Surat As-Saffat Ayat 109

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

سَلَٰمٌ عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ

Arab-Latin: Salāmun 'alā ibrāhīm

Artinya: (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".

« As-Saffat 108As-Saffat 110 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Tafsir Mendalam Berkaitan Surat As-Saffat Ayat 109

Paragraf di atas merupakan Surat As-Saffat Ayat 109 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir mendalam dari ayat ini. Ada beraneka penjabaran dari para pakar tafsir terkait kandungan surat As-Saffat ayat 109, sebagiannya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sebagai penghormatan untuk Ibrahim disisi Allah dan doa kebaikan untuknya agar selamat dari segala celaan.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

109-111. Keselamatan yang diberkahi bagi Ibrahim dari sisi Allah. Sebagaimana Kami membalas Ibrahim atas ketaatannya dalam melaksanakan perintah Kami, demikian pula Kami akan membalas hamba-hamba Kami yang berbuat baik. Sungguh Ibrahim termasuk orang-orang beriman yang ikhlas dan menyempurnakan hak peribadatan dan ketaatannya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

109. Sebagai penghormatan dari Allah baginya, doa keselamatan dari segala musibah dan penyakit.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

109. Salam dari Kami untuk Ibrahim. Pujian baik dan indah pula dari manusia dipersembahkan untuknya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

“Semoga kesejahteraan atas Ibrahim”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

108-109. “Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, ‘kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim’.” Maksudnya, Kami abadikan untuknya pujian sejati pada orang-orang yang datang kemudian sebagaimana terjadi pada orang-orang terdahulu. Maka, setiap waktu sepeninggalnya, ia selalu dicintai, dimuliakan, dan dipuji, “KEsejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim.” Maksudnya, salam hormat untuknya. Ini sama dengan FirmanNYa,
“Katakanlah: "Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?" (An-Naml:59).


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 99-113
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kekasihNya, nabi Ibrahim bahwa sesungguhnya setelah Allah menolongnya dari kaumnya dan merasa putus asa dari keimanan mereka, padahal mereka telah menyaksikan mukjizat-mukjizat yang agung. Maka nabi Ibrahim hijrah dari mereka seraya berkata: ("Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku (99) Ya Tuhanku, anugerah­kanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh” (100)) yaitu anak-anak yang taat sebagai ganti dari kaumnya dan kaum kerabatnya yang dia tinggalkan. Allah SWT berfirman: (Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar (101))
Anak ini adalah nabi Ismail, karena sesungguhnya dia adalah anak pertamanya yang mana nabi Ibrahim mendapat berita gembira tentangnya. Dia lebih tua daripada nabi Ishaq, menurut kesepakatan orang-orang muslim dan Ahli Kitab.
Sejumlah orang yang berilmu bahwa anak yang disembelih itu adalah nabi Ishaq. Hal itu dikatakan oleh segolongan ulama salaf, sehingga ada yang menukilnya dari sebagian sahabat. Tetapi hal itu bukan bersumber dari kitab, dan bukan pula dari sunnah. Dan saya memastikan bahwa hal itu tidak diterima, melainkan dari para rahib Ahli Kitab, lalu diterima orang muslim tanpa hujjah yang kuat. Kitab Allah yang merupakan saksi yang menunjukkan kepada kita bahwa itu adalah nabi Ismail. karena sesungguhnya Al-Qur'an telah menyebutkan berita gembira tentang putra yang penyabar dan menyebutkan bahwa dialah yang disembelih. Kemudian Allah berfirman setelah itu: (Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh (112)) Malaikat ketika menyampaikan berita gembira tentang kelahiran nabi Ishaq kepada nabi Ibrahim mereka berkata: (Sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim) (Surah Al-Hijr:53) Dan Allah SWT berfirman: (maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan sesudah Ishaq (lahir pula) Ya'qub) (Surah Hud: 71) yaitu dilahirkan bagi nabi Ishaq di masa hidup keduanya seorang putra yang diberi nama Ya'qub. Dengan demikian, nabi Ibrahim mendapatkan keturunan dan cucu. Telah Kami sebutkan bahwa tidak diperbolehkan setelah itu nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih nabi Ishaq ketika dia masih kecil, karena Allah SWT telah menjanjikan kepada keduanya bahwa bahwa nabi Ishaq akan memiliki keturunannya. Maka bagaimana mungkin setelah semuanya itu nabi Ishaq diperintahkan agar di sembelih ketika dia masih kecil. Dan nabi Ismail di sini digambarkan sebagai orang yang sabar, maka dia lebih pantas untuk kedudukan ini.
Firman Allah SWT: (Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim)
yaitu telah dewasa dan bisa pergi dan berjalan bersama ayahnya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan lainnya tentang firmanNya: (Maka tatkala anak itu sampai (pada usia sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim) yaitu, telah tumbuh dewasa, dapat bepergian dan mampu bekerja dan berusaha sebagaimana yang dilakukan ayahnya (Maka tatkala anak itu sampai (pada usia sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, "Hai Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!")
Ubaid bin Umair berkata bahwa mimpi para nabi adalah wahyu, kemudian dia membaca firmanNya (Maka tatkala anak itu sampai (pada usia sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, "Hai Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!")
Dan sesungguhnya nabi Ibrahim memberitahukan hal itu kepada putranya agar putranya tidak terkejut dengan itu, dan untuk menguji kesabaran, keteguhan, dan keyakinannya sejak kecil terhadap ketaatannya kepada Allah SWT dan kepada orang tuanya.
(Ia menjawab, "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintah­kan kepadamu”) yaitu, tunaikanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu untuk menyembelihku (insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”) yaitu aku akan bersabar dan rela menerimanya demi apa yang ada di sisi Allah SWT. Dan memang benarlah dia menepati apa yang dia janjikan. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya dan dia adalah seorang rasul dan nabi (54) Dan ia menyuruh ahlinya untuk shalat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya (55)) (Surah Maryam) Allah SWT berfirman: (Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya) (103)) yaitu setelah keduanya mengungkapkan kesaksian dan menyebut nama Allah, yaitu nabi Ibrahim ketika menyembelih, dan anaknya ketika menyaksikan kematian. Dikatakan bahwa aslama adalah berserah diri dan patuh. Nabi Ibrahim mengerjakan perintah Allah SWT dan dan nabi Ismail sebagai rasa taat kepada Allah dan berbakti kepada ayahnya. Pendapat ini dikatakan Mujahid, Qatadah, As-Suddi dan lainnya. Makna (tallahu lil jabin) adalah merebahkannya dengan wajah yang tengkurap untuk menyembelihnya dari tengkuknya dan agar dia tidak melihat wajahnya saat menyembelihnya, agar hal ini lebih ringanbaginya.
Mujahid, Sa'id bin Jubair, Adh-Dhahhak, dan Qatadah berkata tentang firmanNya: (dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya)) yaitu menengkurapkan wajahnya.
Firman Allah SWT: (Dan Kami panggillah dia, "Hai Ibrahim (104) sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu!") yaitu sungguh kamu telah mengerjakan apa yang telah kamu lihat dalam mimpimu itu dengan membaringkan putramu untuk disembelih.
Firman Allah SWT: (sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik) yaitu demikianlah Kami memalingkan hal-hal yang tidak disukai dan menyengsarakan dari orang-orang yang taat kepada Kami, dan Kami menjadikan bagi mereka dalam urusan mereka jalan keluar dan kemudahan, sebagaimana firmanNya: (Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar (2) dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu (3)) (Surah Ath-Thalaq)
Dan sesungguhnya tujuan utama dari perintah ini awalnya hanyalah untuk menguji keteguhan dan kesabaran nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (106)) yaitu, ujian yang jelas dan gamblang yaitu perintah untuk menyembelih anaknya. Maka nabi Ibrahim bersegera mengerjakannya dengan penuh rasa berserah diri dan tunduk kepada Allah. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji (37)) (Surah An-Najm)
Firman Allah SWT: (Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar (107))
Pendapat yang shahih yang diikuti oleh mayoritas adalah tebusan berupa seekor kambing.
Firman Allah SWT: (Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang saleh (112)) Setelah menyebutkan berita gembira tentang kelahiran anak yang disembelih yaitu nabi Ismail, lalu Dia menghubungkannya dengan berita gembira tentang saudaranya, yaitu nabi Ishaq. Demikian juga disebutkan dalam surah Hud dan surah Al-Hijr.
Firman Allah SWT, (Nabiyyan) sebagai haal yang tidak disebutkan. Bentuknya adalah kelak dia akan menjadi seorang nabi yang shalih.
Diriwayatkan dari Qatadah tentang firmanNya: (Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh (112) dia berkata,”Ini setelah dia dengan bersungguh-sunggu menyerahkan dirinya untuk Allah SWT. Allah SWT berfirman: (Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq)
Firman Allah (Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata (113)) sebagaimana firmanNya: (Difirmankan, "Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami” (Surah Hud: 48)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat As-Saffat ayat 109: 108-109. Allah mengabarkan bahwa umat setelah Ibrahim menyanjungnya, memberikan shalawat padanya dan pujian baginya dengan pujian di awal dan di akhir.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Saffat Ayat 109

107-111. Dan ketika nabi ibrahim dan anaknya membuktikan kete-guhan dan ketulusan mereka dalam menerima ujian Allah, kami tebus anak itu dengan seekor domba sembelihan yang besar. Dan karena kepa-tuhannya pula kami abadikan untuk nabi ibrahim buah tutur yang indah dan pujian yang baik di kalangan orang-orang yang datang kemudian hingga akhir zaman (lihat pula: surah asy-syu'ar'/26: 84). Kepadanya kami sampaikan pula ucapan 'selamat sejahtera bagi nabi ibrahim' sebagai penghargaan kepadanya. Demikianlah imbalan itu kami berikan kepadanya, dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan imbalan pahala di sisi kami. Sungguh, dia termasuk hamba-hamba kami yang beriman, jujur, patuh, dan ikhlas dalam melaksanakan perintah kami


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beberapa penjabaran dari banyak mufassir terhadap kandungan dan arti surat As-Saffat ayat 109 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita semua. Dukunglah perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Banyak Dikunjungi

Baca banyak halaman yang banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Bayyinah 5, Ali ‘Imran 14, Al-A’raf 26, Yunus, Luqman, Ad-Dhuha 3. Termasuk Al-Isra 27, Al-‘Ankabut 57, Ali ‘Imran 31, Yunus 40, Bersyukur, Al-Hujurat 6.

  1. Al-Bayyinah 5
  2. Ali ‘Imran 14
  3. Al-A’raf 26
  4. Yunus
  5. Luqman
  6. Ad-Dhuha 3
  7. Al-Isra 27
  8. Al-‘Ankabut 57
  9. Ali ‘Imran 31
  10. Yunus 40
  11. Bersyukur
  12. Al-Hujurat 6

Pencarian: ayat al-qur'an tentang bersyukur akan ditambah nikmat, surat qul huwallahu ahad, makna surah al hujurat ayat 13, surah qulya ayyuhal kafirun, surah al al

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: