Surat Ar-Rahman Ayat 56
فِيهِنَّ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَآنٌّ
Arab-Latin: Fīhinna qāṣirātuṭ-ṭarfi lam yaṭmiṡ-hunna insung qablahum wa lā jānn
Artinya: Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.
« Ar-Rahman 55 ✵ Ar-Rahman 57 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Mengenai Surat Ar-Rahman Ayat 56
Paragraf di atas merupakan Surat Ar-Rahman Ayat 56 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan menarik dari ayat ini. Terdapat aneka ragam penjabaran dari kalangan ahli tafsir terkait makna surat Ar-Rahman ayat 56, antara lain sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
56. Di atas hamparan permadani itu ada istri-istri yang pandangan mata mereka hanya terbatas pada suami-suami mereka. Mereka tidak melihat kepada selain suami-suami mereka, hanya bergantung kepada mereka. Para istri itu tidak pernah disentuh oleh manusia dan tidak juga oleh jin.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
56. Di dalamnya ada bidadari-bidadari yang hanya memandang kepada suami-suami mereka saja, keperawanan mereka belum terambil oleh manusia dan jin sebelum suami-suami mereka.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
54. مُتَّكِـِٔينَ عَلَىٰ فُرُشٍۭ بَطَآئِنُهَا مِنْ إِسْتَبْرَقٍ ۚ (Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera)
Yakni mereka mendapat berbagai kenikmatan sambil bersandar di atas permadani.
Makna (البطائن) adalah bagian bawahnya. Sedangkan (الإستبرق) adalah sutera yang tebal. Dan jika bagian bawah permadani itu berasal dari sutera tebal, maka bagaimana dengan bagian atasnya?
وَجَنَى الْجَنَّتَيْنِ دَانٍ (Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat)
Makna (الجني) adalah buah yang dipetik.
Dikatakan bahwa pohon surga akan berkeliling agar buahnya dapat dipetik oleh orang yang menginginkannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Al-Hasan berkata: Wanita yang terbatas pada suaminya saja tidak menginginkan orang lain, dan demi Allah, mereka bukanlah wanita yang manampakkan perhiasannya dan tidak pula wanita yang sering berkeliaran.
Hal ini merupakan dalil keagungan akhlak seorang yang pemalu, dan itu berlaku hingga alam akhirat.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
56-57. Di dalam kedua surga yang telah disebutkan kenikmatan dan permadaninya itu ada wanita-wanita yang menundukkan pandangannya kepada suami-suaminya yang duduk di atas permadani. Belum ada satupun manusia atau jin yang pernah menyentuhnya. Maka nikmat Tuhan mana yang kalian dustakan?!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Di dalamnya ada (bidadari) yang membatasi pandangan} perempuan-perempuan yang membatasi pandangan mereka hanya untuk pasangan mereka {yang tidak pernah disentuh} yang keperawanan mereka belum diambil {oleh manusia sebelum mereka dan tidak pula oleh jin
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
56-59. “Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya,” maksudnya, mereka hanya memandang suami-suami mereka karena ketampanan dan keindahan wajah (para suami) serta kesempurnaan cinta mereka terhadap para suami mereka. Dan mereka juga menjadikan para suami menundukkan pandangan, sehingga hanya memandang mereka karena kecantikan dan keindahan wajah mereka dan kesenangan untuk selalu berhubungan dengan mereka serta kecintaan yang begitu mendalam kepada mereka. “Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin” maksudnya, mereka tidak pernah dijamah oleh seorang pun sebelum para penghuni surga yang menjadi suami mereka, baik dari manusia maupun jin, bahkan mereka adalah para perawan yang ramah dan penuh kasih kepada suami-suami mereka, dengan bersikap baik dalam bergaul, riang, manis dan manja, oleh karena itu Allah berfirman, “Seakan-akan bidari-bidadari itu permata yakut dan marjan.” Yang demikian itu karena kejernihan mereka dan keindahan serta kecantikan wajah dan penampilan mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 54-61
Allah SWT berfirman: (Mereka bertelekan) yaitu penghuni surga. Makna yang dimaksud dengan “Al-ittika'” adalah duduk bersandar. Dikatakan bahwa itu adalah duduk bersila. (di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra) yaitu kain sutra yang tebal, Pendapat itu dikatakn Ikrimah, dan Qatadah.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata bahwa ini adalah bagian dalamnya, maka bagaimana jika kalian melihat bagian luarnya?
(Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat) yaitu buah-buahannya dekat kepada mereka, kapanpun mereka mau, maka mereka dapat memetiknya dengan mudah. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Buah-buahannya dekat (23)) (Surah Al-Haqqah) Allah SWT berfirman: (Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya (14)) (Surah Al-Insan) yaitu tidak menolak dari orang yang mau memetiknya, bahkan dengan sendirinya turun sendiri kepadanya dengan tangkainya (Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (55)) Setelah menyebutkan tentang permadani penghuni surga yang sangat besar itu, selanjutnya Allah SWT berfirman: (Di dalam surga itu) yaitu di atas hamparan permadani itu (ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya) yaitu selalu menundukkan pandangannya kepada selain suami mereka dan tidak ada sesuatupun yang mereka lihat di dalam surga itu yang lebih baik bagi mereka selain dari suami-suami mereka. Pendapat ini dikatakan Qatadah, Atha’ Al-Khurrasani, dan Ibnu Zaid.
(tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin) yaitu, bahkan mereka tetap dalam keadaan perawan dan berusia muda setara dengan suami mereka. Tidak ada seorangpun yang menyentuh mereka sebelum suami mereka, dari kalangan manusia maupun jin. Ayat ini juga merupakan suatu dalil yang menunjukkan bahwa jin yang mukmin masuk surga.
Kemudian Allah SWT menggambarkan ciri mereka itu orang-orang yang diajak bicara: (Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan (58))
Mujahid, Al-Hasan, Ibnu Zaid dan selain mereka berkata bahwa yang dimaksud adalah sejernih yaqut dan seputih marjan, dan yang dimaksud dengan marjan di sini adalah mutiara.
Firman Allah SWT: (Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula) (60)) yaitu tidak ada balasan bagi orang yang berbuat kebaikan di dunia, melainkan memperoleh kebaikan di akhirat. Sebagaimana Allah SWT berfirman (Bagi orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya) (Surah Yunus: 26)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Ar-Rahman ayat 56: Allah menyebutkan di dalam dua surga ini terdapat wanita-wanita yang tunduk kepada selain dari suami-suami mereka dan penghuni surga tersebut tidak pernah melihat wanita sesempurna wanita-wanita di surga. Wanita-wanita tersebut masih perawan yang tidak pernah digauli oleh seorangpun sebelum mereka (penghuni-penghuni surga. Tidak dari jin dan tidak pula dari manusia. Pada ayat ini disebutkan tentang darah yang ia adalah darah yang keluar ketika keperawanannya hilang, dikatakan : Seorang laki-laki menjadikan istrinya keluar darah, ketika telah dijima’ olehnya. Dan asal dari darah ini adalah ketika wanita muda berjima’ setelah menikah pada awal pertama kali.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Kepada suami mereka karena cakep dan gantengnya suami mereka, dan cintanya mereka kepadanya.
Mereka masih sebagai gadis.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ar-Rahman Ayat 56
56-57. Tidak saja buah-buahan, di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menjadi pasangan para pria penghuni surga, dan bagi wanita ada pula pasangannya, yang amat santun sehingga membatasi pandangan dan tidak menoleh kecuali kepada pasangannya. Mereka itu perawan yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya. Maka, wahai manusia dan jin, nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan'56-57
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian berbagai penafsiran dari kalangan mufassirun terkait kandungan dan arti surat Ar-Rahman ayat 56 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita. Dukunglah perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.