Surat Shad Ayat 25
فَغَفَرْنَا لَهُۥ ذَٰلِكَ ۖ وَإِنَّ لَهُۥ عِندَنَا لَزُلْفَىٰ وَحُسْنَ مَـَٔابٍ
Arab-Latin: Fa gafarnā lahụ żālik, wa inna lahụ 'indanā lazulfā wa ḥusna ma`āb
Artinya: Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Terkait Surat Shad Ayat 25
Paragraf di atas merupakan Surat Shad Ayat 25 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran mendalam dari ayat ini. Didapati sekumpulan penjelasan dari kalangan mufassirun terkait makna surat Shad ayat 25, di antaranya sebagaimana tercantum:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Maka Kami mengampuninya dan menjadikankannya termasuk orang-orang yang dekat kepada Kami. Kami menyipakan untuknya di akhirat tempat kembali yang baik.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
25. Kami mengabulkan permohonannya, Kami mengampuninya, sesungguhnya dia di sisi Kami termasuk hamba-hamba yang dekat, baginya tempat kembali yang baik di akhirat.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
25. وَإِنَّ لَهُۥ عِندَنَا لَزُلْفَىٰ وَحُسْنَ مَـَٔابٍ(Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik)
Makna (الزلفى) yakni kedekatan dan kemuliaan setelah ampunan dari dosanya.
Dan makna (حسن المآب) yakni tempat kembali yang baik yaitu surga.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
25. Maka kami ampuni kesalahannya atas prasangka buruk kepada dua orang tersebut. Dia memiliki kedudukan yang dekat dan kemuliaan di sisi Kami, dia akan masuk pada sebaik-baik tempat kembali yaitu surga
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Lalu Kami mengampuni hal itu. Sesungguhnya di sisi Kami dia mempunyai kedudukan yang benar-benar dekat} kedekatan dan kedudukan {dan tempat kembali} tempat kembali di akhirat
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
25. “Maka Kami ampuni baginya kesalahannya” yang terjadi darinya dan Allah memuliakannya dengan berbagai macam karamah.
Allah berfirman, “Dan sesungguhnya dia mempunyai dekat pada sisi Kami.” Maksudnya, kedudukan tinggi dan kedekatan kepada Kami, “dan tempat kembali yang baik,” yakni tempat berpulang yang baik. Dosa yang terjadi dari Nabi Dawud ini tidak dijelaskan oleh Allah, karena tidak ada faidahnya kalau dijelaskan. Siapa pun yang mencoba membahasnya maka itu merupakan sikap memaksakan diri. Sedangkan yang mengandung faidah adalah apa yang telah Allah kisahklan kepada kita, yaitu kelembutan Allah padanya, menerima taubat dan inabahnya, dan kedudukannya yang makin tinggi. Dan setelah Nabi Dawud bertaubat, kedudukannya lebih baik dari sebelumnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 21-25
Firman Allah SWT: (ia terkejut karena (kedatangan) mereka) Demikian itu tidak lain karena saat itu dia sedang berada di mihrabnya yang merupakan tempat paling mulia dalam rumahnya, dan sebelum itu dia telah memerintahkan agar tidak ada seorangpun yang masuk menemuinya di hari itu. Tanpa menyadarinya tiba-tiba ada dua orang yang memanjat menemuinya di mihrab, yaitu keduanya menginginkan agar kasus keduanya tidak diketahui. Firman Allah SWT: (dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan) yaitu aku tidak dapat menandinginya.
Firman Allah SWT: (Dan Dawud mengetahui bahwa Kami mengujinya) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa makna yang dimaksud adalah Kami mengujinya.
Firman Allah SWT: (lalu ia menyungkur sujud) sujud (dan bertaubat) Bisa juga ditafsirkan bahwa yang dilakukan adalah rukuk terlebih dahulu kemudian dia bersujud. (Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu) yaitu Apa yang dilakukan itu seperti yang dikatakan “Sesungguhnya kebaikan orang-orang yang berbakti itu merupakan keburukan orang-orang yang mendekatkan dirinya”
Diriwayatkan dari Al-Awwam, dia berkata,”Aku bertanya kepada Mujahid tentang ayat sajdah (Shad) maka dia menjawab,”Aku berkata kepada Ibnu Abbas, "Mengapa kamu bersujud?" Ibnu Abbas menjawab,”Apakah kamu tidak pernah membaca firmanNya: (dan kenapa sebagian dari keturunannya (Nuh), yaitu Dawud dan Sulaiman) (Surah Al-An'am: 84) dan: (Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka) (Surah Al-An'am: 90) Dan nabi Dawud termasuk salah seorang yang Nabi SAW kalian memerintahkan kepada kalian untuk mengikutinya. Nabi Dawud bersujud, maka Rasulullah SAW juga bersujud.
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik) yaitu sesungguhnya dia kelak pada hari kiamat mendapat kedudukan yang mendekatkan dirinya kepada Allah SWT dan tempat kembali yang baik, yaitu derajat yang tinggi di surga karena taubat dan keadilannya yang sempurna dalam kerajaannya.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Shad ayat 25: (Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami) yakni dengan ditambahkan kebaikan baginya di dunia (dan tempat kembali yang baik) kelak di akhirat.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Tidak disebutkan kesalahan Nabi Dawud ‘alaihis salam karena tidak perlu disebutkan. Oleh karena itu, berusaha mencarinya merupakan sikap berlebihan dan membebani diri. Yang penting adalah faedah dari kisah itu, yaitu kelembutan Allah kepadanya, demikian pula tobat Nabi Dawud dan kembalinya kepada-Nya, dan bahwa kedudukan Beliau tinggi di sisi Allah, dan setelah tobat keadaan Beliau menjadi lebih baik.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Shad Ayat 25
Setelah nabi dawud meminta ampun dan bertobat kepada Allah, lalu kami mengampuni kesalahan yang ia sadari itu. Dan lantaran ke-sadaran dan ketajaman nuraninya sungguh, dia mempunyai kedudukan yang benar-benar dekat di sisi kami dan berhak mendapatkan tempat kembali yang baik, surga yang penuh kenikmatan. 26. Karena ketaatan, kebijaksanaan, dan ilmunya yang luas, Allah memilih nabi dawud sebagai khalifah, 'wahai nabi dawud! sesungguhnya engkau telah kami jadikan khalifah dan penguasa di bumi. Karena itu, hiasilah kekuasaanmu dengan kesopanan dan tunduk pada aturan kami. Maka berilah keputusan tentang suatu perkara yang terjadi di antara manusia dengan adil dan mengacu pada wahyu kami, dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu dalam menjalankan amanah kami karena hawa nafsu akan menyesatkan engkau dari jalan Allah dan menggiringmu jauh dari kebenaran. ' sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akibat mengikuti hawa nafsu akan mendapat azab yang berat dan pedih di akhirat. Yang demikian itu karena mereka melupakan hari perhitungan, hari ketika perbuatan manusia dihisab. Ayat ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus bersikap adil, amanah, dan mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian pelbagai penjabaran dari beragam mufassirin terkait isi dan arti surat Shad ayat 25 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan untuk ummat. Bantulah usaha kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.