Surat Saba Ayat 39
قُلْ إِنَّ رَبِّى يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥ ۚ وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ ۖ وَهُوَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ
Arab-Latin: Qul inna rabbī yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u min 'ibādihī wa yaqdiru lah, wa mā anfaqtum min syai`in fa huwa yukhlifuh, wa huwa khairur-rāziqīn
Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Mengenai Surat Saba Ayat 39
Paragraf di atas merupakan Surat Saba Ayat 39 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran menarik dari ayat ini. Ditemukan beragam penjabaran dari banyak mufassirin berkaitan isi surat Saba ayat 39, sebagiannya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang yang menyombongkan diri dengan harta dan anak-anak mereka, “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rizki kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNya dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki karena sebuah hikmah yang Dia ketahui.” Apa pun yang kalian berikan bila hal itu diperintahkan Allah, Dia akan menggantinya dengan balasan di dunia dan dengan pahala di akhirat. Allah adalah sebaik-baik pemberi rizki, maka mintalah rizki kepadaNya dan berusahalah dengan sebab-sebab yang Dia perintahkan kepada kalian.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
39. Hai Muhammad, katakanlah kepada mereka: “Tuhanku membuka pintu rezeki bagi hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki, dan menutupnya dari siapa yang Dia kehendaki pula dengan banyak hikmah yang besar di balik semua itu. Dan harta yang kalian infakkan dalam bentuk infak wajib maupun sunnah pada suatu pintu kebaikan, maka Allah akan mengganti harta itu. Dia sebaik-baik yang meluaskan rezeki hamba-hamba-Nya, maka mintalah rezeki dari-Nya, dan tempuhlah usaha-usaha untuk mendapatkannya, serta bersedekahlah niscaya kalian akan mendapat gantinya.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
39. Katakanlah -wahai Rasul-, "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya atas siapa yang Dia kehendaki dari mereka. Apa pun yang kalian infakkan di jalan Allah, maka Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- akan menggantinya untuk kalian di dunia dengan memberikan sesuatu yang lebih baik darinya kepada kalian, dan di Akhirat Allah memberi kalian pahala yang besar. Dan Allah -Subḥānahu- adalah sebaik-baik pemberi rezeki. Siapa mencari rezeki maka hendaknya memintanya kepada Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
39. وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ (Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan)
Yakni mereka infakkan untuk berbuat kebaikan yang telah Allah perintahkan dalam kitab-Nya dan yang telah Rasulullah terangkan.
فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ ۖ( maka Allah akan menggantinya)
Yakni Allah akan menggantinya bagi kalian, entah itu di dunia maupun di akhirat.
وَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِينَ(dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya)
Dan para hamba yang saling memberi rezeki adalah dengan kemudahan dan ketetapan dari Allah, dan mereka sebenarnya bukanlah yang memberi rezeki.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
{ وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ } "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya" Barangsiapa berharap agar pengeluarannya terbayar, maka akan mudah bagi Allah untuk mengembalikannya, baik cepat atau lambat Dia akan melunasinya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
39. Wahai nabi, katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan dan menyempitkan rejeki bagi hambaNya yang dikehendaki. Dan sebagian harta yang kalian nafkahkan untuk mencari ridha Allah dan menaatiNya itu akan diganti dengan suatu pengganti di dunia dan pahala yang melimpah di akhirat. Allah adalah sebaik-baik pemberi rejeki. Maknanya Dia adalah Maha Pemberi Rejeki yang sesungguhnya. Hamba-hambanya hanya sebagai perantara”. Perbedaan ayat ini dan ayat sebelumnya (36) yaitu bahwa ayat ini untuk menjelaskan bahwa rejeki itu hanya dari Allah. Sedangkan ayat sebelumnya menanggapi orang yang berasumsi bahwa rejeki adalah tanda dari keridhaan Allah. Sesungguhnya kelapangan dan kesempitan di ayat ini adalah bagi satu orang dalam dua waktu dan kondisi berbeda. Sedangkan di ayat sebelumnya bagi sejumlah orang
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Katakanlah,“Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya dan menyempitkannya”} dan menyempitkannya atas siapa saja yang Dia kehendaki {Dan apa pun yang kalian infakkan pasti akan Dia ganti} Dia akan memberi penggantinya {Dialah sebaik-baik pemberi rezeki
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
39. Kemudian Allah mengulangi bahwa Dia, “melapangkan rizki bagi siapa yang dikehendakiNya dari hamba-hambaNya dan menyempitkannya,” agar mengakibatkan FirmanNYa berikut ini, “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan,” nafkah yang wajib atau yang sunnah kepada kerabat dekat, tetangga, orang miskin, anak yatim atau lain-lainnya, “maka Dia” “akan menggantinya,” maka jangan kalian berpraduga salah bahwa berinfak itu termasuk hal yang dapat mengurangi rizki. Malah Allah (Dzat Yang melapangkan rizki kepada siapa yang dikehendakiNYa dan menyempitkannya) menjanjikan akan memberi ganti untuk orang yang berinfak “dan Dialah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya,” maka mintalah rizki kepadaNYa dan berusahalah dengan menggunakan cara-cara yang diperintahkanNya kepada kalian.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 34-49
Allah SWT berfirma seraya menghibur NabiNya dan memerintahkan kepadanya untuk mengambil pelajaran dari para rasul sebelumnya, dan Allah memberitahukan kepadanya bahwa tidak sekali-sekali Dia mengutus seorang nabi ke suatu penduduk negeri, melainkan orang-orang makmurnya mendustakannya, dan orang-orang lemah mereka mengikutinya, sebagaimana yang dikatakan kaum nabi Nuh di sini: (Mereka berkata, "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?”) (Surah Asy-Syu'ara: 111) Allah SWT berfirman di sini: (Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatan pun) yaitu seorang nabi atau seorang rasul (melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata) Mereka adalah orang-orang yang memiliki kenikmatan, terhormat, makmur, dan memiliki kekuasaan.
Qatadah berkata bahwa mereka adalah orang-orang yang bertindak sewenang-wenang, dan pemimpin mereka dalam kejahatan (Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya) yaitu kami tidak akan beriman dan mengikutinya
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang yang hidup makmur dan mendustakan para rasul: (Dan mereka berkata, "Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab” (35)) yaitu, mereka membanggakan dirinya dengan banyaknya dan anak-anak mereka, dan mereka yakin bahwa hal itu menunjukkan kepada kecintaan dan besarnya perhatian Allah kepada mereka. Tidaklah Allah memberi mereka semuanya itu di dunia, kemudian Allah mengazab mereka di akhirat. itu mustahil bagi mereka. Maka Allah berfirman: (Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa) (55) Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar (56)) (Surah Al-Mu'minun) Dan Allah SWT memberitahukan tentang orang yang memiliki dua kebun, bahwa dia adalah orang yang memiliki harta, buah-buahan, dan banyak anak. Kemudian semuanya itu tidak memberikan manfaat sedikit pun kepadanya, bahkan semuanya dicabut oleh Allah SWT ketika di dunia sebelum di akhirat. Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (Katakanlah, "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikendaki-Nya)) Allah memberikan harta kepada orang yang Dia cintai dan orang yang tidak Dia cintai, laku Dia membuat fakir orang Dia kehendaki dan membuat kaya orang yang Dia kehendaki, dan hanya milikNyalah hikmah yang sempurna, dan hujjah yang pasti (tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui)
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan sekali-sekali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikit pun) Tidaklah hal ini merupakan dalil yang menunjukkan kecintaan Kami kepada kalian, bukan pula perhatian Kami kepada kalian
Oleh karena itu Allah berfirman: (tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh) yaitu sesungguhnya yang mendekatkan kalian kepada Kami hanyalah keimanan dan amal shalih (mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan) yaitu, amal kebaikan mereka dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat (dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga)) yaitu di tempat-tempat tinggi di surga dalam keadaan aman dari siksaan, ketakutan, gangguan, dan semua kejahatan yang menakutinya.
(Dan orang-orang yang berusaha (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan untuk dapat melepaskan diri dari azab Kami) yaitu mereka berusaha menghalangi dari jalan Allah dan enggan mengikuti para rasulNya dan membenarkan ayat-ayatNya (mereka itu dimasukkan ke dalam azab) yaitu, mereka semuanya akan dibalas sesuai dengan amal perbuatan mereka.
Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”)
yaitu sesuai dengan hikmahNya Dia melapangkan rezeki kepada seseorang dan memberinya harta yang banyak, dan menyempitkan rezeki yang lainnya sehingga hidupnya sangat miskin. Dalam hal itu ada hikmah yang terkandung di dalamnya dan hanya Dia sendirilah yang mengetahuinya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya (21)) (Surah Al-Isra')
yaitu sebagaimana mereka berbeda-beda kehidupannya di dunia, yang ini ini fakir, dan yang itu kaya dan lapang. Maka demikian keadaan mereka di akhirat, yang ini berada di dalam ruangan-ruangan tertinggi di surga, dan yang itu berada di dalam siksaan di dasar neraka terbawah.
Firman Allah SWT: (Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya)
yaitu, bagaimanapun kelian membelanjakan harta kalian kepada apa yang diperintahkan dan dihalalkan Allah kepada kalian, Dia pasti akan menggantinya kepada kalian di dunia dengan suatu ganti dan di akhirat dengan balasan dan pahala. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits: “Allah Swt. berfirman, "Berinfaklah, maka Aku akan menggantinya kepadamu”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Saba ayat 39: Katakanlah wahai Nabi Allah kepada mereka yang tertipu dengan harta-harta dan anak-anak mereka : Sesungguhnya Tuhanku yang meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya; Sebagai ujian dan hikmah. Kemudian Allah menasihati mereka yang sering berinfak untuk keperluan yang baik, Allah juga mengabarkan bahwa akan mengganti orang-orang yang ikhlas di dunia dengan pahala di akhirat, sebagaimana sabda Nabi ﷺ : Tidaklah berkurang sedekah dari harta. Dialah Allah yang maha memberi rezeki dan kebaikan yang diberikan.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Sebagai ujian dan cobaan.
Baik wajib atau sunat, kepada kerabat, tetangga, orang miskin, anak yatim atau selainnya.
Yakni janganlah kamu mengira bahwa infak mengurangi rezeki, bahkan Tuhan yang melapangkan dan menyempitkan rezeki berjanji akan menggantinya kepada orang yang berinfak.
Maka mintalah rezeki dari-Nya dan kerjakanlah segala sebab yang diperintahkan atau yang mubah, tidak yang haram.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Saba Ayat 39
Dalam ayat ini Allah kembali mempertegas bahwa banyak dan sedikitnya rezeki seseorang tidak menentukan kedudukannya di sisi Allah, kecuali bila dibarengi dengan iman dan amal saleh. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, 'sungguh, tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. ' dan rezeki apa saja yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya di dunia dan akhirat dengan penggantian yang lebih baik, dan dialah pemberi rezeki yang terbaik. 40. Sebagian kaum musyrik menyembah malaikat karena menduga bahwa malaikat adalah sumber rezeki yang mereka peroleh. Kelak di akhirat orang-orang musyrik akan dipertemukan dengan sembahan mereka tersebut. Dan ingatlah pada hari ketika Allah mengumpulkan mereka semuanya untuk dihisab, kemudian dia berfirman kepada para malaikat, 'apakah kepadamu mereka ini dahulu menyembah'' setujukah kamu dengan penyembahan itu atau bahkan memintanya'.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah pelbagai penafsiran dari banyak mufassirin terkait isi dan arti surat Saba ayat 39 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita. Bantu dakwah kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.