Surat An-Najm Ayat 3

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ

Arab-Latin: Wa mā yanṭiqu 'anil-hawā

Artinya: Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.

« An-Najm 2An-Najm 4 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Terkait Dengan Surat An-Najm Ayat 3

Paragraf di atas merupakan Surat An-Najm Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi hikmah penting dari ayat ini. Ada variasi penafsiran dari beragam mufassir berkaitan makna surat An-Najm ayat 3, misalnya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

1-4. Allah bersumpah dengan bintang-bintang bila ia terbenam, (bahwa) Muhammad tidak menyimpang dari jalan hidayah dan kebenaran, tidak keluar dari jalan lurus, sebaliknya dia berada di puncak istiqamah, keseimbangan dan kelurusan, ucapannya tidak keluar dari hawa nafsu. Al-quran dan as-Sunnah tidak lain kecuali wahyu dari allah kepada NabiNya,Muhammad.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

3. Dan tidaklah ia berkata tentang Al-Qur`ān ini dengan mengikuti hawa nafsunya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

3. وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَىٰٓ (dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya)
Yakni tidak mengucapkan al-Qur’an dengan hawa nafsunya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

3. Dia tidak berbicara tentang Al-Quran dengan hawa nafsunya dan kecenderungan dirinya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{dan tidak pula berucap dari hawa nafsu


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

3-4. “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya,” yakni ucapannya bukanlah berdasarkan hawa nafsunya. “Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang disampaikan padanya berupa hidayah, takwa dalam dirinya dan pada yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa -Sunnah (hadist) adalah wahyu dari Allah untuk RasulNya, sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah:
“Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu,” -An-Nisa:113
Dan sesungguhnya Muhammad terjaga dari kesalahan terhadap apa yang disampaikan dari Allah dan dari syariat, sebab perkataan beliau tidak bersumber dari hawa nafsu, namun bersumber dari wahyu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-4
Para mufasir berbeda pendapat tentang firmanNya: (Demi bintang ketika terbenam (1)) Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid, bahwa yang dimaksud dengan bintang adalah bintang tsurayya, yakni apabila terbenam bersamaan dengan fajar.
Ayat ini sebagaimana firmanNya: (Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang (75) Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui (76) sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia (77) pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuz) (78) tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan (79) Diturunkan dari Tuhan semesta alam (80) (Surah Al-Waqi'ah)
Firman Allah SWT: (kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru (2)) Inilah adalah jawab dari qasam, yaitu kesaksian terhadap Rasulallah SAW bahwa beliau adalah orang yang berada pada jalan yang lurus mengikuti kebenaran, bukan orang yang tersesat. Yaitu orang bodoh yang menempuh jalan menyimpang tanpa pengetahuan. Dan orang yang tersesat adalah orang yang mengetahui kebenaran, tetapi dengan sengaja menyimpang kepada selainnya. Maka Allah SWT membersihkan RasulNya SAW dan syariatNya dari kemiripan yang dilakukan oleh orang-orang yang tersesat seperti orang-orang Nasrani dan orang-orang Yahudi, yang mengetahui sesuatu, tetapi menyembunyikannya dan mengerjakan hal yang bertentangan dengannya. Bahkan shalawat dan salam Allah terlimpahkan kepada beliau, dan apa yang diutuskan Allah SWT kepada beliau berupa syariat yang agung merupakan syariat yang benar-benar lurus, pertengahan, dan tepat. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya (3)) yaitu apa yang diucapkan itu tidak keluar dari hawa nafsu dan tujuannya (Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) (4)) yaitu sesungguhnya yang beliau ucapkan itu hanya karena apa yang diperintahkan kepada beliau untuk disampaikan kepada manusia dengan sempurna dengan apa adanya tanpa penambahan dan pengurangan.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Najm ayat 3: 1-4. Allah mengawali surat ini dengan bersumpah dengan bintang-bintang di langit yang menukik karena terbenam. Kemudian datang jawaban atas sumpah yang mengabarkan bahwa sahabat kalian ini (Muhammad) wahai orang-orang Quraisy, tidaklah menyimpang dari jalan yang lurus, dan tidak juga berkeyakinan bathil selamanya. Sesungguhnya Muhammad tidaklah berbicara dengan hawa nafsu, dan juga pendapatnya sendiri atas apa yang disampaikannya kepada kalian dari kerisalahan. Sungguh dia tidak berbicara kecuali atas dasar wahyu yang Allah wahyukan kepadanya. Berkata Asy Syanqiti penulis Adhwaul Bayan, ketika mengajarkan kepada kami tafsir di kuliah syariah : Bintang yang Allah bersumpah atasnya adalah ungkapan atas turunnya Al Qur’an; Karena Al Qur’an turun secara berangsur-angsur kepada Nabi ﷺ. Dengan ini maka maknanya adalah : Sesungguhnya Allah bersumpah dengan ungkapan turunnya Al Qur’an yang diturunkan malaikat kepada Nabi ﷺ.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Najm Ayat 3

Apa saja yang dilakukan oleh nabi Muhammad merupakan perintah tuhannya, dan tidaklah pula yang diucapkannya itu, yaitu ayat-ayat Al-Qur'an, merupakan perkataan kosong dan menurut keinginannya saja. 4. Al-qur'an yang disampaikannya tidak lain adalah wahyu Allah yang diwahyukan kepadanya.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah variasi penjelasan dari berbagai ahli tafsir terkait isi dan arti surat An-Najm ayat 3 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita. Sokong kemajuan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Terbanyak Dibaca

Tersedia berbagai topik yang terbanyak dibaca, seperti surat/ayat: An-Nahl 97, Tiga (3) Terakhir al-Baqarah, At-Talaq 3, Ali ‘Imran 173, Al-Kautsar 2, An-Nahl. Termasuk Al-Baqarah 156, Az-Zalzalah 7-8, Al-Baqarah 255, Yusuf 87, Luqman 12, At-Taubah 103.

  1. An-Nahl 97
  2. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah
  3. At-Talaq 3
  4. Ali ‘Imran 173
  5. Al-Kautsar 2
  6. An-Nahl
  7. Al-Baqarah 156
  8. Az-Zalzalah 7-8
  9. Al-Baqarah 255
  10. Yusuf 87
  11. Luqman 12
  12. At-Taubah 103

Pencarian: arti dari surat al zalzalah, quran surat al fajr, al ahzab surat ke berapa, doa untuk orang sakit bahasa arab dan artinya, surah al qari'ah artinya

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: