Surat Al-Qamar Ayat 9
۞ كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ فَكَذَّبُوا۟ عَبْدَنَا وَقَالُوا۟ مَجْنُونٌ وَٱزْدُجِرَ
Arab-Latin: Każżabat qablahum qaumu nụḥin fa każżabụ 'abdanā wa qālụ majnụnuw wazdujir
Artinya: Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh, maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Mendalam Berkaitan Dengan Surat Al-Qamar Ayat 9
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qamar Ayat 9 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan beraneka penjelasan dari banyak ulama tafsir terhadap isi surat Al-Qamar ayat 9, misalnya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Telah mendustakan sebelum kaummu (wahai Rasul) kaum Nuh, mereka mendustakan hamba Kami, Nuh. Mereka berkata, “Dia orang gila.” Mereka menghardik Nuh dan mengancamnya dengan berbagai bentuk gangguan bila Nuh tidak menghentikan dakwahnya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
9-13. Hai Rasulullah, sebelum kaummu mendustakanmu, juga terdapat kaum Nabi Nuh yang mendustakan hamba Kami, Nuh, dan menuduhnya sebagai orang gila dan memperlakukannya dengan kasar serta mengancam akan membunuhnya. Maka Nabi Nuh berdoa kepada Tuhannya: “Ya Tuhanku, aku tidak mampu menghadapi mereka, maka tolonglah aku.”
Kami-pun mengabulkan doanya, maka Kami buka pintu-pintu langit dengan turunnya air hujan yang sangat deras, dan Kami jadikan di bumi mata air-mata air yang menyembur deras, maka bertemulah air dari langit dan air di bumi, sehingga menjadi banjir besar yang Allah tetapkan untuk membinasakan mereka.
Dan Kami naikkan Nuh dan orang-orang beriman yang bersamanya di atas perahu yang terbuat dari papan-papan kayu yang disatukan dengan paku. Perahu itu bergerak dengan pengawasan dan penjagaan Kami. Dan Kami binasakan orang-orang yang mendustakan, sebagai balasan atas kekafiran mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
9. Sebelum para pendusta terhadap seruanmu itu -wahai Rasul- mendustakanmu, kaum Nuh pun telah mendustakan hamba Kami, Nuh -'alaihissalām-, ketika dia Kami utus kepada mereka dan mereka berkata tentangnya, “Dia gila.” Mereka menimpakan kepadanya berbagai celaan, hinaan dan ancaman jika ia tidak mau meninggalkan dakwahnya terhadap mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
9. وَقَالُوا۟ مَجْنُونٌ (dan mengatakan: “Dia seorang gila)
Mereka menuduh Nabi Nuh sebagai orang yang gila.
وَازْدُجِرَ (dan dia sudah pernah diberi ancaman)
Yakni dia diancam karena kenabiannya dan risalah yang dia sampaikan dengan olokan dan gangguan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
9. Sebelum orang-orang musyrik Quraisy, kaum Nuh telah berdusta kepada para rasul. Mereka mendustakan hamba kami yaitu Nuh AS. Mereka berkata tentangnya: “Sesungguhnya dia adalah orang gila atas risalah yang dia sampaikan tentang berbagai macam siksaan dan kutukan” Orang-orang kafir itu mencacinya dengan sangat kasar, kemudian mencegah dan menghentikan dakwahnya tentang risalah
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Sebelum mereka, kaum Nuh juga telah mendustakan. Mereka mendustakan hamba Kami dan mengatakan,“Orang gila” Lalu dia dibentak} mereka mencacinya dengan berbagai jenis hal yang menyakitkan jika dia tidak berhenti pada dakwah itu
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
9. Setelah Allah menyebutkan kondisi orang-orang yang mendustakan RasulNya dan sesungguhnya tanda-tanda kebesaran tidak berguna bagi mereka sama sekali, Allah kemudian mengancam dan menakutkan mereka dengan berbagai siksaan yang menimpa umat-umat terdahulu yang mendustakan para rasul dan bagaimanakah Allah membinasakan mereka serta menimpakan azab pada mereka?.
Allah menyebut kaum Nuh, Nabi Nuh adalah rasul pertama yang diutus Allah untuk kaum yang menyembah berhala, Nuh menyerukan mereka untuk mengesakan Allah dan menyembahNya semata, yang tidak ada sekutu bagiNya. Mereka enggan meninggalkan kesyirikan dan berkata, “Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr".”-Nuh:23-
Meski demikian, Nabi Nuh tetap menyeru kepada Allah siang dan malam, secara rahasia dan terang-terangan. Hal itu ternyata semakin membuat mereka membangkang, melampaui batas dan mencela nabi mereka. Karena itulah dalam surat ini Allah berfirman, “Maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan, ‘Dia seorang gila’,” karena tuduhan mereka bahwa jalan kesyirikan dan kesesatan yang mereka dan nenek moyang mereka tempuh itu ditunjukkan oleh akal sedangkan jalan yang ditempuh oleh Nuh adalah kebodohan, kesesatan dan hanya berasal dari orang-orang gila. Mereka dusta dalam tuduhan itu dan memutarbalikkan kebenaran-kebenaran kokoh, baik secara syariat maupun akal. Syariat yang dibawa Nuh adalah benar dan kokoh, yang menunjukkan orang-orang berakal dan lurus menuju petunjuk dan cahaya, sedangkan jalan yang mereka tempuh adalah kebodohan dan kesesatan yang nyata.
Allah berfirman, “Dan dia sudah pernah diberi ancaman,” artinya diancam dan diperlakukan jahat oleh kaumnya karena seruannya kepada Allah, belum cukup bagi mereka, semoga Allah memburukkan mereka, untuk tidak beriman dan mendustakan Nuh saja, mereka bahkan menyakiti Nuh semampu mereka. Memang seperti itulah musuh-musuh para rasul terhadap rasul dan nabi mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 9-17
Allah SWT berfirman: (telah mendustakan) sebelum kaummu, wahai Muhammad (kaum Nuh, maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh)) yaitu mereka dengan terang-terangan mendustakan dan menuduhnya gila (dan mengatakan, "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman”)
Mujahid berkata bahwa makna (wazdujir) adalah hilang akal sehatnya karena gila. Dikatakan bahwa maknannya adalah, mereka menghardik, mencegah, dan mengancamnya, (jika engkau tidak (mau) berhenti, niscaya engkau termasuk orang yang dirajam (dilempari batu sampai mati)") (Surah Asy-Syu’ara’: 116) Pendapat ini dikatakan Ibnu Zaid. Ini merupakan pendapat yang baik.
(Maka dia mengadu kepada Tuhannya, 'Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan. Oleh sebab itu, tolonglah (aku)" (10)) yaitu sesungguhnya aku adalah orang yang lemah, tidak mampu menghadapi dan melawan mereka, maka tolonglah agamaMu ini.
Maka Allah SWT berfirman: (Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah (11)) As-Suddi berkata bahwanya adalah yang banyak.
(Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air) yaitu, Kami memancarkan air dari seluruh penjuru bumi, sehingga tempat-tempat pembakaran pun Kami pancarkan air darinya, padahal itu adalah tempat api. Kami pancarkan mata.air-mata air darinya (maka bertemulah air-air itu) yaitu dari langit dan bumi (untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan) yaitu perkara yang ditakdirkan.
(Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku) (13))
Ibnu Abbas, Sa'id bin Jubair, Al-Qurazhi, Qatadah, dan Ibnu Zaid berkata bahwa maknanya adalah paku-paku. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir, bahwa bentuk tunggalnya adalah “disaar”
Mujahid berkata bahwa “Ad-dusur” adalah lambung-lambung kapal.
Firman Allah: (Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami) yaitu dengan perintah dan penglihatan Kami, serta dalam pemeliharaan dan penjagaan Kami (sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh))
yaitu balasan bagi mereka karena mereka kafir kepada Allah, dan sebagai pertolongan kepada nabi Nuh
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran) Qatadah berkata bahwa Allah SWT membiarkan utuh perahu nabi Nuh sehingga dapat dijumpai oleh generasi pertama dari umat ini. Tetapi makna yang jelas bahwa itu adalah jenis perahu, sebagaimana firmanNya: (Dan suatu tanda (kekuasaan Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan (41) dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera (42)) (Surah Yasin) dan (Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang kamu) ke dalam bahtera (11) agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar (12)) (Surah Al-Haqqah) Oleh karena itu Allah berfirman di sini (maka adakah orang yang mengambil pelajaran?) yaitu apakah ada orang yang mau mengambilnya sebagai peringatan dan pelajaran.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, dia berkata,”Rasulullah SAW pernah membacakan kepadaku firman Allah: (maka adakah orang yang mengambil pelajaran?) lalu ada seorang lelaki berkata, "Apakah Muddakkir ataukah mudzdzakkir? Wahai Abdurrahman. Maka dia berkata,”Rasulullah pernah membacakan kepadaku firman Allah: (Muddakir)
Firman Allah SWT: (Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancamanKu (16)) yaitu betapa dahsyatnya azabKu terhadap orang-orang yang ingkar kepadaKu dan mendustakan para rasulKu, dan tidak ada yang mau mengambil pelajaran dari apa yang disampaikan oleh pemberi peringatan dariKu. Dan bagaimana Aku membela para para pemberi peringatanKu dan menimpakan pembalasan terhadap orang-orang yang mendustakan mereka? (Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran) Kami menjadikan Al-Qur'an itu mudah lafaznya dan Kami mudahkan maknanya bagi orang yang menginginkannya agar dia memberikan peringatan kepada manusia. Sebagaimana Allah berfirman: (Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran (29)) (Surah Shad)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran) yaitu mudah untuk dibaca
Saya berkata bahwa di antara dalil bahwa Dia memudahkan Al-Qur'an bagi manusia untuk membacanya adalah apa yang telah disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda,”Sesungguhnya Al-Qur’an ini diturunkan dengan tujuh dialek” Kami telah menyebutkan hadits ini lengkap dengan jalur dan lafazhnya, sehingga tidak perlu diulangi lagi di sini. Segala puji bagi Allah
Firman Allah: (maka adakah orang yang mengambil pelajaran) yaitu apakah ada orang yang mengambil peringatan dari Al-Qur'an yang telah dimudahkan Allah untuk dihafal dan dipahami maknanya ini? Muhammad bin Ka'b Al-Qurazhi berkata bahwa apakah ada orang yang meninggalkan semua kemaksiatan?
Diriwayatkan dari Mathar Al-Warraq tentang firmanNya SWT: (maka adakah orang yang mengambil pelajaran?) yaitu apakah ada orang yang mengambil ilmu darinya dan menjadikannya sebagai penolong baginya
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Qamar ayat 9: Allah menyebutkan berita tentang umat-umat yang mendustakan dan keadaan mereka yang tertimpa adzab dan sebagai peringatan dan penghibur bagi Rasul-Nya ﷺ serta peringatan bagi orang-orang kafir Mekkah, Allah berkata : Sungguh mereka (banyak kaum) telah mendustakan sebelum kaummu, dan sebagian dari kaum-kaum ini ada kaum Nuh; Dimana mereka mendustakan hamba Kami Nuh, yang mereka berkata kepada Nuh : Sungguh Nuh adalah orang gila seraya mereka membentak dan merendahkan Nuh serta mengancam untuk menyakiti dan menakut-nakuti jika tidak berhenti dari dakwahnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan keadaan orang-orang yang mendustakan Rasul-Nya, dan bahwa semua ayat tidaklah bermanfaat bagi mereka, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memperingatkan mereka dengan azab yang menimpa umat-umat terdahulu yang mendustakan para rasul, bagaimana Allah Subhaanahu wa Ta'aala membinasakan mereka. Allah Subhaanahu wa Ta'aala sebutkan kaum Nuh, dimana Dia mengutus kepada mereka Nuh seorang rasul pertama yang diutus kepada orang-orang yang menyembah patung, dia mengajak mereka mentauhidkan Allah dan beribadah kepada-Nya saja, namun mereka engggan meninggalkan syirk dan berkata kepada sesama mereka, “Janganlah kamu meninggalkan sembahan kamu dan jangan pula meninggalkan Wad, Suwa’, Yaghuts, Ya’uuq dan Nasr.” Semua itu adalah nama patung yang mereka sembah. Nabi Nuh ‘alaihis salam tetap berdakwah mengajak mereka kepada Allah di malam dan siang, sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, namun dakwah Beliau tidak menambah mereka selain tetap sikap membangkang, melampaui batas dan mencela Nabi mereka.
Mereka menganggap bahwa apa yang dipegang oleh mereka dan nenek moyang mereka selama ini berupa syirk dan kesesatan adalah sesuatu yang didukung oleh akal, dan bahwa apa yang dibawa Nabi Nuh ‘alaihis salam adalah kejahilan dan kesesatan; yang tidak muncul kecuali dari orang-orang gila. Mereka telah berdusta dalam hal itu dan memutarbalikkan hakikat yang telah tetap berdasarkan syara’ maupun akal, yaitu bahwa apa yang dibawa Nabi Nuh ‘alaihis salam adalah kebenaran yang membimbing akal kepada petunjuk, cahaya dan jalan yang lurus, sedangkan yang mereka pegang selama ini adalah kebodohan dan kesesatan yang nyata.
Kaumnya menyanggahnya dan bersikap keras terhadapnya saat Beliau mengajak mereka kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Mereka tidak hanya menolak beriman dan mendustakannya, bahkan sampai menimpakan kepada Beliau gangguan yang mereka sanggup lakukan. Demikianlah keadaan musuh-musuh para rasul. Saat itulah Nabi Nuh ‘aaihis salam berdoa, “Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah (aku)."
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qamar Ayat 9
Ayat-ayat berikut menguraikan siksaan duniawi atas orang-orang yang mengingkari para rasul. Sebelum mereka, yaitu kaum musyrik mekah, sebagian besar kaum nabi nuh juga telah mendustakan dan menolak dakwah hamba kami. Maka mereka mendustakan nabi nuh, hamba kami yang terpilih, dan mengatakan, 'dia adalah orang gila!' lalu diusirnya dengan ancaman, ejekan, dan makian dari hampir seluruh kaumnya. '10. Pembangkangan kaum nabi nuh makin menjadi. Meski sudah didakwahi sekian ratus tahun, hanya segelintir kaumnya yang beriman. Maka dia menengadahkan tangan, mengadu kepada tuhannya, 'sesungguhnya aku telah dikalahkan dengan keingkaran dan perlakuan buruk kaumku, maka tolonglah aku, wahai tuhan pemeliharaku. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah pelbagai penjabaran dari kalangan ahli ilmu berkaitan isi dan arti surat Al-Qamar ayat 9 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Support kemajuan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.