongan itu, yakni kalian dan mereka yang mendapat petunjuk, dan Dia mengetahui siapa golongan yang tersesat dari kebenaran


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Qalam ayat 7: Kemudian Allah menjelaskan bahwa hanya Dia yang mengetahui siapa yang tersesat dari jalan kesesatan, dan termasuk membuat Allah murka. Dia juga mengetahui siapa yang menempuh jalan hidayah dan jalan orang-orang yang selamat.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dalam ayat ini terdapat ancaman bagi orang-orang yang sesat, janji kebaikan untuk orang-orang yang mendapatkan petunjuk, menjelaskan kebijaksanaan Allah, dimana Dia memberi petunjuk orang yang layak memperoleh hidayah tidak selainnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qalam Ayat 7

Sungguh, tuhan yang memelihara dan membimbing-Mu, wahai nabi Muhammad, dialah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya serta siapa yang gila. Dan dialah yang paling mengetahui siapa orang yang mendapat petunjuk serta mengamalkan dengan mantap dan istikamah petunjuk tersebut. 8-9. Karena sudah jelas siapa yang sesat dan siapa yang lurus, maka janganlah engkau patuhi orang-orang kafir yang menuduhmu gila, yaitu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. Mereka sangat menginginkan dengan keinginan yang kuat agar engkau bersikap lunak terhadap tuhan-tuhan mereka, maka dengan sikap lunakmu itu mereka akan bersikap lunak pula kepadamu.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penafsiran dari kalangan ahli ilmu terkait isi dan arti surat Al-Qalam ayat 7 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita. Sokong syi'ar kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Terbanyak Dikaji

Tersedia banyak materi yang terbanyak dikaji, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 168, Thaha, Al-Jatsiyah, Al-Jumu’ah 10, Al-Anfal, Al-Baqarah 152. Termasuk Ali ‘Imran 110, An-Nisa 29, An-Nur 26, An-Nisa 146, Al-Insyirah 6, Al-Ahzab 56.

  1. Al-Baqarah 168
  2. Thaha
  3. Al-Jatsiyah
  4. Al-Jumu’ah 10
  5. Al-Anfal
  6. Al-Baqarah 152
  7. Ali ‘Imran 110
  8. An-Nisa 29
  9. An-Nur 26
  10. An-Nisa 146
  11. Al-Insyirah 6
  12. Al-Ahzab 56

Pencarian: inna ma'al usri yusro fa inna ma'al usri yusro, latin waqiah, arab fabiayyi ala irobbikuma tukadziban arab, surat yasin untuk rezeki, bissmillah

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.