Surat Al-Waqi’ah Ayat 88

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

فَأَمَّآ إِن كَانَ مِنَ ٱلْمُقَرَّبِينَ

Arab-Latin: Fa ammā ing kāna minal-muqarrabīn

Artinya: Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),

« Al-Waqi'ah 87Al-Waqi'ah 89 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Berkaitan Surat Al-Waqi’ah Ayat 88

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Waqi’ah Ayat 88 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir mendalam dari ayat ini. Terdapat kumpulan penafsiran dari beragam ahli tafsir berkaitan isi surat Al-Waqi’ah ayat 88, misalnya seperti termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

88-89. Sedangkan bila mayit itu termasuk orang-orang yang besegera dalam kebaikan yang didekatkan, saat dia mati, dia mendapatkan rahmat yang lapang dan kebahagiaan serta segala yang menenangkan jiwanya, baginya surga yang penuh kenikmatan di


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

88-89. Jika orang yang meninggal itu termasuk orang-orang yang bersegera mencari derajat yang tinggi, maka baginya peristirahatan dan rezeki yang melimpah di dalam surga dari Allah.

Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi, beliau bersabda: “Orang yang akan meninggal akan didatangi para malaikat, dan jika orang ini adalah orang shalih maka para malaikat itu berkata: “Keluarlah wahai jiwa yang baik yang berada di jasad yang baik, keluarlah dalam keadaan terpuji, dan bergembiralah dengan ketenangan dan rezeki yang melimpah.”

(Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam as-Sunan no. 4262 -zuhud, bab mengingat dan mempersiapkan kematian. al-Bushiri mengatakan, sanadnya shahih dan para perawinya tsiqat (Mishbah al-Zujajah 2/349), dan dishahihkan al-Albani (Shahih Ibnu Majah 2/420), dan diriwayatkan al-Hakim, serta dishahihkan dan disepakati oleh adz-Dzahabi dalam al-Mustadrak 1/37-40).


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

88. Adapun bila yang meninggal termasuk orang-orang yang berlomba dalam kebaikan.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

88. فَأَمَّآ إِن كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ (adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah))
Yakni orang-orang yang bersegera dalam kebaikan yang merupakan golongan pertama dari tiga golongan yang telah dijelaskan sebelumnya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

88. Maka apabila orang yang meninggal itu termasuk orang-orang yang dekat dengan Allah, salah satu dari golongan 3 yang terdahulu


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Adapun jika dia itu termasuk yang didekatkan


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

88-89. Di awal surat Allah telah menyebutkan keadaan tiga golongan:
al-Muqarrabin (orang-orang yang didekatkan kepada Allah), golongan kanan dan golongan pendusta yang sesat di negeri akhirat yang kekal.
kemudian di akhir surat ini Allah menyebutkan keadaan mereka ketika sakaratul maut dan ketika meninggal dunia. Allah berfirman, “Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah)” maksudnya, apabila orang yang meninggal itu termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah, yang mana mereka adalah orang-orang yang mendekatkan diri kepadaNya dengan melaksanakan hal-hal yang diwajibkan dan dianjurkan, serta meninggalkan hal-hal yang diharamkan, yang dimakruhkan dan hal-hal mubah yang tidak bermanfaat, “maka” bagi mereka “ketentraman” yakni kenyamanan, ketenangan, kebahagiaan, kesenangan, serta kenikmatan jiwa dan raga, “dan rizki” yaitu sebuah nama yang mencakup segala kenikmatan jasmani berupa berbagai macam jenis makanan, minuman, dan selainnya. Ada juga yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ar-Raihan (rizki) yaitu apa-apa yang baik yang telah dikenal di kalangan masyarakat, sehingga ia merupakan pengungkapan (ta’bir) dengan jenis sesuatu dari jenisnya yang umum. “Serta surga kenikmatan” kalimat yang ketiga ini merupakan penghimpun dua hal yang telah disebutkan di atas, di mana di dalamnya terdapat berbagai macam kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terbersit dalam benak seorang pun.
Di dalam ayat ini Allah memberi kabar gembira kepada orang-orang yang didekatkan kepadaNya ketika sedang sakaratul maut dengan kabar gembira ini, yaitu sebuah kabar gembira yang hampir-hampir membuat ruh itu terbang karena begitu gembira dan bahagianya, sebagaimana Allah berfirman,
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” -Fushshilat:30-32-.
Dan Allah Yang Mahamulia lagi Mahatinggi juga berfirman:
“Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat”
-Yunus:64-
Dan telah ditafsirkan bahwa kabar gembira yang disebutkan di atas di dalam ayat itu adalah kabar gembira di dalam kehidupan dunia.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 88-96
Tiga keadaan ini merupakan kepastian yang dialami manusia saat menghadapi kematiannya. Terkadang dia termasuk orang yang didekatkan kepada Allah, atau bukan termasuk golongan kanan, dan terkadang termasuk orang yang mendustakan kebenaran dan tersesat dari jalan petunjuk dan tidak mengerti tentang perintah Allah. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Adapun jika dia) yaitu menghadapi kematiannya (termasuk orang yang didekatkan) Mereka adalah orang-orang yang menunaikan amal-amal yang wajib dan yang sunah serta meninggalkan hal-hal yang diharamkan dan yang dimakruhkan, serta sebagian hal yang diperbolehkan.
(maka dia memperoleh ketenteraman dan kesenangan serta surga kenikmatan (89)) yaitu bagi mereka (dan kesenangan) dan para malaikat menyampaikan kabar gembira kepada mereka saat menghadapi kematiannya, sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits Al-Barra yang menyebutkan bahwa sesungguhnya para malaikat rahmat berkata, "Wahai ruh yang baik yang ada dalam tubuh yang baik yang kalian huni, keluarlah menuju kepada ketenteraman, kesenangan, dan menemui Tuhan yang tidak murka"
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (maka dia memperoleh ketenteraman) yaitu ketenteraman dan kesenangan, yakni ketenangan. Hal yang sama dikatakan Mujahid, bahwa makna “Ar-rauh” adalah ketenteraman.
Qatadah berkata tentang firmanNya (maka dia memperoleh ketenteraman) yaitu rahmat.
Ibnu Abbas, Mujahid, dan Sa'id bin Jubair berkata tentang firmanNya, "maka dia memperoleh ketenteraman" yaitu rezeki. Pendapat-pendapat yang telah disebutkan di atas satu sama lainnya berdekatan dan benar. Karena sesungguhnya orang yang mati dalam keadaan didekatkan akan memperoleh semua itu, yaitu rahmat, ketenteraman, istirahat, kesenangan, kegembiraan, dan rezeki yang baik (serta surga kenikmatan)
Firman Allah SWT: (Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan (90)) yaitu apabila orang yang sedang menjelang kematiannya itu termasuk golongan kanan (maka keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan (91)) yaitu para malaikat menyampaikan kabar gembira ini kepada mereka. Malaikat berkata kepada salah seorang dari mereka, "keselamatan bagimu" yaitu kamu dalam keadaan baik-baik saja dan selamat, kamu termasuk golongan kanan.
Qatadah dan Ibnu Zaid berkata bahwa makna yang dimaksud adalah "Selamatlah kamu dari azab Allah" dan para malaikat mengucapkan salam penghormatan kepadanya. Sebagaimana Ikrimah berkata bahwa para malaikat mengucapkan salam kepadanya dan memberitahukan bahwa dia termasuk golongan kanan. Pendapat ini merupakan pendapat yang baik, dan hal itu sebagaimana firman Allah SWT: (Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialah Allah, " kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” (30) Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu mem­peroleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta (31) Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (32)) (Surah Fushshilat)
Imam Bukhari berkata tentang firmanNya: (maka keselamatan bagimu) yaitu kamu diselamatkan karena kamu (termasuk golongan kanan) kemudian dalam bahasa Arabnya membuang huruf an, tetapi maknanya masih tetap. Sebagaimana kamu berkata,"Kamu benar akan melakukan perjalanan sebentar lagi" jika sebelumnya dia mengatakan, "Sesungguhnya aku akan bepergian sebentar lagi" Dan adakalanya ini mengandung doa, sebagaimana ucapanmu, “Semoga kamu mendapat pengairan karena kamu termasuk laki-laki” jika kata “As-salam” dibaca rafa', maka termasuk doa. Demikianlah apa yang diriwayatkan Ibnu Jarir dari sebagian ulama bahasa Arab dan dipilih Ibnu Jarir; hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah SWT: (Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat (92) maka dia mendapat hidangan air yang mendidih (93) dan dibakar di dalam neraka (94)) yaitu, jika orang yang sedang menjelang kematiannya itu termasuk orang yang mendustakan kebenaran dan tersesat dari jalan petunjuk (maka dia mendapat hidangan) yaitu jamuan (air yang mendidih) yaitu, air yang mendidih yang dapat menghancurkan semua isi perut dan kulitnya (dan dibakar di dalam neraka (94)) yaitu mengukuhkan keberadaannya di dalam neraka yang mengepungnya dari segala penjuru. Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar (95)) yaitu berita ini benar-benar hal yang pasti terjadi, tidak ada keraguan dan kebimbangan padanya, serta tidak ada jalan lari bagi seorangpun darinya (Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar (96))


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Waqi’ah ayat 88: 88-89. Allah menyebutkan kondisi orang-orang yang sekarat di dunia dan pembagian mereka kepada tiga bagian, bagian pertama : Jika mayat ini adalah orang-orang yang ikhlas yang berlomba-lomba dalam kebaikan, maka mereka ditempatkan di tempat yang tinggi, mereka memiliki tempat peristirahatan, kebahagiaan dan kemenangan serta rizki yang baik dan surga yang luas, yang mereka dapat bersenang-senang di dalalamnya di sisi Tuhan mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah Subhaanahu wa Ta'aala di awal surah telah menyebutkan tiga golongan; golongan orang-orang yang didekatkan, golongan kanan dan golongan kiri (golongan yang mendustakan lagi sesat) dan keadaan mereka di akhirat. Selanjutnya di akhir surah ini, Allah menyebutkan keadaan mereka menjelang wafat.

Menurut Syaikh As Sa’diy, yaitu mereka yang mengerjakan perkara wajib dan sunat, meninggalkan yang haram dan yang makruh dan perkara mubah yang berlebihan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Waqi’ah Ayat 88

88-89. Adapun jika dia yang mati itu termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah karena ketaatan dan amal baiknya, maka dia pasti akan memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga yang penuh kenikmatan sebagai balasan atas semua yang telah mereka perbuat di dunia


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penjelasan dari berbagai ulama terkait kandungan dan arti surat Al-Waqi’ah ayat 88 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita. Dukunglah dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Terbanyak Dicari

Terdapat berbagai topik yang terbanyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 168, An-Nisa 146, Ali ‘Imran 110, An-Nur 26, Al-Jatsiyah, Thaha. Termasuk An-Nisa 29, Al-Ahzab 56, Al-Jumu’ah 10, Al-Insyirah 6, Al-Baqarah 152, Al-Anfal.

  1. Al-Baqarah 168
  2. An-Nisa 146
  3. Ali ‘Imran 110
  4. An-Nur 26
  5. Al-Jatsiyah
  6. Thaha
  7. An-Nisa 29
  8. Al-Ahzab 56
  9. Al-Jumu’ah 10
  10. Al-Insyirah 6
  11. Al-Baqarah 152
  12. Al-Anfal

Pencarian: surat at-thariq artinya, arti surat al-lail, ok google surat al-mulk, teks bacaan surat al fatihah, surah al akhlak

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: