Surat Fussilat Ayat 28

ذَٰلِكَ جَزَآءُ أَعْدَآءِ ٱللَّهِ ٱلنَّارُ ۖ لَهُمْ فِيهَا دَارُ ٱلْخُلْدِ ۖ جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا يَجْحَدُونَ

Arab-Latin: żālika jazā`u a'dā`illāhin-nāru lahum fīhā dārul-khuld, jazā`am bimā kānụ bi`āyātinā yaj-ḥadụn

Artinya: Demikianlah balasan terhadap musuh-musuh Allah, (yaitu) neraka; mereka mendapat tempat tinggal yang kekal di dalamnya sebagai balasan atas keingkaran mereka terhadap ayat-ayat Kami.

« Fussilat 27Fussilat 29 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Berkaitan Dengan Surat Fussilat Ayat 28

Paragraf di atas merupakan Surat Fussilat Ayat 28 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai kandungan menarik dari ayat ini. Didapatkan pelbagai penjabaran dari banyak mufassir terkait makna surat Fussilat ayat 28, misalnya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Balasan yang diberikan kepada orang-orang kafir itu adalah balasan untuk musuh-musuh Allah, yaitu neraka. Ia adalah rumah langgeng dan abadi bagi mereka, sebagai balasan atas pengingkaran mereka terhadap ayat-ayat dan hujjah-hujjah Kami di dunia.
Ayat ini menunjukkan besarnya kejahatan orang yang memalingkan manusia dari al-Qur’an yang agung dan menghalang-halangi mereka sehingga mereka tidak bisa merenungkannya dan mengambil petunjuk darinya dengan sarana apa pun.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

28. Balasan yang berat bagi para musuh Allah dari kalangan orang-orang kafir dan pelaku kemaksiatan itu berupa neraka., mereka akan tinggal di neraka selamanya karena mereka telah mendustakan ayat-ayat dan hujjah-hujjah Kami.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

28. Balasan tersebut adalah balasan bagi musuh-musuh Allah yang kafir kepada-Nya dan mendustakan rasul-rasul-Nya, yaitu Neraka. Mereka kekal di dalamnya, azab yang tidak terputus selama-lamanya, sebagai balasan atas pengingkaran mereka terhadap ayat-ayat Allah dan kekufuran mereka kepadanya sekalipun ia jelas dan hujahnya kuat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

28. لَهُمْ فِيهَا دَارُ الْخُلْدِ ۖ (mereka mendapat tempat tinggal yang kekal di dalamnya)
Yakni tempat tinggal yang kekal dan tidak akan berakhir.

جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ بِـَٔايٰتِنَا يَجْحَدُونَ(sebagai balasan atas keingkaran mereka terhadap ayat-ayat Kami)
Yakni mereka dibalas akibat keingkaran mereka terhadap al-Qur’an dan mengingkarinya bahwa itu dari Allah.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

28. Balasan itu adalah balasan untuk musuh-musuh Allah. Mereka adalah orang-orang kafir dan orang-orang yang berbuat maksiat. Balasan mereka adalah neraka. Bagi mereka itu neraka Jahanam sebagai tempat tinggal yang abadi. Mereka dibalas akibat pendustaan mereka terhadap ayat-ayat Al-Qur’an


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Yang demikian itu adalah balasan musuh-musuh Allah. Bagi mereka itu tempat tinggal yang kekal di dalamnya} tempat tinggal yang tidak mungkin berpindah dari sana {sebagai balasan atas keingkaran mereka terhadap ayat-ayat Kami


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

28. “demikianlah balasan terhadap musuh-musuh Allah,” yaitu orang-orang yang memerangiNya dan memerangi para kekasihNya dengan melakukan kekafiran, mendustakan, mendebat, dan menentang, “yaitu neraka;mereka mendapat tempat tinggal yang kekal di dalamnya.” Maksudnya, kekal selamanya, tidak sesaat pun azab dihentikan dari mereka dan tidak pula mereka ditolong.
Yang demikian itu adalah “sebagai pembalasan atas keingkaran mereka terhadap ayat-ayat kami,” sebab, ia adalah ayat-ayat yang sangat jelas sekali dan merupakan bukti-bukti yang pasti yang memberikan keyakinan. Maka kezhaliman terbesar dan sikap menentang yang paling berat adalah mengingkari dan kafir terhadpnya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 25-29
Allah SWT menyebutkan bahwa Dialah Dzat yang menyesatkan orang-orang musyrik, dan bahwa hal itu merupakan kehendakNya, ciptaanNya dan kekuasaanNya. Dia Maha Bijaksana dalam semua perbuatan­Nya, karena itu Dia menetapkan bagi orang-orang musyrik teman-teman dekat, yaitu setan-setan dari kalangan manusia dan jin (yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka) yaitu setan-setan itu membuat mereka memandang baik amal perbuatan mereka di masa lalu dan sehubungan dengan masa mendatang, maka mereka tidak memandang diri mereka melainkan sebagai orang-orang yang berbuat baik. Allah SWT berfirman: (Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur'an), kami adakan baginya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya (36) Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk (37)) (Surah Az-Zukhruf)
Firman Allah SWT: (dan tetaplah atas mereka keputusan azab) yaitu ketetapan azab seperti azab yang telah ditimpakan atas umat-umat terdahulu sebelum mereka melakukan perbuatan yang serupa dengan mereka dari kalangan jin dan manusia. (Sesungguhnya mereka telah merugi) yaitu mereka dan orang-orang terdahulu yang sama dengan mereka benar-benar merugi dan binasa.
Firman Allah SWT: (Dan orang-orang yang kafir berkata, "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Qur’an ini”) yaitu, mereka saling berpesan di antara mereka agar jangan taat kepada Al-Qur'an dan jangan tunduk kepada perintah-perintahnya (dan buatlah hiruk pikuk terhadapnya) yaitu apabila Al-Qur'an dibacakan, janganlah kamu mendengarkannya. Sebagaimana Mujahid berkata tentang firmanNya (dan buatlah hiruk pikuk terhadapnya) yaitu dengan tepuk tangan, siulan, dan bicara keras terhadap Rasulullah SAW jika dia sedang membaca Al-Qur'an dan orang-orang Quraisy yang melakukannya.
Qatadah berkata bahwa maknanya adalah ingkarilah dan musuhilah dia.
(supaya kamu dapat mengalahkan) Demikianlah keadaan orang-orang bodoh dari kalangan orang-orang kafir dan orang yang mengikuti jejak mereka ketika mendengar Al-Qur'an. Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hambaNya yang beriman supaya bersikap berbeda dari hal itu. Jadi Dia berfirman: (Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat (204) (Surah Al-A'raf)
Kemudian Allah SWT membela Al-Qur'an dan mengecam orang-orang yang memusuhinya dari kalangan orang-orang kafir: (Maka sesungguhnya Kami akan merasakan azab yang keras kepada orang-orang kafir) yaitu sebagai balasan atas perbuatan mereka terhadap Al-Qur'an ketika mereka mendengarnya (dan Kami akan memberi balasan kepada mereka dengan seburuk-buruk pembalasan bagi apa yang telah mereka kerjakan) yaitu karena amal mereka yang jahat dan perbuatan mereka yang buruk (Demikianlah balasan (terhadap) musuh-musuh Allah, (yaitu) neraka; mereka mendapat tempat tinggal yang kekal di dalamnya sebagai pembalasan atas keingkaran mereka terhadap ayat-ayat Kami (28) Dan orang-orang kafir berkata, "Ya Tuhan kami, perlihatkanlah kepada kami dua jenis orang yang telah menyesatkan kami (yaitu) sebagian dari jin dan manusia agar kami letakkan keduanya di bawah telapak kaki kami supaya kedua jenis itu menjadi orang-orang yang hina” (29))
Sufyan Ats-Tsauri meriwayatkan dari Salamah bin Kahil, dari Malik bin Al-Husain Al-Fazzari, dari ayahnya, dari Ali tentang firmanNya: (dua jenis orang yang telah menyesatkan kami) dia berkata bahwa adalah iblis dan anak cucu nabi Adam yang telah membunuh saudaranya. Demikian juga diriwayatkan oleh Habbah Al-’Urani dari Ali tentang hal itu.
As-Suddi meriwayatkan dari Ali bahwa iblis menyeru manusia untuk musyrik, dan anak cucu nabi Adam menyeru manusia untuk melakukan dosa besar. Iblis yang menyeru manusia untuk berbuat kejahatan, berupa berbuat musyrik, dan dosa-dosa lainnya itu dilakukan oleh anak cucu nabi Adam yang pertama, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits:”Tidak sekali-kali seseorang dibunuh secara zalim, melainkan anak Adam yang pertama menanggung sebagian dari darahnya, karena dialah orang yang pertama melakukan pembunuhan”
Firman Allah: (agar kami letakkan keduanya di bawah telapak kaki kami) yaitu lebih rendah tempatnya daripada kami dalam azab, agar azabnya lebih keras daripada kami. Oleh karena itu mereka berkata: (supaya kedua jenis itu menjadi orang-orang yang hina) yaitu di dasar paling bawah dari neraka, sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Al-A'raf tentang permintaan para pengikut yang menyekutukan Allah agar Dia mengazab para pemimpin mereka dengan azab yang berlipat ganda. (lalu Allah berfirman,”Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, tetapi kamu tidak mengetahui) (Surah Al-A'raf: 38) yaitu, Allah SWT memberi azab dan pembalasan kepada masing-masing golongan yang layak dia terima sesuai dengan amal perbuatannya dan sesuai dengan kerusakan yang dia lakukan, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan (88)) (Surah An-Nahl)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Fussilat ayat 28: (Demikianlah) azab yang keras itu dan pembalasan yang paling buruk itu (balasan terhadap musuh-musuh Allah) dapat dibaca Jazaa-u A'daaillaahi atau Jazaa-uwa`daaillaahi, yaitu dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil (yaitu neraka) menjadi 'Athaf bayan dari lafal Jazaa-u dan berfungsi menjelaskan maknanya (mereka mendapat tempat tinggal yang kekal di dalamnya) tempat menetap yang tidak akan dipindahkan lagi daripadanya (sebagai pembalasan) dinashabkan karena menjadi Mashdar dari Fi'ilnya yang diperkirakan keberadaannya (dari sikap mereka terhadap ayat-ayat Kami) yakni Alquran (yang mereka ingkari.)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni azab yang keras dan balasan yang paling buruk itu.

Yaitu mereka yang menentang Allah dan memerangi para wali-Nya dengan sikap kufur, mendustakan, mendebat dan memerangi secara fisik.

Azab yang ditimpakan kepada mereka tidak akan diringankan meskipun sesaat, dan mereka tidak akan ditolong.

Padahal ayat-ayat-Nya merupakan ayat-ayat yang jelas, dalil-dalilnya qath’i (pasti) dan membuahkan keyakinan. Oleh karena itu, merupakan kezaliman dan kekerasan yang paling besar adalah mengingkari ayat-ayat yang begitu jelas.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Fussilat Ayat 28

Demikianlah, siksa yang seburuk-buruknya itu merupakan balasan terhadap musuh-Musuh Allah yaitu neraka; mereka mendapat tempat tinggal yang kekal di dalamnya sebagai balasan atas keingkaran mereka yang terus menerus terhadap ayat-ayat kami. 29. Berkaitan erat dengan siksa yang menanti orang-orang kafir itu di neraka, ayat ini menggambarkan permintaan mereka agar diperlihatkan siapa yang telah menyesatkan mereka. Dan ketika sudah berada di neraka, orang-orong yang kafir berkata, 'ya tuhan kami, perlihatkanlah kepada kami dua golongan makhluk yang telah menyesatkan dan mengakibatkan kami terjerumus masuk neraka ini, yaitu golongan jin dan manusia, agar kami letakkan mereka keduanya di bawah telapak kaki kami, agar kedua golongan itu menjadi orang yang paling bawah atau hina. '.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah kumpulan penafsiran dari para ahli ilmu terhadap makna dan arti surat Fussilat ayat 28 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk kita bersama. Bantulah kemajuan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Paling Sering Dibaca

Tersedia berbagai materi yang paling sering dibaca, seperti surat/ayat: Yunus, Ali ‘Imran 14, Ali ‘Imran 31, Al-Isra 27, Yunus 40, Al-A’raf 26. Ada juga Al-‘Ankabut 57, Bersyukur, Luqman, Ad-Dhuha 3, Al-Bayyinah 5, Al-Hujurat 6.

  1. Yunus
  2. Ali ‘Imran 14
  3. Ali ‘Imran 31
  4. Al-Isra 27
  5. Yunus 40
  6. Al-A’raf 26
  7. Al-‘Ankabut 57
  8. Bersyukur
  9. Luqman
  10. Ad-Dhuha 3
  11. Al-Bayyinah 5
  12. Al-Hujurat 6

Pencarian: surat al an'am ayat 1-3, surat al alaq 1-19 dan artinya, surat al hujurot, surat al isra ayat 1 sampai 3, asmaul husana

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.