Surat Fatir Ayat 22

وَمَا يَسْتَوِى ٱلْأَحْيَآءُ وَلَا ٱلْأَمْوَٰتُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُسْمِعُ مَن يَشَآءُ ۖ وَمَآ أَنتَ بِمُسْمِعٍ مَّن فِى ٱلْقُبُورِ

Arab-Latin: Wa mā yastawil-aḥyā`u wa lal-amwāt, innallāha yusmi'u may yasyā`, wa mā anta bimusmi'im man fil-qubụr

Artinya: Dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar.

« Fatir 21Fatir 23 »

Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

Tafsir Mendalam Mengenai Surat Fatir Ayat 22

Paragraf di atas merupakan Surat Fatir Ayat 22 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir mendalam dari ayat ini. Tersedia pelbagai penjelasan dari berbagai mufassir terkait isi surat Fatir ayat 22, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

19-24. Tidak sama, orang yang buta terhadap agama Allah dengan orang yang melihat jalan kebenaran dan mengikutinya. Tidak sama, kegelapan-kegelapan kekafiran dengan cahaya iman, Tidak sama juga antara naungan dengan angin yang panas. Tidak sama orang-orang yang hatinya hidup dengan iman dengan orang-orang yang hatinya mati karena kekafiran. Engkau (wahai Rasul) tidak bisa memperdengarkan siapa yang ada dalam kubur. Dan sebagaimana engkau tidak kuasa memperdengarkan orang-orang mati dalam kubur mereka, engkau juga tidak kuasa untuk memperdengarkan orang-orang kafir tersebut karena hati mereka telah mati, engkau hanyalah pemberi peringatan bagi mereka dari hukuman dan azab Allah. Sesungguhnya Kami mengutusmu dengan membawa kebenaran, yaitu iman kepada Allah dan syariat-syariat agama, sebagai penyampai berita gembira dengan surga bagi siapa yang membenarkanmu dan mengamalkan petunjukmu, dan penyampai peringatan kepada siapa yang mendustakanmu dan mendurhakaimu dengan api neraka. Tidak ada satu umat dari umat-umat yang ada kecuali ia telah didatangi oleh rasul yang memperingatkan mereka terhadap akibat dari kekafiran dan kesesatan mereka.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

22. Orang-orang Mukmin tidak sama dengan orang-orang kafir, sebagaimana orang-orang yang hidup tidak sama dengan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah membuat mendengar siapa yang hendak diberi-Nya hidayah. Sedangkan kamu -wahai Rasul- tidak kuasa memperdengarkan orang-orang kafir yang mereka itu seperti orang-orang mati di kuburan.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

22. وَمَا يَسْتَوِى الْأَحْيَآءُ وَلَا الْأَمْوٰتُ ۚ (dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati)
Allah menyerupakan orang-orang beriman dengan orang-orang yang hidup, dan menyerupakan orang-orang kafir dengan orang-orang yang mati.
Pendapat lain mengatakan yang dimaksud adalah perumpamaan antara orang yang berilmu dan orang yang bodoh.

وَمَآ أَنتَ بِمُسْمِعٍ مَّن فِى الْقُبُورِ (dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar)
Yakni orang kafir yang telah hatinya telah dimatikan oleh kekafiran.


Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Allah ta'ala mengibaratkan orang-orang yang tidak menerima perintah Rasul-Nya dengan para penghuni kuburan, dan ini adalah salah satu perbandingan terbaik, karena tubuh mereka adalah kuburan hatinya! Hati mereka telah mati dan terkubur di dalam tubuh mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

22. Dan tidak sama antara orang-orang yang hidup hatinya yaitu orang-orang mukmin dan orang-orang yang mati jiwanya yaitu orang-orang kafir. Sesungguhnya Allah mendengarkan orang yang dikehendaki untuk didengar dan diberi hidayah dari golongan para wali yang taat. Dan kamu wahai Nabi, bukanlah pendengar orang-orang kafir, pemilik hati yang mati


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Tidak sama juga orang yang hidup dengan orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan kamu tidak sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar


Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

19-23. Allah mengabarkan bahwa sesungguhnya tidak sama dalam hikmah (kebijaksanaan) Allah hal-hal yang berlawanan dan dalam apa-apa yang telah Allah letakkan dalam fitrah hamba-hambaNYa. Maka tidaklah “sama orang yang buta,” yaitu yang daya penglihatannya rusak, “dengan orang yang melihat. Dan tidak pula sama gelap gulita dengan cahaya. Dan tidak pula sama yang teduh dengan yang panas, dan tidak pula sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati.” Sebagaimana telah kalian akui dan tidak akan ada keraguan bahwa hal-hal yang disebutkan ini tidak sama, maka demikian pula, hendaklah kalian ketahui bahwa tidak adanya kesamaan di antara hal-hal yang berlawanan yang bersifat spiritual tentu lebih utama dan lebih utama.
Maka tidak sama orang yang beriman dengan orang yang kafir, tidak sama orang yang mendapat petunjuk dengan orang yang sesat, tidak sama orang yang berilmu dengan orang yang bodoh, tidak sama pula para penghuni surge dengan penghuni neraka, dan tidak juga orang-orang yang hatinya hidup dengan orang-orang yang hatinya mati.
Perbedaan dan perselisihan yang ada di antara hal-hal tersebut sangat banyak sekali, hanya Allah yang mengetahuinya secara pasti. Lalu, apabila Anda telah mengetahui tingkatan-tingkatan (nya) dan anda dapat membedakan segala sesuatu, dan apa yang sepantasnya diperlombakan untuk diraih itu sudah menjadi jelas dari lawannya, maka hendaklah orang yang mempunyai tekad sungguh-sungguh memilih untuk dirinya apa yang lebih utama baginya dan lebih berhak diutamakan.
“Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendakiNya,” pendengaran untuk memahami dan menerima. Sebab Allah-lah Yang memberi petunjuk dan taufik.
“Dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.” Maksudnya, orang-orang mati hatinya. Atau, sebagaimana seruanmu tidak berguna bagi para penghuni kubur sedikit pun, maka demikian pula tidak berguna bagi pembangkang lagi keras kepala sedikitpun. Kewajibanmu hanyalah memberikan peringatan dan menyampaikan apa yang karenanya kamu diutus, baik ucapanmu diterima ataupun tidak. Maka dari itu Dia berfirman, “Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan.”


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Fatir ayat 22: Sebagaimana tidaklah sama di antara sesuatu yang Allah telah sebutkan; Karena sungguh tidaklah serupa mereka yang hidup dengan keimanan dengan sebuah kematian yang hal itu ibarat dengan orang yang kafir (yang mati hatinya). Kemudian Allah menjelaskan bahwasanya Allah kuasa untuk mendengar doa hamba-Nya dan mengabulkannya dengan kehendak-Nya dan juga melapangkan dada hamba-Nya. Adapun engkau wahai Nabi ﷺ, maka engkau tidaklah mampu mendengar siapa yang telah mati hatinya dan menjawab orang-orang yang serupa dengan mayit yang mati di kuburnya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan, bahwa tidaklah sama sesuatu yang berlawanan menurut kebijaksanaan Allah dan menurut apa yang Dia tanamkan ke dalam hati hamba-hamba-Nya berupa fitrah yang selamat.

Orang yang hidup adalah orang mukmin, sedangkan orang yang mati adalah orang kafir.

Maksudnya, Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki dengan memberi kesanggupan untuk mendengarkan dan menerima keterangan-keterangan yang disampaikan.

Maksudnya, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam tidak dapat memberi petunjuk kepada orang-orang musyrik yang telah mati hatinya, sebagaimana panggilan seseorang kepada penghuni kubur tidak ada faedahnya, demikian pula seruan yang ditujukan kepada orang byang berpaling lagi membangkang, akan tetapi kewajibanmu hanyalah memberi peringatan dan menyampaikan, baik mereka menerima atau tidak sebagaimana diterangkan dalam lanjutan ayatnya.


Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Fatir Ayat 22

22-23. Dan tidak pula sama antara orang yang hidup hatinya, yakni orang mukmin, dengan orang yang mati hatinya, yakni orang kafir. Sungguh, Allah memberikan pendengaran untuk menerima petunjuk kepada siapa yang dia kehendaki, dan engkau, wahai nabi Muhammad, tidak akan sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur, yakni orang yang menutup hatinya dari kebenaran sehingga menyerupai orang mati, dapat mendengar. Engkau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang musyrik yang telah mati hatinya. Engkau tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan kepada manusia agar beriman kepada Allah dan tidak mendurhakai-Nya supaya terhindar dari siksa neraka


Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang

Demikian beragam penafsiran dari para ulama tafsir terhadap isi dan arti surat Fatir ayat 22 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita. Sokong kemajuan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Paling Banyak Dibaca

Kami memiliki ratusan halaman yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat: At-Taubah 122, Al-Isra 26-27, Al-Insyirah 8, At-Takwir, Al-Mu’minun, At-Tahrim 8. Ada juga Al-Hujurat 10-12, Ath-Thalaq 2-3, At-Taubah 105, Al-Alaq 1-5, Al-Baqarah 148, Al-Insyiqaq.

  1. At-Taubah 122
  2. Al-Isra 26-27
  3. Al-Insyirah 8
  4. At-Takwir
  5. Al-Mu’minun
  6. At-Tahrim 8
  7. Al-Hujurat 10-12
  8. Ath-Thalaq 2-3
  9. At-Taubah 105
  10. Al-Alaq 1-5
  11. Al-Baqarah 148
  12. Al-Insyiqaq

Pencarian: surah taha ayat 15, arti al baqarah ayat 30, qs al maidah ayat 91, bahasa arab innallaha ma'ashobirin, surah al kafirun bahasa indonesia

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: