Surat Al-Baqarah Ayat 162
خَٰلِدِينَ فِيهَا ۖ لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ ٱلْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنظَرُونَ
Arab-Latin: Khālidīna fīhā, lā yukhaffafu 'an-humul-'ażābu wa lā hum yunẓarụn
Artinya: Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.
« Al-Baqarah 161 ✵ Al-Baqarah 163 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Terkait Surat Al-Baqarah Ayat 162
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Baqarah Ayat 162 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah berharga dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penafsiran dari kalangan ahli tafsir terkait isi surat Al-Baqarah ayat 162, misalnya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Mereka selamanya ada di dalam laknat dan neraka dan tidak diringankan siksaan dari mereka, dan mereka pun tidak mendapatkan penundaan untuk mengemukakan alasan mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
162. Kutukan itu akan terus melekat pada diri mereka. Siksa mereka tidak akan diringankan walaupun satu hari saja. Dan mereka tidak akan diberi tenggang waktu di hari kiamat.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
162. خٰلِدِينَ فِيهَا ۖ (Mereka kekal di dalam laknat itu)
Yakni didalam neraka. Pendapat lain mengatakan: yakni kekal dalam laknat tersebut.
وَلَا هُمْ يُنظَرُونَ (tidak (pula) mereka diberi tangguh)
Yakni tidak ditangguhkan dan diakhirkan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
162. Mereka itu abadi (tinggal selama-lamanya) di neraka atau dalam laknat, dan tidak diperhatikan. Tiada harapan (bagi mereka) untuk diringankan azabnya
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mereka kekal di dalam laknat itu. Tidak akan diringankan azab dari mereka, dan mereka tidak diberi penangguhan} diberi masa penangguhan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
162. “Mereka kekal di dalamnya,” yakni dalam melaksanakan atau dalam siksaan itu, dan kedua hal itu saling berkaitan erat, “tidak akan diringankan siksa dari mereka,” bahkan siksa mereka akan selalu ada dan pedih, serta berkesinambungan, “dan tidak pula mereka ditangguhkan,” maksudnya, tidak akan penuh ditunda, karena waktu penundaan yaitu dunia telah berlalu, dan tidak akan ada lagi yang tersisa bagi mereka suatu alasan pun.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 159-162
Ini adalah ancaman yang sangat keras bagi siapa pun yang menyembunyikan apa yang telah dibawa oleh para rasul berupa bimbingan yang menjelaskan menuju tujuan yang benar, serta petunjuk yang bermanfaat bagi hati, setelah Allah SWT telah menjelaskan kepada hamba-hambaNya dalam kitab-kitab yang telah Dia turunkan kepada para rasulNya. Abu Al-‘Aliyah berkata: Ayat ini turun untuk Ahli Kitab yang menyembunyikan deskripsi nabi Muhammad SAW. Kemudian Allah memberitahukan bahwa Dia melaknat mereka atas segala seuatu akibat perbuatan mereka itu. Sebagaimana orang alim yang dimintakan ampunan kepadaNya bahkan oleh ikan di dalam air dan burung di udara. Mereka itu berbeda dengan ulama ini, maka Allah melaknat mereka begitu juga orang-orang yang melaknat.
Telah disebutkan dalam hadits yang disandarikan melalui cara yang saling menguatkan satu sama lain, dari Abu Hurairah dan yang lainnya, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang ditanya tentang ilmu, lalu dia menyembunyikannya, maka pada hari kiamat dia akan diikat dengan tali kekang dari api neraka” Dan dalam hadits sahih, diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa beliau bersabda: “Seandainya bukan karena satu ayat dalam kitab Allah, tidak akan aku ceritakan kepada seseorang pun ayat (Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk) sampai (mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknat)
“Atha bin Abi Rabah berkata, “Setiap makhluk, baik jin maupun manusia.
Mujahid berkata, “Ketika bumi menjadi tandus, hewan berkata, “Ini karena orang-orang durhaka dari anak cucu Adam.” Allah melaknat orang-orang yang bermaksiat dari anak cucu Adam.
Abu Al-‘Aliyah, Ar-Rabi’ bin Anas, dan Qatadah berkata: (dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknat) maknanya yaitu para malaikat Allah dan orang-orang mukmin melaknat mereka"
Telah disebutkan dalam hadits: "Sesungguhnya segala sesuatu memohonkan ampunan bagi orang yang alim, bahkan paus di laut" dan telah dijelaskan dalam ayat ini bahwa sesungguhnya orang yang menyembunyikan ilmu, maka Allah, para malaikat, dan semua manusia akan melaknatnya. Mereka yang yang melaknat adalah semua fasih dan orang-orang non-Arab, baik melalui ucapan, keadaan, atau semua orang yang memiliki akal pada hari kiamat. Hanya Allah yang lebih mengetahui.
Kemudian Allah SWT mengkecualikan dari mereka, orang yang bertaubat kepadaNya. Lalu Dia berfirman: (kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran)) artinya: mereka kembali dari keadaan mereka sebelumnya, memperbaiki perbuatan mereka, dan menjelaskan kepada manusia apa yang mereka sembunyikan (maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang). Hal ini menunjukkan bahwa jika orang yang menajak kepada kekufuran dan berbuat bid'ah, bertaubat kepada Allah, maka Allah akan menerima tsubatnya. Telah disebutkan bahwa umat-umat terdahulu, taubat mereka tidak diterima seperti ini, tetapi ini adalah bagian syariat Nabi (Muhammad) SAW yang mendapat keistimewaan taubat dan rahmat.
Kemudian Allah SWT memberitahukan tentang orang yang mengingkariNya dan terus menerus dalam keadaan itu sampai dia mati, mereka itu (mereka itu mendapat laknat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya (161) Mereka kekal di dalam laknat itu) yaitu tidak akan berkurang laknat itu atas mereka (tidak akan diringankan siksa dari mereka), yaitu bahwa laknat itu tidak akan meninggalkan mereka dan tidak akan berubah sedikitpun, bahkan laknat itu akan berlanjut secara terus-menerus tanpa henti, kami berlindung kepada Allah dari hal itu.
Abu Al-‘Aliyah dan Qatadah berkata, bahwa orang kafir akan berdiri pada hari kiamat, lalu Allah akan melaknat mereka, lalu para malaikat akan melaknatnya, kemudian semua manusia akan melaknatnya.
Catatan: Tidak ada perbedaan pendapat tentang kebolehan melaknat orang kafir. Umar bin Khattab dan para imam setelahnya, melaknat orang kafir dalam doa qunut dan hal lainnya. Adapun orang kafir tertentu, mayoritas ulama berpendapat untuk tidak mengutuk mereka, karena kita tidak tahu bagaimana Allah akan mengakhiri hidup mereka. Beberapa ulama mendukung pandangan ini dengan mengutip ayat: (Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya).
Namun kelompok lain berpendapat bahwa boleh melaknat orang kafir tertentu yang masih kafir. Hal ini dipilih oleh Abu Bakr bin Al-Arabi Al-Maliki. Akan tetapi dia berhujjah tentang hal ini menggunakan hadits yang dhaif,. Pendapat lain menggunakan dalil sabda Nabi SAW dalam suatu kisah dimana seseorang dikawal dalam keadaan mabuk lalu dihukum. Seseorang berkata, "Semoga Allah melaknatnya, betapa sering dia dibawa ke sini," Rasulullah SAW bersabda, " Janganlah kamu melaknat dia, karena dia itu mencintai Allah dan RasulNya " Hal ini menunjukkan bahwa orang yang tidak mencintai Allah dan RasulNya akan dikutuk. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Makna kata: { وَلَا هُمۡ يُنظَرُونَ } Wa laa hum yundzaarun : Mereka tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan ‘udzurnya (alasan). Sebagaimana firman Allah Ta’ala : “Dan tidak diizinkan kepada mereka minta uzur sehingga mereka dapat minta uzur.” (QS al-Mursalat)
Makna ayat:
Mereka itulah orang-orang yang terusir dan dijauhkan dari rahmat ilahi yaitu surga, dimana mereka kekal di neraka Jahannam dan tidak ada keringanan adzab untuknya, serta tidak ada penangguhan sehingga bisa menyiapkan berbagai alasan.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Baqarah ayat 162: Allah menjelaskan bahwasannya kekal di neraka jahanam yang tidak di ringankan azabnya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Yakni di dalam laknat dan azab.
Meskipun hanya sebentar atau hanya sekejap mata.
Karena waktu penangguhan yaitu di dunia sudah mereka lewati tanpa bertobat, dan apabila sudah tiba ajal seseorang, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidak akan memberi tangguh lagi (lihat surat Al Munafiqun: 11).
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 162
Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir akan mendapat empat macam pembalasan. Pertama, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya; kedua, mereka kekal di dalamnya, di dalam laknat itu, dan karenanya mereka akan masuk neraka untuk selamanya; ketiga, mereka tidak akan diringankan azabnya; dan keempat, mereka tidak diberi penangguhan sebagaimana pada saat mereka di dunia. Dan tuhan kamu adalah tuhan yang maha esa, tidak berbilang; tidak ada tuhan yang disembah dengan hak selain dia, yang maha pengasih, maha penyayang.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penjabaran dari berbagai ulama tafsir mengenai makna dan arti surat Al-Baqarah ayat 162 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi kita bersama. Bantulah dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.