Surat Asy-Syu’ara Ayat 46
فَأُلْقِىَ ٱلسَّحَرَةُ سَٰجِدِينَ
Arab-Latin: Fa ulqiyas-saḥaratu sājidīn
Artinya: Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud (kepada Allah),
« Asy-Syu'ara 45 ✵ Asy-Syu'ara 47 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Mengenai Surat Asy-Syu’ara Ayat 46
Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 46 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan kumpulan penjelasan dari beragam mufassirun berkaitan makna surat Asy-Syu’ara ayat 46, misalnya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
46-48. Maka Tatkala mereka menyaksikan kejadian itu, dan mereka tahu itu bukanlah sebuah tipu daya ilusi ahli-ahli sihir, mereka beriman kepada Allah dan bersujud kepadaNya. Dan mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan sesmesta alam, Tuhan Musa dan Harun.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
46-48. Maka para penyihir itu menjadi beriman kepada Musa dan sujud tersungkur kepada Allah; mereka mengingkari kebesaran Fir’aun dan menyatakan keimanan mereka di depan orang-orang: “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, yaitu Tuhannya Musa dan Harun, dan Fir’aun bukanlah tuhan.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
46. Tatkala para penyihir tersebut menyaksikan tongkat Musa menelan semua yang mereka lempar dengan cara sihir, merekapun tersungkur sambil bersujud kepada Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
46. فَأُلْقِىَ السَّحَرَةُ سٰجِدِين (Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud)
Setelah mereka menyaksikan hal itu, mereka mengetahui bahwa hal itu merupakan kekuatan dari Yang Maha Bijaksana, dan bukan dari kekuatan manusia atau tipu daya penyihir. Maka mereka beriman kepada Allah dan bersujud kepada-Nya serta mengikuti dakwah Musa dan mengakui kenabiannya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
46. Lalu para ahli sihir itu beriman kepada Allah dan tersungkur seraya bersujud kepadaNya karena kekuatan mukjizat itu dan kerelaan mereka atasnya. Boleh jadi mereka meyakini bahwa apa yang diciptakan oleh Musa itu bukanlah sihir dan mengakui kenabian Musa.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Maka tersungkurlah para penyihir itu dengan bersujud
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
46-48 setelah para ahli sihir itu melihat mukjizat agung ini, maka mereka yakin berdasarkan pengetahuan mereka bahwa ini bukan sihir, ia hanyalah salahsatu dari ayat-ayat Allah dan mukjizat yang memberitakan kebenaran Musa dan apa yang dibawanya(ajaranya) “maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud,” kepada Rabb mereka,Allah “mereka berkata, ’kami beriman kepada Rabb semesta alam,(yaitu) Rabb Musa dan Harun.”
Maka padamlah kebatilan di hadapan kumpulan manusia itu dan para pembesarpun mengakui kebatilannya, sedangkan yang haq menjadi jelas dan tampak, hingga semua orang yang melihat dapat melihatnya dengan mata kepala mereka.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 38-48
Allah SWT memberitahukan tentang pertandingan antara nabi Musa dan orang-orang Qibti dalam surah Al-A'raf, surah Thaha, dan surah ini. Demikian itu karena orang-orang Qibti bermaksud memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, maka Allah menolaknya, Dia tetap menyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir tidak menyukainya. Ini adalah perkara tentang kekufuran dan keimanan, tidak sekali-kali keduanya berhadapan dan berbenturan, melainkan keimanan dapat mengalahkannya (Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil, lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagi kalian disebabkan kalian menyifati) (18)). (Surah Al-Anbiya’) dan (Dan katakanlah, "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap” (81)) (Surah Al-Isra'). Oleh karena itu, para ahli sihir datang dari seluruh penjuru negeri Mesir, mereka pada masa itu adalah orang yang paling pandai dalam ilmu sihir dan paling ahli dalam membuat ilusi di pandangan mata orang. Para ahli sihir yang dikumpulkan itu jumlahnya sangat banyak.
Orang-orang berusaha untuk menghadiri pertemuan itu. Seseorang dari mereka ada yang berkata: (semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang (40)) Mereka tidak mengatakan,"Semoga kita mengikuti kebenaran, baik dari para ahli sihir ataupun Musa" bahkan bahwa rakyat itu mengikuti agama raja mereka (Maka tatkala ahli-ahli sihir datang) yaitu tiba di majelis Fir'aun yang mana mereka menyediakan bagi Fir'aun panggung khusus. Fir'aun mengumpulkan para pelayan, para hulubalang, para pembantu, para pemimpin negeri dan tentara negerinya. Lalu para ahli sihir berdiri di hadapan Fir'aun seraya meminta kebaikan darinya dan berada dekat dengannya jika mereka menang. yaitu inikah tujuan yang menjadi penyebab engkau mengumpulkan kami? Mereka berkata: ("Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?” (41) Fir’aun menjawab, "Ya. Kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)" (42)) yaitu memenuhi apa yang kalian minta, aku akan menjadikan kalian sebagai orang-orang didekatkan denganku dan teman dudukku, lalu mereka kembali ke tempat pertandingan ((Setelah mereka berkumpul) mereka berkata, "Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?” (65) Musa berkata,"Silakan kamu sekalian melemparkan” (Surah Thaha: 65-66) Dalam di sini disingkat, Nabi Musa berkata kepada mereka: ("Lemparkanlah apa yang hendak kalian lemparkan” (43) Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata, "Demi kekuasaan Fir’aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang”(44)) Ini seperti dengan yang biasa dikatakan oleh orang bodoh jika hendak melakukan sesuatu, "Demi pahala Fulan" Allah SWT menyebutkan dalam surah Al-A’raf bahwa mereka: (mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan)) (Surah Al-A'raf: 116) Allah SWT berfirman surah Thaha (Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya (67) Kami berkata: "Janganlah kamu takut, Sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang) (68) dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja dia datang" (69)) di sini Allah SWT berfirman: (Kemudian Musa melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu (45)) yaitu menyambar dan mengumpulkan semuanya dari setiap penjuru, dan menelannya dan tidak meninggalkan sesuatupun darinya. Allah SWT berfirman: (Maka, terbuktilah kebenaran dan sia-sialah segala yang mereka kerjakan (118) Mereka dikalahkan di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina (119) Para penyihir itu tersungkur dalam keadaan sujud (120) Mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam (121) (yaitu) Tuhannya Musa dan Harun” (122)) (Surah Al-A'raf) Hal ini merupakan suatu perkara yang sangat besar, bukti yang nyata, dan hujjah yang mematikan. Demikian itu karena orang-orang yang diandalkan Fir'aun untuk bisa menang menjadi kalah, tunduk, dan beriman kepada nabi Musa pada saat itu juga, dan mereka bersujud kepada Allah, Tuhan semesta alam yang telah mengutus nabi Musa dan nabi Harun dengan benar dan mukjizat yang jelas. Fir'aun mengalami kekalahan yang dahsyat yang belum pernah ada kekalahan yang serupa. dan Fir'aun adalah orang yang sangat kurang ajar. Semoga laknat Allah, para malaikat, dan semua manusia menimpanya. Maka dia dengan keangkuhan, keingkaran, dan kesombongannya mulai memutarbalikkan kenyataan, dia mengancam dan memperingatkan mereka dan berkata: (Sesungguhnya dia benar-benar pemimpin kalian yang mengajarkan sihir kepada kalian) dia berfirman: (Sesungguhnya ini benar-benar tipu muslihat yang telah kamu rencanakan di kota ini untuk mengusir penduduknya. Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini)) (Surah Al-A'raf: 123)
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Asy-Syu’ara ayat 46: 45-47. Maka Musa melemparkan tongkatnya, maka berubahlah menjadi ular besar yang nyata, dimakanlah ular-ular yang palsu, terkejutlah mereka para penyihir dan terpesona akan tanda-tanda yang agung ini. Ketahuilah bahwasanya Musa adalah utusan dari sisi Allah, dan tidaklah kalian kecuali mesti sujud kepada Allah. Dan para penyihir tersebut berkata : Kami beriman kepada Allah dan membenarkan bahwasanya Allah Rabb semesta alam, Rabb Musa dan Harun.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Ketika mereka menyaksikan hal tersebut, dan mereka mengetahui bahwa itu bukanlah tipuan pesihir, tetapi salah satu di antara ayat Allah, sebagai mukjizat yang membuktikan kebenaran Nabi Musa’alaihis salam dan apa yang Beliau bawa, maka mereka beriman kepada Allah dan bersujud kepada-Nya sambil berkata, “Kami beriman kepada Tuhan seluruh alam…dst.”
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 46
Sehabis menelan 'ular-ular' para pesihir, nabi musa mengambil tongkatnya kembali. Melihat kejadian yang sangat dramatis ini, para pesihir tertegun, terpana, dan merasa terkalahkan. Mereka yakin bahwa nabi musa bukanlah pesihir. Lalu serta merta mereka bersujud. Maka tanpa menunggu lebih lama lagi menyungkurlah para pesihir itu, bersujud di tanah tanpa ragu-ragu, karena mereka telah menemukan kebenaran. 47-48. Mereka, yakni para pesihir, berkata, dengan penuh keyakinan 'kami beriman, yakin, dan percaya kepada tuhan pencipta seluruh alam sebagaimana yang diyakini oleh musa. Yaitu tuhannya musa dan harun, tuhan seluruh alam. ".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah berbagai penjelasan dari kalangan mufassir berkaitan makna dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 46 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita bersama. Dukung kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.