Surat Al-Qashash Ayat 49
قُلْ فَأْتُوا۟ بِكِتَٰبٍ مِّنْ عِندِ ٱللَّهِ هُوَ أَهْدَىٰ مِنْهُمَآ أَتَّبِعْهُ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
Arab-Latin: Qul fa`tụ bikitābim min 'indillāhi huwa ahdā min-humā attabi'hu ing kuntum ṣādiqīn
Artinya: Katakanlah: "Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih (dapat) memberi petunjuk daripada keduanya (Taurat dan Al Quran) niscaya aku mengikutinya, jika kamu sungguh orang-orang yang benar".
« Al-Qashash 48 ✵ Al-Qashash 50 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Terkait Dengan Surat Al-Qashash Ayat 49
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Qashash Ayat 49 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan kumpulan penjabaran dari kalangan ahli tafsir terkait isi surat Al-Qashash ayat 49, antara lain seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
katakanlah (wahai Rasul) kepada mereka, “Datangkanlah oleh kalian satu kitab dari sisi Allah yang lebih lurus petunjuknya daripada Taurat dan al-Qur’an, niscaya aku akan mengikutinya, jika kalian adalah orang-orang yang benar dalam pengakuan kalian.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
49. Jika demikian mereka bersikap terhadap kitab-kitab dan rasul-rasul Allah, maka katakanlah kepada mereka -Hai Rasulullah-: “Mengapa kalian tidak mendatangkan kitab dari Allah yang mengandung hidayah yang mengalahkan apa yang diturunkan kepada Musa dan Muhammad? Jika kalian dapat melakukan ini maka aku akan mengikuti petunjuk kitab itu jika kalian memang benar dalam berkata.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
49. Katakan -wahai Rasul- kepada mereka, “Datangkan suatu kitab yang diturunkan dari Allah yang lebih bisa memberi petunjuk daripada Taurat dan Al-Qur`ān, jika kalian mampu mendatangkannya maka niscaya aku akan mengikutinya, jika kalian memang benar dalam apa yang kalian tuduhkan bahwa Taurat dan Al-Qur`ān adalah sihir.”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
49. قُلْ فَأْتُوا۟ بِكِتٰبٍ مِّنْ عِندِ اللهِ هُوَ أَهْدَىٰ مِنْهُمَآ (Katakanlah: “Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih (dapat) memberi petunjuk daripada keduanya)
Yakni daripada Taurat dan al-Qur’an.
إِن كُنتُمْ صٰدِقِينَ (jika kamu sungguh orang-orang yang benar)
Yakni jika kalian benar dalam menerangkan dua Rasul atau dua kitab itu.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
49. Katakanlah wahai Rasul sebagai jawaban atas kekufuran mereka kepada dua kitab ini: "Maka kalian hadirkan saja sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih bisa leboih bagus dalam rangka memberi petunjuk daripada Alquran dan Taurat Niscaya aku akan mengikutinya, jika kamu memang orang-orang yang benar atas apa yang kalian katakan".
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Katakanlah,“Datangkanlah sebuah kitab dari sisi Allah yang lebih banyak memberi petunjuk daripada keduanya} daripada Taurat dan Al-Qur’an {niscaya aku akan mengikutinya, jika kalian adalah orang-orang yang benar”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
49. Akan tetapi, apakah kekafiran mereka kepada keduanya sebagai upaya untuk mencari kebenaran dan mengikuti perintah yang ada pada mereka itu lebih baik daripada keduanya, ataukah hanya sekedar hawa nafsu? Allah berfirman seraya mengharuskan mereka dengan hal itu, “Katakanlah, ‘Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih (dapat) memberi petunjuk daripada keduanya’,” maksudnya, daripada Taurat dan al-Quran “niscaya aku mengikutinya, jika kamu sungguh orang-orang yang benar,” tidak ada jalan bagi mereka dan bagi selain mereka untuk menghadirkan seperti keduanya, karena sesungguhnya dunia ini semenjak diciptakan oleh Allah belum pernah menyaksikan seperti dua kitab ini sebagai ilmu, petunjuk, penjelasan, dan rahmat untuk manusia.
Ini merupakan puncak keadilan dari seorang da’i kalau ia mengatakan, “Tujuanku adalah kebenaran, petunjuk dan jalan yang lurus, dan sesungguhnya aku datang kepada kalian dengan membawa kitab yang mencakup hal-hal itu semua yang sejalan dengan kitab Nabi Musa; maka kita semua wajib mematuhi dan mengikuti keduanya, karena keduanya sebagai petunjuk dan kebenaran. Jika kalian bisa datang kepadaku dengan satu kitab dari sisi Allah yang lebih baik daripada keduanya, niscaya aku mengikutinya, namun jika tidak, maka aku sama sekali tidak akan meninggalkan petunjuk dan kebenaran yang telah aku ketahui disebabkan sesuatu yang bukan petunjuk dan kebenaran.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 48-51
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kaum yang seandainya mereka diazab sebelum tegaknya hujjah atas mereka, maka mereka berhujjah bahwa belum pernah datang kepada mereka seorang rasul pun, tetapi ketika datang kebenaran dari sisi Allah SWT melalui lisan nabi Muhammad SAW. Mereka berkata dengan maksud membangkang, mengingkari, kafir, bodoh, dan tidak percaya: (Mengapakah tidak diberikan kepadanya (Muhammad) seperti yang telah diberikan kepada Musa dahulu?) Maksud mereka (hanya Allah yang lebih Mengetahui) mukjizat-mukjizat yang banyak seperti tongkat, tangan, banjir, belalang, kutu, katak, darah, dan paceklik karena kekurangan tanaman dan buah-buahan yang menyulitkan musuh-musuh Allah. Seperti terbelahnya laut, dinaungi oleh awan kemanapun pergi, diturunkannya manna dan salwa dan mukjizat-mukjizat lainnya yang jelas dan hujjah-hujjah yang mengalahkan musuh, yang semuanya itu diberikan Allah SWT kepada nabi Musa sebagai hujjah dan bukti kebenarannya terhadap Fir'aun dan para pembesarnya, serta Bani Israil. Sekalipun demikian, nabi Musa tidak memperoleh keberhasilan terhadap Fir'aun dan para pembesar kaumnya, bahkan mereka ingkar kepada nabi Musa dan nabi Harun, sebagaimana mereka berkata kepada keduanya: (Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi? Kami tidak akan mempercayai kamu berdua (78)) (Surah Yunus) Oleh karena itu Allah SWT berfirman di sini: (Dan bukankah mereka itu telah ingkar (juga) kepada apa yang diberikan kepada Musa dahulu?) yaitu, bukankah manusia mengingkari ayat-ayat yang besar yang disampaikan nabi Musa (mereka dahulu telah berkata, "Musa dan Harun adalah dua ahli sihir yang bantu-membantu”) yaitu saling membantu (dan mereka berkata (juga), "Sesungguhnya kami tidak mempercayai masing-masing mereka itu”) yaitu terhadap keduanya kami mengingkarinya. karena kedekatan antara nabi Musa dan nabi Harun hingga, maka dengan menyebut salah seorang dari keduanya berarti menyebut lainnya, sebagaimana seorang penyair berkata: “Apabila aku melangkah ke sebuah negeri, aku tidak tahu takdir baik yang akan aku dapatkan ataukah yang lain”
yaitu aku tidak tahu takdir baik atau buruk yang akan menimpaku.
Mujahid bin Jabar mengatakan bahwa orang-orang Yahudi memerintahkan kepada kaum Quraisy untuk mengatakan kepada nabi Muhammad SAW hal itu. Maka Allah SWT berfirman: (Dan bukankah mereka itu telah ingkar (juga) kepada apa yang diberikan kepada Musa dahulu?; mereka dahulu telah berkata, "Musa dan Harun adalah dua ahli sihir yang saling membantu") yaitu nabi Musa dan nabi Harun (yang saling membantu) yaitu keduanya saling membantu, saling menolong dan membenarkan satu sama lain. Terkait hal ini Sa'id bin Jubair dan Abu Razin berkata tentang firmanNya, (sahirani) maksud mereka yaitu nabi Musa dan nabi Harun. Pendapat ini adalah pendapat yang baik. Hanya Allah yang lebih mengetahui.
Adapun ulama yang membacanya (sihrani tazaahara) Ali bin Abi Thalhah dan Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa yang mereka maksud adalah Taurat dan Al-Qur'an.
Telah diketahui bagi semua orang yang berakal, bahwa Allah SWT tidak menurunkan suatu kitab dari langit di antara kitab-kitab yang Dia turunkan kepada nabi-nabiNya dalam bentuk yang lebih sempurna, lebih menyeluruh, lebih fasih, lebih agung, dan lebih mulia dari dari Kitab yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, yaitu Al-Qur’an. Setelah itu dalam kemuliaan dan kebesarannya adalah kitab yang Dia turunkan kepada nabi Musa yaitu kitab yang disebutkan Allah dalam firmanNya: (Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya) (Surah Al-Maidah: 44) dan kitab Injil diturunkan hanya untuk menyempurnakan kitab Taurat dan menghalalkan sebagian dari apa yang diharamkan atas Bani Israil. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih (dapat) memberi petunjuk daripada keduanya (Taurat dan Al-Qur'an) niscaya aku mengikutinya, jika kalian sungguh orang-orang yang benar (49)) yaitu dalam membela kebenaran dan menentang kebathilan.
Allah SWT berfirman: (Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu)) yaitu jika mereka tidak menjawab apa yang kamu katakan kepada mereka dan mereka tetap tidak mau mengikuti kebenaran (ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka)) yaitu tanpa dalil dan alasan (Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah) yaitu tanpa alasan yang diambil dari Kitab Allah (Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim)
Firman Allah SWT: (Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al-Qur'an) kepada mereka)
As-Suddi berkata, Kami menjelaskan perkataan ini kepada mereka.
Qatadah berkata bahwa Allah SWT memberitahukan kepada mereka apa yang telah Dia perbuatterhadap umat terdahulu dan apa yang Dia lakukan sekarang (agar mereka mendapat petunjuk)
Mujahid dan lainnya berkata tentang firmanNya: (telah Kami turunkan berturut-turut kepada mereka) yaitu kaum Quraisy dan inilah yang tampak.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Qashash ayat 49: Allah memerintahkan Nabi-Nya Muhammad ﷺ agar memerintahkan kepada kaumnya, agar mereka mendatangkan Al Kitab (pemberi petunjuk) dan sebaik-baik (kitab) yaitu Al Qur’an yang mulia dan lebih afdhal dari Taurat. Di mana mereka (orang-orang musyrik) sebelumnya telah berjanji untuk beriman kepada Taurat, namun apabila mereka jujur dari klaim mereka, akan tetapi jauh dari klaim mereka.
Maksudnya adalah :dalam memahami dan mengikuti Al Qur’an.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Ini merupakan sikap inshaf yang sempurna, yaitu mengikuti yang terbaik. Namun ternyata tidak ada kitab yang lebih baik daripada keduanya, sehingga ia tidak mengikuti selainnya.
Sudah pasti, tidak ada jalan bagi mereka dan selain mereka untuk mendatangkan yang semisal dengan Al Qur’an, karena tidak ada satu pun kitab yang muncul ke dunia yang lebih hebat daripada keduanya, baik pengetahuannya, petunjuknya, penjelasannya dan rahmatnya bagi makhluk.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Qashash Ayat 49
Untuk menyanggah argumentasi mereka, Allah perintahkan kepada rasul-Nya, katakanlah kepada mereka wahai nabi Muhammad, 'apabila kamu tidak beriman kepada taurat dan Al-Qur'an, datangkanlah olehmu, secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih memberi petunjuk daripada kedua-Nya, yakni taurat dan Al-Qur'an, atau yang semisal dengannya, niscaya aku akan mengikutinya. Lakukanlah jika kamu memang orang yang benar dalam prasangka kamu bahwa apa yang kami datangkan itu adalah sihir. '50. Sudah barang tentu mereka tidak akan mampu mendatangkannya. Maka jika mereka tidak mampu menjawab tantanganmu untuk mendatangkan kitab berisi petunjuk yang lebih baik daripada al-qur`an, bahkan yang semisal dengannya, atau jika mereka tidak menyambut ajakanmu untuk beriman, maka ketahuilah wahai nabi Muhammad atau siapa pun, bahwa mereka tidak lagi memiliki dalih atau alasan penolakan. Dan dengan begitu, jika mereka tetap menolak, maka se-sungguhnya mereka hanyalah mengikuti keinginan hawa nafsu mereka tanpa alasan yang kuat dan benar, dan dengan demikian mereka pada hakikatnya tidak memperoleh petunjuk, bahkan mereka adalah orang-orang yang sesat. Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti keinginan hawa nafsunya tanpa mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun dan tanpa memiliki pijakan yang logis' pastilah tidak ada yang lebih sesat daripada mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim yang melampaui batas-batas yang telah ditentukan oleh Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beberapa penjelasan dari kalangan ulama mengenai kandungan dan arti surat Al-Qashash ayat 49 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita semua. Dukunglah perjuangan kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.