Surat Al-Waqi’ah Ayat 89

فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ

Arab-Latin: Fa rauḥuw wa raiḥānuw wa jannatu na'īm

Artinya: Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan.

« Al-Waqi'ah 88Al-Waqi'ah 90 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Berkaitan Surat Al-Waqi’ah Ayat 89

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Waqi’ah Ayat 89 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir mendalam dari ayat ini. Ada beberapa penjabaran dari kalangan ulama mengenai makna surat Al-Waqi’ah ayat 89, antara lain sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

88-89. Sedangkan bila mayit itu termasuk orang-orang yang besegera dalam kebaikan yang didekatkan, saat dia mati, dia mendapatkan rahmat yang lapang dan kebahagiaan serta segala yang menenangkan jiwanya, baginya surga yang penuh kenikmatan di akhirat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

89. Maka baginya istirahat yang tidak ada lagi keletihan setelahnya, rezeki yang baik dan rahmat. Dan baginya juga Surga yang di dalamnya ia menikmati apa yang diinginkan jiwanya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

89. فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ (maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan)
Makna (الروح) yakni beristirahat dari dunia dan kesibukannya. Dan (الريحان) yakni rezeki di surga; namun al-Hasan berpendapat yang dimaksud adalah kemangi yang dikenal yang dipakai untuk wewangian.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

89. Maka dia akan mendapatkan ketentraman dan rahmat, rizki yang baik dan surga yang dipenuhi dengan kenikmatan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Maka baginya ketenteraman} maka baginya ketenangan {rezeki} rezeki yang baik {dan surga yang penuh kenikmatan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

88-89. Di awal surat Allah telah menyebutkan keadaan tiga golongan:
al-Muqarrabin (orang-orang yang didekatkan kepada Allah), golongan kanan dan golongan pendusta yang sesat di negeri akhirat yang kekal.
kemudian di akhir surat ini Allah menyebutkan keadaan mereka ketika sakaratul maut dan ketika meninggal dunia. Allah berfirman, “Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah)” maksudnya, apabila orang yang meninggal itu termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah, yang mana mereka adalah orang-orang yang mendekatkan diri kepadaNya dengan melaksanakan hal-hal yang diwajibkan dan dianjurkan, serta meninggalkan hal-hal yang diharamkan, yang dimakruhkan dan hal-hal mubah yang tidak bermanfaat, “maka” bagi mereka “ketentraman” yakni kenyamanan, ketenangan, kebahagiaan, kesenangan, serta kenikmatan jiwa dan raga, “dan rizki” yaitu sebuah nama yang mencakup segala kenikmatan jasmani berupa berbagai macam jenis makanan, minuman, dan selainnya. Ada juga yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ar-Raihan (rizki) yaitu apa-apa yang baik yang telah dikenal di kalangan masyarakat, sehingga ia merupakan pengungkapan (ta’bir) dengan jenis sesuatu dari jenisnya yang umum. “Serta surga kenikmatan” kalimat yang ketiga ini merupakan penghimpun dua hal yang telah disebutkan di atas, di mana di dalamnya terdapat berbagai macam kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terbersit dalam benak seorang pun.
Di dalam ayat ini Allah memberi kabar gembira kepada orang-orang yang didekatkan kepadaNya ketika sedang sakaratul maut dengan kabar gembira ini, yaitu sebuah kabar gembira yang hampir-hampir membuat ruh itu terbang karena begitu gembira dan bahagianya, sebagaimana Allah berfirman,
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” -Fushshilat:30-32-.
Dan Allah Yang Mahamulia lagi Mahatinggi juga berfirman:
“Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat”
-Yunus:64-
Dan telah ditafsirkan bahwa kabar gembira yang disebutkan di atas di dalam ayat itu adalah kabar gembira di dalam kehidupan dunia.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 88-96
Tiga keadaan ini merupakan kepastian yang dialami manusia saat menghadapi kematiannya. Terkadang dia termasuk orang yang didekatkan kepada Allah, atau bukan termasuk golongan kanan, dan terkadang termasuk orang yang mendustakan kebenaran dan tersesat dari jalan petunjuk dan tidak mengerti tentang perintah Allah. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Adapun jika dia) yaitu menghadapi kematiannya (termasuk orang yang didekatkan) Mereka adalah orang-orang yang menunaikan amal-amal yang wajib dan yang sunah serta meninggalkan hal-hal yang diharamkan dan yang dimakruhkan, serta sebagian hal yang diperbolehkan.
(maka dia memperoleh ketenteraman dan kesenangan serta surga kenikmatan (89)) yaitu bagi mereka (dan kesenangan) dan para malaikat menyampaikan kabar gembira kepada mereka saat menghadapi kematiannya, sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits Al-Barra yang menyebutkan bahwa sesungguhnya para malaikat rahmat berkata, "Wahai ruh yang baik yang ada dalam tubuh yang baik yang kalian huni, keluarlah menuju kepada ketenteraman, kesenangan, dan menemui Tuhan yang tidak murka"
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (maka dia memperoleh ketenteraman) yaitu ketenteraman dan kesenangan, yakni ketenangan. Hal yang sama dikatakan Mujahid, bahwa makna “Ar-rauh” adalah ketenteraman.
Qatadah berkata tentang firmanNya (maka dia memperoleh ketenteraman) yaitu rahmat.
Ibnu Abbas, Mujahid, dan Sa'id bin Jubair berkata tentang firmanNya, "maka dia memperoleh ketenteraman" yaitu rezeki. Pendapat-pendapat yang telah disebutkan di atas satu sama lainnya berdekatan dan benar. Karena sesungguhnya orang yang mati dalam keadaan didekatkan akan memperoleh semua itu, yaitu rahmat, ketenteraman, istirahat, kesenangan, kegembiraan, dan rezeki yang baik (serta surga kenikmatan)
Firman Allah SWT: (Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan (90)) yaitu apabila orang yang sedang menjelang kematiannya itu termasuk golongan kanan (maka keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan (91)) yaitu para malaikat menyampaikan kabar gembira ini kepada mereka. Malaikat berkata kepada salah seorang dari mereka, "keselamatan bagimu" yaitu kamu dalam keadaan baik-baik saja dan selamat, kamu termasuk golongan kanan.
Qatadah dan Ibnu Zaid berkata bahwa makna yang dimaksud adalah "Selamatlah kamu dari azab Allah" dan para malaikat mengucapkan salam penghormatan kepadanya. Sebagaimana Ikrimah berkata bahwa para malaikat mengucapkan salam kepadanya dan memberitahukan bahwa dia termasuk golongan kanan. Pendapat ini merupakan pendapat yang baik, dan hal itu sebagaimana firman Allah SWT: (Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialah Allah, " kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” (30) Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu mem­peroleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta (31) Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (32)) (Surah Fushshilat)
Imam Bukhari berkata tentang firmanNya: (maka keselamatan bagimu) yaitu kamu diselamatkan karena kamu (termasuk golongan kanan) kemudian dalam bahasa Arabnya membuang huruf an, tetapi maknanya masih tetap. Sebagaimana kamu berkata,"Kamu benar akan melakukan perjalanan sebentar lagi" jika sebelumnya dia mengatakan, "Sesungguhnya aku akan bepergian sebentar lagi" Dan adakalanya ini mengandung doa, sebagaimana ucapanmu, “Semoga kamu mendapat pengairan karena kamu termasuk laki-laki” jika kata “As-salam” dibaca rafa', maka termasuk doa. Demikianlah apa yang diriwayatkan Ibnu Jarir dari sebagian ulama bahasa Arab dan dipilih Ibnu Jarir; hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah SWT: (Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat (92) maka dia mendapat hidangan air yang mendidih (93) dan dibakar di dalam neraka (94)) yaitu, jika orang yang sedang menjelang kematiannya itu termasuk orang yang mendustakan kebenaran dan tersesat dari jalan petunjuk (maka dia mendapat hidangan) yaitu jamuan (air yang mendidih) yaitu, air yang mendidih yang dapat menghancurkan semua isi perut dan kulitnya (dan dibakar di dalam neraka (94)) yaitu mengukuhkan keberadaannya di dalam neraka yang mengepungnya dari segala penjuru. Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar (95)) yaitu berita ini benar-benar hal yang pasti terjadi, tidak ada keraguan dan kebimbangan padanya, serta tidak ada jalan lari bagi seorangpun darinya (Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar (96))


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Waqi’ah ayat 89: 88-89. Allah menyebutkan kondisi orang-orang yang sekarat di dunia dan pembagian mereka kepada tiga bagian, bagian pertama : Jika mayat ini adalah orang-orang yang ikhlas yang berlomba-lomba dalam kebaikan, maka mereka ditempatkan di tempat yang tinggi, mereka memiliki tempat peristirahatan, kebahagiaan dan kemenangan serta rizki yang baik dan surga yang luas, yang mereka dapat bersenang-senang di dalalamnya di sisi Tuhan mereka.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni ketenangan, kegembiraan dan kenikmatan lahir-batin.

Raihaan pada ayat tersebut adalah nama yang mencakup segala kenikmatan yang diterima badan, berupa makanan, minuman, dan lain-lain.

Yakni yang menggabung rauh (ketenteraman) dan raihaan, dimana di dalamnya terdapat sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan terlintas di hati manusia.

Orang yang didekatkan dengan Allah, maka akan diberi kabar gembira dengan kabar gembira itu yang membuat ruhnya melayang dari jasad karena gembira dan senang. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu".--- Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.---Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Terj. Fushshilat: 30-32) Dalam ayat lain Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. (Terj. Yuunus: 64).


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Waqi’ah Ayat 89

88-89. Adapun jika dia yang mati itu termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah karena ketaatan dan amal baiknya, maka dia pasti akan memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga yang penuh kenikmatan sebagai balasan atas semua yang telah mereka perbuat di dunia. 90-91. Dan adapun jika dia yang meninggal itu termasuk golongan kanan, yaitu orang yang selalu berbuat baik dan menaati ajaran Allah, maka keselamatanlah yang akan dikaruniakan bagimu karena kamu adalah bagian dari golongan kanan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah variasi penafsiran dari kalangan ulama terhadap isi dan arti surat Al-Waqi’ah ayat 89 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita. Support syi'ar kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Tersering Dilihat

Tersedia ratusan materi yang tersering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 168, An-Nisa 146, Al-Baqarah 152, Al-Jumu’ah 10, Al-Jatsiyah, Al-Anfal. Juga An-Nisa 29, Thaha, Ali ‘Imran 110, An-Nur 26, Al-Ahzab 56, Al-Insyirah 6.

  1. Al-Baqarah 168
  2. An-Nisa 146
  3. Al-Baqarah 152
  4. Al-Jumu’ah 10
  5. Al-Jatsiyah
  6. Al-Anfal
  7. An-Nisa 29
  8. Thaha
  9. Ali ‘Imran 110
  10. An-Nur 26
  11. Al-Ahzab 56
  12. Al-Insyirah 6

Pencarian: isi kandungan surat an naba, arti dari quran surat yunus ayat 41, kalla saufa ta'lamun artinya, surat yusuf ayat 47, surat an najm ayat 53 39-42

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.