Surat As-Sajdah Ayat 27

أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّا نَسُوقُ ٱلْمَآءَ إِلَى ٱلْأَرْضِ ٱلْجُرُزِ فَنُخْرِجُ بِهِۦ زَرْعًا تَأْكُلُ مِنْهُ أَنْعَٰمُهُمْ وَأَنفُسُهُمْ ۖ أَفَلَا يُبْصِرُونَ

Arab-Latin: A wa lam yarau annā nasụqul-mā`a ilal-arḍil-juruzi fa nukhriju bihī zar'an ta`kulu min-hu an'āmuhum wa anfusuhum, a fa lā yubṣirụn

Artinya: Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman yang daripadanya makan hewan ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan?

« As-Sajdah 26As-Sajdah 28 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Berkaitan Dengan Surat As-Sajdah Ayat 27

Paragraf di atas merupakan Surat As-Sajdah Ayat 27 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah mendalam dari ayat ini. Ditemukan pelbagai penafsiran dari kalangan ahli tafsir berkaitan makna surat As-Sajdah ayat 27, antara lain sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Apakah orang-orang yang mendustakan kebangkitan setelah kematian itu tidak melihat bahwa Kami menggiring air ke bumi yang kering lagi keras yang tidak ada tanaman diatasnya, lalu Kami menumbuhkan tanaman dengan berbagai macam warna yang dimakan oleh ternak-ternak mereka dan mereka juga ikut memakannya sehingga mereka bisa hidup? Apakah mereka tidak melihat nikmat-nikmat ini dengan mata mereka lalu merekapun akan mengetahui bahwa Allah yang melakukan hal itu mampu untuk menghidupkan manusia yang mati dan membangkitkan mereka dari alam kubur mereka?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

27. Tidakkah orang-orang yang mendustakan adanya kebangkitan itu melihat bahwa Kami mengirimkan air hujan ke bumi yang kering, yang tidak ditumbuhi tumbuh-tumbuhan, lalu dengan air itu Kami mengeluarkan tanaman, yang dimakan unta-unta, sapi-sapi dan kambing-kambing mereka dan mereka pun makan darinya? Apakah mereka tidak melihat hal itu dan memahami bahwa Żat yang menumbuhkan bumi yang gersang mampu untuk menghidupkan yang mati?


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

27. أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّا نَسُوقُ الْمَآءَ إِلَى الْأَرْضِ الْجُرُزِ (Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus)
Yakni tanah yang tidak dapat menumbuhkan tanaman kecuali dengan air hujan yang diturunkan kepadanya.

فَنُخْرِجُ بِهِۦ(lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu)
Yakni dengan air hujan itu.

زَرْعًا تَأْكُلُ مِنْهُ أَنْعٰمُهُمْ (tanaman yang daripadanya makan hewan ternak mereka)
Yakni tanaman seperti gabah, biji-bijian, daun-daunan, dan lain sebagainya yang tidak dimakan oleh manusia.

وَأَنفُسُهُمْ ۖ (dan mereka sendiri)
Yakni mereka memakan biji-bijian yang dihasilkan oleh tanaman sebagai makanan pokok mereka.

أَفَلَا يُبْصِرُونَ (Maka apakah mereka tidak memperhatikan?)
Yakni tidakkah mereka memperhatikan nikmat-nikmat ini dan mensyukuri serta mengesakan Sang Pemberi nikmat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

27. Tidakkah mereka tahu, bahwa kemunkaran dan kebangkitan dari Kuasa Kami yang mengalirkan air dan membasahi bumi yang gersang yang tidak tumbuh tanaman, Kami tumbuhkan berbagai macam tanaman darinya, yang ternak-ternak mereka makan darinya berupa remukan jerami, biji-bijian dan dedaunan. Diri mereka juga memakan biji-bijian dan buah-buahan, tidakkah mereka melihat ini, sehingga mereka tahu kekuasaan Allah atas kehidupan setelah kematian mereka?


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Kami mengarahkan} Kami mengarahkan {air ke bumi yang tandus} kering yang tidak ada tanaman di dalamnya {lalu Kami menumbuhkan dengan air itu tanaman, sehingga hewan-hewan ternak mereka dan diri mereka makan darinya. Apakah mereka tidak memperhatikan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


27. “Dan apakah mereka tidak memperhatikan” dengan pandangan mata mereka nikmat dan kesempurnaan hikmah Kami, “bahwasanya Kami menghalau air ke bumi yang tandus” yang sama sekali tidak ada tumbuh-tumbuhannya. Lalu Allah menghalau hujan yang sebelumnya tidak ada padanya, lalu Dia menumpahkannya padanya dari awan atau dari sungai-sungai, “lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanam-tanaman,” yakni, tumbuh-tumbuhan yang beraneka macam, “yang darinya binatang-binatang ternak mereka makan,” yaitu, tumbuh-tumbuhan, makanan, binatang ternak, “dan makanan mereka sendiri,” yaitu yang menjadi makanan manusia, “Maka apakah mereka tidak memperhatikan,” nikmat tersebut yang dengannya Allah menghidupkan negeri dan manusia. Lalu mereka mengambil pelajaran dan dengan pandangan dan pikiran yang mendalam itu mereka mengambil petunjuk kepada jalan yang lurus? Akan tetapi kebutaan telah menguasai mereka dan kelalaian telah menutupi mereka, sehingga mereka tidak dapat melihat padanya dengan pandangan oran-orang lelaki. Mereka hanya melihat kepadanya dengan penglihatan kelalaian dan hanya sekedar kebiasaan, maka dari itu mereka tidak mendapat bimbingan kepada kebaikan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 26-27
Allah SWT berfirman bahwa apakah tidak menjadi petunjuk kepada mereka yang mendustakan para rasul keadaan umat-umat terdahulu yang telah dibinasakan Allah karena telah mendustakan para rasul dan menentang jalan yang lurus yang disampaikan para rasul kepada mereka, sehingga tidak ada yang tersisa dari mereka, dan tidak ada bekas atau mata air pun bekas peninggalan mereka (Adakah kamu melihat seorang pun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar?) (Surah Maryam: 98) Oleh karena itu Allah berfirman: (sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu) yaitu orang-orang yang mendustakan itu berjalan di tempat-tempat kediaman orang-orang terdahulu yang mendustakan, maka mereka tidak akan melihat seorangpun dari kalangan orang-orang yang dahulu menghuni dan membangunnya. Mereka telah lenyap darinya (seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu) (Surah Al-Araf: 92) sebagaimana Allah berfirman: (Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka) (Surah An-Naml: 52) Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Tuhan)) yaitu sesungguhnya lenyapnya orang-orang itu, kebinasaan mereka, dan azab yang menimpa mereka karena mendustakan para rasul, dan keselamatan orang-orang yang beriman kepada para rasul, benar-benar terdapat tanda-tanda, pelajaran, nasehat, dan bukti-bukti yang terang.
(Maka apakah mereka tidak mendengarkan (memperhatikan)?) yaitu berita-berita orang-orang yang terdahulu, bagaimana kesudahan urusan mereka.
Firman Allah SWT: (Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus) Allah SWT menjelaskan kelembutanNya dan kebaikanNya kepada makhlukNya, dalam mengirimkan air yang adakalanya diturunkan dari langit atau dari hulu-hulu sungai yang diturunkan dari atas bukit, menuju ke dataran-dataran rendah yang membutuhkannya pada waktunya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (ke bumi yang tandus) yaitu tanah yang tidak ada tanamannya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus (8)) (Surah Al-Kahfi) yaitu kering, tidak dapat menumbuhkan sesuatu pun.
Ikrimah, Adh-Dhahhak, Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Zaid berkata bahwa tanah yang tandus adalah tanah yang tidak ada tumbuhannya lagi berdebu.
Saya berkata, ini sebagaimana firmanNya: (Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan (33) Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air (34) agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur? (35)) (Surah Yasin)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat As-Sajdah ayat 27: Apakah mereka tidak melihat (yaitu mereka yang sombong), bahwasanya Allah menurunkan hujan ke bumi yang kering yang tidak ada tumbuhan padanya, sehingga keluarlah air untuk bercocok tanam, untuk diambil dari air tersebut dan sebagai keberlangsungan kehidupan mereka, maka mereka bisa makan dari hasil pertanian ini apa yang Allah karuniakan. Apakah mereka tidak melihat atas kenikmatan ini sehingga memberi petunjuk kepada mereka menuju jalan yang lurus dan tauhid kepada Rabbul Alamin!


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni nikmat-nikmat Kami dan sempurnanya kebijaksanaan Kami.

Nikmat itu, di mana Allah Subhaanahu wa Ta'aala menghidupkan dengan air itu bumi setelah matinya. Dari sana pun mereka dapat mengetahui bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala mampu menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Akan tetapi, kebutaan dan kelalaian menguasai mereka, mereka memperhatikan dengan perhatian yang lalai, tidak meresapi dan tidak mengambil pelajaran darinya, sehingga mereka tidak diberi taufik kepada kebaikan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat As-Sajdah Ayat 27

Allah kuasa membinasakan dan menghidupkan mereka kem-bali. Dan tidakkah mereka, yakni para pendusta hari kebangkitan, memperhatikan bahwa kami mampu menghidupkan orang yang sudah mati sebagaimana kami mampu mengarahkan awan yang mengandung air ke bumi yang tandus, lalu dengan air hujan itu kami tumbuhkan tanam-tanaman sehingga hewan-hewan ternak mereka dan juga mereka sendiri dapat makan darinya sehingga tubuh mereka sehat dan kuat' maka, mengapa mereka tidak memperhatikan hal tersebut sebagai bukti kemampuan kami membangkitkan manusia pada hari kebangkitan'28. Enggan memperhatikan bukti kuasa Allah membangkitkan manusia yang telah mati, kaum kafir justru menantang nabi Muhammad. Dan dengan maksud mengejek mereka bertanya, 'kapankah kemenangan atas kami itu datang kepadamu dan kapan pula azab yang engkau ancam kami dengannya itu akan datang, jika engkau memang orang yang benar dalam pengakuanmu sebagai rasul''.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah aneka ragam penafsiran dari berbagai mufassirin berkaitan kandungan dan arti surat As-Sajdah ayat 27 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi ummat. Bantulah syi'ar kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Paling Banyak Dilihat

Kami memiliki berbagai halaman yang paling banyak dilihat, seperti surat/ayat: At-Takwir, At-Tahrim 8, Al-Mu’minun, Al-Isra 26-27, At-Taubah 105, Ath-Thalaq 2-3. Termasuk Al-Baqarah 148, Al-Alaq 1-5, Al-Insyirah 8, Al-Insyiqaq, Al-Hujurat 10-12, At-Taubah 122.

  1. At-Takwir
  2. At-Tahrim 8
  3. Al-Mu’minun
  4. Al-Isra 26-27
  5. At-Taubah 105
  6. Ath-Thalaq 2-3
  7. Al-Baqarah 148
  8. Al-Alaq 1-5
  9. Al-Insyirah 8
  10. Al-Insyiqaq
  11. Al-Hujurat 10-12
  12. At-Taubah 122

Pencarian: surat yunus juz berapa, surat laqod jaakum, cobaan hidup bagi orang yang sabar diantaranya sebagai berikut kecuali, al baqarah ayat 180-200, surat al mulk ada berapa ayat

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.