Surat At-Tur Ayat 44

وَإِن يَرَوْا۟ كِسْفًا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ سَاقِطًا يَقُولُوا۟ سَحَابٌ مَّرْكُومٌ

Arab-Latin: Wa iy yarau kisfam minas-samā`i sāqiṭay yaqụlụ saḥābum markụm

Artinya: Jika mereka melihat sebagian dari langit gugur, mereka akan mengatakan: "Itu adalah awan yang bertindih-tindih".

« At-Tur 43At-Tur 45 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Berkaitan Surat At-Tur Ayat 44

Paragraf di atas merupakan Surat At-Tur Ayat 44 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah penting dari ayat ini. Diketemukan sekumpulan penafsiran dari para mufassirun mengenai isi surat At-Tur ayat 44, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Seandainya orang-orang musyrik itu melihat pecahan langit turun kepada mereka sebagai azab, niscaya mereka tetap memegang teguh sikap mereka, dan niscaya mereka berkata, “Ini hanya awan yang sebagian darinya bertumpuk di atas sebagian yang lain.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

44-47. Allah menjelaskan kebebalan orang-orang musyrik di atas kekafiran:
Jika mereka melihat potongan langit yang jatuh sebagai siksaan bagi mereka, maka mereka akan berkata, ‘Itu hanyalah awan yang saling bertumpuk.’

Hai Rasulullah, biarkanlah mereka di dalam kesesatan hingga mereka berjumpa dengan hari kiamat yang membuat mereka binasa. Pada hari itu makar mereka tidak akan berguna untuk menghindar dari azab Allah, dan tidak ada seorangpun yang dapat melindungi mereka darinya. Orang-orang yang menzalimi diri sendiri dan orang lain itu akan mendapat azab yang mereka rasakan ketika di dunia, sebelum azab di hari kiamat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

44. Andai mereka melihat sesuatu jatuh dari langit, mereka akan berkata tentangnya, “Ini adalah awan yang berlapis-lapis sebagian di atas sebagian yang lain sebagaimana biasanya," dan mereka tidak mengambil pelajaran darinya dan tidak beriman.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

44. وَإِن يَرَوْا۟ كِسْفًا مِّنَ السَّمَآءِ سَاقِطًا يَقُولُوا۟ سَحَابٌ مَّرْكُومٌ (Jika mereka melihat sebagian dari langit gugur, mereka akan mengatakan: “Itu adalah awan yang bertindih-tindih”)
Yakni jika mereka melihat api yang turun dari langit, niscaya mereka juga tidak akan berhenti dari kekafiran mereka, namun mereka akan mengatakan bahwa itu hanyalah awan yang saling bertindihan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

44. Jika mereka menyaksikan balasan yang menimpa mereka dari langit untuk menyiksa mereka, yaitu azab awal yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya, mereka akan berlaku sombong dan karena sangat keras kepala dan sangat ingkar mereka berkata: “Ini adalah awan yang saling tindih-menindih, (dahaga) kita akan terpuaskan olehnya” kemudian mereka tidak beriman-selama-lamanya. Inilah tabiat dari pembangkang. {Kisfan} berarti sebagian dan merupakan bentuk jamak dari kata Kisfah yang bermakna potongan.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Jika mereka melihat gumpalan-gumpalan awan} potongan-potongan awan {berjatuhan dari langit, mereka berkata,“Itu adalah awan yang bertumpuk-tumpuk} yang bertumpuk satu sama lain


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

44. Allah berfirman seraya menjelaskan bahwa orang-orang musyrik dan mendustakan kebenaran yang jelas itu menentang kebenaran dan terus berada di atas kebatilan. Andai pun semua dalil menunjukkan kebenarannya, tentu mereka tidak mengikutinya dan pasti mereka menentangnya. “Jika mereka melihat sebagian dari langit gugur,” artinya, andai pun ayat-ayat jelas berupa potongan siksaan turun dari langit dan akan menimpa mereka, tentu “mereka akan mengatakan, ‘Itu adalah awan yang bertindih-tindih’,” artinya, ini adalah mendung yang bergumpal-gumpal seperti biasanya. Mereka tidak mempedulikan tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka saksikan dan tidak mau menjadikannya sebagai pelajaran.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 44-49
Allah SWT memberitahukan tentang orang-orang musyrik yang ingkar dan sombong terhadap hal yang dapat dirasakan (Jika mereka melihat sebagian dari langit gugur) yaitu terjatuh menimpa mereka sebagai azab atas mereka, tentu mereka tidak mempercayai dan tidak meyakininya, bahkan mereka mengatakan bahwa itu adalah awan yang bertumpang tindih. Ini sebagaimana firmanNya: (Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus-menerus naik ke atasnya (14) tentulah mereka berkata, "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir (15)) (Surah Al-Hijr) Maka Allah SWT berfirman: (Maka biarkanlah mereka) yaitu, wahai Muhammad, biarkanlah mereka (hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka yang pada hari itu mereka dibinasakan) yaitu pada hari kiamat ((yaitu) hari ketika tidak berguna bagi mereka sedikit pun tipu daya mereka) Tidak ada gunanya tipu daya mereka di dunia, dan tidak pula hal itu dapat membela mereka sedikit pun pada hari kiamat (dan mereka tidak ditolong) Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya untuk orang-orang yang zalim ada azab selain itu) yaitu sebelum itu ketika di dunia. Sebagaimana firman Allah: (Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar) (21)) (Surah As-Sajdah) Oleh karena itu Allah berfirman: (Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui) yaitu Kami mengazab mereka di dunia dan Kami menguji mereka dengan berbagai macam musibah agar mereka kembali dan bertaubat kepada Allah. Tetapi mereka tidak memahami apa yang dimaksudkan terhadap diri mereka. Bahkan apabila dilenyapkan dari mereka sebagian dari musibah itu, mereka kembali melakukan perbuatan yang lebih buruk daripada sebelumnya,
Firman Allah SWT: (Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami) yaitu bersabarlah terhadap gangguan mereka, janganlah kamu hiraukan mereka, karena sesungguhnya kamu selalu berada pada penglihatan dan penjagaan Kami; Allah memelihara kamu dari gangguan manusia.
Firman Allah SWT: (bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri) Adh-Dhahhak berkata bahwa yang dimaksud adalah mengerjakan shalat. "Maha Suci Engkau, ya Allah, dengan memujiMu, Maha Suci namaMu dan Maha Tinggi KeagunganMu, tidak ada Tuhan selain Engkau."
Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid tentang firmanNya: (dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri) yaitu dari setiap majelis.
Diriwayatkan dari Abu Al-Ahwass tentang firmanNya: (dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri) yaitu apabila seseorang hendak berdiri dari majelisnya, sebaiknya dia mengucapkan: (Subhaanakallahumma wa bihamdika) "Maha Suci Engkau, ya Allah dan dengan memujiMu"
Firman Allah SWT: (dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari) yaitu berzikirlah dan sembahlah Dia melalui bacaan Al-Qur'an dan shalat malam. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan pada sebagian malam hari salat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji (79)) (Surah Al-Isra’)
Firman Allah SWT: (dan di waktu terbenamnya bintang-bintang (di waktu fajar)) Disebutkan dalam hadits Ibnu Abbas bahwa itu adalah dua rakaat yang dikerjakan sebelum shalat Subuh, karena sesungguhnya kedua rakaat itu dianjurkan untuk dilakukan seiring dengan terbenamnya bintang-bintang. Yaitu ketika menyingsing hendak menghilang


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat At-Tur ayat 44: Dan di antara kemaksiatan yang paling maksiat dari mereka orang-orang musyrik dan dari pelanggaran mereka adalah jika mereka melihat adzab dengan yakin ke arah langit, pandangan mereka berpaling ke bumi dengan mengatakan : Ini adalah awan yang saling bertumpuk sebagiannya bagi sebagian yang lain, dengan kata lain mereka semestinya melihat bukti atas kebesaran Allah, dan menetapkan wujud Allah untuk merubah akal-akal mereka yang telah terkunci dan mata-mata mereka yang buta.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman menerangkan bahwa kaum musyrik yang mendustakan kebenaran telah melampaui batas dari kebenaran, tetap akan berada di atas kebatilan, dan bahwa jika setiap kebenaran ditegakkan dalilnya niscaya mereka tidak akan mengikutinya, bahkan akan menyelisihinya dan menentangnya.

Sebagai azab.

Yakni ini adalah awan biasa yang bertumpuk-tumpuk, mereka tidak peduli terhadap ayat-ayat yang ditunjukkan dan tidak mengambil pelajaran darinya. Oleh karena itu, untuk mereka ini tidak ada penawar yang dapat menyadarkannya selain azab. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman di ayat selanjutnya, “Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka, pada hari itu mereka dibinasakan,”


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Tur Ayat 44

Ayat-ayat berikut menerangkan keingkaran dan sikap kaum musyrik yang melampaui batas. Dan jika mereka melihat dengan mata kepala sendiri gumpalan-gumpalan awan berjatuhan dari langit ke bumi, mereka akan memandang remeh dan berkata, 'itu adalah awan yang bertumpuk-tumpuk sehingga membentuk butir-butir hujan yang tidak membahayakan. '45. Karena mereka meremehkan hal itu, maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya, wahai nabi Muhammad, hingga mereka menemui hari jatuhnya ancaman yang dijanjikan kepada mereka. Pada hari itu, hari kiamat, mereka pasti dibinasakan sebagai balasan atas keingkaran mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beberapa penjelasan dari banyak pakar tafsir terhadap isi dan arti surat At-Tur ayat 44 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita bersama. Support usaha kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Sering Dibaca

Baca ratusan konten yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 156, An-Nahl, Al-Baqarah 255, Luqman 12, At-Taubah 103, At-Talaq 3. Ada pula Tiga (3) Terakhir al-Baqarah, Az-Zalzalah 7-8, Al-Kautsar 2, Ali ‘Imran 173, An-Nahl 97, Yusuf 87.

  1. Al-Baqarah 156
  2. An-Nahl
  3. Al-Baqarah 255
  4. Luqman 12
  5. At-Taubah 103
  6. At-Talaq 3
  7. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah
  8. Az-Zalzalah 7-8
  9. Al-Kautsar 2
  10. Ali ‘Imran 173
  11. An-Nahl 97
  12. Yusuf 87

Pencarian: sebutkan arti كُتِبَ yang terdapat dalam q.s. al baqarah 2 183, surah al mulk lengkap 30 ayat, arti al isra ayat 17, quran surat ali-imran ayat 191, al baqarah ayat 31-33

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.