Surat Muhammad Ayat 5
سَيَهْدِيهِمْ وَيُصْلِحُ بَالَهُمْ
Arab-Latin: Sayahdīhim wa yuṣliḥu bālahum
Artinya: Allah akan memberi pimpinan kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Mengenai Surat Muhammad Ayat 5
Paragraf di atas merupakan Surat Muhammad Ayat 5 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan mendalam dari ayat ini. Diketemukan beraneka penjelasan dari para mufassirun terkait isi surat Muhammad ayat 5, di antaranya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
4-6. Bila kalian (wahai orang-orang beriman) bertemu orang-orang kafir di medan perang, maka hadapilah mereka dengan gagah berani, tebaslah leher-leher mereka, hingga apabila kalian telah melemahkan mereka dengan banyaknya korban dari pihak mereka, kalian memporak-porandakan kekuatan mereka, maka hendaklah kalian memantapkan membelenggu para tawanan dari mereka, dan setelah itu kalian boleh berbuat baik dengan melepaskan tawanan mereka tanpa imbalan, atau mereka bisa menebus diri mereka dengan uang atau semacamnya, atau mereka jadikan budak atau di hukum mati. Lakukan itu terus hingga perang usai. Hukum di atas, yaitu Allah menguji orang-orang Mukmin dengan orang-orang kafir, dan menjadikan hari-hari berputar di antara mereka, adalah keputusan Allah. Bila Allah berkehendak, Allah bisa membuat orang-orang Mukmin menang atas orang-orang kafir tanpa perang. Tetapi Allah berkehendak menghukum orang-orang kafir melalui tangan orang-orang kalian. Maka Allah mensyariatkan jihad karena Allah hendak menguji kalian dengan orang-orang kafir dan hendak memenangkan agamaNya dengan tangan kalian. Orang-orang yang terbunuh di jalan Allah dari kalangan orang-orang beriman, Allah tidak akan membatalkan pahala amal-amal mereka. Allah akan membimbing mereka saat mereka hidup di dunia kepada ketaatan dan keridhaanNya, memperbaiki keadaan dan urusan mereka serta pahala mereka di dunia dan akhirat. Allah memasukkan mereka ke dalam surga yang telah Dia jelaskan dan terangkan kepada mereka. Allah membimbing mereka untuk menegakkan perintah-perintahNya (yang diantaranya adalah jihad di jalan Allah yang kemudian mati syahid di jalanNya). Kemudian Allah akan menunjukkan kedudukan mereka di surga bila mereka memasukinya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
5. Allah akan memberikan taufik kepada mereka untuk mengikuti kebenaran di kehidupan dunia mereka dan memperbaiki kondisi mereka.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
5. سَيَهْدِيهِمْ (Allah akan memberi petunjuk kepada mereka)
Menuju jalan ke surga.
وَيُصْلِحُ بَالَهُمْ (dan memperbaiki keadaan mereka)
Yakni urusan dan keadaan mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
5. Allah akan membimbing dan memberi petunjuk kepada mereka yang masih hidup kepada jalan menuju surga. Allah akan memperbaiki keadaan mereka di akhirat dengan mengampuni kesalahan dan dosa mereka
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dia akan memberi petunjuk kepada mereka dan memperbaiki keadaannya} perkara dan keadaan mereka
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
5. “Allah akan memberi petunjuk kepada mereka,” untuk menempuh jalan yang menghantarkan mereka ke surga, “dan memperbaiki keadaan mereka,” yakni, kondisi dan perihal mereka; pahala mereka sempurna dan baik, tidak ada kotoran dan kekurangan sama sekali.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 4-9
Allah SWT berfirman seraya memberi petunjuk kepada orang-orang mukmin tentang apa yang harus mereka pegang dalam peperangan mereka menghadapi orang-orang musyrik (Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang), maka pancunglah batang leher mereka) yaitu ketika kalian berhadapan dengan mereka, maka burulah mereka dengan pedang (Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka) yaitu, kalian membunuh mereka (maka tawanlah mereka) yaitu jadikanlah mereka orang-orang yang kalian tawan Kemudian setelah,perang usai, kalian boleh memilih untuk menentukan nasib mereka. Jika kalian mau, kalian bisa membebaskan mereka dengan cuma-cuma/ Jika kalian mau, kalian juga bisa membebaskan dengan tebusan yang kalian terima dari mereka sesuai dengan apa yang kalian syaratkan terhadap mereka. Yang jelas bahwa ayat ini diturunkan setelah perang Badar. Karena sesungguhnya Allah SWT menegur orang-orang mukmin yang lebih suka memperbanyak tawanan agar mendapat tebusan yang banyak dari mereka dan mengurangi hukuman mati. Maka Allah SWT berfirman: (Tidak patut bagi seorang nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta dunia, sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (67) Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah berlalu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu terima (68)) (Surah Al-Anfal)
Kemudian sebagian ulama berpendapat bahwa ayat ini yang memperbolehkan untuk memilih antara menerima tebusan dari tawanan atau membebaskan mereka dengan cuma-cuma telah dinasakh oleh firman Allah SWT: (Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrik itu di mana saja kamu jumpai mereka) (Surah At-Taubah: 5). Pendapat ini dikatakan oleh Qatadah, Adh-Dhahhak, As-Suddi, dan Ibnu Juraij,
Ulama lain yang jumlahnya banyak berkata bahwa ayat ini tidak dinasakh. Kemudian sebagian dari mereka berkata bahwa sesungguhnya imam hanya diperbolehkan memilih antara membebaskan tawanan dan menerima tebusannya, tidak diperbolehkan baginya menghukum mati dia.
Sebagian yang lain dari mereka berkata bahwa bahkan diperbolehkan bagi imam untuk membunuhnya berdasarkan hadits bahwa Nabi SAW membunuh An-Nadhar bin Al-Harits dan Uqbah bin Abu Mu'ith dari tawanan perang Badar. Dan Tsumamah bin Utsal berkata kepada Rasulullah SAW saat beliau berkata kepadanya, "Apakah yang kamu punyai, wahai Tsumamah?" Maka dia menjawab, "Jika engkau menghukum mati, maka engkau membunuh orang yang masih ada ikatan darah. Dan jika engkau membebaskan, maka engkau akan membebaskan orang yang akan berterima kasih. Jika engkau menginginkan harta, maka mintalah sesukamu, maka aku akan memberinya"
Qatadah berkata tentang firmanNya: (sampai perang berhenti) yaitu hingga tidak ada kemusyrikan lagi. Ayat ini sebagaimana firmanNya SWT: (Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah) (Surah Al-Baqarah: 193) Kemudian sebagian ulama mengatakan bahwa makna yang dimaksud (sampai perang berhenti) hingga para penyerang, yaitu orang-orang musyrik itu bertaubat kepada Allah SWT. Dikatakan juga bahwa maknanya adalah orang-orang yang terlibat dalam perang itu mengerahkan segala kemampuannya untuk mengerjakan ketaatan kepada Allah SWT. Firman Allah SWT: (Demikianlah, apabila Allah menghendaki, niscaya Allah akan membinasakan mereka) yaitu hal itu seandainya Allah menghendaki, bisa saja Dia membalas orang-orang kafir dengan hukuman dan pembalasan dari sisiNya (tetapi Allah hendak menguji sebagian kamu dengan sebagian yang lain) yaitu, akan tetapi Allah memerintahkan kepada kalian untuk berjihad dan memerangi musuh, dan agar Kami menyatakan baik buruknya keadan kalian, sebagaimana yang disebutkan tentang hikmah dalam syariat tentang jihad dalam surah Ali Imran dan At-Taubah serta dalam firman Allah SWT: (Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar (132)) (Surah Ali Imran)
Allah SWT berfirman dalam surah At-Taubah: (Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantara) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman (14) dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. Dan Allah menerima tobat orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (15)) (Surah At-Taubah)
Kemudian karena peperangan itu memakan banyak korban dari kalangan orang-orang mukmin, maka Allah SWT berfirman: (Dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka) yaitu tidak akan menghapusnya, bahkan memperbanyak, mengembangkan, dan melipatgandakannya. Di antara mereka ada yang pahalanya terus mengalir kepadanya selama di alam barzakhnya,
Firman Allah: (Allah akan memberi pimpinan kepada mereka) yaitu menuju surga. Sebagaimana firmanNya SWT: (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan (9)) (Surah Yunus)
Firman Allah: (dan memperbaiki keadaan mereka) yaitu urusan dan keadaan mereka (dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka (6)) yaitu Allah memperkenalkannya kepada mereka dan membimbing mereka kepadanya.
Mujahid berkata bahwa penghuni surga dibimbing menuju rumah dan tempat tinggal mereka, dimana Allah telah membagi-bagikannya kepada mereka. Mereka tidak akan keliru, seakan-akan mereka adalah penghuninya sejak mereka diciptakan, tidak seorangpun yang menunjukkan mereka kepadanya. Diriwayatkan hal yang semisal oleh Malik, dari Zaid bin Aslam.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (7) sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya) (Surah Al-Hajj: 40) Karena sesungguhnya imbalan itu sesuai dengan jenis perbuatannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan meneguhkan kedudukanmu) Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits:”Barangsiapa yang menyampaikan kepada penguasa tentang kebutuhan orang yang tidak mampu menyampaikannya, maka Allah akan meneguhkan kedua telapak kakinya di atas shirat pada hari kiamat”
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka) Kebalikan dengan keteguhan kaki orang-orang mukmin yang menolong agama Allah SWT dan rasulNya SAW.
Firman Allah: (dan Allah menghapus amal-amal mereka) yaitu melenyapkan dan membatalkannya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur'an)) yaitu, tidak menghendakinya dan tidak pula menyukainya (lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Muhammad ayat 5: 5-6. Allah menejelaskan bahwa mereka para syuhada karena sebab ketaatan mereka akan diberikan petunjuk menuju keridhaan-Nya dan jalan untuk sampai ke surga, dan Allah akan perbaiki urusan dunia dan akhiratnya serta hati-hati dan niat-niat mereka, kemudian di akhirat mereka akan dimasukkan ke dalam surga yang penuh nikmat sepanjang mereka mengingingkan memasukinya. Allah telah mengabarkan dan mensifati kenikmatan tersebut kepada mereka, sehingga mereka rindu dan ingin masuk surga, dan mereka bergegas dalam beramal untuk mendapatkan kemenangann yang mengantarkan kepada surga, yang di antaranya adalah jihad di jalan Allah dan Allah juga telah mengabarkan kedudukan mereka di surga, maka jika mereka memasukinya mereka akan langsung pergi menuju ke dalam derajat/kedudukan yang telah ditentukan secara langsung.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Untuk menempuh jalan ke surga.
Yakni keadaan, urusan dan pahala mereka sehingga menjadi baik dan sempurna.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Muhammad Ayat 5
4-6. Pada ayat yang lalu dan beberapa ayat sebelumnya dijelaskan ciri-ciri orang kafir dan perbuatan mereka menghalang-halangi orang-orang yang beribadah kepada Allah. Ayat ini memberikan tuntunan tentang perbuatan yang harus dilakukan kaum muslim terhadap mereka. Maka apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang memerangi kamu di medan perang, maka pukullah batang leher mereka, yakni perangilah dengan cara memukul batang leher mereka, itulah cara yang paling baik untuk melumpuhkan kekuatan mereka. Selanjutnya apabila kamu telah mengalahkan mereka, maka tawanlah yang masih hidup dari mereka, dan setelah itu kamu boleh membebaskan mereka tanpa tebusan atau membebaskan mereka dengan menerima tebusan berupa harta atau tukar menukar tawanan. Itulah yang kamu lakukan sampai perang selesai dan semua yang terlibat dalam peperangan meletakkan senjata. Demikianlah ketentuan yang telah ditetapkan Allah, dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya dia membinasakan mereka tanpa melibatkan orang-orang mukmin untuk berperang, tetapi dia hendak menguji kamu satu sama lain dengan mewajibkan orang-orang mukmin memerangi orang-orang kafir yang memusuhi mereka. Orang-orang kafir yang mati dalam peperangan adalah orang-orang yang celaka di dunia dan di akhirat mendapat azab tuhan. Dan orang-orang mukmin yang gugur di dalam peperangan pada jalan Allah, Allah tidak menyia-nyiakan amal mereka, tetapi memberikan kepada mereka pahala yang besar. Allah akan memberi petunjuk kepada mereka menuju jalan kebahagiaan dan memperbaiki keadaan mereka baik di dunia maupun akhirat, dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka segala keindahan dan kenikmatan di dalamnya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah berbagai penjelasan dari berbagai mufassirin berkaitan kandungan dan arti surat Muhammad ayat 5 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita bersama. Dukung dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.