Surat Al-‘Ankabut Ayat 43
وَتِلْكَ ٱلْأَمْثَٰلُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۖ وَمَا يَعْقِلُهَآ إِلَّا ٱلْعَٰلِمُونَ
Arab-Latin: Wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nās, wa mā ya'qiluhā illal-'ālimụn
Artinya: Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.
« Al-'Ankabut 42 ✵ Al-'Ankabut 44 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Penting Tentang Surat Al-‘Ankabut Ayat 43
Paragraf di atas merupakan Surat Al-‘Ankabut Ayat 43 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir penting dari ayat ini. Ada bermacam penjabaran dari berbagai mufassir berkaitan kandungan surat Al-‘Ankabut ayat 43, sebagiannya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Perumpamaan-perumpamaan ini Kami adakan bagi sekalian manusia, agar mereka dapat mengambil manfaat darinya dan mengambil pelajaran darinya. Dan tidak ada yang memahaminya kecuali orang yang mengenal Allah, ayat-ayat dan syariatNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
43. Allah mengolok orang-orang musyrik karena mereka tidak mampu memahami makna-makna yang diberikan kepada mereka dalam bentuk berbagai perumpamaan. Dan Allah memberi kenikmatan kepada orang-orang yang berakal. Orang-orang yang fasih memahami bahwa setiap keadaan memiliki perkataan yang tepat untuk ucapkan pada waktu itu.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
43. Permisalan-permisalan yang Kami buat untuk manusia ini untuk membangunkan mereka dan menjadikan mereka melihat kebenaran serta menunjuki mereka kepadanya, tidak ada yang mampu memahaminya dengan sempurna sebagaimana yang diinginkan kecuali orang-orang yang mengerti syariat-syariat Allah dan hikmah-hikmah-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
43. وَتِلْكَ الْأَمْثٰلُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۖ (Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia)
Yakni perumpamaan ini dan perumpamaan lain yang terdapat dalam al-Qur’an itu Kami jadikan bagi manusia sebagai peringatan bagi mereka dan mendekatkan mereka dalam pemahaman.
وَمَا يَعْقِلُهَآ(dan tiada yang memahaminya)
Yakni tidak ada yang memahami dan mengerti sesuatu yang Kami umpamakan ini.
إِلَّا الْعٰلِمُونَ(kecuali orang-orang yang berilmu)
Yakni orang yang mengetahui Allah dengan pengetahuan yang dalam dan yang memperhatikan ayat yang dibacakan kepada mereka dan apa yang mereka saksikan.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ). Dahulu sebagian salaf ketika melewati dalam al-Qur'an ayat-ayat perumpamaan yang tidak difahami mereka akan menangis dan berkata: aku bukanlah termasuk orang 'alim.
2 ). Ini merupakan pujian terhadap perumpamaan-perumpamaan yang dibuat olehNya, dan Dia menganjurkan untuk kita senantiasa mentadabburinya dan memikirkannya, dan juga merupakan pujian terhadap orang-orang yang mengetahuinya, dan bahwasanya ini merupakan ciri-ciri ahli ilmu, maka dapat difahami bahwasanya orang yang tidak memikirkan tentangnya bukan termasuk ahli ilmu, dan sebabnya adalah: bahwa perumpamaan-perumpamaan yang Allah buat dalam al-Qur'an tidak lain adalah hal-hal yang besar, dan penuntutan yang tinggi, dan permasalahan yang penting, maka ahli ilmu mengetahui bahwa hal itu merupakan perkara yang lebih penting dari yang lainnya; karena Allah ta'ala begitu memperhatikan hal tersebut, dan Dia mendorong hambaNya untuk mengetahui makna dari perumpamaan-perumpamaan tersebut, dan mentadabburinya, maka mereka para ahli ilmu bersemangat dan melakukan yang terbaik dalam mempelajari setiap makna yang terkandung di dalamnya, dan orang yang tidak memikirkan tentangnya -padahal pentingnya hal tersebut- maka mereka bukanlah termasuk ahli ilmu.
3 ). Barangsiapa yang ditakjubkan oleh perkataan seorang pemikir atau filsuf, maka hendaklah ia menyesali dirinya karena telah kehilangan posisinya dari Al-Qur'an:
{ وَتِلْكَ ٱلْأَمْثَٰلُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۖ وَمَا يَعْقِلُهَآ إِلَّا ٱلْعَٰلِمُونَ }
"Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu."
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
43. Perumpamaan-perumpamaan yang ada dalam Al-Qur’an ini Kami jelaskan kepada manusia untuk menarik perhatian dan mendekatkan diri (pada Al-Qur’an) agar paham. Tidak ada yang memahami perumpamaan itu kecuali orang-orang berilmu yang mau merenung memikirkan apa yang dibacakan untuk mereka dan hal-hal yang mereka saksikan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
43. “Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia,” maksudnya, untuk mereka, agar mereka mengambil manfaat dan untuk mengajar mereka, karena perumpamaan itu termasuk salah satu metode yang dapat menjelaskan ilmu, karena ia dapat memudahkan hal-hal yang logis dengan hal-hal yang empiris (nyata) sehingga makna yang dimaksud menjadi jelas karenanya. Dan perumpamaan itu menjadi maslahat bagi kebanyakan orang, “dan” tetapi “tiada yang memahaminya,” untuk menghayati dan memikirkan serta menerapkannya sesuai gambaran yang dikemukakan oleh perumpamaan itu, dan memahaminya di dalam hati “kecuali orang yang berilmu,” maksudnya, kecuali orang yang benar-benar memiliki ilmu yang sebenarnya, yaitu mereka yang memiliki ilmu sampai ke dalam hati mereka.
Ini adalah pujian untuk perumpamaan-perumpamaan yang dilontarkan, dan suatu anjuran untuk dihayati dan dipahami, dan pujian pula bagi orang yang memahaminya, dan bahwa itu merupakan tanda bahwa dia termasuk ahli imu. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa orang yang tidak memahaminya, (padahal perumpamaan itu sangat penting), adalah tidak termasuk ahli ilmu. Sebab hal tersebut adalah bahwa permisalan-permisalan yang dicontohkan oleh Allah di dalam al-Quran hanyalah perkara-perkara yang besar, tuntutan-tuntutan yang tinggi, dan permisalan-permisalan yang agung. Ahli ilmu adalah orang-orang yang mengetahui arti pentingnya hal itu daripada perkara lainnya, karena perhatian Allah terhadapnya, anjuranNya kepada para hamba untuk memahami dan memikirnya, sehingga mereka mengerahkan kemampuan mereka untuk mengetahuinya. Adapun orang yang tidak memahaminya, maka itu merupakan bukti bahwa dia bukan ilmu. Sebab apabila ia tidak mengetahui masalah-masalah yang penting, maka ia tidak mengetahui masalah-masalah lain tentu lebih utama dan lebih pasti. Maka dari itu Allah sering memberikan perumpamaan-perumpamaan dalam masalah-masalah prinsip agama (ushuludin) dan yang serupa dengannya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 41-43
Ini merupakan perumpamaan yang dibuat Allah untuk orang-orang musyrik karena mereka mengambil tuhan-tuhan selain Allah yang mereka harapkan pertolongan dan rezekinya serta mereka berpegang di saat mereka ditimpa kesengsaraan. Keadaan mereka dalam hal itu seperti rumah laba-laba dalam hal kelemahan dan kerapuhannya. Maka tidaklah ada yang diterima orang-orang itu dari para tuhan mereka melainkan seperti orang yang berpegangan pada rumah laba-laba, maka sesungguhnya hal itu tidak memberikan suatu apapun. Sekiranya mereka mengetahui keadaan ini, maka mereka tidak akan menjadikan penolong-penolong selain Allah. Ini berbeda dengan orang muslim dan beriman hatinya kepada Allah, selain dari itu dia beramal sesuai dengan hukum syariat. Maka sesungguhnya dia berpegang teguh kepada tali yang kuat yang tidak akan terputus karena kekuatan dan kekokohannya.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya mengancam orang-orang yang menyembah selain Dia dan menyekutukanNya dengan yang lain. Sesungguhnya Allah SWT mengetahui amal perbuatan mereka dan mengetahui apa yang mereka persekutukan denganNya berupa tandingan-tandingan. Allah akan membalas mereka; sesungguhnya Dia Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu (43)) yaitu, tidak ada yang dapat memahami dan merenungkannya kecuali orang-orang yang mendalam ilmunya dan berwawasan luas.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-‘Ankabut ayat 43: Allah mengabarkan bahwa permisalan ini yang di kabarkan kepada manusia agar mereka mengambil manfaat dan agar mempelajari darinya, dan tidaklah yang memikirkan dengan akalnya atas permisalan ini dan memahami tujuannya kecuali hanyalah orang-orang yang memiliki akal bijak dan faham. Di sini terdapat pujian bagi ulama karena mereka yang mengambil manfaat dari permisalan ini dan mengilmui apa yang wujud dari kandungan permisalan tersebut.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni karena mereka, untuk manfaat mereka dan untuk mengajarkan mereka, karena perumpamaan termasuk di antara cara untuk memperjelas ilmu, mendekatkan perkara yang masih di akal dengan perkara yang dapat dirasakan, sehingga makna yang diinginkan menjadi jelas, sehingga ia merupakan maslahat untuk semua manusia.
Di mana ilmu tersebut masuk sampai ke hati mereka. Ayat ini merupakan pujian kepada perumpamaan yang Allah buat dan dorongan untuk mentadabburi dan memikirkannya, demikian pula pujian bagi orang yang dapat memahaminya. Dari sini diketahui, bahwa orang yang tidak memahaminya berarti tidak berilmu. Sebabnya adalah karena perumpamaan yang Allah buat dalam Al Qur’an adalah untuk perkara-perkara besar (seperti ushuluddin), tuntutan yang tinggi, serta masalah yang agung. Ahli ilmu mengetahui, bahwa perumpamaan itu lebih penting daripada selainnya karena Allah memperhatikannya, mendorong hamba-hamba-Nya untuk memikirkannya. Jika ternyata ada orang yang tidak memahaminya padahal sangat penting sekali, maka yang demikian menunjukkan bahwa ia bukan ahli ilmu, karena jika masalah yang sangat penting saja dia tidak mengetahuinya, apalagi masalah yang di bawahnya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-‘Ankabut Ayat 43
-.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah variasi penjabaran dari berbagai ulama terkait isi dan arti surat Al-‘Ankabut ayat 43 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk kita semua. Support perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.