Surat Al-Baqarah Ayat 161

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَمَاتُوا۟ وَهُمْ كُفَّارٌ أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ ٱللَّهِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلنَّاسِ أَجْمَعِينَ

Arab-Latin: Innallażīna kafarụ wa mātụ wa hum kuffārun ulā`ika 'alaihim la'natullāhi wal-malā`ikati wan-nāsi ajma'īn

Artinya: Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya.

« Al-Baqarah 160Al-Baqarah 162 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Tentang Surat Al-Baqarah Ayat 161

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 161 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan menarik dari ayat ini. Ditemukan bermacam penafsiran dari kalangan mufassir berkaitan kandungan surat Al-Baqarah ayat 161, misalnya seperti tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari keimanan dan menyembunyikan kebenaran dan mereka terus-menerus diatas sikap itu hingga mati, maka mereka itu akan ditimpakan kepada mereka laknat Allah dengan mengusirnya dari rahmat Nya dan juga ditimpakan atas mereka laknat para malaikat dan seluruh manusia.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

161-162. Orang-orang yang mendustakan Allah dan rasul-Nya, dan terus menerus melakukan itu sampai mereka mati, maka balasan bagi mereka adalah dijauhkan dari rahmat Allah dan mendapat laknat dari para malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka akan tetap dalam laknat dan kekal di neraka, azab tidak akan dihentikan bagi mereka dan mereka tidak akan dibebaskan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

161. Sesungguhnya orang-orang kafir dan mati dalam kekafiran sebelum bertaubat, mereka itu akan dilaknat oleh Allah dengan mengusir mereka dari rahmat-Nya. Dan mereka juga akan didoakan oleh para Malaikat dan seluruh umat manusia agar diusir dan dijauhkan dari rahmat Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

161. إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَمَاتُوا۟ وَهُمْ كُفَّارٌ (Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir)
Ayat ini menjadi dalil dilarangnya seseorang untuk melaknat orang kafir tertentu karena keadaan ia ketika meninggal nanti tidak kita ketahui. Adapun laknat bagi orang tertentu yang melakukan maksiat dilarang tanpa ada perselisihan dalam hukumnya, dengan dalil yang ada di shahihain: didatangkan kepada Rasulullah berkali-kali seorang peminum khamr. Kemudian orang-orang yang hadir berujar: semoga Allah melaknatnya, berapa seringnya dia meminum khamr. Kemudian Rasulullah menimpali mereka: Janganlah kalian menjadi pembantu syaitan atas saudara kalian.
Adapun hukum melaknat orang kafir secara umum dibolehkan.
Laknat Allah kepada orang-orang kafir sebagai balasan, kemarahan, dan penjelekkan kepada mereka.
Bukan merupakan adab keislaman menghadapi seseorang dengan laknat dihadapannya karena itu merupakan hal yang keji.

وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir)
Yakni hal ini terjadi di hari kiamat. Adapun di dunia maka laknat mereka ini tidak mendatangi mereka. Wallahu A’lam.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Dan diantara hikmah pencantuman laknat malaikat dan manusia (padahal laknat Allah telah cukup) menjelaskan bahwa siapapun yang mengetahui keberadaan orang-orang kafir dan keadaan mereka yang buruk itu melihat bahwa orang-orang kafir berhak atas laknat dan kebencian dari siapapun, maka tidak siapapun yang akan menjadi syafaat bagi mereka dan tidak pula akan menyayanginya, mereka berhak atas penghinaan dan laknant dari siapapun yang mengetahui, maka barangsiapa yang berhak baginya peringatan dan siksaat dari tuhan yang maha lembut dan penyayang; lalu apa lagi yang ia harapkan dari selain-Nya dari hamba-hamba-Nya ?


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

161. Sesungguhnya orang-orang yang mati dalam kekufuran. Maka bagi mereka itu laknat Allah (ditolak dari rahmatNya) malaikat dan seluruh manusia pada hari kiamat. Sedangkan di dunia, orang yang kafir dan bermaksiat itu tidak dilaknat


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat, dan seluruh manusia


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

161. Adapun orang yang kafir dan senantiasa dalam kekufuran nya Hingga ia mati tidak akan kembali kepada rabbnya, tidak menyerahkan diri kepadaNya, serta tidak bertaubat dengan segera, maka “mereka itu mendapat laknat Allah para malaikat dan manusia seluruhnya,” karena ketika kekufuran mereka telah menjadi karakter yang menetap pada diri mereka, maka laknat pun menjadi karakter untuk mereka yang tetap dan tidak akan hilang, karena suatu hukum itu tergantung pada alasannya dari segi ada atau tidak adanya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 159-162
Ini adalah ancaman yang sangat keras bagi siapa pun yang menyembunyikan apa yang telah dibawa oleh para rasul berupa bimbingan yang menjelaskan menuju tujuan yang benar, serta petunjuk yang bermanfaat bagi hati, setelah Allah SWT telah menjelaskan kepada hamba-hambaNya dalam kitab-kitab yang telah Dia turunkan kepada para rasulNya. Abu Al-‘Aliyah berkata: Ayat ini turun untuk Ahli Kitab yang menyembunyikan deskripsi nabi Muhammad SAW. Kemudian Allah memberitahukan bahwa Dia melaknat mereka atas segala seuatu akibat perbuatan mereka itu. Sebagaimana orang alim yang dimintakan ampunan kepadaNya bahkan oleh ikan di dalam air dan burung di udara. Mereka itu berbeda dengan ulama ini, maka Allah melaknat mereka begitu juga orang-orang yang melaknat.
Telah disebutkan dalam hadits yang disandarikan melalui cara yang saling menguatkan satu sama lain, dari Abu Hurairah dan yang lainnya, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang ditanya tentang ilmu, lalu dia menyembunyikannya, maka pada hari kiamat dia akan diikat dengan tali kekang dari api neraka” Dan dalam hadits sahih, diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa beliau bersabda: “Seandainya bukan karena satu ayat dalam kitab Allah, tidak akan aku ceritakan kepada seseorang pun ayat (Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk) sampai (mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknat)
“Atha bin Abi Rabah berkata, “Setiap makhluk, baik jin maupun manusia.
Mujahid berkata, “Ketika bumi menjadi tandus, hewan berkata, “Ini karena orang-orang durhaka dari anak cucu Adam.” Allah melaknat orang-orang yang bermaksiat dari anak cucu Adam.
Abu Al-‘Aliyah, Ar-Rabi’ bin Anas, dan Qatadah berkata: (dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknat) maknanya yaitu para malaikat Allah dan orang-orang mukmin melaknat mereka"
Telah disebutkan dalam hadits: "Sesungguhnya segala sesuatu memohonkan ampunan bagi orang yang alim, bahkan paus di laut" dan telah dijelaskan dalam ayat ini bahwa sesungguhnya orang yang menyembunyikan ilmu, maka Allah, para malaikat, dan semua manusia akan melaknatnya. Mereka yang yang melaknat adalah semua fasih dan orang-orang non-Arab, baik melalui ucapan, keadaan, atau semua orang yang memiliki akal pada hari kiamat. Hanya Allah yang lebih mengetahui.
Kemudian Allah SWT mengkecualikan dari mereka, orang yang bertaubat kepadaNya. Lalu Dia berfirman: (kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran)) artinya: mereka kembali dari keadaan mereka sebelumnya, memperbaiki perbuatan mereka, dan menjelaskan kepada manusia apa yang mereka sembunyikan (maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang). Hal ini menunjukkan bahwa jika orang yang menajak kepada kekufuran dan berbuat bid'ah, bertaubat kepada Allah, maka Allah akan menerima tsubatnya. Telah disebutkan bahwa umat-umat terdahulu, taubat mereka tidak diterima seperti ini, tetapi ini adalah bagian syariat Nabi (Muhammad) SAW yang mendapat keistimewaan taubat dan rahmat.
Kemudian Allah SWT memberitahukan tentang orang yang mengingkariNya dan terus menerus dalam keadaan itu sampai dia mati, mereka itu (mereka itu mendapat laknat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya (161) Mereka kekal di dalam laknat itu) yaitu tidak akan berkurang laknat itu atas mereka (tidak akan diringankan siksa dari mereka), yaitu bahwa laknat itu tidak akan meninggalkan mereka dan tidak akan berubah sedikitpun, bahkan laknat itu akan berlanjut secara terus-menerus tanpa henti, kami berlindung kepada Allah dari hal itu.
Abu Al-‘Aliyah dan Qatadah berkata, bahwa orang kafir akan berdiri pada hari kiamat, lalu Allah akan melaknat mereka, lalu para malaikat akan melaknatnya, kemudian semua manusia akan melaknatnya.
Catatan: Tidak ada perbedaan pendapat tentang kebolehan melaknat orang kafir. Umar bin Khattab dan para imam setelahnya, melaknat orang kafir dalam doa qunut dan hal lainnya. Adapun orang kafir tertentu, mayoritas ulama berpendapat untuk tidak mengutuk mereka, karena kita tidak tahu bagaimana Allah akan mengakhiri hidup mereka. Beberapa ulama mendukung pandangan ini dengan mengutip ayat: (Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya).
Namun kelompok lain berpendapat bahwa boleh melaknat orang kafir tertentu yang masih kafir. Hal ini dipilih oleh Abu Bakr bin Al-Arabi Al-Maliki. Akan tetapi dia berhujjah tentang hal ini menggunakan hadits yang dhaif,. Pendapat lain menggunakan dalil sabda Nabi SAW dalam suatu kisah dimana seseorang dikawal dalam keadaan mabuk lalu dihukum. Seseorang berkata, "Semoga Allah melaknatnya, betapa sering dia dibawa ke sini," Rasulullah SAW bersabda, " Janganlah kamu melaknat dia, karena dia itu mencintai Allah dan RasulNya " Hal ini menunjukkan bahwa orang yang tidak mencintai Allah dan RasulNya akan dikutuk. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

Makna ayat:
Ayat 162 dan 163 menjelaskan bahwa kalangan ahli kitab dan selain mereka yang kafir terhadap nabinya dan agamanya serta tidak mau bertaubat, mereka akan mati di atas kekafirannya. Dan bagi mereka laknat Allah dan malaikat serta seluruh manusia. Mereka itulah orang-orang yang terusir dan dijauhkan dari rahmat ilahi yaitu surga, dimana mereka kekal di neraka Jahannam dan tidak ada keringanan adzab untuknya, serta tidak ada penangguhan sehingga bisa menyiapkan berbagai alasan.

Pelajaran dari ayat:
• Barangsiapa yang kafir dan mati di atas kekafirannya siapapun orangnya, akan dilemparkan ke neraka Jahannam setelah kematiannya, dan dia kekal di sana. Kekal merasakan adzab tanpa ada keringanan dan tidak ada kesempatan menyampaikan alasan, tidak ada juga adzab itu berhenti sebentar sehingga dia bisa beristirahat.
• Bolehnya melaknat orang yang berbuat maksiat secara terang-terangan seperti minum khamer, orang yang makan riba, dan laki-laki yang berdandan dan bergaya layaknya perempuan dan sebaliknya.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Baqarah ayat 161: Allah mengabarkan mereka yang menolak keimanan serta mati diatas hal tersebut mereka adalah kafir.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Di samping kafir, mereka juga menyembunyikan kebenaran.

"Manusia" di sini ada yang berpendapat umum, yakni semua manusia dan ada yang berpendapat bahwa yang melaknat adalah kaum mukmin.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 161

Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir akan mendapat empat macam pembalasan. Pertama, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya; kedua, mereka kekal di dalamnya, di dalam laknat itu, dan karenanya mereka akan masuk neraka untuk selamanya; ketiga, mereka tidak akan diringankan azabnya; dan keempat, mereka tidak diberi penangguhan sebagaimana pada saat mereka di dunia


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beraneka penjabaran dari kalangan ulama tafsir berkaitan makna dan arti surat Al-Baqarah ayat 161 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita. Bantu dakwah kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Banyak Dikaji

Kaji ratusan materi yang banyak dikaji, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 159, Al-Baqarah 183, Al-Bayyinah, Al-Insyirah, Al-Fil, Inna Lillahi. Termasuk Al-Ma’un, Yusuf 4, Al-‘Alaq, Alhamdulillah, Al-Fath, At-Tin.

  1. Ali ‘Imran 159
  2. Al-Baqarah 183
  3. Al-Bayyinah
  4. Al-Insyirah
  5. Al-Fil
  6. Inna Lillahi
  7. Al-Ma’un
  8. Yusuf 4
  9. Al-‘Alaq
  10. Alhamdulillah
  11. Al-Fath
  12. At-Tin

Pencarian: setelah adzan, surat 11 ayat 10, terjemah surat yasin, surah an naba beserta artinya, yunus 40

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.