Surat An-Najm Ayat 34

وَأَعْطَىٰ قَلِيلًا وَأَكْدَىٰٓ

Arab-Latin: Wa a'ṭā qalīlaw wa akdā

Artinya: Serta memberi sedikit dan tidak mau memberi lagi?

« An-Najm 33An-Najm 35 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Berkaitan Dengan Surat An-Najm Ayat 34

Paragraf di atas merupakan Surat An-Najm Ayat 34 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran penting dari ayat ini. Didapatkan beberapa penjabaran dari para ahli tafsir berkaitan makna surat An-Najm ayat 34, antara lain seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

33-34. Tidakkah kamu (wahai Rasul) memperhatikan orang yang berpaling dari ketaatan kepada Allah dan Dia hanya memberi sedikit dari hartanya, kemudian menghentikan pemberian dan kebaikannya?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

34. Dan memberikan sedikit dari hartanya kemudian ia menahannya? Karena sifat kikir telah menjadi tabiatnya, meski demikian ia menganggap dirinya suci.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

34. وَأَكْدَىٰٓ (dan tidak mau memberi lagi?)
Dikatakan (أكدى الرجل) jika seseorang sangat sedikit kebaikannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

34. Orang yang memberi sedikit dari hartanya, lalu memutus dan mencukupkan pemberian itu. Kalimat itu sebagai sindiran untuk berhentinya suatu pemberian.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dia memberikan sedikit, lalu menahan sisanya} tidak mau memberi karena kikir


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

33-35. Alah berfirman bahwa apakah engkau mengetahui kondisi orang yang diperintah untuk menyembah Rabbnya dan mengesakanNya kemudian berpaling darinya? Meski jiwanya mengizinkan pada sebagian hal kecil, tapi hal itu tidak berlangsung lama, ia akan bersifat bakhil dan menahan hartanya. Kebaikan bukanlah sifat dan wataknya, tapi wataknya adalah berpaling dari ketaatan dan tidak tetap dalam mengerjakan kebaikan. Meski demikian, ia mengatakan bahwa dirinya bersih dan menempatkan dirinya pada posisi yang tidak sesuai dengan yang disebutkan Allah, “Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang ghaib sehingga dia mengetahui (apa yang dikatakan),” apakah ia mengetahui hal ghaib sehingga bisa memberitahukannya? Atau apakah itu hanya perkataan yang diada-adakan atas (nama) Allah dengan sembrono yang merangkum dua hal terlarang, yaitu menjelek-jelekkan diri dan menyuci-sucikan diri sebagaimana yang terjadi, karena ia sendiri mengetahui bahwa ia tidak mempunyai pengetahuan tentang hal ghaib. Andai pun ia mampu mengaku-aku hal itu, maka pemberitahuan ghaib yang berada di tangan Rasulullah, al-Ma’shum, menunjukkan hal sebaliknya dan itulah bukti atas kebatilan pengakuannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 33-41
Allah SWT berfirman seraya mencela orang-orang yang berpaling dari ketaatan kepada Allah (Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al-Qur'an) dan tidak mau mengerjakan shalat (31) tetapi ia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran) (32)) (Surah Al-Qiyamah) dan (serta memberi sedikit dan tidak mau memberi lagi? (34)) Ibnu Abbas berkata yaitu taat sebentar, kemudian berhenti. Demikian juga dikatakan Mujahid, Sa'id bin Jubair, Ikrimah, Qatadah dan lainnya.
Firman Allah SWT: (Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang gaib sehingga dia mengetahui? (35)) yaitu apakah orang yang menggenggamkan tangannya, tidak mau berinfak, tidak mau berbuat kebaikannya dan mengetahui hal yang ghaib bahwa apa yang ada di tangannya akan habis, yang karenanya dia tidak mau berbuat kebaikan, maka apakah dia melihat akibat itu dengan matanya sendiri? yaitu perkaranya tidak demikian. Sesungguhnya dia menggenggamkan tangannya dari bersedekah dan berbuat kebaikan, dan silaturahmi -mata karena kekikirannya.
Firman Allah SWT: (Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? (36) Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (37)) Sa’id bin Jubair berkata bahwa makna yang dimaksud adalah menyampaikan semua yang diperintahkan kepadanya.
Qatadah berkata tentang firmanNya (menyempurnakan janji) karena ketaatannya kepada Allah dan menyampaikan risalahNya kepada makhlukNya. Pendapat inilah yang dipilih Ibnu Jarir. Pendapat ini diperkuat dengan firman Allah SWT: (Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”) (Surah Al-Baqarah: 124) Maka dia mengerjakan semua perintah itu, meninggalkan semua larangan, dan menyampaikan risalah dengan lengkap dan sempurna. Maka dia berhak menjadi pemimpin bagi seluruh manusia yang dijadikan panutan dalam semua keadaan, ucapan, dan perbuatan. Allah SWT berfirman: (Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif " dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan (123)) (Surah An-Nahl)
Firman Allah SWT: (Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya) (40)) yaitu pada hari kiamat, sebagaimana firmanNya: (Dan katakanlah, "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (105)) (Surah At-Taubah) yaitu Dia akan memberitahukan kepada kalian tentang itu dan membalaskan kalian dengan pembalasan yang sempurna. Jika kebaikan, maka balasannya kebaikan; dan jika keburukan, maka balasannya keburukan. Demikianlah Allah berfirman di sini: (Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna (41)) yaitu, yang penuh


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Najm ayat 34: 33-34. Apakah engkau melihat wahai Nabi Allah keadaan yang sungguh mengherankan bagi siapa yang menolak dari islam dan yang dia memberi namun dalam jumlah yang sedikit dari hartanya, kemudian berhenti dari memberi dan terputus dari kebaikan yang ditujukan bagi orang-orang fakir ? Manusia itulah yang berjalan kemudian bertemu dengan tanah yang tandus, atau tanah bebatuan dan kemudian berhenti dari perjalanannya. Maksudnya di sini adalah Al Walid bin Mughirah, dimana ia berpikiri tentang islam dan tahu bahwasanya islam adalah agama yang benar, namun kemudian dia justru memuji kekafirannya dan berkata : Apakah engkau akan meninggalkan para pembesar-pembesar pendahulumu ?!


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni jika dia melapangkan dirinya untuk sesuatu yang sedikit, namun keadaannya tidak selalu demikian, bahkan setelahnya ia akan bakhil kembali. Kebaikan tidak menjadi tabiatnya, bahkan tabiatnya berpaling dari ketaatan, tidak tetap di atas perkara ma’ruf, namun ia malah mentazkiyah (menganggap bersih) dirinya dan menempatkan dirinya pada tempat yang Allah tidak tempatkan padanya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Najm Ayat 34

Orang yang berpaling itu juga bersifat tercela, dan dia memberikan sedikit dari apa yang dijanjikan, lalu menahan sisanya dan tidak mau memberi lagi. 35. Apakah dia merasa bahwa hanya dia yang mempunyai ilmu tentang yang gaib sehingga dia dapat melihat dan mengetahui kemaslahatan dan apa yang mendorongnya untuk berpaling dari kebenaran dan kikir dalam bersedekah'.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah aneka ragam penafsiran dari berbagai pakar tafsir berkaitan isi dan arti surat An-Najm ayat 34 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita. Dukunglah dakwah kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Sering Dikaji

Terdapat ratusan halaman yang sering dikaji, seperti surat/ayat: Yusuf 87, Al-Kautsar 2, Al-Baqarah 255, At-Talaq 3, Az-Zalzalah 7-8, An-Nahl 97. Ada juga An-Nahl, Tiga (3) Terakhir al-Baqarah, Ali ‘Imran 173, At-Taubah 103, Luqman 12, Al-Baqarah 156.

  1. Yusuf 87
  2. Al-Kautsar 2
  3. Al-Baqarah 255
  4. At-Talaq 3
  5. Az-Zalzalah 7-8
  6. An-Nahl 97
  7. An-Nahl
  8. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah
  9. Ali ‘Imran 173
  10. At-Taubah 103
  11. Luqman 12
  12. Al-Baqarah 156

Pencarian: qs ar rahman ayat 60, surat al an'am ayat 83, yusuf 21, surat ibrahim ayat 3, aljumuah ayat 10

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.