Surat Asy-Syu’ara Ayat 213

فَلَا تَدْعُ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ فَتَكُونَ مِنَ ٱلْمُعَذَّبِينَ

Arab-Latin: Fa lā tad'u ma'allāhi ilāhan ākhara fa takụna minal-mu'ażżabīn

Artinya: Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang diazab.

« Asy-Syu'ara 212Asy-Syu'ara 214 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Terkait Surat Asy-Syu’ara Ayat 213

Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 213 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran mendalam dari ayat ini. Diketemukan beragam penafsiran dari banyak mufassirun mengenai isi surat Asy-Syu’ara ayat 213, antara lain sebagaimana di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Maka janganlah kamu menyembah suatu sesembahan lain bersama Allah, sehingga akibatnya akan turun kepadamu siksaan yang dahulu menimpa orang-orang yang menyembah sesembahan lain bersama Allah.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

213-216. Allah memberi petunjuk kepada Rasulullah dengan petunjuk-petunjuk yang agung dan hukum-hukum yang penuh hikmah agar dia menyampaikannya kepada para hamba:

Janganlah kamu menyembah sesembahan lain selain Allah, karena jika kamu melakukan itu maka Allah akan mengazabmu dengan neraka Jahannam. Perintah ini ditujukan bagi umatnya, sebab Rasulullah maksum dan terlindungi dari melakukan hal seperti itu.

Dan berilah peringatan dari azab neraka kepada keluargamu yang terdekat sampai yang terjauh; dan rendah hatilah kepada para sahabatmu yang beriman itu, dan jika mereka tidak mentaatimu maka katakanlah kepada mereka: “Aku berlepas diri dari kesyirikan kalian terhadap Allah.”

Rasulullah telah menjalankan perintah ini, sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata: “ketika Allah menurunkan ayat [وأنذر عشيرتك الأقربين], Rasulullah berdiri dan berkata, ‘Wahai orang-orang Quraisy -atau ungkapan yang semisal- Tebuslah diri-diri kalian (dengan amal shalih -pen), karena sungguh aku tidak kuasa sedikitpun melindungi kalian di hadapan Allah kelak. Wahai Bani 'Abdi Manaf! Aku tidak kuasa melindungi kalian sedikitpun di hadapan Allah. Wahai ‘Abbas bin Abdil Mutthalib! Aku tidak kuasa melindungi engkau sedikitpun di hadapan Allah. Wahai Shafiyyah bibi Rasulullah! Aku tidak kuasa melindungi engkau sedikitpun di hadapan Allah. Wahai Fathimah binti Muhammad! mintalah dari hartaku sesukamu, namun aku tidak kuasa melindungi engkau sedikitpun di hadapan Allah kelak’.” (Shahih al-Bukhari 8/360, kitab tafsir surat asy-Su’araa, no. 4771. Dan Shahih Muslim, iman, bab firman Allah [وأنذر عشيرتك الأقربين] no. 207).


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

213. Maka janganlah engkau menyembah tuhan lain di samping Allah dengan menyekutukan-Nya, sebab hal itu menjadikan engkau termasuk orang-orang yang diazab.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

213. فَلَا تَدْعُ مَعَ اللهِ إِلٰهًا ءَاخَرَ فَتَكُونَ مِنَ الْمُعَذَّبِينَ (Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang diazab)
Seakan-akan Allah berfirman: Hai Muhammad, kamu adalah makhluk yang paling mulia bagi-Ku dan paling terhormat di sisi-Ku, andai kamu menjadikan Tuhan selain Aku niscaya Aku akan tetap mengazabmu, lalu bagaimana dengan hamba-hamba-Ku yang lain?


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

213. Maka janganlah kamu menyembah tuhan yang lain selain Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang diazab. Seruan ini adalah untuk umat, dimulai dari Nabi karena dia sebagai teladan dan penyemangat. Artinya bahwa jika kamu melakukan kesyirikan itu lalu Kami azab, maka bagaimana dengan yang lain?


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Maka janganlah menyembah Tuhan lain bersama Allah. sehingga kamu termasuk orang-orang yang diazab


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


213 Allah melarang RasulNya sebagai sikap (tauladan) pertama, dan umatnya sebagi sikap meneladaninya dalam hal itu, dari perbutan berdoa kepada selain Allah, dari kalangan makhluk ini(dan dijelaskan) bahwa hal itu mengakibatkan azab yang sangat pedih nan kekal dan hukuman abadi, karena perbuatan itu adalah syirik. Sedangkan siapa saja yang mempersekutukan Allah, maka Allah telah mengharamkan surga atasnya, dan tempatnya adalah neraka. Larangan terhadap sesuatu adalah perintah kepada lawannya. Maka larangan berbuat syirik adalah perintah kepada ketulusan ibadah hanya kepada Allah saja, tiada sekutu bagiNya, dalam bentuk cinta, rasa takut, berharap, rasa hina dan kembali kepadaNya dalam semua waktu.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 213-220
Allah SWT berfirman seraya memerintahkan agar menyembahNya semata, tidak ada sekutu bagiNya; dan memberitahu­kan bahwa barangsiapa yang menyekutukanNya, maka Dia pasti akan mengazabnya. Kemudian Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada RasulNya agar memberi peringatan kepada keluarganya yang terdekat, dan bahwa tidak ada yang menyelamatkan seseorangpun dari kaum kerabatnya kecuali keimanannya kepada Tuhannya SWT. Lalu Allah memerintahkan kepada RasulNya agar bersikap lemah lembut kepada orang-orang yang mengikutinya dari kalangan hamba-hambaNya yang mukmin. Dan barangsiapa di antara makhluk Allah durhaka kepadaNya, maka hendaklah dia berlepas diri dari apa yang dia lakukan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Jika mereka mendurhakaimu, maka katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kalian kerjakan" (216)) Peringatan yang khusus ini tidak bertentangan dengan peringatan yang umum, bahkan itu merupakan bagian darinya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang leluhurnya belum pernah mendapat peringatan, karena itu mereka lalai (6)) (Surah Yasin) dan (agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Makkah) dan orang-orang yang di sekitarnya) (Surah Asy Syura: 7) serta (Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya) (Surah Al-An'am: 51)
Diriwayatkan dari Qabishah bin Mukhariq dan Zuhair bin Amr, keduanya berkata bahwa ketika ayat ini diturunkan: (Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (214)) Maka Rasulullah SWT menaiki sebuah tumpukan batu besar yang ada di puncak sebuah bukit, lalu berseru: Wahai Bani Abdu Manaf, sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan, dan sesungguhnya perumpamaan diriku dan diri kalian adalah bagaikan seorang lelaki yang melihat musuh, lalu dia memberi peringatan kepada kaumnya agar jangan keduluan oleh musuh. Lalu dia berseru dengan sekuat suaranya,"Awas serangan musuh!"
Firman Allah SWT: (Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang) yaitu, bertawakalah kepada Allah dalam semua urusanmu, karena sesungguhnya Dia pasti akan mendukungmu, memeliharamu, menolongmu, memenangkanmu, dan meninggikan kalimatmu.
Firman Allah SWT: (Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (salat)) yaitu Dia selalu memperhatikanmu, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami) (Surah Ath-Thur: 48). Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk salat)) yaitu untuk shalat.
Al-Hasan berkata tentang firmanNya: (Yang melihat kamu ketika kamu berdiri) yaitu ketika kamu shalat sendirian.
Firman Allah : (dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud (219)) Qatadah berkata tentang firmanNya: (Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (218) dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud (219)) dia berkata yaitu dalam shalatmu yang sendirian Allah melihatmu, dan melihatmu juga dalam shalatmu yang jamaah.
Firman Allah SWT: (Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (220)) yaitu Maha Mendengar semua ucapan hamba-hambaNya, dan Maha Mengetahui semua gerakan dan diamnya mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Qur'an dan kalian tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atas kalian di waktu kalian melakukannya) (Surah Yunus: 61)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Asy-Syu’ara ayat 213: Allah Subhaanahu wa Ta'aala melarang Rasul-Nya dan termasuk pula umatnya dari menyembah selain Allah, dan bahwa yang demikian dapat menyebabkan seseorang terkena azab yang kekal, karena hal itu adalah perbuatan syirk, di mana Allah mengharamkan pelakunya masuk surga dan akan menempatkannya di neraka. Larangan terhadap sesuatu berarti perintah terhadap kebalikannya, larangan terhadap syirk berarti perintah mentauhidkan-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 213

213. Allah mengingatkan nabi Muhammad. Maka janganlah sekali-kali kamu menyeru orang lain untuk menyembah tuhan selain Allah, karena nanti pada hari kiamat, kamu termasuk orang-orang yang diazab karena syirik itu dosa tidak akan diampuni oleh Allah bagi siapa pun yang tidak bertobat ketika di dunia. 214. Dan berilah peringatan, wahai rasul, kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, janganlah mereka menyekutukan Allah, dan ajaklah mereka ke jalan yang benar. Keluarga adalah lingkaran pertama yang harus menjadi prioritas dakwah. Mengandalkan unsur kekerabatan tidak bisa menolong dari siksa Allah jika mereka masih tetap berbuat syirik.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah variasi penjelasan dari berbagai ulama terkait isi dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 213 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita. Bantu usaha kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Banyak Dikunjungi

Baca banyak materi yang paling banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Ahzab 21, Az-Zariyat 56, Ali ‘Imran 133, Ali ‘Imran 134, Al-Baqarah 2, Al-Isra 1. Termasuk Al-Jumu’ah 9, Al-Infithar, Al-Isra 23-24, Ar-Ra’d, Al-Baqarah 186, Al-Baqarah 30.

  1. Al-Ahzab 21
  2. Az-Zariyat 56
  3. Ali ‘Imran 133
  4. Ali ‘Imran 134
  5. Al-Baqarah 2
  6. Al-Isra 1
  7. Al-Jumu’ah 9
  8. Al-Infithar
  9. Al-Isra 23-24
  10. Ar-Ra’d
  11. Al-Baqarah 186
  12. Al-Baqarah 30

Pencarian: surat al alaq surat ke, surat yasin dalam bahasa indonesia, qs 17, qs al ashr ayat 2-3, surah ke 107

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.