Surat Shad Ayat 10

أَمْ لَهُم مُّلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۖ فَلْيَرْتَقُوا۟ فِى ٱلْأَسْبَٰبِ

Arab-Latin: Am lahum mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, falyartaqụ fil-asbāb

Artinya: Atau apakah bagi mereka kerajaan langit dan bumi dan yang ada di antara keduanya? (Jika ada), maka hendaklah mereka menaiki tangga-tangga (ke langit).

« Shad 9Shad 11 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Tentang Surat Shad Ayat 10

Paragraf di atas merupakan Surat Shad Ayat 10 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran menarik dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penjabaran dari beragam ahli ilmu terhadap kandungan surat Shad ayat 10, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

ataukah orang-orang musyrik itu mempunyai kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, sehingga mereka bisa memberi dan menahan? hendaknya mereka mengambil sebab-sebab yang bisa menyampaikan mereka ke langit sehingga mereka bisa menetapkan apa yang mereka inginkan, apakah memberi atau menahan.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

10. Atau orang-orang musyrik yang berpaling itu memiliki kerajaan langit, bumi, dan seisinya; sehingga mereka mereka dapat memberi dan menghalangi semau mereka?! Hendaklah mereka membuat tangga yang dapat mengantarkan mereka ke langit agar mereka dapat memiliki kerajaan dan berbuat sesuka hati dalam memberi dan menghalangi pemberian.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

10. Apakah mereka itu memiliki kerajaan langit, kerajaan bumi dan apa yang ada di antara keduanya sehingga mereka berhak untuk memberi dan menahan? Bila mereka mengaku demikian, maka hendaknya mereka mengambil sebab-sebab yang bisa menyampaikan mereka ke langit agar mereka bisa memutuskan sekehendak mereka, memberi atau menolak, dan mereka tidak akan mampu melakukannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

10. فَلْيَرْتَقُوا۟ فِى الْأَسْبٰبِ (maka hendaklah mereka menaiki tangga-tangga (ke langit))
Yakni tempuhlah segala jalan yang dapat mengantarkan mereka ke langit sehingga mereka dapat memberi atau menahan sesuai keinginan mereka dan mengurus seluruh alam sesuai kehendak mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

10. Atau apakah mereka itu pemilik kerajaan langit bumi dan segala apapun yang berada di antara keduanya, sehingga mereka bebas memberi dan melarang apapun yang mereka inginkan? Jika memang begitu maka hendaknya mereka menaiki tangga ke menuju langit, agar mereka bisa menurunkan wahyu kepada siapun yang mereka kehendaki


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Atau apakah mereka mempunyai kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Biarlah mereka menaiki tangga-tangga} biarkanlah mereka menaiki tangga-tangga yang membuat mereka sampai ke langit


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

10. “Atau apakah mereka memiliki kerajaan langit dan bumi dan yang ada di antara keduanya,” sehingga mereka kuasa melakukan apa saja yang mereka inginkan? “Maka hendaklah mereka menaiki tangga-tangga,” yang dapat mengantarkan mereka ke langit, lalu mereka mencegat Rahmat Allah terhadap Rasulullah! Beraninya mereka membicarakan, padahal mereka adalah makhluk ciptaan Allah yang paling lemah dan paling tidak berdaya, tentang apa yang mereka bicarakan!


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 4-11
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang musyrik heran dengan diutusnya Rasulullah SAW sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka, "Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman, bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka.” Orang-orang kafir berkata, "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata” (2)) (Surah Yunus)
Allah SWT berfirman di sini: (Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka) yaitu manusia seperti mereka (Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta (4) Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja?) yaitu, apakah dia menyangka bahwa Tuhan yang disembah itu hanya satu saja, yang tidak ada Tuhan selain Dia? Orang-orang musyrik (semoga dilaknat oleh Allah) ingkar dengan ucapan itu dan mereka merasa heran jika meninggalkan kemusyrikan kepada Allah, padahal mereka telah menerimanya dari nenek moyang mereka berupa pmenyembah berhala-berhala yang telah menjadi kecintaan hati mereka.
Ketika Rasulullah SAW menyeru mereka untuk melenyapkan hal itu dari hati mereka, lalu menggantinya dengan mengesakan Allah SAW, maka mereka merasa heran dan berdosa besar dengan hal itu, dan mereka berkata: (Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan (5) Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka) Mereka adalah para pemuka, pemimpin, dan pembesar mereka. Mereka pergi seraya berkata: (Pergilah kamu) yaitu tetaplah pada agama kalian (dan bertahanlah (menyembah) tuhan-tuhanmu) yaitu, janganlah menuruti apa yang diserukan Muhammad kepada kalian berupa ajaran tauhid.
Firman Allah SWT: (sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki) Ibnu Jarir berkata bahwa makna yang dimaksud adalah sesungguhnya apa yang diserukan Muhammad kepada kita berupa ajaran tauhid benar-benar dia jadikan sebagai sarana untuk meraih kemuliaan dan kedudukan yang tinggi di atas kalian, juga agar kalian semua menjadi pengikutnya, dan kita tidak akan mau menerima seruannya.
Ucapan mereka: (Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir) yaitu kami belum pernah mendengar apa yang diserukan Muhammad berupa ajaran tauhid dalam agama yang terakhir.
Menurut Mujahid, Qatadah, dan Abu Zaid, yang mereka maksudkan adalah agama orang-orang Quraisy.
Ini tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan. (Shad: 7)
Mujahid, Qatadah, dan Ibnu Zaid berkata bahwa yang mereka maksud adalah agama suku Quraisy
(ini (mengesakan Allah), tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan)
Mujahid dan Qatadah berkata bahwa maknanya adalah dusta.
Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah dugaan.
Ucapan mereka: (mengapa Al-Qur'an itu diturunkan kepadanya di antara kita?) yaitu, mereka menganggap mustahil jika Al-Qur'an hanya diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara khusus di antara mereka semua, sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dari dua negeri (Makkah dan Thaif) ini) (Surah Az-Zukhruf: 31) Allah SWT berfirman: (Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat) (Surah Az-Zukhruf: 32) Oleh karena itu ketika mereka mengatakan hal itu yang menunjukkan kebodohan mereka sendiri dan kurangnya akal mereka, karena menganggap mustahil Al-Qur'an diturunkan kepada rasul yang ada di antara mereka. Maka Allah SWT berfirman (sebenarnya mereka belum merasakan azab-Ku) yaitu sesungguhnya mereka berkata demikian hanya karena sampai saat mereka mengucapkan kata-katanya itu masih belum merasakan azab dan pembalasan Allah. Maka mereka akan mengetahui akibat dari apa yang mereka katakan dan apa yang mereka dustakan itu, yaitu pada hari ketika itu mereka diseret ke neraka Jahanam dengan sebenar-benarnya.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya menjelaskan bahwa Dialah Dzat yang mengatur kerajaanNya dan Maha Berbuat terhadap apa yang Dia kehendaki yang memberi siapa saja yang Dia kehendaki dengan apa yang Dia kehendaki, yang memuliakan siapa saja yang Dia kehendaki, dan menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki, yang memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan yang menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki. Dia menurunkan malaikat Jibril membawa perintahNya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya, dan Dia juga yang mengunci mati hati siapa saja yang Dia kehendaki. Maka tidak ada seorangpun yang dapat memberinya petunjuk kepada selain Allah. Dan sesungguhnya semua hamba itu tidak memiliki sesuatupun dari urusan ini, mereka tidak berhak untuk mengatur kerajaan ini, dan mereka tidak memiliki apapun bahkan seberat dzarrah dan kulit ari.
Oleh karena itu maka Allah SWT berfirman seraya mengingkari kata-kata mereka: (Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemberi (9)) yaitu Maha Perkasa yang DzatNya tidak dapat dijangkau, dan Maha Pemberi yang memberi kepada siapa saja yang Dia kehendaki dengan apa yang Dia kehendaki. Ayat ini mirip dengan firmanNya SWT: (Ataukah ada bagi mereka bagian dari kerajaan (kekuasaan)? Kendatipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikit pun (kebajikan) kepada manusia (53) ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepada manusia itu? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar (54) Maka di antara mereka (orang-orang yang dengki itu) ada orang-orang yang beriman kepadanya, dan di antara mereka ada orang-orang yang menghalangi (manusia) dari beriman kepadanya. Dan cukuplah (bagi mereka) neraka Jahanam yang menyala-nyala apinya (55)) (Surah An-Nisa’)
Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Kalau seandainya kamu mengusai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya” Dan manusia itu sangat kikir (100)) (Surah Al-Isra’) Demikian itu setelah menceritakan tentang orang-orang kafir bahwa mereka mengingkari pengutusan rasul manusia Rasulullah SAW. Sebagaimana Allah SWT memberitahukan tentang kaum nabi Shalih ketika mereka berkata: (Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong (25) Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong (26)) (Surah Al-Qamar)
Firman Allah SWT: (Atau apakah bagi mereka kerajaan langit dan bumi dan yang ada di antara keduanya? (Jika ada) maka hendaklah mereka menaiki tangga-tangga (ke langit) (10)) yaitu jika mereka mempunyai hal itu, maka hendaklah mereka menaiki tangga menuju ke langit.
Ibnu Abbas, Mujahid, Sa'id bin Jubair, Qatadah, dan lainnya berkata bahwa makna yang dimaksud adalah jalan-jalan menuju ke langit.
Kemudian Allah berfirman: (Suatu tentara yang besar yang berada di sana dari golongan-golongan yang bersekutu, pasti akan dikalahkan (11)) yaitu tentara yang mendustakan itu berada dalam kejayaan dan perpecahan akan dikalahkan dan dihancurkan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka dari kalangan golongan-golongan yang bersekutu dan mendustakan dihancurkan. Ini sebagaimana firmanNya: (Atau apakah mereka mengatakan, "Kami adalah satu golongan yang bersatu yang pasti menang” (44) Golongan itu pasti akan di­kalahkan dan mereka akan mundur ke belakang (45)) (Surah Al-Qamar) Hal tersebut terjadi di perang Badar (Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka, dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit (46)) (Surah Al-Qamar)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Shad ayat 10: (Atau apakah bagi mereka kerajaan langit dan bumi dan yang ada di antara keduanya?) jika mereka menduga hal tersebut (maka hendaklah mereka menaiki tangga-tangga) yang dapat mengantarkan mereka ke langit, lalu mereka mengambil wahyu dan mendatangkannya, kemudian mereka memberikannya secara khusus kepada orang-orang yang mereka kehendaki. Istifham atau kata tanya pada kedua tempat itu mengandung makna ingkar.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Sehingga mereka mampu melakukan semua yang mereka inginkan.

Yakni biarlah mereka naik ke langit untuk mengambil wahyu lalu menyerahkan kepada orang yang mereka kehendaki atau biarlah mereka naik ke langit untuk memutuskan rahmat yang turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Jika tidak bisa, maka mengapa mereka berbicara terhadap sesuatu yang mereka sangat lemah sekali terhadapnya. Atau apakah maksud mereka adalah membuat pasukan atau kelompok besar serta berkumpul untuk bersama-sama membela yang batil dan menolak kebenaran, dan seperti ini kenyataannya. Padahal usaha mereka untuk berkumpul bersama memerangi yang hak (benar) akan sia-sia dan tentara mereka akan dikalahkan sebagaimana diterangkan dalam ayat selanjutnya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Shad Ayat 10

"atau apakah mereka mendustakan nabi Muhammad karena merasa mempunyai kerajaan dan kekuasaan di langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya' jika tidak, semestinya mereka tidak mencampuri urusan Allah dalam menentukan seseorang menjadi rasul karena dialah yang memiliki wewenang mutlak untuk itu. Jika tetap ingkar maka biarlah mereka menaiki tangga-tangga menuju langit guna menghalangi turunnya wahyu kami kepada rasulullah. "11. Mereka yang ingkar itu laksana kelompok besar bala tentara yang berada di suatu tempat sana yang akan dikalahkan oleh kelompok kecil yang memiliki keyakinan kuat dan keteguhan iman. Mereka kalah ka-rena perjuangan mereka tidak didasari keyakinan yang kukuh, melain-kan rasa iri dan kesombongan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beberapa penjabaran dari beragam mufassirin terkait kandungan dan arti surat Shad ayat 10 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita semua. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Sering Dicari

Telaah ratusan konten yang cukup sering dicari, seperti surat/ayat: Ad-Dhuha 3, Al-Hujurat 6, Bersyukur, Al-‘Ankabut 57, Yunus 40, Luqman. Serta Al-A’raf 26, Yunus, Al-Bayyinah 5, Al-Isra 27, Ali ‘Imran 14, Ali ‘Imran 31.

  1. Ad-Dhuha 3
  2. Al-Hujurat 6
  3. Bersyukur
  4. Al-‘Ankabut 57
  5. Yunus 40
  6. Luqman
  7. Al-A’raf 26
  8. Yunus
  9. Al-Bayyinah 5
  10. Al-Isra 27
  11. Ali ‘Imran 14
  12. Ali ‘Imran 31

Pencarian: an anba, surah yasin ayat 1, surat al imran ayat 160, surat al baqarah ayat 176, bahasa arab cukup allah yang tahu

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.