Surat Al-Waqi’ah Ayat 19
لَّا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلَا يُنزِفُونَ
Arab-Latin: Lā yuṣadda'ụna 'an-hā wa lā yunzifụn
Artinya: Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,
« Al-Waqi'ah 18 ✵ Al-Waqi'ah 20 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Terkait Dengan Surat Al-Waqi’ah Ayat 19
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Waqi’ah Ayat 19 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan penting dari ayat ini. Diketemukan beberapa penafsiran dari para mufassirun berkaitan isi surat Al-Waqi’ah ayat 19, di antaranya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
17-19. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda belia yang melayani mereka, yang tidak menua dan tidak mati, dengan membawa gelas-gelas, cerek, dan piala berisi minuman yang di ambil dari mata air khamar yang mengalir di surga yang tidak membuat mereka pusing dan tidak menghilangkan akal mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
19. Tidak seperti arak di dunia. Orang yang meminumnya tidak menjadi pusing dan tidak menghilangkan akal pikiran.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
19. لَّا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا (mereka tidak pening karenanya)
Yakni orang yang meminumnya tidak menjadi pusing.
وَلَا يُنزِفُونَ(dan tidak pula mabuk)
Yakni tidak memabukkan dan menghilangkan akal.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
19. Kepala mereka tidak pusing karena meminumnya, dan tidak kehilangan akal dengan efek memabukkan darinya. Berbeda dengan khamr di dunia.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Mereka tidak pusing karenanya} kepala mereka tidak pusing karena meminumnya {dan tidak pula mabuk} dan tidak mabuk sehingga kehilangan akal mereka
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
17-19. “Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,” maksudnya anak-anak yang masih kecil yang sangat tampan dan menawan mengelilingi para penghuni surga untuk melayani mereka dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka,
“Seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan.” –At-Thur:24-, maksudnya tersimpan di mana tidak dijamah oleh sesuatu pun yang dapat merubahnya, mereka terciptakan untuk hidup abadi dan selamanya, dan mereka mengelilingi para penghuni surga dengan membawa bejana-bejana tempat minum mereka, “dengan membawa gelas,” yaitu tempat air minum yang tidak memiliki pegangan, “dan cerek,” yaitu tempat air yang memiliki pegangan, “dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari mata air yang mengalir,” maksudnya dari khamar yang lezat diminum lagi tidak memabukkan, “mereka tidak pening karenanya,” maksudnya bahwa khamar tersebut tidak membuat mereka pusing sebagaimana khamar dunia membuat pusing kepala orang yang meminumnya, dan tidak juga mereka “mabuk,” maksudnya akal mereka tidaklah pergi melayang-layang (karena meminumnya), sebagaimana yang ditimbulkan oleh khamar dunia.
Intinya bahwa segala macam bentuk kenikmatan di surga yang menurut jenisnya ada di dunia, maka ada yang di akhirat tidaklah mengandung kerusakan dan tidak pula membinasakan, sebagaimana firman Allah,
(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?-Muhammad:15-
Di dalam ayat ini Allah menyebutkan tentang khamar surga dan menafikan darinya segala macam kerusakan yang didapatkan pada khamar dunia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 13-26
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang yang paling dahulu yang didekatkan, bahwa mereka: Segolongan besar, yaitu segolongan dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Para mufasir berbeda pendapat tentang yang dimaksud firmanNya,"Al-awwalin" dan "Al-akhirin". Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan "Al-awwalin" adalah umat-umat terdahulu, sedangkan "Al-akhirin" adalah umat ini. Ini adalah riwayat dari Mujahid dan pendapat inilah yang dipilih Ibnu Jarir dengan alasan ada sabda Rasulullah SAW,”Kita adalah umat yang terakhir, tetapi yang paling dahulu pada hari kiamat”
Pendapat yang dipilih Ibnu Jarir dalam hal ini perlu ditinjau bahkan merupakan pendapat yang lemah karena umat ini adalah umat yang terbaik dengan nash Al-Qur'an, sehingga jauh jika orang-orang yang didekatkan ada pada selainnya dalam jumlah yang lebih banyak daripada umat ini, kecuali jika mereka semua digabungkan menjadi satu untuk mengimbangi umat ini. Yang jelas bahwa orang-orang yang didekatkan dari kalangan mereka jauh lebih banyak daripada umat-umat yang lain. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Jadi pendapat yang kedualah yang lebih kuat, yaitu yang mengartikan firmanNya: (segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu (13)) yaitu dari kalangan permulaan umat ini (dan segolongan yang kecil dari orang-orang yang kemudian (14)) yaitu dari umat ini.
Al-Hasan membaca firmanNya: (Dan orang-orang yang paling dahulu beriman merekalah yang paling dulu (masuk surga) (10) Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah) (11) Berada dalam surga kenikmatan (12) Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu (13)) dia berkata bahwa yang dimaksud adalah segolongan besar dari umat ini yang telah pergi. Diriwayatkan dari Muhammad bin Sirin, bahwa dia berjata tentang firmanNya: (Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu (13) dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian (14)) dia berkata bahwa dahulu mereka berkata atau berharap semoga semuanya itu dari kalangan umat ini. Dapat diartikan bahwa makna ayat ini bersifat umum mencakup semua umat, yang masing-masing umat sesuai perhitungannya. Oleh karena itu disebutkan dalam hadits yang terdapat dalam kitab-kitab shahih dan lainnya bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian orang-orang yang sesudah mereka, kemudian orang-orang yang sesudah mereka” sampai akhir hadits.
Firman Allah SWT: (Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata (15)) Ibnu Abbas berkata bahwa itu dihiasi dengan emas, yaitu dilapisi dengannya. Demikian juga dikatakan Mujahid, Zaid bin Aslam, dan Qatadah
Ibnu Jarir berkata bahwa di antaranya juga dinamakan tali pengikat pelana yang ada di bawah perut unta. Kata itu mengikuti wazan “fa'il” yang maknanya “maf'ul”, karena menunjukkan sesuatu yang dipintal, maka demikian juga dipan-dipan di surga dihiasi dengan emas dan permata.
Firman Allah SWT; (seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan (16)) yaitu wajah sebagian dari mereka berhadapan dengan sebagian yang lain, tidak ada seorangpun yang berada di belakang yang lain. (Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda (17)) yaitu mereka tetap kekal dalam rupa yang sama, tidak menua, tidak beruban, dan tidak berubah (dengan membawa gelas, cerek, dan piala berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir (18) Adapun “Al-akwab” adalah gelas yang tidak ada pegangan dan moncongnya. Sedangkan “Al-abariq” adalah yang menghimpun kedua sifat tersebut, yaitu cerek. Semuanya diisi dengan khamr dari sungai khamr yang mengalir, bukan dari botol minuman, bahkan langsung dari sumbernya yang terus-menerus mengalir.
Firman Allah SWT: (mereka tidak pening karena meminumnya dan tidak pula mabuk (19)) yaitu kepala mereka tidak pusing dan akal mereka tidak tertutup, bahkan tetap normal dengan pengaruh yang menyenangkan dan merasakan kelezatan.
Mereka berkata tentang firmanNya: (dan tidak pula mabuk) yaitu tidak menghilangkan akal sehat mereka.
Firman Allah SWT: (dan buah-buahan dari apa yang mereka inginkan (20) dan daging burung dari apa yang mereka inginkan (21)) yaitu mengelilingi mereka dengan membawa segala macam buah-buahan yang mereka pilih.
Firman Allah SWT: (Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli (22) laksana mutiara yang tersimpan dengan baik (23)) Sebagian dari mereka membacanya dengan bacaan rafa’ yang bentuknya bagi mereka ada bidadari-bidadari yang bermata jeli di dalam surga. Sedangkan yang membaca jar mengandung dua makna; salah satunya bahwa i'rabnya dianggap mengikuti kalimat sebelumnya, sebagaimana firmanNya: (Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda (17) dengan membawa gelas, cerek, dan piala berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir (18) mereka tidak pening karena meminumnya dan tidak pula mabuk (19) dan buah-buahan dari apa yang mereka inginkan (20) dan daging burung dari apa yang mereka inginkan (21) Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli (22)) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan usaplah kepalamu dan (basuhlah) kedua kakimu (6)) (Surah Al-Maidah) dan (Mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal) (Surah Al-Insan:21)
Makna yang kedua menunjukkan bahwa di antara anak-anak muda yang mengelilingi mereka terdapat juga bidadari-bidadari yang bermata jeli, tetapi hal ini terjadi di dalam istana-istana, bukan di kalangan sebagian mereka dengan sebagian lainnya, bahkan di dalam kemah masing-masing mereka dikelilingi oleh para pelayan surga dan bidadari-bidadari yang bermata jeli; hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah SWT: (laksana mutiara yang tersimpan (23)) yaitu seakan-akan seperti mutiara dalam hal keputihan dan kejernihannya, sebagaimana yang disebutkan dalam surah Ash-Shaffat (seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik (49)) (Surah Ash-Shaffat) Dan telah disebutkan dalam surah Ar-Rahman gambaran tentang mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan (24)) yaitu sajian yang Kami suguhkan kepada mereka merupakan balasan dari amal baik yang mereka kerjakan.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa (25) tetapi mereka mendengar ucapan salam (26)) yaitu dalam surga mereka tidak mendengar perkataan yang tidak ada gunanya yaitu yang sia-sia atau yang mengandung makna yang kotor atau rendah, sebagaimana Allah SWT berfirman: (di dalamnya tidak kamu dengar perkataan yang tidak berguna (11)) (Surah Al-Ghasyiyah) yaitu, kalimat yang tidak ada gunanya.
(dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa) yaitu kata-kata yang mengandung keburukan (tetapi mereka mendengar ucapan salam (26)) yaitu hanya kata salam dari sebagian mereka kepada sebagian lain. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (salam penghormatan mereka ialah 'Salam' (Surah Ibrahim: 23) dan pembicaraan mereka juga bersih dari sia-sia dan yang mengandung keburukan
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Waqi’ah ayat 19: 17-19. Mereka orang-orang yang berlomba menuju kepada kebaikan, mereka dikelilingi anak-anak muda yang tetap muda, tidak menjadi tua dan berubah masa mudanya, bersama dengan anak-anak muda tersebut gelas-gelas dan teko-teko dan juga wadah yang berisi khamr yang lezat yang keluar dari mata air yang tidak pernah kering, tidak juga membahayakan dan menyakitkan, tidak akan pusing dan mabuk ketika meminumnya.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Berbeda dengan arak di dunia. Walhasil, semua kenikmatan di surga yang ada jenisnya di dunia, maka kenikmatan tersebut ketika di surga tidak memiliki kekurangan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Waqi’ah Ayat 19
17-19. Di surga itu mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dan selalu menyenangkan bila dipandang. Anak-anak muda itu melayani mereka dengan membawa gelas, cerek, dan minuman segar yang diambil dari air yang mengalir dari sumber yang tidak pernah kering. Mereka juga mendapat minuman anggur yang tidak memabukkan sehingga mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk. 20-21. Di sana disediakan pula makanan dan buah-buahan yang beragam sehingga mereka mendapatkan buah apa pun yang mereka pilih. Dan dihidangkan pula kepada mereka daging burung apa pun yang menggugah selera, seperti yang mereka inginkan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian sekumpulan penjabaran dari kalangan mufassirun terkait makna dan arti surat Al-Waqi’ah ayat 19 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk ummat. Sokonglah perjuangan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.