Surat Al-Mu’min Ayat 85

فَلَمْ يَكُ يَنفَعُهُمْ إِيمَٰنُهُمْ لَمَّا رَأَوْا۟ بَأْسَنَا ۖ سُنَّتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى قَدْ خَلَتْ فِى عِبَادِهِۦ ۖ وَخَسِرَ هُنَالِكَ ٱلْكَٰفِرُونَ

Arab-Latin: Fa lam yaku yanfa'uhum īmānuhum lammā ra`au ba`sanā, sunnatallāhillatī qad khalat fī 'ibādih, wa khasira hunālikal-kāfirụn

Artinya: Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir.

« Al-Mu'min 84Fussilat 1 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Tentang Surat Al-Mu’min Ayat 85

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’min Ayat 85 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah menarik dari ayat ini. Terdokumentasi berbagai penafsiran dari beragam ahli ilmu terkait kandungan surat Al-Mu’min ayat 85, misalnya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Iman mereka tidak berguna bagi mereka saat mereka melihat azab Kami. Hal itu karena iman dalam kondisi tersebut adalah iman yang terpaksa, bukan iman suka rela dan pilihan. Sunnah dan keputusan Allah yang berlaku untuk seluruh umat, bahwa iman tidak berguna saat pelakunya mengikrarkannya dalam keadaan melihat azab. Saat azab Allah datang, maka binasalah orang-orang kafir dan orang-orang yang ingkar terhadap tauhid Allah dan tidak menaatiNya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

85. Ketika mereka telah menyaksikan azab Kami turun atas mereka, maka ketika itu iman mereka tidak berguna lagi sedikitpun bagi mereka, Sunnah Allah yang berlaku pada hamba-hamba-Nya yang telah berlalu bahwa iman mereka tidak berguna manakala mereka menyaksikan azab Allah. Orang-orang kafir itu merugi manakala azab datang, karena mereka telah menjerumuskan diri mereka ke dalam sebab-sebab kebinasaan akibat dari kekufuran mereka kepada Allah, dan mereka tidak bertobat darinya sebelum mereka melihat azab.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

85. فَلَمْ يَكُ يَنفَعُهُمْ إِيمٰنُهُمْ لَمَّا رَأَوْا۟ بَأْسَنَا ۖ (Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami)
Yakni ketika mereka menyaksikan azab Kami. Sebab keimanan itu bukan keimanan yang dapat bermanfaat bagi pemiliknya, karena keimanan yang bermanfaat bagi pemilihnya hanya keimanan yang didapat atas pilihannya, bukan karena terpaksa. Dan ketika mereka menyaksikan azab itu sudah tidak berlaku lagi kewajiban syari’at, sebab ketika itu semua orang akan beriman. Begitu pula di akhirat kelak, tidak bermanfaat iman seseorang pada saat terjadinya kiamat yang sebelumnya tidak beriman di dunia.

سُنَّتَ اللهِ الَّتِى قَدْ خَلَتْ فِى عِبَادِهِۦ ۖ( Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya)
Yakni Allah telah menetapkan ketetapan ini bagi seluruh umat, yaitu tidaklah bermanfaat iman seseorang yang telah melihat azab.

وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْكٰفِرُونَ (Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir)
Yakni ketika mereka melihat azab Allah. Dan orang kafir sebenarnya merugi setiap saat, namun kerugian mereka akan nampak ketika mereka melihat azab.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

85. Keimanan mereka saat melihat azab Kami itu tidak berguna karena waktu penerimaan taubat telah habis. Sesungguhnya iman yang pilih-pilih itu tidak berguna, tidak juga iman karena terpaksa. Ketentuan tentang ketidak bergunaan iman itu terjadi ketika (mereka) menyaksikan azab. Itu adalah sunnatullah yang ditentukan oleh Allah kepada seluruh umat. Orang-orang kafir itu mendapatkan kerugian yang tidak dapat diganti oleh apapun saat mereka melihat azab itu.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Tidak} tidak {berguna bagi mereka keimanan mereka setelah melihat azab Kami. (Yang demikian itu) merupakan sunatullah yang telah berlaku terhadap hamba-hambaNya} cara Allah yang berlaku pada seluruh umat, bahwa tidak berguna keimanan mereka ketika melihat azab {Ketika itu merugilah orang-orang kafir}


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

85. “Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami”, maksudnya, pada saat itu. Inilah “Sunnah Allah” yakni kebinasaanNya, “yang telah berlaku terhadap hamba-hambaNya.” Yaitu bahwa orang-orang yang mendustakan, pada saat mereka ditimpa azab Allah dan hukumannya, maka mereka pun berriman. Namun, iman mereka tidak benar dan tidak dapat menyelamatkan mereka dari siksa itu. Hal itu disebabkan kererna iman meerka adalah iman terpaksa, mereka terpaksa melakukannya, dan iman setelah menyaksikan siksaan.
Sedangkan iman yang bermanfaat yang dapat menyelamatkan pelakunya adalah iman dengan yang ghaib, yaitu yang terjadi sebelum ada tanda-tanda azab. “Dan di waktu itu rugilah,” maksudnya, waktu dibinasakan dan ditimpakan azab “orang-orang kafir” terhadap agama, dunia, dan akhiat mereka. Ia tidak cukup hanya sekedar kerrugian di sana, melainkan harus ada kerugian yang menyengsarakan di dalam azab yang amat dahsyat dan kekal di dalamnya selama-lamanya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 82-85
Allah SWT memberitahukan tentang umat-umat yang mendustakan para rasulNya di masa lalu, dan apa yang menimpa mereka berupa azab yang keras, padahal mereka adalah orang-orang yang kuat dan berpengaruh di bumi dan mengumpulkan harta. Namun semua itu tidak berguna sedikitpun kepada mereka dan tidak dapat menolak dari mereka bahkan sebesar dzarrah dari azab Allah. Demikian itu karena ketika datang kepada mereka para rasul dengan membawa keterangan-keterangan, hujjah-hujjah yang pasti, dan bukti-bukti yang jelas, mereka tidak mengindahkan seruan para rasul dan tidak mau menerimanya, bahkan mereka merasa cukup dengan pengetahuan yang ada pada mereka dengan anggapan bahwa itu lebih baik daripada apa yang disampaikan para rasul kepada mereka.
Mujahid berkata bahwa mereka berkata,"Kami lebih mengetahui daripada mereka, bahwa kami tidak akan dibangkitkan dan tidak akan diazab"
As-Suddi berkata bahwa mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka, karena kebodohan mereka, maka datanglah kepada mereka azab Allah yang belum pernah mereka alami sebelumnya (dan mereka dikepung) yaitu mereka diliputi (oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu) yaitu yang mereka dustakan dan mereka anggap mustahil akan terjadi (Maka tatkala mereka melihat azab Kami) yaitu mereka menyaksikan terjadinya azab atas mereka (mereka berkata, "Kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah”) yaitu mereka mengesakan Allah SWT dan kafir kepada berhala-berhala, tetapi hal itu terjadinya setelah hal itu sudah terlanjur terjadi dan tidak ada gunanya lagi alasan. Sebagaimana Fir'aun berkata pada saat dia ditenggelamkan: (Saya percaya bahwa tiada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)) (Surah Yunus: 90) Allah SWT berfirman: (Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan (91)) (Surah Yunus) yaitu Allah tidak menerima imannya karena dia telah dikutuk oleh nabiNya, Musa, saat dia memohon kepada Allah SWT, ketika dia berkata: (dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih) (Surah Yunus: 88) Demikian juga dikatakan Allah SWT di sini: (Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya) Demikianlah hukum Allah terhadap semua orang yang bertaubat kepadaNya di saat iad menyaksikan azab, bahwa Allah tidak mau menerimanya. Oleh karena itu disebutkan di dalam hadits:”Sesungguhnya Allah senantiasa menerima taubat hamba selama dia belum sekarat” yaitu apabila dia sekarat dan ruhnya sampai di tenggorokan dan malaikat maut telah dilihat, maka taubat sudah tertutup baginya saat itu. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir).


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Mu’min ayat 85: (Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunah Allah) dinashabkannya lafal Sunnatallaahi karena menjadi Mashdar dari Fi'il yang diperkirakan keberadaannya, dan Fi'il tersebut diambil dari lafalnya (yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya) yaitu pada semua umat, bahwasanya iman tiada gunanya apabila timbul di kala azab turun. (Dan di waktu itu merugilah orang-orang kafir) yakni jelaslah kerugian mereka; masing-masing di antara mereka mengalami kerugian yang nyata; dan memang sebelum itu pun mereka adalah orang-orang yang merugi.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni iman tidaklah bermanfaat ketika azab telah datang. Hal itu, karena iman tersebut adalah iman karena terpaksa dan sudah menyaksikan langsung, padahal iman hanyalah bermanfaat ketika masih gaib, yaitu sebelum ada tanda-tanda azab.

Yakni jelas sekali kerugian mereka bagi setiap orang. Sedangkan mereka sebelum itu juga selalu rugi.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’min Ayat 85

Maka tak pelak lagi, iman mereka ketika mereka telah melihat dan merasakan azab kami, tidak berguna lagi sama sekali bagi mereka. Itulah ketentuan Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya yang durhaka. Dan ketika itu rugilah orang-orang kafir yang berbuat durhaka dengan penuh kesombongan. 1. '' m'm. Hanya Allah saja yang maha tahu tentang apa maksudnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah sekumpulan penafsiran dari kalangan ulama tafsir berkaitan isi dan arti surat Al-Mu’min ayat 85 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita. Bantu kemajuan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Paling Banyak Dibaca

Kami memiliki ratusan topik yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Isra 27, Ali ‘Imran 31, Yunus 40, Yunus, Luqman, Bersyukur. Juga Al-Hujurat 6, Ad-Dhuha 3, Al-A’raf 26, Al-‘Ankabut 57, Al-Bayyinah 5, Ali ‘Imran 14.

  1. Al-Isra 27
  2. Ali ‘Imran 31
  3. Yunus 40
  4. Yunus
  5. Luqman
  6. Bersyukur
  7. Al-Hujurat 6
  8. Ad-Dhuha 3
  9. Al-A’raf 26
  10. Al-‘Ankabut 57
  11. Al-Bayyinah 5
  12. Ali ‘Imran 14

Pencarian: surah an nahl ayat 68-69, arti walam yakullahu kufuwan ahad, tulisan latin al ikhlas, terjemahan surat al maidah, al ghosiyah

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.