Surat Shad Ayat 36
فَسَخَّرْنَا لَهُ ٱلرِّيحَ تَجْرِى بِأَمْرِهِۦ رُخَآءً حَيْثُ أَصَابَ
Arab-Latin: Fa sakhkharnā lahur-rīḥa tajrī bi`amrihī rukhā`an ḥaiṡu aṣāb
Artinya: Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Mendalam Berkaitan Surat Shad Ayat 36
Paragraf di atas merupakan Surat Shad Ayat 36 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah mendalam dari ayat ini. Ada beragam penjelasan dari kalangan mufassir berkaitan kandungan surat Shad ayat 36, sebagiannya seperti tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
34-36 Dan sungguh Kami telah menguji sulaiman dan Kami meletakan seperuh tubuh anaknya di atas singgasananya. Anak ini lahir setelah sulaiman bersumpah akan menggilir istri-istrinya, sehingga masing-masing dari mereka akan melahirkan seorang penunggang kuda yang handal yang berjihad di jalan Allah, namun ia tidak mengucapkan ‘insya Allah’ lalu sulaiman melakukan sumpahnya, tetapi tidak seorangpun dari mereka yang mengandung kecuali seorang istri yang akhirnya melahirkan separuh jasad bayi. Kemudian sulaiman kembali kepada tuhannya dan bertaubat dia berkata ”wahai tuhanku ampunilah dosaku, dan berikanlah kepadaku kerajaan yang besar yang tidak akan dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkau maha banyak berderma dan memberi” maka Kami mengabulkan permintaannya, Kami menundukan angin untuknya sehingga ia berhembus sesuai dengan keinginannya, ia taat kepada sulaiman sekalipun ia keras lagi kuat.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
36. Maka Allah mengabulkan doanya dengan menerima taubatnya dan memenuhi keinginannya, kemudian Allah menundukkan angin baginya sehingga dia dapat menghembuskan angin itu dengan lembut sesuai perintahnya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
36. Kami mengabulkan doanya. Dan Kami menundukkan angin untuknya sehingga ia mengikuti perintahnya, berhembus lembut, tidak ribut sekalipun ia kuat dan cepat, ia membawanya ke mana dia suka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
36. فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيحَ (Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin)
Yakni Kami jadikan angin itu mentaati perintahnya.
تَجْرِى بِأَمْرِهِۦ رُخَآءً(yang berhembus ke mana saja yang dikehendakinya)
Yakni itu adalah angin yang lembut yang tidak membuat kerusakan namun memiliki henbusan yang kuat dan cepat.
حَيْثُ أَصَابَ (dengan baik)
Yakni angin itu akan membawanya kepada kebaikan yang dia tuju. Lihat surat Saba’: 12.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
36. Kemudian Kami jadikan angin tunduk kepadanya, angin yang lembut dan kuat yang patuh atas apa yang Sulaiman inginkan
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Lalu Kami menundukkan} Kami menundukkan {untuknya angin yang berembus dengan baik} dengan lembut dan tidak menyebabkan gangguan dalam hembusannya {menurut perintahnya ke mana saja yang dia kehendaki} sesuai keinginannya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
35-39. “Ia berkata, ‘Ya Rabbku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak pantas dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku, sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Pemberi’.” Allah pun mengabulkan doa beliau dan mengampuni beliau serta mengembalikan kerajaan kepadanya, dan bahkan Allah menambahkan untuknya kerajaan yang belum pernah terjadi bagi seorang pun sesudahnya, yaitu patuhnya setan-setan kepadanya, mereka membangun apa yang beliau kehendaki dan menyelam di dasar laut untuknya, mereka mengeluarkan mutiara-mutiara perhiasan. Dan siapa saja yang durhaka kepadanya di antara mereka, maka ia membelenggu dan mengikatnya dengan belenggu, dan Kami katakan kepadanya, “Inilah anugerah Kami” maka berbahagialah dengannya, “maka berikanlah” dari siapa saja yang kamu suka, “dengan tiada perhitungan.” Maksudnya, tidak ada dosa ataupun perhitungan bagimu dalam hal itu, karena Allah Maha Mengetahui kesempurnaan keadilannya dan kebaikan keputusan-keputusannya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 34-40
Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman) yaitu Kami mengujinya dengan mencabut kerajaan dari tangannya (dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit)) Ibnu Abbas, Mujahid, Sa'id bin Jubair, Qatadah dan lainnya berkata bahwa maknannya adalah setan (Kemudian ia bertaubat) yaitu kemudian kerajaan, pengaruh, dan wibawanya kembali kepadanya.
(Ia berkata, "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi” (35))
Sebagian ulama berkata tentang (tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku) yaitu tidak layak bagi seseorang merebutnya dariku setelah aku, sebagaimana ada jasad yang diletakkan kepada kursinya, bukan berarti bahwa nabi Sulaiman menghalang-halangi orang-orang setelahnya. Akan tetapi, pendapat benar bahwa nabi Sulaiman memohon kepada Allah suatu kerajaan yang tidak dimiliki seorang manusia pun setelahnya. Inilah yang tampak dari konteks ayat ini, dan hal ini disebutkan di dalam hadits-hadits shahih melalui berbagai jalur dari Rasulullah SAW.
Firman Allah SWT: (menurut ke mana saja yang di kehendakinya) yaitu, menurut yang dikehendaki nabi Sulaiman ke negeri mana pun.
Firman Allah: (dan (Kami tundukkan kepadanya) setan-setan semuanya ahli bangunan dan penyelam (37)) yaitu di antara setan-setan itu ada yang dipekerjakan membangun bangunan-bangunan besar, berupa membuat mihrab-mihrab, patung-patung, kuali-kuali seperti gunung, dan pekerjaan lainnya yang sulit yang tidak mampu dilakukan manusia. Segolongan dari setan-setan itu ada yang dipekerjakan sebagai para penyelam di kedalaman lautan untuk mengeluarkan apa yang terkandung di dalamnya berupa mutiara-mutiara, permata-permata, dan berbagai macam permata yang tidak bisa didapati kecuali di kedalaman laut (Dan setan yang lain terikat dalam belenggu (39)) yaitu mereka dibelenggu dan diikat karena membangkang, durhaka dan tidak mau bekerja, atau karena berbuat buruk dalam pekerjaannya dan melampaui batas.
Firman Allah: (Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungjawaban (39)) yaitu apa yang Kami berikan kepadamu berupa kerajaan yang lengkap dan kekuasaan yang sempurna, sebagaimana yang kamu minta kepada kami, maka berikanlah kepada siapa saja yang kamu kehendaki, dan haramkanlah kepada siapa saja yang kamu kehendaki, tidak ada hisab bagimu. yaitu, apa saja yang kamu lakukan terhadapnya diperbolehkan dan putuskanlah sesuai dengan aoa yang kamu kehendaki, maka itu adalah kebenaran. Oleh karena itu setelah menyebutkan tentang apa yang diberikan Allah SWT kepada nabi Sulaiman di dunia, maka Allah SWT mengingatkan bahwa nabi Sulaiman adalah seorang yang mempunyai bagian di sisi Allah pada hari kiamat. Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik (40)) yaitu di dunia dan akhirat.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Shad ayat 36: (Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berembus dengan baik menurut perintahnya) yakni berembus dengan lembut (ke mana saja yang ia kehendaki) sesuai dengan keinginan Nabi Sulaiman.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Shad Ayat 36
36-38. Allah menerima tobat dan doa nabi sulaiman, kemudian kami tundukkan kepadanya angin yang berembus dengan baik maupun dengan kencang menurut perintahnya, berembus ke mana saja yang dikehendakinya sehingga dia dapat menempuh perjalanan jauh hanya dalam sekejap. Dan kami tundukkan pula untuknya setan-setan dan jin-jin, semuanya ahli bangunan dan penyelam. Mereka ahli membangun istana, gedung megah, tempat peribadatan, bahkan hiasan dari keramik seperti patung, cawan, teko, dan sebagainya; serta ahli mengambil berbagai perhiasan dari dasar laut, seperti mutiara dan marjan. Mereka tekun bekerja (lihat pula: surah al-anbiy'/21: 81'82; saba'/34: 12'13), dan adapun setan yang lain yang tidak mematuhi perintahnya, mereka ter-ikat dalam belenggu sehingga tidak mengganggu mereka yang bekerja
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian berbagai penjabaran dari beragam mufassirin mengenai makna dan arti surat Shad ayat 36 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita bersama. Dukung dakwah kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.