Surat Az-Zumar Ayat 53
۞ قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Arab-Latin: Qul yā 'ibādiyallażīna asrafụ 'alā anfusihim lā taqnaṭụ mir raḥmatillāh, innallāha yagfiruż-żunụba jamī'ā, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm
Artinya: Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Berkaitan Surat Az-Zumar Ayat 53
Paragraf di atas merupakan Surat Az-Zumar Ayat 53 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir menarik dari ayat ini. Terdapat kumpulan penjabaran dari banyak mufassirun terkait isi surat Az-Zumar ayat 53, di antaranya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Katakanlah (wahai Rasul) kepada hamba-hambaKu yang bergelimang dalam kemaksiatan dan melampaui batas terhadap diri mereka sendiri dengan melakukan dosa-dosa ajakan dari hawa nafsu mereka, “Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah hanya karena banyaknya dosa kalian, sebab Allah mengampuni semua dosa-dosa bagi siapa yang bertaubat darinya dan meninggalkannya sebanyak apa pun dosa-dosa itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi dosa para hambaNya yang bertaubat kepadaNya lagi Maha Penyayang kepada mereka.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
53-54. Allah memberi kabar gembira bagi hamba-hamba-Nya yang banyak melakukan dosa dengan luasnya kemurahan dan rahmat-Nya.
Hai Rasulullah dan para da’i yang meneruskan dakwahnya, katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang banyak melakukan kemaksiatan: “Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah yang luas. Allah Maha Mengampuni seluruh dosa, Dia Maha Mengampuni dosa hamba-hamba-Nya yang bertaubat dan Maha Mengasihi mereka.
Hai para hamba, datanglah kepada Allah dengan taubat dan ketaatan, dan tunduklah kepada-Nya dengan penuh keikhlasan sebelum azab menimpa kalian, sehingga tidak ada yang dapat menyelamatkan kalian selain Allah.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
53. Katakanlah -wahai Rasul- kepada hamba-hamba-Ku yang melampaui batas atas diri mereka dengan kesyirikan kepada Allah dan kemaksiatan, “Jangan berputus asa dari rahmat Allah dan ampunan-Nya terhadap dosa-dosa kalian, karena sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa bagi siapa yang bertobat kepada-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi dosa-dosa siapa yang bertobat, Maha Penyayang kepada mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
53. قُلْ يٰعِبَادِىَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ (Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri)
Yang dimaksud dengan melampaui batas yakni banyak melakukan kemaksiatan.
لَا تَقْنَطُوا۟( janganlah kamu berputus asa)
Yakni janganlah habis harapan.
مِن رَّحْمَةِ اللهِ ۚ( dari rahmat Allah)
Yakni dari ampunan-Nya.
Ini merupakan ayat al-Qur’an yang paling memberi harapan besar, sebab ayat ini mengandung kabar gembira yang paling agung. Pertama, dalam ayat ini Allah menisbatkan hamba-hamba-Nya kepada diri-Nya untuk memuliakan mereka dan menambah kegembiraan mereka; kemudian Allah menyebut mereka dengan orang-orang yang banyak melakukan kemaksiatan dan dosa-dosa, kemudian Allah melanjutkannya dengan larangan untuk berputus asa dari rahmat-Nya bagi orang-orang yang banyak melakukan dosa tersebut, sehingga larangan berputus asa bagi orang-orang yang tidak banyak melakukan dosa adalah lebih utama dan lebih termaksud dalam ayat ini.
Kemudian Allah menutup ayat ini dengan firman-Nya yang tidak menyisakan keraguan sedikitpun:
إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ(Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa)
Yakni Allah mengampuni segala dosa sebesar apapun jika Dia menghendaki, kecuali dosa syirik dari pelakunya yang belum bertaubat, sebab Allah berfirman:
إن الله لا يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (an-Nisa’: 48)
Dan Allah menekankan hal ini dengan firman-Nya: جَمِيعًا (semuanya)
Sungguh ini merupakan kabar gembira yang menenangkan hati orang-orang beriman yang berbuat baik.
إِنَّهُۥ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang)
Yakni ampunan dan rahmat Allah sangat besar dan luas. Maka barangsiapa yang menyangka bahwa membuat hamba-hamba Allah berputus asa dari rahmat-Nya lebih baik daripada kabar gembira yang diberikan Allah bagi mereka sebagaimana yang banyak dilakukan oleh para penceramah dan pemberi nasehat, maka ia telah melakukan kesalahan yang paling besar dan paling buruk.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ). Ibnu Mas'ud berkata: Tidak ada ayat dalam Al-Qur'an yang lebih memberi perasaan lega daripada ayat dalam Surat Al-Ghurf - yakni: Al-Zumar : { قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ } "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
Seseorang berkata: Setiap kali dunia terasa sempit bagiku, aku berdoa dan membaca ayat ini, maka setiap kesempitan menjadi lapang dan setiap kesempitan menjadi lega.
2 ). Ibnu Abbas berkata kepada Ibnu Amr bin Al-'Ash: Ayat Alquran manakah yang paling kamu harapkan? Dia berkata: Firman Allah: { يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ } "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa" Ibnu Abbas berkata: Tapi aku berkata: firman Allah:
{ وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِيمُ رَبِّ أَرِنِى كَيْفَ تُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِن ۖ قَالَ بَلَىٰ }
"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati”. Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakininya" [ Al-Baqarah : 260 ], bahwasanya keridhoan dari Ibrahim dengan ucapannya: { بَلَىٰ } Inilah yang tampak di dalam hati, dan setan membisikkannya.
3 ). Humaid bin Hisyam berkata: Saya berkata kepada Abu Sulaiman bin Athiyyah: Wahai Paman, mengapa kamu kasar terhadap kami, dan Allah berfirman: { قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ } "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah" Dia berkata: Bacalah ayat selanjutnya, maka aku pun melakukannya: { وَٱتَّبِعُوٓا۟ أَحْسَنَ مَآ أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ ٱلْعَذَابُ } "Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu" Kemudian Dia menyeka kepalaku dan berkata: Wahai Anakku, bertaqwalah kepada Allah, takut akan Dia, dan berharaplah kepada-Nya.
4 ). Rahmat yang melingkupi setiap kemaksiatan, apapun itu, merupakan seruan bagi orang-orang durhaka yang terbuang dalam labirin kesesatan untuk berharap dan bertawakal kepada ampunan Allahta'ala, Jika keputusasaan menguasai dirinya. Dia mendengar panggilan lembut dan yang menyatakan bahwa tidak ada bagi orang yang melampaui batas terhadap dirinya selain memasuki pintu ini yang Tidak ada penjaga gerbang yang mencegahnya, dan siapa pun yang memasukinya tidak perlu meminta izin.
5 ). Banyak orang yang membaca ayat ini, dan hati mereka tertuju pada beberapa orang yang mereka kenal yang melampaui batas terhadap dirinya, tanpa merasa bahwa mereka peduli dengan hal itu sejak awal! Ini adalah salah satu jenis pelampauan batas yang paling berbahaya. Karena penyucian jiwa dan kelalaian terhadap dosa-dosa yang merendahkan martabat hingga binasa.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
53. Katakanlah wahai Nabi: “Wahai hamba Allah yang telah berbuat di luar batas dan telah banyak melakukan kemaksiatan. Janganlah kalian putus asa untuk mendapatkan ampunan Allah selagi pintu taubat masih terbuka. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa kecuali dosa syirik yang pelakunya belum bertaubat. Sesungguhnya Allah Dzat Yang Maha Mengampuni dan Maha Luas dalam mencurahkan rahmat. Ibnu Abbas berkata: "Sesungguhnya orang-orang musynk telah membunuh, kemudian mereka semakin banyak. Mereka juga berbuat zina, kemudian mereka semakin banyak. Lalu mereka datang kepada Nabi Muhammad dan bertanya. Sesungguhnya apa yang kamu katakan dan kamu serukan itu benar-benar suatu yang baik, atau engkau kabarkan kami bahwa kami bisa bertaubat.” Maka turunlah ayat ini
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Katakanlah,“Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas atas dirinya sendiri} melampaui batas dalam menganiaya diri sendiri dengan berbuat kemusyrikan dan melakukan kemaksiatan {janganlah berputus asa} janganlah berputus asa {dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa. Sesungguhnya Dialah Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
53. Allah mengabarkan kepada hamba-hambaNya yang melampaui batas akan keluasan kebaikanNya, dan menghimbau mereka untuk berinabah (kembali) kepadaNya sebelum hal itu menjadi tidak mungkin mereka lakukan, seraya berfirman, “katakanlah” wahai Rasul, dan wahai orang-orang yang menggantikan posisi beliau, yaitu para da’i yang menyerukan kepada Agama Allah seraya menyampaikan berita kepada hamba-hambaNya dari Rabb mereka, “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,” dengan menuruti apa saja yang diinginkan oleh hawa nafsunya, yaitu dosa-dosa dan perbuatan yang dapat mengundang murka Allah Yang Maha mengetahui segala yang ghaib,
“janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.” Maksudnya, janganlah berputus harap darinya lalu kalian menceburkan diri kalian ke dalam kebinasaan dan kalian mengatakan, “Dosa-dosaku sudah terlanjur sangat banyak dan keburukan-keburukan sudah menggunung, maka sudah tidak ada lagi jalan untuk bisa menghilangkannya dan tidak ada cara untuk menjauhkannya,”; lalu kalian tetap, disebabkan yang demikian itu, terus melakukan kemaksiatan, memperbekali diri dengan apa yang dapat menyebabkan Allah Yang Maha Pengasih murka terhadap kalian! Akan tetapi kenalilah Tuhan kalian melalui nama-namaNya yang menunjukkan pada kemurahan dan kedermawananNya, dan ketahuilah bahwasanya Dia mengampuni semua dosa-dosa, seperti dosa syirik , pembunuhan, zina, riba, kezhaliman dan lain sebagainya dari dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil. “SEsungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” yakni, sifatNya yang memberikan ampunan dan rahmat adalah dua sifat yang lazim bagiNYa, yang DzatNya tidak pernah lepas dari keduanya. Dan pengaruh kedua sifat ini terus berlangsung di alam ini bahkan memenuhi jagat raya ini, kedua TanganNya mencurahkan berbagai kebaikan sepanjang malam dan siang, dan Dia melimpahkan berbagai nikmat kepada hamba-hambaNya dan berbagai keutamaan-keutamaan secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan; dan memberi lebih disukaiNya daripada menahan, dan rahmat (kasih saying) Nya mendahului dan mengalahkan sifat murkaNya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 53-59
Ayat ini merupakan seruan kepada semua orang yang durhaka dari kalangan orang-orang kafir dan lainnya agar bertaubat dan kembali kepadaNya. dan pemberitahuan bahwa Allah SWT mengampuni semua dosa bagi orang yang mau bertaubat kepadaNya dan meninggalkan perbuatan-perbuatan dosanya, betapapun banyaknya dosa yang telah dia lakukan dan sekalipun banyaknya seperti buih laut. Tidak benar menafsirkan ayat ini untuk pengertian selain taubat, karena dosa syirik itu tidak akan diampuni bagi orang tidak mau bertaubat dari kemusyrikannya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa pernah ada segolongan orang dari kalangan orang-orang musyrik yang banyak membunuh dan banyak berbuat zina, lalu mereka mendatangi Nabi SAW dan berkata, “Sesungguhnya yang kamu katakan dan serukan itu benar-benar baik, sekiranya kamu menceritakan kepada kami bahwa apa yang telah kami perbuat ada kafaratnya " Maka turunlah firmanNya: (Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya)) (Surah Al-Furqan: 68) Lalu turun firmanNya: (Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah”)
Makna yang dimaksud dari ayat pertama adalah firmanNya: (kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan mengerjakan amal saleh) (Surah Al-Furqan: 70).
Ali bin Abi Thalhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya”), hingga akhir ayat. Dia berkata,”Sesungguhnya Allah SWT telah menyerukan untuk memohon ampunan terhadap orang yang mengira bahwa Al-Masih adalah tuhan, orang yang mengira bahwa Al-Masih adalah anak Allah, orang yang mengira bahwa Uzair anak Allah, orang yang mengira bahwa Allah itu fakir, orang yang mengira bahwa tangan Allah terbelenggu , dan orang yang mengira bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga. Allah SWT berfirman kepada mereka: (Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (74)) (Surah Al-Ma’idah) Kemudian Allah menyerukan untuk bertaubat terhadap orang yang ucapannya jauh lebih berat dosanya daripada mereka, yaitu orang yang mengatakan, ("Aku adalah Tuhan kalian yang tertinggi") (Surah An-Nazi’at: 24) dan (aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku) (Surah Al-Qashash: 38)
Diriwayatkan dari Abu Al-Kanud bahwa Abdullah bin Mas'ud berjalan melewati seorang pendongeng yang sedang bercerita kepada orang-orang. Maka Ibnu Mas'ud berkata kepadanya, "Wahai pendongeng, mengapa engkau membuat manusia berputus asa dari rahmat Allah?" kemudian Ibnu Mas'ud membaca firmanNya: (Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah”)
Kemudian Allah SWT menganjurkan kepada para hambaNya untuk segera bertaubat. Jadi Allah SWT berfirman: (Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepadaNya…), hingga akhir ayat. yaitu kembalilah ke jalan Allah dan berserah dirilah kepadaNya (sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi) yaitu bersegeralah untuk bertaubat dan mengerjakan amal shalih, sebelum azab menimpamu (Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu) yaitu Al-Qur'an yang agung (sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedangkan kamu tidak menyadarinya) yaitu dari arah yang tidak kalian ketahui dan sadari. Kemudian Allah SWT berfirman: (supaya jangan ada orang yang mengatakan, "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah”) yaitu pada hari kiamat orang yang berdosa yang melampaui batas menyesal dalam hal taubat dan kembali kepada Allah, sehingga dia menginginkan seandainya dia termasuk orang-orang yang berbuat baik, ikhlas, dan taat kepada Allah SWT. Firman Allah SWT: (sedangkan aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah)) yaitu sesungguhnya yang perbuatanku di dunia hanya perbuatan memperolok-olok dan menghina, bukan meyakini dan membenarkannya (Atau supaya jangan ada yang berkata, "Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku, tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa” (57) Atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab, "Kalau sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang yang berbuat baik” (58)) yaitu dia menginginkan seandainya dikembalikan di dunia, maka dia akan berbuat kebaikan.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Allah memberitahukan tentang apa yang akan dikatakan oleh para hamba sebelum mereka mengatakannya, dan apa yang akan mereka lakukan sebelum mereka melakukannya. Allah SWT berfirman: (dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui) (Surah Fathir: 14) dan (supaya jangan ada orang yang mengatakan, "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedangkan aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah) (56) atau supaya jangan ada yang berkata, "Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku, tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa” (57) Atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab, "Kalau sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang yang berbuat baik” (58))
Lalu Allah memberitahukan bahwa seandainya mereka dikembalikan maka mereka tidak akan bisa mencapai petunjuk. Allah SWT berfirman (Seandainya mereka dikembalikan ke dunia, tentu mereka akan mengulang kembali apa yang telah dilarang mengerjakannya. Mereka itu sungguh pendusta) (Surah Al-An’am: 28)
Setelah orang-orang yang berdosa menginginkan untuk kembali ke dunia dan mereka menyesal karena tidak membenarkan ayat-ayat Allah dan mengikuti para rasulNya, maka Allah SWT berfirman: ((Bukan demikian) sebenarnya telah datang keterangan-keteranganKu kepadamu, lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir (59)) yaitu telah datang kepadamu wahai hamba yang menyesali apa yang telah dilakukannya, ayat-ayatKu ketika kamu di dunia, dan semua hujjahKu telah ditegakkan terhadapmu, tetapi kamu mendustakannya dan enggan mengikutinya, bahkan kamu menjadi orang yang kafir dan ingkar kepadanya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Az-Zumar ayat 53: (Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa) dapat dibaca Laa Taqnithuu atau Laa Taqnathuu; sebagian ahli qiraat ada yang membacanya Laa Taqnuthuu; artinya janganlah kalian putus asa (dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya) bagi orang yang bertobat dari kemusyrikan. (Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Imam Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwa orang-orang yang pernah berbuat syirk juga melakukan pembunuhan, dan banyak melakukan hal itu, demikian pula melakukan perzinaan dan banyak melakukan hal itu, lalu mereka mendatangi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata, “Sesungguhnya yang engkau sampaikan dan engkau serukan benar-benar bagus. Kalau sekiranya engkau memberitahukan kami kaffarat (penebus) terhadap amal yang kami kerjakan. Maka turunlah ayat, “Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, …dst.” (Terj. Al Furqaan: 68) demikian pula turun ayat, “Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah…dst.” Hadits ini diriwayatkan pula oleh Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i.
Hakim meriwayatkan dari Ibnu Umar dari Umar ia berkata, “Kami pernah mengatakan bahwa bagi orang yang melakukan fitnah (menghalangi manusia dari jalan Allah) tidak bisa bertobat dan Allah tidak akan menerima tobatnya meskipun sedikit. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, maka diturunkan ayat kepada mereka, “Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” dan (turun pula) beberapa ayat setelahnya. Umar berkata, “Lalu aku tulis ayat itu dengan tanganku dalam sebuah lembaran dan aku kirim kepada Hisyam bin Al ‘Aash, maka Hisyam bin Al ‘Aash berkata, “Ketika surat itu datang kepadaku, maka aku membacanya di Dzi Thuwa, aku naikkan ke atas dan aku tundukkan, namun aku tidak memahaminya sampai aku berkata, “Ya Allah, berilah kepahaman kepadaku.” Maka Allah Ta’ala memahamkan hatiku, bahwa ayat itu turun berkenaan dengan kami dan pada ucapan kami tentang diri kami dan dikatakan berkenaan dengan kami. Maka aku kembali ke untaku dan duduk di atasnya, kemudian aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sedangkan Beliau berada di Madinah.” (Hakim berkata, “Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim, namun keduanya (Bukhari dan Muslim) tidak menyebutkannya,” dan didiamkan oleh Adz Dzahabi). Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq sebagaimana dalam Sirah Ibnu Hisyam juz 1 hal. 475. Haitsami dalam Majma’uz Zawaa’id juz 6 hal. 61 berkata, “Diriwayatkan oleh Al Bazzar dan para perawinya adalah tsiqah.” Syaikh Muqbil berkata, “Hadits tersebut dalam Kasyful Astaar juz 1 hal. 302, di dalamnya terdapat Shadaqah bin Saabiq dan ia tersembunyi keadaannya, tidak ada yang mentsiqahkan selain Ibnu Hibban, akan tetapi telah dimuataba’ahkan oleh Abdullah bin Idris sebagaimana dalam riwayat Hakim).”
Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan kepada hamba-hamba-Nya yang telah melampaui batas dalam maksiat tentang luasnya kemurahan-Nya, dan Dia mendorong mereka kembali kepada-Nya sebelum waktu untuk itu tidak ada lagi, yaitu setelah mati.
Yakni wahai Rasul dan orang-orang yang menjadi penggantinya dari kalangan para da’i.
Yaitu dengan mengikuti semua hawa nafsu yang mereka inginkan yang berupa perbuatan-perbuatan dosa dan mengerjakan perbuatan yang dimurkai oleh Allah Yang Maha Mengetahui semua yang gaib.
Sehingga kamu jatuhkan dirimu ke jurang kebinasaan dan kamu katakan, “Dosa-dosa kami sudah terlalu banyak dan aib kami sudah menumpuk dan tidak ada jalan untuk menghapuskannya,” sehingga kamu terus menerus berbuat maksiat dan menghiasi dirimu setiap hari dengannya. Kenalilah Tuhanmu dengan nama-nama-Nya yang menunjukkan kemurahan-Nya, dan ketahuilah bahwa Dia menghapuskan dosa-dosa semuanya, baik syirk, membunuh, berzina, berbuat riba, zalim dan lainnya baik dosa besar maupun kecil.
Sifat-Nya mengampuni dan merahmati, di mana keduanya adalah sifat yang selalu pada dzat-Nya, pengaruhnya senantiasa mengalir di alam semesta dan memenuhinya. Kedua Tangan-Nya melimpahkan kebaikan di malam dan siang dan nikmat-nikmat-Nya senantiasa diturunkan kepada hamba-hamba-Nya baik di waktu terang-terangan maupun di waktu tersembunyi. Dia lebih suka memberi daripada menghalangi, rahmat-Nya mendahului kemurkaan-Nya, namun untuk ampunan dan rahmat-Nya dan untuk memperolehnya ada sebab yang jika tidak didatangi hamba, maka sama saja ia menutup pintu rahmat dan ampunan bagi dirinya, di mana sebab yang paling besar dan paling agungnya adalah kembali kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala dengan tobat nashuh (yang sesungguhnya), berdoa, bertadharru’ dan beribadah kepada-Nya. Oleh karena itulah di ayat selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengajak mereka yang sudah terbenam dalam dosa itu agar kembali dan bersegera menuju kepada-Nya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Az-Zumar Ayat 53
Pada ayat yang lalu digambarkan betapa buruknya sanksi yang diperoleh orang-orang yang durhaka. Segala apa yang sudah mere-ka peroleh di dunia tidak memberi manfaat sedikit pun untuk kese-lamatan mereka. Ayat-ayat berikut menggambarkan betapa Allah itu maha pengasih lagi maha pengampun bagi hamba-hamba-Nya. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, 'wahai hamba-hamba-ku, yang telah berbuat melampaui batas terhadap diri mereka sendiri karena ba-Nyak melakukan kedurhakaan! janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya selama yang berdosa itu bertobat dan kembali ke jalan yang lurus. Sungguh, dialah zat yang maha pengampun, maha penyayang. "54. Dan ingatkan juga kepada mereka, wahai nabi Muhammad, 'kembalilah kamu kepada tuhanmu yang maha pengasih lagi maha penya-yang, dan berserah dirilah selalu kepada-Nya dengan tulus sepenuh hati, sebelum datang azab kepadamu, yang kemudian membuat kamu tidak dapat ditolong lagi. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah sekumpulan penjabaran dari banyak mufassirin terkait isi dan arti surat Az-Zumar ayat 53 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita semua. Sokonglah usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.