Surat Al-Qashash Ayat 58
وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِن قَرْيَةٍۭ بَطِرَتْ مَعِيشَتَهَا ۖ فَتِلْكَ مَسَٰكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَن مِّنۢ بَعْدِهِمْ إِلَّا قَلِيلًا ۖ وَكُنَّا نَحْنُ ٱلْوَٰرِثِينَ
Arab-Latin: Wa kam ahlaknā ming qaryatim baṭirat ma'īsyatahā, fa tilka masākinuhum lam tuskam mim ba'dihim illā qalīlā, wa kunnā naḥnul-wāriṡīn
Artinya: Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan, yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya; maka itulah tempat kediaman mereka yang tiada di diami (lagi) sesudah mereka, kecuali sebahagian kecil. Dan Kami adalah Pewaris(nya).
« Al-Qashash 57 ✵ Al-Qashash 59 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Mendalam Berkaitan Surat Al-Qashash Ayat 58
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qashash Ayat 58 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdapat bermacam penjelasan dari banyak mufassirun terhadap kandungan surat Al-Qashash ayat 58, di antaranya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan banyak dari penduduk negeri-negeri yang telah Kami binasakan ketika kehidupan mereka telah melalaikan mereka dari keimanan kepada rasul-rasul, lalu mereka ingkar dan berbuat aniaya. Maka itulah kediaman-kediaman mereka, tidak dihuni sepeninggal mereka kecuali sebagian kecil saja darinya. Dan Kami adalah pewaris para hamba, Kami mematikan mereka, kemudian mereka dikembalikan kepada Kami, lalu Kami memberikan balasan kepada mereka sesuai dengan amal perbuatan mereka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
58. Anggapan-anggapan batil dari orang-orang musyrik Makkah ini dapat mengundang kemurkaan Tuhan semesta alam; demikianlah keadaan umat-umat yang ingkar terhadap kenikmatan dari Allah dan tidak mengakui karunia yang telah diberikan kepada mereka, sehingga Allah membinasakan mereka; dan inilah tempat tinggal mereka yang kosong yang mengisahkan kisah mereka, mereka tidak menyisakan seorangpun penerus, namun mereka semua binasa tanpa tersisa; dan tempat tinggal itu tidak lagi terurus sehingga menjadi ibrah bagi orang lain. Tidak terlihat lagi orang di dalamnya melainkan orang yang sekedar lewat saja atau ingin mengambil ibrah dari kebinasaan mereka tanpa berada di sana dalam waktu yang lama; tidak ada yang mewarisi apa yang mereka tinggalkan selain Kami. Dan ini semua adalah bukti kemurkaan Allah kepada mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
58. Betapa banyak negeri yang mengingkari nikmat Allah kepada mereka, lalu mereka tenggelam dalam dosa dan kemaksiatan, maka Kami kirimkan kepada mereka siksa yang membinasakan. Tempat kediaman mereka yang punah itu dilalui oleh manusia, tidak didiami setelah para pemiliknya kecuali sedikit saja dari orang-orang yang melewatinya, dan Kami lah pewaris yang mewarisi langit, bumi dan yang ada pada keduanya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
58. وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِن قَرْيَةٍۭ بَطِرَتْ مَعِيشَتَهَا ۖ (Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan, yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya)
Dahulu mereka dalam kehidupan yang mewah dan lapang sehingga mereka ingkar terhadap kenikmatan Allah ini, maka mereka dibinasakan.
Imam Atha’ berkata: mereka dahulu hidup dalam keangkuhan, mereka memakan rezeki dari Allah namun menyembah berhala-berhala.
فَتِلْكَ مَسٰكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَن مِّنۢ بَعْدِهِمْ إِلَّا قَلِيلًا ۖ( maka itulah tempat kediaman mereka yang tiada di diami (lagi) sesudah mereka, kecuali sebahagian kecil)
Yakni negeri itu tidak ditinggali manusia setelahnya kecuali sebentar saja, seperti orang yang sekedar melewatinya dalam perjalanan, ia akan singgah di sana sehari atau dua hari, dan selanjutnya akan menjadi negeri yang kosong.
وَكُنَّا نَحْنُ الْوٰرِثِينَ(Dan Kami adalah Pewaris(nya))
Sebab mereka tidak meninggalkan ahli waris yang mewarisi tempat tinggal dan harta mereka.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
58. Berapa banyak (Banyak) penduduk negeri yang memiliki kehidupan sejahtera dan aman yang telah Kami hancurkan. Mereka tidak mau berterima kasih atas nikmat(Ku), berlaku sewenang-wenang dan sombong. Tindakan tidak mau berterima kasih itu adalah kezaliman, keangkuhan dan pengabaian terhadap kebenaran Allah. Kemudian tempat-tempat mereka kosong dan tidak ada yang tinggal di dalamnya setelah mereka kecuali dalam waktu singkat, seperti musafir yang singgah di sana selama sehari atau beberapa hari karena ada sisa-sisa buruh dari kemaksiatan mereka. Dan Kami adalah pewaris rumah-rumah mereka jika tidak ada satupun orang yang menggantikan mereka di dalamnya
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Betapa banyak} Banyak sekali {negeri yang telah Kami binasakan karena telah dibuat angkuh oleh kesenangan hidupnya} durhaka dan ingkar terhadap kesenangan hidup mereka {Maka itulah tempat tinggal mereka yang tidak ditinggali setelah mereka, kecuali sebagian kecil. Kamilah yang mewarisinya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
58. Oleh karena itu, Allah mengancam mereka dengan ancaman yang telah dilakukanNya terhadap umat-umat terdahulu sebelum mereka, seraya berfirman, “Dan betapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan, yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya.” Maksudnya, mereka menyombongkannya, melalaikannya dan sibuk dengannya hingga tidak beriman kepada para rasul. Oleh karenanya, mereka dibinasakan oleh Allah, dimusnahkan kenikmatan dari mereka dan ditimpakan bencana (azab) terhadap mereka, “maka itulah tempat kediaman mereka yang tiada didiami (lagi) sesudah mereka, kecual sebagian kecil,” karena bertubi-tubinya kebinasaan dan kehancuran yang menimpa mereka, dan (karena) keterasingannya dari orang-orang sesudah mereka, “dan Kami adalah pewarisnya” untuk hamba-hamba. Kami matikan mereka, kemudian seluruh kenikmatan yang telah Kami anugerahkan kepada mereka kembali kepada Kami, kemudian Kami kembalikan mereka kepada Kami, lalu Kami memberi balasan kepada mereka atas amal perbuatan mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 58-59
Allah SWT berfirman seraya membantah ucapan penduduk Makkah dalam firmanNya SWT: (Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan, yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya) yaitu, yang melampaui batas, jahat, dan ingkar kepada nikmat-nikmat Allah yang telah Dia anugerahkan kepada mereka berupa rezeki. Sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) suatu negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat (112) Dan sungguh, telah datang kepada mereka seorang rasul dari (kalangan) mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya, karena itu mereka ditimpa azab dan mereka adalah orang yang zalim (113)) (Surah An-Nahl) Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka itulah tempat kediaman mereka yang tiada didiami (lagi) setelah mereka, kecuali sebagian kecil) yaitu tempat tinggal mereka menjadi puing-puing, sehingga tidak bisa dilihat kecuali bekas rumah-rumah mereka.
Firman Allah: (Dan Kami adalah pewarisnya) yaitu, dijadikan sebagai puing-puing yang tidak ada lagi penduduknya.
Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang keadilanNya, bahwa Dia tidak akan membinasakan seseorang yang berbuat zalim kepadaNya, melainkan hanya membinasakan orang-orang yang ditegakkan hujjah atas mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan tiadalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibu kota itu) yaitu Makkah (seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka) Di dalamnya terdapat dalil yang menunjukkan bahwa nabi yang ummi yaitu nabi Muhammad SAW yang diutus dari Ummul Qura adalah utusan bagi semua penduduk kota, baik dari kalangan bangsa Arab maupun non Arab. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya) (Surah Asy-Syura: 7) Allah SWT memberitahukan bahwa Dia akan membinasakan setiap kota sebelum hari kiamat, padahal Allah SWT berfirman: (dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul) (Surah Al-Isra’: 15) Maka Allah SWT menjadikan pengutusan Nabi yang ummi mencakup semua kota, karena dia adalah rasul kepada ibu kotanya yang merupakan kota yang paling dahulu; semuanya kembali kepadanya.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Qashash ayat 58: Allah mengabarkan bahwa kebanyakan negeri yang hidup padanya ketenangan dari kehidupan (yang baik) dan sejahtera, maka tidak ada tauhid kepada Allah pada mereka (penududuknya), tidak pula ada keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya ﷺ, dan sungguh mereka berhak untuk binasa dan musnah, dan tersisa mereka orang-orang miskin di antara mereka di mana mereka hidup dan menyaksikan atas kelakuan bejat mereka, dan tidaklah tertinggal dari mereka kecuali hanya beberapa saja dari manusia. Sungguh Allah yang memiliki urusan dan memberikan kepada mereka beserta orang-orang miskin di antara mereka. Allah akan bangkitkan mereka dan akan Allah balas mereka berdasarkan amalan-amalan yang mereka kerjakan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yang telah berbangga-bangga dan dibuat lalai oleh kesenangan yang diperolehnya sehingga tidak beriman kepada para rasul, lalu Allah membinasakan mereka, menghilangkan kesenangan itu dan menimpakan hukuman.
Karena kebinasaan berturut-turut menimpa mereka sehingga membuat generasi setelah mereka takut menempatinya kecuali sekedar lewat saja.
Maksudnya, setelah mereka hancur tempat itu kosong dan tidak diramaikan lagi, sehingga kembalilah ia kepada pemiliknya yang hakiki yaitu Allah.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qashash Ayat 58
Mereka tidak mengambil pelajaran dari sejarah generasi masa lampau yang mendapatkan sanksi dan kebinasaan. Dan padahal betapa banyak negeri bersama penduduknya yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya yang telah kami binasakan akibat keangkuhan dan kedurhakaan penduduknya dengan tidak mensyukuri kenyamanan hidup yang telah kami anugerahkan kepada mereka. Maka lihatlah, itulah tempat kediaman mereka yang tidak didiami lagi oleh manusia setelah mereka, karena penduduknya telah dipunahkan dan kediaman mereka sudah tidak layak huni, kecuali sebagian kecil yang digunakan secara singkat oleh orang-orang yang kebetulan melewatinya. Setelah kebinasaan para pendurhaka itu, tidak ada lagi yang memiliki kota itu, dan kamilah yang mewarisinya. ' setelah mereka hancur, tempat itu sudah kosong dan tidak dimakmurkan lagi, hingga kembalilah ia kepada pemiliknya yang hakiki yaitu Allah. 59. Jangan menduga bahwa kehancuran negeri-negeri terjadi dengansewenang-wenang. Tidak, Allah maha adil, dan karena itu tuhanmu tidak mungkin akan membinasakan negeri-negeri di sekitar mekah dan atau penduduknya pada masamu, wahai nabi Muhammad, betapa pun besarnya kedurhakaan mereka, sebelum dia mengutus seorang rasul di ibukotanya, yaitu mekah, yang membacakan ayat-ayat kami kepada mereka; dan tidak pernah pula terjadi kami membinasakan penduduk negeri setelah kami mengutus rasul atau pemberi peringatan; kecuali penduduknya melakukan kezaliman terhadap diri mereka sendiri dengan kufur dan maksiat kepada Allah, sehingga mereka pantas menerima hukuman.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah kumpulan penjelasan dari kalangan mufassir mengenai makna dan arti surat Al-Qashash ayat 58 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk kita bersama. Dukunglah usaha kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.