Surat An-Najm Ayat 13
وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ
Arab-Latin: Wa laqad ra`āhu nazlatan ukhrā
Artinya: Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Tentang Surat An-Najm Ayat 13
Paragraf di atas merupakan Surat An-Najm Ayat 13 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran berharga dari ayat ini. Tersedia aneka ragam penafsiran dari berbagai ahli ilmu terkait makna surat An-Najm ayat 13, misalnya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
12-18. Apakah kalian mendustakan Muhammad dan mendebatnya atas apa yang dia lihat dan dia saksikan dari tanda-tanda kebesaran Tuhannya? Sungguh Muhammad telah melihat Jibril dalam wujud aslinya sebagaimana Allah menciptakannya pada kesempatan yang lain di Sidratul Muntaha (pohon Nabq) di langit ketujuh, di mana apa yang naik dari bumi berhenti padanya, apa yang turun dari atasnya terparkir disana. Di sana ada Surga Ma’wa yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa. Saat Sidratul Muntaha dikelilingi sesuatu yang agung atas perintah Allah, hanya Allah semata yang tahu sifatnya. Nabi adalah orang yang sangat teguh hatinya dan sangat taat, maka pandangan beliau tidak menengok ke kanan dan ke kiri, tidak melibihi apa yang diizinkan untuk dilihatnya. Muhammad telah melihat malam Mi’raj itu tanda-tanda besar Tuhannya yang menunjukkan KuasaNya dan keagunganNya, yang diantaranya adalah surga, neraka, dan lainnya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
13. Dan sungguh Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah melihat Jibril kembali dalam bentuk aslinya pada malam diisra`kan.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
13. وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ (Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain)
Yakni Nabi Muhammad telah melihat lagi Jibril turun dengan rupa asli yang Allah ciptakan, yaitu ketika malam isra’ mi’raj. Adapun selain itu, maka Rasulullah melihat Jibril dalam rupa manusia agar lebih mudah baginya untuk menerima wahyu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
13. Sungguh Muhammad melihat Jibril sekali lagi dengan wujudnya yang sebenarnya
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sungguh dia benar-benar telah melihatnya} nabi Muhammad SAW telah melihat Jibril AS dengan bentuk aslinya {pada waktu yang lain} pada waktu lain yaitu pada malam ketika dia diperjalankan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
13-14. Karena itulah Allah berfirman, “Dan sungguh Muhammad telah melihat JIbril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,” artinya, Nabi Muhammad melihat Jibril lagi ketika turun menghampirinya “(yaitu) di Sidratul Muntaha,” yaitu sebuah pohon yang sangat besar berada di atas langit ketujuh, disebut demikian karena di tempat itulah semua yang naik dari bumi berhenti dan dari situlah wahyu Allah turun. Atau karena disitulah batas akhir ilmu seluruh makhluk, artinya karena keberadaannya di atas langit dan bumi, di situlah batas akhir ilmu atau karena hal lainnya, wallahu a’lam. Nabi Muhammad melihat Jibril di tempat itu, disitulah tempat bersemayamnya ruh yang suci dan indah, yang tidak bisa didekati setan dan ruh-ruh keji lainnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 5-18
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang hamba dan RasulNya, nabi Muhammad SAW bahwa Dia mengajarkan kepada beliau apa yang harus disampaikan kepada manusia (yang sangat kuat) yaitu malaikat Jibril, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril) (19) yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arsy (20) yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya (21)) (Surah At-Takwir) Di sini Allah berfirman: (Yang mempunyai akal yang cerdas) yaitu mempunyai kekuatan. Pendapat ini dikatakan oleh Mujahid, Al-Hasan, dan Ibnu Zaid.
Ibnu Abbas berkata bahwa yang dimaksud adalah yang mempunyai penampilan yang bagus.
Tidak ada pertentangan di antara kedua pendapat di atas karena sesungguhnya malaikat Jibril itu mempunyai penampilan yang baik, mempunyai kekuatan yang hebat.
Disebutkan dalam hadits shahih dari Ibnu Umar dan Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda:”Sedekah itu tidak halal bagi orang yang kaya dan tidak halal bagi orang yang mempunyai kekuatan yang sempurna”
Firman Allah SWT: (dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli) yaitu malaikat Jibril. Pendapat itu dikatakan Mujahid, dan Ar-Rabi' bin Anas.
(sedangkan dia berada di ufuk yang tinggi (7)) yaitu malaikat Jibril bertengger di ufuk yang tinggi. Pendapat ini dikatakan Ikrimah dan lainnya.
Ikrimah berkata bahwa maknannya adalah ufuk yang tertinggi adalah tempat yang datang darinya cahaya subuh.
Qatadah berkata tempat datangnya siang.
Diriwayatkan dari Abu Wa’il dari Abdullah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW melihat malaikat Jibril dalam rupa aslinya, yang memiliki enam ratus sayap. Setiap sayap memenuhi ufuk; dari sayapnya berjatuhan permata-permata dan yaqut yang hanya diketahui Allah
Firman Allah SWT: (maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi) (9)) yaitu ketika turun di bumi, malaikat Jibril mendekat menemui beliau nabi Muhammad SAW, sehingga jarak antara dia dan nabi Muhammad SAW sama dengan dua ujung busur panah ketika dibentangkan. Pendapat ini dikatakan Mujahid dan Qatadah. Dikatakan bahwa makna yang dimaksud adalah jarak antara tali busur panah dengan busurnya.
Firman Allah SWT: (atau lebih dekat (lagi)) telah disebutkan bahwa ungkapan ini menurut bahasa digunakan untuk menguatkan yang memberitahukan berita, tapi menafikan apa yang lebih darinya. Sebagaimana firmanNya: (Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi) (Surah Al-Baqarah: 74) yaitu hatinya itu menjadi sekeras batu, bahkan lebih keras lagi. Demikian juga dijelaskan dalam firmanNya: (mereka takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat daripada itu takutnya) (Surah An-Nisa: 77)
Berdasarkan apa yang kami sebutkan, maka firman Allah (Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.(10)) maknannya adalah “lalu malaikan Jibril menyampaikan wahyu kepada hamba Allah, nabi Muhammad SAW apa yang telah diwahyukan” atau “lalu Allah SWT memberikan wahyu kepada hambaNya, nabi Muhammad SAW apa yang Dia wahyukan melalui malaikat Jibril'. Kedua makna ini benar.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain (13) (yaitu) di Sidratul Muntaha (14) Di dekatnya ada surga tempat tinggal (15))
Ini yang kedua kalinya dimana Rasulullah SAW melihat malaikat Jibril dalam wujud aslinya sebagaimana yang diciptakan Allah SWT, dan hal itu terjadi di malam Isra’.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupa aslinya) pada waktu yang lain (13)) bahwa Rasulullah SAW telah melihat malaikat Jibril dalam wujudnya yang asli sebanyak dua kali. Demikian juga dikatakan Qatadah, Ar-Rabi' bin Anas dan lainnya.
Firman Allah SWT: ((Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya (16)) Telah disebutkan sebelumnya dalam hadits-hadits tentang Isra’, bahwa dia ditutupi dengan penutup dari emas,
Firman Allah SWT: (Penglihatan (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya (17)) tidak pergi ke arah kanan dan tidak pula ke kiri (dan tidak (pula) melampauinya) yaitu tidak melampaui apa yang diperintahkan kepada beliau. Ini merupakan sifat yang agung yang menggambarkan keteguhan dan ketaatan, karena sesungguhnya Nabi SAW tidak berbuat melainkan berdasarkan apa yang diperintahkan kepada beliau, tidak pula meminta lebih dari apa yang diberikan. Alangkah baiknya apa yang dikatakan oleh seorang penyair:
“Dia telah melihat surga tempat tinggal dan alam yang ada di atasnya; seandainya dia melihat hal yang lain dari apa yang telah dilihatnya, tentulah pandangannya akan tersesat”
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda Tuhannya yang paling besar (18)) sebagaimana firmanNya: (agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami) (Surah Thaha: 23) yaitu menunjukkan atas kekuasaan dan kebesaran Kami. Berdasarkan kedua ayat ini sebagian ulama ahlus sunnah wal jama'ah berkata bahwa penglihatan di malam itu tidak terjadi, karena Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda Tuhannya yang paling besar (18)) Seandainya dia melihat Tuhannya, maka hal itu diberitahukan dan orang-orang akan mengatakan hal yang sama. Pembahasan tentang hal ini telah dikemukakan dalam surah Al-Isra’.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Najm ayat 13: 13-16. Allah mengabarkan bahwa Nabi melihat Jibril kedua kalinya dalam bentuk aslinya ketika di isra’ kan. Adapun Setelah itu Nabi ﷺ hanya melihat dalam bentuk manusia agar lebih manusiawi dan mengurangi rasa takut. Kemudian Allah menjelaskan bahwa Nabi ﷺ melihat Jibril ketika di Sidratul Muntaha, dan Sidratul Muntaha adalah pohon yang sangat besar yang bertempat di atasnya langit yang ketujuh. Di sisi pohon itu terdapat surga yang sebagai tempat (terkumpulnya) seluruh kenikmatan. Pohon besar ini diliputi (atas perintah Allah) dengan sesuatu yang besar, yang tidak mengetahui gambaran (hakikinya) kecuali hanya Allah.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Najm Ayat 13
13-14. Dan sungguh, dia, yaitu nabi Muhammad, telah melihatnya, yakni jibril, dalam rupanya yang asli pada waktu yang lain, yaitu di sidratul muntah' saat mikraj
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian sekumpulan penafsiran dari beragam ulama tafsir berkaitan kandungan dan arti surat An-Najm ayat 13 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita. Bantu dakwah kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.