Surat At-Tur Ayat 10
وَتَسِيرُ ٱلْجِبَالُ سَيْرًا
Arab-Latin: Wa tasīrul-jibālu sairā
Artinya: Dan gunung benar-benar berjalan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Mendalam Mengenai Surat At-Tur Ayat 10
Paragraf di atas merupakan Surat At-Tur Ayat 10 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir mendalam dari ayat ini. Didapati aneka ragam penjelasan dari banyak mufassir terkait makna surat At-Tur ayat 10, misalnya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
7-10. sesungguhnya azab Tuhanmu (wahai Rasul) pasti akan menimpa orang-orang kafir, tidak ada yang menghalanginya saat ia datang. Hari yang saat itu langit bergerak, tatanannya rusak, penjuru-penjurunya goncang, itu adalah akhir hidup dunia. Gunung-gunung terangkat dari tempatnya, ia berjalan seperti awan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
10. Dan gunung-gunung berjalan dari tempat-tempatnya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
10. وَتَسِيرُ الْجِبَالُ سَيْرًا (dan gunung benar-benar berjalan)
Yakni berpindah dari tempatnya sebagaimana awan yang bergerak, dan menjadi debu yang beterbangan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
10. Gunung-gunung berhamburan dengan sangat cepat menghantam permukaan bumi dan menjadi debu yang bertebaran
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{dan gunung-gunung bergerak dahsyat
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
10. “Dan gunung benar-benar berjalan,” artinya lenyap dari tempatnya dan berjalan layaknya awan dan mengeluarkan warna laksana debu-debu yang dihamburkan kemudian setelah itu berhamburan hingga menjadi seperti debu. Semua itu menunjukkan dahsyatnya huru-hara pada Hari Kiamat dengan berbagai hal yang mengusik serta goncangan meresahkan yang mengguncang planet besar ini; lantas bagaimana dengan manusia yang lemah?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-16
Allah SWT bersumpah dengan menyebut makhlukNya yang menunjukkan KekuasaanNya yang agung, bahwa azabNya pasti akan menimpa musuh-musuhNya. Dan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat menolak azab itu dari mereka. “Thur” adalah gunung yang mempunyai pepohonan seperti bukit tempat Allah berbicara langsung kepada nabi Musa dan mengangkat nabi Isa sebagai rasuINya. Bukit yang tidak ada pepohonannya tidak dinamakan “Thur”, melainkan dinamakan Jabal (dan Kitab yang ditulis (2)) Dikatakan bahwa yang dimaksud adalah Lauhil Mahfuz. Dikatakan juga yaitu kitab-kitab yang diturunkan yang tertulis untuk dibacakan kepada manusia dengan terang-terangan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (pada lembaran yang terbuka (3) dan demi Baitul Ma'mur (4)) Disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda dalam hadits Isra’ setelah melewati langit ketujuh:”Kemudian aku dinaikkan ke Baitul Ma’mur, dan ternyata Baitul Ma’mur itu setiap harinya dimasuki tujuh puluh ribu (malaikat) yang tidak kembali lagi kepadanya sampai yang terakhir dari mereka” Yakni mereka beribadah dan thawaf di sekelilingnya sebagaimana penduduk bumi melakukan thawaf di Ka'bah mereka. Demikian juga Baitul Ma'mur, adalah adalah Ka'bah penduduk langit ketujuh, Oleh karena itu Nabi SAW menjumpai Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya di Baitul Ma'mur. Karena beliau adalah orang yang membangun Ka'bah di bumi, maka pahala yang diterimanya adalah dari jenis amalnya. Letak Baitul Ma'mur itu adalah lurus di atas Ka'bah; dan pada tiap-tiap langit terdapat Ka'bahnya sebagai tempat mereka melakukan ibadah dan shalat dengan menghadap kepadanya. Ka'bah yang ada di langit yang terdekat dinamakan Baitul Izzah, hanya Allah yang lebih Mengetahui
Firman Allah SWT: (dan atap yang ditinggikan (langit) (5)) dari Ali tentang firmanNya: (dan atap yang ditinggikan (5) yaitu langit. Sufyan berkata kemudian membaca firmanNya: (Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedangkan mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya (32)) (Surah Al-Anbiya’) Demikian juga dikatakan Mujahid, Qatadah, dan Ibnu Zaid. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir.
Firman Allah: (dan laut yang di dalam tanahnya ada api)
Terkait makna firmanNya, "Al-Masjur" masih diperselisihkan. Sebagian dari mereka berkata bahwa makna yang dimaksud yaitu pada hari kiamat akan dinyalakan menjadi api, sebagaimana firmanNya: (dan apabila lautan dipanaskan (6)) (Surah At-Takwir) yaitu dinyalakan sehingga menjadi api yang bergejolak yang meliputi semua orang-orang yang yang berdiri. Pendapat itu diriwayatkan Sa'id bin Al-Musayyib dan Mujahid.
Qatadah berkata bahwa makna “Al-masjur” adalah penuh. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir, yaitu karena itu sekarang bukanlah bahan bakar, melainkan makna yang dimaksud adalah penuh.
Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan “Al-masjur” adalah yang terhalang dan dicegah dari bumi agar tidak memenuhinya karena akan menenggelamkan para penghuninya. Pendapat itu dikatakan Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas. Demikian juga dikatakan As-Suddi dan lainnya.
Firman Allah: (Sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi (7)) Ini adalah sumpah atasnya, yaitu pasti terjadi terhadap orang-orang kafir. Sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (tidak seorang pun yang dapat menolaknya (8)) yaitu tidak ada seorangpun yang dapat menolak azab itu dari mereka, jika Allah menghendakinya terhadap mereka.
Firman Allah SWT: (pada hari ketika langit benar-benar berguncang (9)) Ibnu Abbas dan Qatadah berkata bahwa makna yang dimaksud adalah berguncang dahsyat.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa yang dimaksud adalah mengalami keretakan-keretakan. Mujahid berkata bahwa itu berputar-putar
Adh-Dhahhak berkata langit berputar dan bergerak-gerak karena diperintahkan Allah SWT dan sebagian darinya mengguncang sebagian yang lain. Ini adalah pendapat yang dipilih Ibnu Jarir, bahwa yang dimaksud adalah gerakan berputar-putar
(dan gunung benar-benar berjalan (10)) yaitu lenyap dari tempatnya, menjadi debu dan meledak dengan hebat (Maka kecelakaan yang besarlah di hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (11)) yaitu, celakalah mereka karena azab, pembalasan, dan siksaan Allah yang ditimpakan kepada mereka ((yaitu) orang-orang yang bermain-main dalam kebatilan (12)) yaitu, mereka selama hidup di dunia tenggelam di dalam kebathilan dan menjadikan agama mereka sebagai mainan dan olok-olokan (pada hari mereka didorong) yaitu, didorong dan digiring (ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya (13)) Mujahid, Asy-Sya'bi, Muhammad bin Ka'b, Adh-Dhahhak, As-Suddi, dan Ats-Tsauri berkata bahwa mereka mendorong ke dalam neraka dengan kuat.
((Dikatakan kepada mereka), “Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya” (14)) yaitu malaikat Zabaniyah mengatakan hal itu kepada mereka dengan maksud mencemooh dan mengecam (Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat (15) Masuklah kamu ke dalamnya) yaitu masuklah kedalamnya dan rasakanlah panas apinya yang membakar kalian dari semua arah (maka baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu) yaitu sama saja baik kalian bersabar atas azab dan siksanya atau tidak sabar, tidak ada jalan keluar dan tempat lari bagi kalian darinya (sesungguhnya kamu hanya diberi apa yang telah kamu kerjakan) yaitu Allah tidak menzalimi seorang pun, bahwa masing-masing mendapat balasan sesuai amal perbuatannya
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat At-Tur ayat 10: Pada hari itu gunung-gunung longsor dari posisinya dan berjalan dari tempat asalnya sebagaimana berjalannya awan.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni berpindah dari tempatnya dan berjalan seperti awan berjalan, lalu gunung itu dijadikan seperti bulu yang dihambur-hamburkan dan menjadi seperti debu. Itu semua karena dahsyatnya hari Kiamat dan mengerikannya peristiwa ketika itu dan terdapat guncangan yang besar yang menjadikan benda-benda besar menjadi seperti itu, lalu bagaimana dengan manusia?
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Tur Ayat 10
9-10. Siksa bagi para pengingkar itu akan datang pada hari ketika langit berguncang dan bergerak naik turun, kiri dan kanan dengan sekeras-kerasnya, dan gunung berjalan atau berpindah dari tempatnya bagaikan awan yang ditiup angin. 11-12. Ketika azab itu datang, maka celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, terutama yang terkait dengan keesaan-Nya dan keniscayaan kiamat. Mereka itulah orang-orang yang terus bermain-main dalam kebatilan dan perbuatan dosa.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah variasi penjelasan dari beragam mufassir mengenai makna dan arti surat At-Tur ayat 10 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi ummat. Bantulah kemajuan kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.