Surat An-Najm Ayat 1
وَٱلنَّجْمِ إِذَا هَوَىٰ
Arab-Latin: Wan-najmi iżā hawā
Artinya: Demi bintang ketika terbenam.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Terkait Dengan Surat An-Najm Ayat 1
Paragraf di atas merupakan Surat An-Najm Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan penting dari ayat ini. Ditemukan bermacam penafsiran dari kalangan ulama tafsir terkait isi surat An-Najm ayat 1, antara lain sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
1-4. Allah bersumpah dengan bintang-bintang bila ia terbenam, (bahwa) Muhammad tidak menyimpang dari jalan hidayah dan kebenaran, tidak keluar dari jalan lurus, sebaliknya dia berada di puncak istiqamah, keseimbangan dan kelurusan, ucapannya tidak keluar dari hawa nafsu. Al-quran dan as-Sunnah tidak lain kecuali wahyu dari allah kepada NabiNya,Muhammad.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
1-11. Allah bersumpah demi bintang ketika jatuh dan cahayanya redup; sungguh Nabi Muhammad tidak menyelisihi kebenaran dan tidak terpengaruh kesesatan, namun dia adalah pemimpin para pemberi hidayah. Dia tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu, namun yang dikatakannya adalah wahyu dari Allah. Nabi Muhammad mendapat pengajaran dari malaikat yang sangat kuat, yaitu malaikat Jibril yang memiliki kekuatan dan akhlak yang mulia.
Malaikat Jibril menampakkan diri dengan rupa yang sesungguhnya pada ufuk tempat terbitnya matahari, kemudian Jibril mendekati Nabi Muhammad untuk menyampaikan wahyu, sehingga jarak antara dirinya dengan Rasulullah sekitar dua hasta atau kurang dari itu. maka Allah menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Hati Nabi Muhammad tidak mengingkari apa yang dilihat oleh mata.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
1. Allah -Subḥānahu- bersumpah dengan bintang ketika jatuh.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
1. وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَىٰ (Demi bintang ketika terbenam)
Allah bersumpah dengan bintang yang hendak terbenam, seakan-akan Allah mengisyaratkan bahwa terbenamnya bintang itu menunjukkan bahwa ia tidak layak untuk disembah.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1-2
1). Kesesatan terjadi tanpa ada yang menghendakinya, dan kesesatan seolah-olah merupakan sesuatu yang diperoleh dan diinginkan seseorang, maka Allah ta'ala menafikan kedua keadaan ini dari Nabi-Nya, maka dia tidak tersesat karena ketidaktahuan, dan tidak pula dia tersesat dengan kesengajaa, perhatikan: { مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ } "Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru".
2). Beliau menggambarkannya sebagai orang yang tidak sesat, yaitu orang bodoh, dan tidak sesat sedangkan dia adalah penindas. Sesungguhnya kebaikan seorang hamba terletak pada mengetahui kebenaran dan mengamalkannya, maka barang siapa yang tidak mengetahui kebenaran maka ia sesat darinya, dan barangsiapa mengetahui kebenaran itu lalu menentangnya dan menuruti hawa nafsunya, maka ia sesat, dan siapa yang mengetahuinya maka dan dia mengerjakannya. Dia termasuk diantara orang yang terbaik dalam pekerjaannya dan termasuk orang yang paling berpengetahuan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
Keutamaan: Imam Bukhari, Imam Muslim dan lainnya dari Ibnu Mas’ud berkata: “Surah pertama yang mengandung ayat sajdah adalah {Wan Najm}, maka bersujudlah Rasulallah SAW, lalu semua orang ikut bersujud kecuali seorang laki-laki yang aku lihat tengah mengambil segenggam tanah lalu ikut bersujud, kemudian setelah itu aku melihatnya terbunuh dalam keadaan kafir, dia adalah Umaiyah bin Khalaf”
1. Aku bersumpah demi bintang (jenis bintang) yang jatuh dan hilang cahayanya pada hari kiamat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Demi bintang ketika terbenam} Aku bersumpah demi bintang kejora ketika jatuh
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
1. Allah bersumpah dengan bintang pada saat terbenam yaitu ketika bergeser dari ufuk pada akhir malam di saat malam akan beranjak dan siang akan menjelang, karena pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah yang mengharuskan untuk dijadikan sebagai sumpah. Pendapat yang benar, kata ‘annajmu’ adalah isim jenis yang mencakup seluruh bintang. Allah bersumpah dengan bintang untuk menunjukkan kebenaran yang diberikan oleh Rasulullah sebagai wahyu ilahi, karena di dalamnya terdapat kondisional yang menakjubkan, karena Allah menjadikan bintang sebagai perhiasan langit, begitu juga dengan wahyu dan pengaruh-pengaruhnya dijadikan perhiasan untuk bumi. Andai tidak ada ilmu yang diwarisi dari para nabi, tentu manusia berada dalam kegelapan melebihi gelapnya malam yang pekat.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-4
Para mufasir berbeda pendapat tentang firmanNya: (Demi bintang ketika terbenam (1)) Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid, bahwa yang dimaksud dengan bintang adalah bintang tsurayya, yakni apabila terbenam bersamaan dengan fajar.
Ayat ini sebagaimana firmanNya: (Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang (75) Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui (76) sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia (77) pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuz) (78) tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan (79) Diturunkan dari Tuhan semesta alam (80) (Surah Al-Waqi'ah)
Firman Allah SWT: (kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru (2)) Inilah adalah jawab dari qasam, yaitu kesaksian terhadap Rasulallah SAW bahwa beliau adalah orang yang berada pada jalan yang lurus mengikuti kebenaran, bukan orang yang tersesat. Yaitu orang bodoh yang menempuh jalan menyimpang tanpa pengetahuan. Dan orang yang tersesat adalah orang yang mengetahui kebenaran, tetapi dengan sengaja menyimpang kepada selainnya. Maka Allah SWT membersihkan RasulNya SAW dan syariatNya dari kemiripan yang dilakukan oleh orang-orang yang tersesat seperti orang-orang Nasrani dan orang-orang Yahudi, yang mengetahui sesuatu, tetapi menyembunyikannya dan mengerjakan hal yang bertentangan dengannya. Bahkan shalawat dan salam Allah terlimpahkan kepada beliau, dan apa yang diutuskan Allah SWT kepada beliau berupa syariat yang agung merupakan syariat yang benar-benar lurus, pertengahan, dan tepat. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya (3)) yaitu apa yang diucapkan itu tidak keluar dari hawa nafsu dan tujuannya (Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) (4)) yaitu sesungguhnya yang beliau ucapkan itu hanya karena apa yang diperintahkan kepada beliau untuk disampaikan kepada manusia dengan sempurna dengan apa adanya tanpa penambahan dan pengurangan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat An-Najm ayat 1: 1-4. Allah mengawali surat ini dengan bersumpah dengan bintang-bintang di langit yang menukik karena terbenam. Kemudian datang jawaban atas sumpah yang mengabarkan bahwa sahabat kalian ini (Muhammad) wahai orang-orang Quraisy, tidaklah menyimpang dari jalan yang lurus, dan tidak juga berkeyakinan bathil selamanya. Sesungguhnya Muhammad tidaklah berbicara dengan hawa nafsu, dan juga pendapatnya sendiri atas apa yang disampaikannya kepada kalian dari kerisalahan. Sungguh dia tidak berbicara kecuali atas dasar wahyu yang Allah wahyukan kepadanya. Berkata Asy Syanqiti penulis Adhwaul Bayan, ketika mengajarkan kepada kami tafsir di kuliah syariah : Bintang yang Allah bersumpah atasnya adalah ungkapan atas turunnya Al Qur’an; Karena Al Qur’an turun secara berangsur-angsur kepada Nabi ﷺ. Dengan ini maka maknanya adalah : Sesungguhnya Allah bersumpah dengan ungkapan turunnya Al Qur’an yang diturunkan malaikat kepada Nabi ﷺ.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Allah Subhaanahu wa Ta'aala bersumpah dengan bintang ketika terbenam di ufuk di akhir malam ketika malam pergi dan siang datang. Hal itu, karena di sana terdapat ayat-ayat Allah yang besar. Allah Subhaanahu wa Ta'aala bersumpah dengan bintang untuk menerangkan kebenaran yang dibawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berupa wahyu ilahi karena di sana terdapat persesuaian yang menakjubkan. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menjadikan bintang-bintang sebagai hiasan bagi langit, demikian pula wahyu dan atsar(pengaruh)nya sebagai hiasan bagi bumi. Jika tidak ada ilmu yang diwariskan dari para nabi, tentu manusia berada dalam kegelapan, bahkan lebih gelap dari malam yang kelam. Isi sumpah itu adalah membersihkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dari tuduhan sesat dalam ilmunya dan dalam niatnya, dimana hal ini menghendaki Beliau sebagai orang yang mendapat petunjuk dalam ilmunya dan memberi petunjuk yang baik niatnya serta memberikan sikap nush-h (tulus) kepada umatnya; berbeda dengan orang-sesat yang sesat; yang rusak ilmu dan niatnya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Najm Ayat 1
Surah at-t'r diakhiri dengan perintah untuk bertasbih dan memuji Allah setiap saat, terutama pagi. Pada surah an-najm ini Allah memulai dengan bersumpah demi bintang. Demi bintang yang bertebaran di angkasa ketika hendak terbenam akibat terbitnya matahari di ufuk timur dengan sinarnya yang kuat. 2. Sesungguhnya kawanmu yang sangat kamu kenal kejujurannya, yaitu nabi Muhammad, tidak sesat dalam perilakunya saat menyampaikan dakwah dan tidak pula keliru dalam ucapan-ucapan yang disampaikannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beragam penjabaran dari banyak ulama tafsir terhadap kandungan dan arti surat An-Najm ayat 1 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita semua. Dukung dakwah kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.