Surat At-Tur Ayat 21

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنَٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ ۚ كُلُّ ٱمْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

Arab-Latin: Wallażīna āmanụ wattaba'at-hum żurriyyatuhum bi`īmānin alḥaqnā bihim żurriyyatahum wa mā alatnāhum min 'amalihim min syaī`, kullumri`im bimā kasaba rahīn

Artinya: Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.

« At-Tur 20At-Tur 22 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Berkaitan Dengan Surat At-Tur Ayat 21

Paragraf di atas merupakan Surat At-Tur Ayat 21 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran berharga dari ayat ini. Ditemukan beberapa penjabaran dari kalangan ulama mengenai makna surat At-Tur ayat 21, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan orang-orang beriman, dan anak-anak mereka juga ikut beriman, Kami menyusulkan anak-anak mereka dengan mereka dalam derajat mereka di surga sekalipun amal mereka tidak mencapai amal bapak-bapak mereka, agar para bapak berbahagia dengan anak-anak mereka yang mendapatkan kedudukan sama dengan mereka. Mereka dipersatukan dalam suasana yang membahagiakan. Kami tidak mengurangi sedikit pun dari balasan amal mereka. Setiap orang tergadaikan dengan amalnya, tidak memikul dosa orang lain.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

21-28. Dan orang-orang beriman yang para keturunan mereka juga ikut beriman, maka para keturunan itu akan Kami kumpulkan bersama mereka di dalam surga, dan Kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal kebaikan mereka. Dan setiap hamba akan tertawan oleh amalannya sendiri, dia tidak akan dihukum akibat dosa orang lain.

Dan Kami akan memberi mereka berbagai jenis buah-buahan dan daging yang mereka sukai. Di dalam surga, mereka akan mengabil gelas-gelas yang terisi khamr yang tidak memabukkan dan tidak mendatangkan dosa. Mereka akan dikelilingi para pelayan muda yang tampan seperti mutiara-mutiara yang tersimpan dalam kerangnya.

Para penghuni surga saling berbincang menanyakan keadaan mereka di dunia, mereka berkata: “Dahulu di keluarga kami, kami adalah orang-orang yang takut kepada Allah, maka Allah memuliakan kami dengan petunjuk dan ampunan, dan melindungi kami dari neraka Jahannam dan dari panasnya yang membakar tubuh. Dahulu kami menyembah dan tunduk kepada Allah Semata, Dia Maha Lembut dan Pengasih kepada para hamba-Nya.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

21. Orang-orang yang beriman dan diikuti oleh anak-anak mereka dalam keimanan, maka Kami pertemukan mereka dengan anak-anak mereka agar hati mereka menjadi senang meski anak-anak mereka tidak mencapai amal perbuatan mereka. Dan Kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal perbuatan mereka. Setiap manusia terikat oleh amal perbuatan buruk yang dilakukannya, tidak ada sedikitpun dari amalnya itu yang diambil darinya oleh orang lain.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

21. وَالَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ (Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka)
Yakni Allah mengangkat derajat keturunan orang yang beriman menuju derajatnya, meskipun keturunannya itu lebih sedikit amal kebaikannya, dan ini hanya bagi keturunannya yang beriman.

وَمَآ أَلَتْنٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ ۚ( dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka)
Yakni Kami tidak mengurangi pahala amal seorang ayah disebabkan keturunan yang Kami angkat derajatnya kepadanya.

كُلُّ امْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ(Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya)
Yakni tertawan oleh amalannya di hari kiamat. Jika ia menjalankan apa yang diperintahkan Allah kepadanya maka Allah akan membebaskannya, namun jika tidak maka Allah akan membinasakannya.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Ayat ini menunjukkan bahwa kasih sayang seorang ayah, sebagaimana ia tersedia di dunia, dan juga ada di akhirat. Oleh karena itulah Allah ta'ala memperbagus hati-hati hamba-hamba-Nya dengan tidak mendewakan mereka dengan anak-anaknya, melainkan mempertemukan mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

21. Sedangkan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya, serta pengikut-pengikut dan anak cucu mereka yang beriman, Kami sertakan mereka untuk masuk surga dan Kami berikan derajat (mulia). Jika mereka (anak-cucu mereka) belum sempat mengerjakan amal ibadah mereka, maka sebagai bentuk kemulian bagi leluhur mereka, Kami kumpulkan mereka bersama-sama, sehingga pandangan-pandangan dan jiwa mereka menjadi nyaman dan tenang. Kami tidak mengurangi sedikitpun pahala dari amal ibadah para leluhur mereka, namun kami tambahkan (pahala) amal ibadah anak-cucu mereka sebagai pentuk pengistimewaan bagi mereka. Setiap orang saling terikat atau terkait dengan amal ibadahnya pada hari kiamat, baik amal kebaikan ataupun keburukan. Seseorang tidak akan menanggung dosa orang lainnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Orang-orang yang beriman dan diikuti oleh keturunan mereka dalam beriman, Kami akan mengumpulkan mereka dengan keturunan yang. Kami tidak mengurangi} Kami tidak mengurangi {sedikit pun amal mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya} terikat dengan amalnya, sehingga dia tidak menanggung dosa orang lain


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

21. Inilah di antara penyempurna kenikmatan penduduk surga yakni, Allah mempertemukan mereka dengan keturunan mereka yang seiman, mereka dipertemukan karena keimanan dari ayah-ayah mereka sehingga keturunan mereka menjadi pengikut ayah-ayah mereka karena keimanan. Lebih dari itu, karena keturunan mereka ikut serta karena keimanan mereka, maka keturunan mereka itu dipertemukan dengan ayah-ayah mereka di surga oleh Allah meski amalan mereka tidak setara dengan amalan orang tua mereka sebagai balasan baik untuk orang tua mereka dan sebagai tambahan atas pahala mereka. Meski demikian, Allah tidak mengurangi sama sekali amalan orang tua mereka. Dari sini mungkin saja orang yang salah memahami bahwa penduduk neraka akan dipertemukan Allah dengan keturunan mereka, Allah menyebutkan bahwa hukum kedua tempat (surga dan neraka) tidak sama. Neraka adalah tempat keadilan dan di antara keadilan Allah tidak menyiksa seorang pun kecuali karena dosa, karena itulah Allah berfirman, “Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya,” artinya tergadai dengan amalannya. Orang tidak akan menanggung beban dosa orang lain. Paparan ini berguna untuk menghilangkan dugaan keliru di atas.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 21-28
Allah SWT memberitahukan tentang karunia, kemurahan, kelembutan, dan kebaikanNya kepada makhlukNya bahwa orang-orang mukmin itu apabila anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, maka anak cucu mereka itu akan diikutkan kepada mereka dalam kedudukan yang sama, sekalipun anak cucu mereka masih belum mencapai tingkatan amal mereka. Demikian itu agar hati dan pandangan para ayah merasa sejuk dengan berkumpulnya mereka bersama anak-anak mereka, sehingga mereka dapat bergabung bersama-sama dalam keadaan yang sebaik-baiknya dari segala sisi, yaitu Allah melenyapkan kekurangan dari amal dan menggantinya dengan amal yang sempurna, tanpa mengurangi amal dan kedudukan yang sempurna, mengingat adanya kesamaan di antara mereka.Oleh karena itu Allah berfirman: (Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Allah benar-benar mengangkat anak cucu orang mukmin menjadi sederajat dengannya, sekalipun amal mereka berada di bawahnya agar hatinya menjadi senang. Kemudian Ibnu Abbas membaca firmanNya: (Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka)
Firman Allah SWT: (Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya) Setelah memberitahukan tentang karunia yang telah dia berikan, yaitu derajat keturunan ditinggikan sampai mencapai derajat para bapak, tanpa amal kebaikan yang mengharuskannya. Maka Allah memberitahukan tentang keadilanNya, yaitu bahwa Dia tidak menghukum seseorang karena dosa orang lain. Jadi Allah SWT berfirman: (Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya) yaitu tergantung kepada amal perbuatannya sendiri, tidak menanggung dosa orang lain, baik bapak atau anaknya sendiri. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya (38) kecuali golongan kanan (39) berada di dalam surga, mereka tanya-menanya (40) tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa (41)) (Surah Al-Muddatstsir)
Firman Allah: (Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka inginkan (22)) yaitu, Kami memberi mereka tambahan nikmat berupa buah-buahan dan daging dari segala jenis yang enak dan disukai.
Firman Allah: (Di dalam surga mereka saling memperebutkan piala (gelas)) yaitu mereka saling memberi minuman khamr. Pendapat itu dikatakan Adh-Dhahhak. (yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaedah dan tiada pula perbuatan dosa) Mereka tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak berguna setelah meminumnya, yakni tidak mengigau, tidak pula berdosa, berkata kotor sebagaimana yang dikatakan oleh para peminum khamr di dunia.
Ibnu Abbas berkata bahwa “al-laghwu” adalah kata-kata yang bathil, dan “At-Ta’tsim” adalah perkataan yang dusta.
Mujahid berkata bahwa mereka tidak saling mencaci dan berbuat dosa.
Qatadah berkata bahwa hal itu selalu disertai setan ketika di dunia, maka Allah SWT menyucikan khamr akhirat dari kekotoran khamr dunia dan penyakitnya sebagaimana yang telah disebutkan. Maka dibersihkan dari khamr akhirat kepala pusing, perut sakit, dan tertutupnya akal sehat. Allah SWT memberitahukan bahwa khamr akhirat tidak mendorong mereka untuk mengeluarkan kata-kata kotor, kata-kata yang tidak ada gunanya, dan keji. Allah SWT memberitahukan tentang kebaikan rupanya, keharuman aroma dan pengaruhnya. Jadi Allah SWT berfirman: ((Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum (46) Tidak ada dalam khamr itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya (47)) (Surah Ash-Shaffat) dan (mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk (19)) (Surah Al-Waqi'ah) Allah berfirman di sini: (Di dalam surga mereka saling memperebutkan piala (gelas) yang isinya tidak (menimbulkan) kata-kata yang tidak berfaedah dan tiada pula perbuatan dosa (23))
Firman Allah SWT: (Dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan (24)) pemberitahuan tentang pelayan dan pembantu-pembantu mereka di surga, bahwa rupa mereka bagaikan mutiara tua dan tersimpan dalam hal keindahan, wibawa, kebersihan dan keindahan pakaian mereka. Sebagaimana Allah berfirman: (Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda (17) dengan membawa gelas, cerek dan gelas besar (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir (18)) (Surah Al-Waqi’ah)
Firman Allah SWT: (Dan sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain saling bertanya (25)) yaitu, mereka saling berbicara dan bertanya tentang amal perbuatan dan keadaan mereka ketika di dunia. Hal ini sebagaimana percakapan para peminum kepada sebagian yang lain di dunia ini apabila minuman telah mempengaruhi mereka, (Mereka berkata, "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)" (26)) yaitu kami dahulu di dunia ketika hidup di tengah-tengah keluarga kami selalu dicekam oleh rasa takut kepada Tuhan kami, takut terhadap siksa dan azabNya (Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka (27)) yaitu kemudian Allah memberikan karuniaNya kepada kami dan menyelamatkan kami dari apa yang kami takutkan (Sesungguhnya kami dahulu menyembahNya) yaitu kami tunduk memohon kepadaNya. Maka Dia memperkenankan bagi kami dan memberi kami apa yang kami minta (Sesungguhnya Dialah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat At-Tur ayat 21: Allah mengabarkan mereka orang-orang yang beriman yang masuk surga, dan anak-anak keturunan mereka yang mengikuti mereka dengan keimanan; Maka sungguh Allah berikan kenikmatan kepada mereka dengan nikmat yang sempurna karena bahwasanya mereka diikuti oleh keturunan-keturunan mereka yang mencintai mereka dengan keimanan dimana keturunan-keturunan mereka memuliakan bapak-bapak mereka. Meskipun anak-anak keturunan mereka tidak sampai pada derajat amalan bapak-bapak meeka. Kemudian Allah menjelaskan bahwa Dia tidak mengurangi sedikitpun balasan dari amalan-amalan mereka, dan Allah menjelaskan bahwa segala urusan itu tergantung kepada amalan dan terhalangi dengan sebab amalan pula, dan Allah yang membalas amalan mereka.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Maksudnya, anak cucu mereka yang beriman itu ditinggikan Allah derajatnya sebagaimana derajat bapak-bapak mereka, dan dikumpulkan dengan bapak-bapak mereka di dalam surga meskipun mereka tidak mengerjakan amal mereka (bapak-bapak mereka) sebagai penghormatan dan balasan kepada bapak-bapak mereka, serta sebagai tambahan terhadap pahala mereka. Ini termasuk di antara sempurnanya kenikmatan penghuni surga. Meskipun begitu Allah tidak mengurangi amal saleh bapak-bapak mereka. Allahumma innaa nas’alukal jannah wa na’uudzu bika minan naar (Ya Allah, kami meminta surga kepada-Mu dan berlindung kepada-Mu dari neraka). Allahumma innaa nas’alukal jannah wa na’uudzu bika minan naar. Allahumma innaa nas’alukal jannah wa na’uudzu bika minan naar. Rabbanagh firlanaa wa li waalidainaa kamaa rabbayaanaa shighaaraa.

Terkadang timbul anggapan, bahwa penghuni neraka juga sama, yakni Allah pertemukan mereka dan keturunannya di neraka, maka Allah memberitahukan bahwa hukum di antara kedua tempat itu (surga dan neraka) tidak sama, karena neraka adalah tempat keadilan, dan di antara keadilan Allah ‘Azza wa Jalla adalah Dia tidak akan mengazab seorang pun kecuali karena dosanya. Oleh karena itu, Dia berfirman, “Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.”

Jika baik maka dibalas dengan kebaikan, dan jika buruk maka dibalas dengan keburukan, dan seseorang tidak akan menanggung dosa orang lain.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Tur Ayat 21

Di surga Allah akan mempertemukan orang tua dengan keturunannya yang seiman. Dan orang-orang yang beriman dan mendapat balasan surga, beserta anak cucu mereka atau ibu bapak mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, walaupun derajat keimanannya tidak serupa, akan kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka di surga sebagai anugerah atas ketakwaan mereka, dan kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal kebajikan yang telah mereka perbuat di dunia. Setiap orang terikat dan akan bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakannya, dan dia tidak akan dihukum karena dosa orang lain. 22. Dan selain itu, kami berikan pula kepada mereka tambahan berupa aneka buah-buahan yang lezat dan daging dari segala jenis hewan yang mereka inginkan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah pelbagai penjabaran dari banyak mufassirun terhadap makna dan arti surat At-Tur ayat 21 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk kita bersama. Bantulah kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Sering Dibaca

Ada ratusan halaman yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat: Luqman 12, Ali ‘Imran 173, Al-Baqarah 255, Tiga (3) Terakhir al-Baqarah, Az-Zalzalah 7-8, At-Talaq 3. Ada pula Yusuf 87, An-Nahl 97, Al-Baqarah 156, Al-Kautsar 2, An-Nahl, At-Taubah 103.

  1. Luqman 12
  2. Ali ‘Imran 173
  3. Al-Baqarah 255
  4. Tiga (3) Terakhir al-Baqarah
  5. Az-Zalzalah 7-8
  6. At-Talaq 3
  7. Yusuf 87
  8. An-Nahl 97
  9. Al-Baqarah 156
  10. Al-Kautsar 2
  11. An-Nahl
  12. At-Taubah 103

Pencarian: al qamar ayat 32, albaqarah ayat 55, surat an-najm ayat 53, qs almaidah 32, al balad ayat

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.