Surat An-Najm Ayat 15
عِندَهَا جَنَّةُ ٱلْمَأْوَىٰٓ
Arab-Latin: 'indahā jannatul-ma`wā
Artinya: Di dekatnya ada surga tempat tinggal,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Berkaitan Dengan Surat An-Najm Ayat 15
Paragraf di atas merupakan Surat An-Najm Ayat 15 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai pelajaran menarik dari ayat ini. Terdapat pelbagai penafsiran dari banyak ulama terkait kandungan surat An-Najm ayat 15, di antaranya sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
12-18. Apakah kalian mendustakan Muhammad dan mendebatnya atas apa yang dia lihat dan dia saksikan dari tanda-tanda kebesaran Tuhannya? Sungguh Muhammad telah melihat Jibril dalam wujud aslinya sebagaimana Allah menciptakannya pada kesempatan yang lain di Sidratul Muntaha (pohon Nabq) di langit ketujuh, di mana apa yang naik dari bumi berhenti padanya, apa yang turun dari atasnya terparkir disana. Di sana ada Surga Ma’wa yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa. Saat Sidratul Muntaha dikelilingi sesuatu yang agung atas perintah Allah, hanya Allah semata yang tahu sifatnya. Nabi adalah orang yang sangat teguh hatinya dan sangat taat, maka pandangan beliau tidak menengok ke kanan dan ke kiri, tidak melibihi apa yang diizinkan untuk dilihatnya. Muhammad telah melihat malam Mi’raj itu tanda-tanda besar Tuhannya yang menunjukkan KuasaNya dan keagunganNya, yang diantaranya adalah surga, neraka, dan lainnya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
15. Di sebelah pohon ini terdapat Surga Al-Ma`wa.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
15. عِندَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَىٰٓ (Di dekatnya ada surga tempat tinggal)
Dinamakan dengan (جنة المأوى) kerena ruh-ruh orang beriman akan kembali kepadanya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
14-15. Di sisi pohon Sadr (Allah paling tahu tentang hakikat pohon itu) di tempat paling tinggi di langit, yaitu di langit ke-enam sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih. Al-Muntaha adalah tempat pemberhentian. Dikatakan: “Disanalah batas pengetahuan para makhluk”. Di sampingnya ada surga yang mana ruh-ruh orang-orang mukmin yang bertakwa bersemayam disana
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Di dekatnya ada surga tempat tinggal
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
15. Di dekat pohon itu terdapat “surga tempat tinggal,” yaitu surga yang mencakup seluruh kenikmatan yang menjadi tempat terakhir seluruh angan, dikehendaki oleh seluruh keinginan dan di mana seluruh keinginan berada di surga itu. Hal ini menunjukkan bahwa surga itu berada di tempat yang tertinggi dan berada di atas tujuh langit.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 5-18
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang hamba dan RasulNya, nabi Muhammad SAW bahwa Dia mengajarkan kepada beliau apa yang harus disampaikan kepada manusia (yang sangat kuat) yaitu malaikat Jibril, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril) (19) yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arsy (20) yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya (21)) (Surah At-Takwir) Di sini Allah berfirman: (Yang mempunyai akal yang cerdas) yaitu mempunyai kekuatan. Pendapat ini dikatakan oleh Mujahid, Al-Hasan, dan Ibnu Zaid.
Ibnu Abbas berkata bahwa yang dimaksud adalah yang mempunyai penampilan yang bagus.
Tidak ada pertentangan di antara kedua pendapat di atas karena sesungguhnya malaikat Jibril itu mempunyai penampilan yang baik, mempunyai kekuatan yang hebat.
Disebutkan dalam hadits shahih dari Ibnu Umar dan Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda:”Sedekah itu tidak halal bagi orang yang kaya dan tidak halal bagi orang yang mempunyai kekuatan yang sempurna”
Firman Allah SWT: (dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli) yaitu malaikat Jibril. Pendapat itu dikatakan Mujahid, dan Ar-Rabi' bin Anas.
(sedangkan dia berada di ufuk yang tinggi (7)) yaitu malaikat Jibril bertengger di ufuk yang tinggi. Pendapat ini dikatakan Ikrimah dan lainnya.
Ikrimah berkata bahwa maknannya adalah ufuk yang tertinggi adalah tempat yang datang darinya cahaya subuh.
Qatadah berkata tempat datangnya siang.
Diriwayatkan dari Abu Wa’il dari Abdullah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW melihat malaikat Jibril dalam rupa aslinya, yang memiliki enam ratus sayap. Setiap sayap memenuhi ufuk; dari sayapnya berjatuhan permata-permata dan yaqut yang hanya diketahui Allah
Firman Allah SWT: (maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi) (9)) yaitu ketika turun di bumi, malaikat Jibril mendekat menemui beliau nabi Muhammad SAW, sehingga jarak antara dia dan nabi Muhammad SAW sama dengan dua ujung busur panah ketika dibentangkan. Pendapat ini dikatakan Mujahid dan Qatadah. Dikatakan bahwa makna yang dimaksud adalah jarak antara tali busur panah dengan busurnya.
Firman Allah SWT: (atau lebih dekat (lagi)) telah disebutkan bahwa ungkapan ini menurut bahasa digunakan untuk menguatkan yang memberitahukan berita, tapi menafikan apa yang lebih darinya. Sebagaimana firmanNya: (Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi) (Surah Al-Baqarah: 74) yaitu hatinya itu menjadi sekeras batu, bahkan lebih keras lagi. Demikian juga dijelaskan dalam firmanNya: (mereka takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat daripada itu takutnya) (Surah An-Nisa: 77)
Berdasarkan apa yang kami sebutkan, maka firman Allah (Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.(10)) maknannya adalah “lalu malaikan Jibril menyampaikan wahyu kepada hamba Allah, nabi Muhammad SAW apa yang telah diwahyukan” atau “lalu Allah SWT memberikan wahyu kepada hambaNya, nabi Muhammad SAW apa yang Dia wahyukan melalui malaikat Jibril'. Kedua makna ini benar.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain (13) (yaitu) di Sidratul Muntaha (14) Di dekatnya ada surga tempat tinggal (15))
Ini yang kedua kalinya dimana Rasulullah SAW melihat malaikat Jibril dalam wujud aslinya sebagaimana yang diciptakan Allah SWT, dan hal itu terjadi di malam Isra’.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupa aslinya) pada waktu yang lain (13)) bahwa Rasulullah SAW telah melihat malaikat Jibril dalam wujudnya yang asli sebanyak dua kali. Demikian juga dikatakan Qatadah, Ar-Rabi' bin Anas dan lainnya.
Firman Allah SWT: ((Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya (16)) Telah disebutkan sebelumnya dalam hadits-hadits tentang Isra’, bahwa dia ditutupi dengan penutup dari emas,
Firman Allah SWT: (Penglihatan (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya (17)) tidak pergi ke arah kanan dan tidak pula ke kiri (dan tidak (pula) melampauinya) yaitu tidak melampaui apa yang diperintahkan kepada beliau. Ini merupakan sifat yang agung yang menggambarkan keteguhan dan ketaatan, karena sesungguhnya Nabi SAW tidak berbuat melainkan berdasarkan apa yang diperintahkan kepada beliau, tidak pula meminta lebih dari apa yang diberikan. Alangkah baiknya apa yang dikatakan oleh seorang penyair:
“Dia telah melihat surga tempat tinggal dan alam yang ada di atasnya; seandainya dia melihat hal yang lain dari apa yang telah dilihatnya, tentulah pandangannya akan tersesat”
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda Tuhannya yang paling besar (18)) sebagaimana firmanNya: (agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami) (Surah Thaha: 23) yaitu menunjukkan atas kekuasaan dan kebesaran Kami. Berdasarkan kedua ayat ini sebagian ulama ahlus sunnah wal jama'ah berkata bahwa penglihatan di malam itu tidak terjadi, karena Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda Tuhannya yang paling besar (18)) Seandainya dia melihat Tuhannya, maka hal itu diberitahukan dan orang-orang akan mengatakan hal yang sama. Pembahasan tentang hal ini telah dikemukakan dalam surah Al-Isra’.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Najm ayat 15: 13-16. Allah mengabarkan bahwa Nabi melihat Jibril kedua kalinya dalam bentuk aslinya ketika di isra’ kan. Adapun Setelah itu Nabi ﷺ hanya melihat dalam bentuk manusia agar lebih manusiawi dan mengurangi rasa takut. Kemudian Allah menjelaskan bahwa Nabi ﷺ melihat Jibril ketika di Sidratul Muntaha, dan Sidratul Muntaha adalah pohon yang sangat besar yang bertempat di atasnya langit yang ketujuh. Di sisi pohon itu terdapat surga yang sebagai tempat (terkumpulnya) seluruh kenikmatan. Pohon besar ini diliputi (atas perintah Allah) dengan sesuatu yang besar, yang tidak mengetahui gambaran (hakikinya) kecuali hanya Allah.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni surga yang mencakup semua kenikmatan, dimana tempat tersebut adalah tempat kembali segala cita-cita dan harapan dan tempat dimana para malaikat, ruh para syuhada’ dan orang-orang yang bertakwa kembali kepadanya. Ayat ini menunjukkan bahwa surga berada di tempat yang paling tinggi; di atas langit yang ketujuh.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Najm Ayat 15
Di dekatnya, yakni dekat sidratul muntah', ada surga yang menjadi tempat tinggal. 16. Nabi Muhammad melihat jibril ketika sidratul muntah' diliputi oleh sesuatu yang indah yang meliputinya dan memperlihatkan keagungan tuhan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah pelbagai penafsiran dari para ulama tafsir terhadap kandungan dan arti surat An-Najm ayat 15 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk ummat. Dukung kemajuan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.