Surat Al-Furqan Ayat 71

وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صَٰلِحًا فَإِنَّهُۥ يَتُوبُ إِلَى ٱللَّهِ مَتَابًا

Arab-Latin: Wa man tāba wa 'amila ṣāliḥan fa innahụ yatụbu ilallāhi matābā

Artinya: Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.

« Al-Furqan 70Al-Furqan 72 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Furqan Ayat 71

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 71 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir berharga dari ayat ini. Ada berbagai penjelasan dari berbagai mufassir terkait isi surat Al-Furqan ayat 71, di antaranya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

68-71. Dan juga orang-orang yang mengesakan Allah, dan tidak menyeru dan tidak menyembah sesembahan selainNya, dan mereka tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah untuk dibunuh kecuali dengan alasan yang membolehkan jiwa dibunuh, seperti kafir setelah beriman, atau berzina setelah menikah, atau membunuh jiwa secara zhalim. Dan mereka juga tidak berzina, dan bisa menjaga kemaluan mereka kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak perempuan yang mereka miliki. Barangsiapa melakukan sebagian dari dosa-dosa besar ini, niscaya akan menjumpai siksaan di akhirat kelak, siksaan dilipat gandakan baginya di akhirat, dan ia akan kekal di dalamnya dalam keadaan hina lagi rendah. (Ancaman kekal ini adalah bagi orang yang melakukan semuanya, atau bagi orang yang melakukan kesyirikan kepada Allah). Akan tetapi, orang yang bertaubat dari dosa-dosa tersebut dengan taubat nasuha (yang sesungguhnya), beriman dengan keimanan yang teguh lagi disertai dengan amal shalih, maka orang-orang itulah yang Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan mereka dan menggantikannya dengan kebaikan-kebaikan, lantaran taubat dan penyesalan mereka. Dan Allah itu Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, Maha Pemurah terhadap hamba-hambaNya, karena Allah menyeru mereka untuk bertaubat setelah menentangnya dengan maksiat yang paling besar. Dan barangsiapa bertaubat dari dosa-dosa yang telah diperbuatnya dan beramal shalih, sesungguhnya dengan itu, ia telah kembali kepada Allah dengan cara yang benar, maka Allah menerima taubatnya dan mengugurkan dosa-dosanya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

71. Dan barangsiapa yang bertaubat dari kemaksiatan, kemudian melakukan amal shalih sebagai bukti taubatnya, maka dia telah bertaubat dengan pertaubatan yang diterima Allah, dan dia benar-benar telah kembali kepada Allah.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

71. Dan orang-orang yang bertobat kepada Allah dan membuktikan kejujuran tobatnya dengan mengerjakan amal saleh dan menjauhi maksiat, maka sesungguhnya tobatnya tersebut benar-benar akan diterima.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

71. وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صٰلِحًا فَإِنَّهُۥ يَتُوبُ إِلَى اللهِ مَتَابًا (Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya)
Yakni barangsiapa yang bertaubat dengan lisannya saja dan tidak menunjukkan bukti taubatnya dengan perbuatan maka taubat itu tidak berguna baginya. Sedangkan orang yang bertaubat dan membuktikan kebenaran taubatnya dengan amalan-amalan shalih maka taubat yang benar itulah yang akan diterima Allah, yaitu taubat yang sebenar-benarnya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

71. Dan barangsiapa bertaubat dari perbuatan maksiat dan mengerjakan amal shalih yang diperintah dan menjauhi yang dilarang, maka sesungguhnya taubatnya itu diterima di sisi Allah dan akan kembali kepadaNya dengan benar, sempurna dan diridhai olehNya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Siapa saja yang bertaubat dan beramal shalih sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah} kembali kepada Allah {dengan keadaan taubat yang sebenarnya} kembali dengan diridhai di sisi Allah SWT


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

71 “dan barangsiapa yang bertaubat dan mengerjakan amal shalih, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya,” maksudnya, maka hendaklah ia mengetahui bahwa taubatnya benar-benar berada pada puncak kesempurnaan, sebab ia merupakan sikap kembali pada jalan yang lurus yang dapat mengantarkan kepada Allah, yang merupakan inti dari kebahagiaan seseorang dan keberuntungannya. Maka hendaklah dia tulus dalam bertaubat, dan hendaklah dia memurnikannya drai segala noda tujuan rusak. Yang dimaksud dari ini semua adalah anjuran untuk menyempurnakan taubat dan melaksanakannya sebaik dan sesempurna mungkin, agar Dia menerima siapa saja yang bertaubat kepadaNya, kemudian membalasnya sesuai dengan kesempurnaan taubatnya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 68-71
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata,”Rasulullah SAW ditanya,"Dosa apakah yang paling besar?" Beliau SAW menjawab,"Jika kamu menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal Dia telah menciptakanmu" Lalu dia bertanya lagi,"Kemudian apa lagi?" Beliau bersabda,"Bila kamu membunuh anakmu karena takut dia ikut makan bersamamu" dia bertanya lagi,"Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab,"Bila kamu berzina dengan istri tetanggamu" Abdullah bin Mas'ud berkata,”Lalu Allah SWT menurunkan firmanNya yang membenarkan hal itu, (Dan, orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain, tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina)
Firman Allah SWT: (barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya)) Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bahwa dia berkata tentang firmanNya (dosa (nya)) yaitu lembah di neraka Jahanam.
As-Suddi berkata tentang firmanNya: (niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya)) yaitu pembalasan. Ini lebih selaras dengan makna yang tampak pada ayat ini, dan dengan pengertian yang sama disebutkan dalam konteks selanjutnya yang berfungsi sebagai mubdal minhunya, yaitu firman Allah SWT: ((yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat) yaitu diulang-ulang terhadapnya dan dikeraskan (dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina) yaitu dalam keadaan terhina lagi rendah.
Firman Allah SWT: (kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan mengerjakan amal saleh) yaitu, pembalasan dari sifat-sifat yang buruk adalah seperti yang telah disebutkan (kecuali orang-orang yang bertaubat) yaitu bertaubat kepada Allah SWT di dunia dari semua perbuatan itu, maka Allah akan menerima taubatnya. Dalam ayat ini terdapat makna yang menunjukkan bahwa taubat orang pembunuh dapat diterima. Ayat ini tidak bertentangan dengan ayat lain yang ada di dalam surah An-Nisa’: (Siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, balasannya adalah (neraka) Jahanam. Dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, melaknatnya, dan menyediakan baginya azab yang sangat besar (93)) (Surah An-Nisa’). Karena sesungguhnya ayat ini sekalipun tergolong ke dalam ayat Madaniyah, tetapi itu bersifat mutlak sehingga bisa ditujukan kepada orang yang tidak bertaubat, sedangkan ayat ini diikat dengan pengertian taubat. Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar) (Surah An-Nisa: 48).
Disebutkan dalam sunnah yang shahih dari Rasulullah SAW dengan kesehatan taubat seorang pembunuh. Sebagaimana yang disebutkan dalam kisah seseorang yang pernah membunuh seratus orang laki-laki, lalu dia bertaubat dan Allah menerima taubatnya. Hadits-hadits lain seperti itu cukup banyak.
Firman Allah SWT: (maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) berhubungan dengan makna firmanNya: (kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan) yaitu ada dua pendapat.
Salah satunya bahwa amal buruk mereka diganti dengan kebaikan.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya (Maka, Allah mengganti kejahatan mereka (dengan) kebaikan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) dia berkata bahwa mereka adalah orang-orang mukmin yang sebelum beriman selalu mengerjakan keburukan. Kemudian Allah menjadikan mereka benci terhadap hal itu, dan Allah mengubah mereka mereka kepada kebaikan. Maka Allah mengganti keburukan menjadi kebaikan. Diriwayatkan dari Mujahid dan Ibnu Abbas, bahwa dia mengucapkan syair saat menafsirkan makna ayat ini:
“Setelah musim panas datanglah musim gugur sebagai penggantinya, dan setelah senang dalam waktu yang lama datanglah kesusahan”
yaitu keadaan itu berubah menjadi keadaan yang lain.
Hasan Al-Bashri berkata bahwa Allah mengganti amal buruk menjadi amal shalih, kemusyrikan dengan keikhlasan, pelacuran dengan pemeliharaan kehormatan, dan kekufuran dengan Islam
Pendapat kedua bahwa keburukan-keburukan yang telah lalu berubah dengan sendirinya menjadi amal kebaikan berkat taubat yang bersih. Hal itu tidak lain karena setiap kali dia teringat ata dosa-dosa yang telah dilakukan, hatinya merasa menyesal, bertaubat dan memohon ampun. Maka dosanya berganti menjadi ketaatan. Dan pada hari kiamat sekalipun dosa-dosanya itu dijumpai tertulis di dalam buku catatan amalnya, sesungguhnya hal itu tidak membahayakannya karena telah diganti menjadi amal kebaikan. Sebagaimana yang disebutkan dalam sunnah dan jejak-jejak yang diriwayatkan dari sejumlah ulama salaf.
Makhul berkata bahwa Allah mengampuni hal itu untuk mereka dan menjadikannya amal kebaikan
Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang rahmatNya kepada semua hambaNya bahwa barangsiapa di antara mereka yang bertaubat kepadaNya dari dosa apa pun yang telah dia lakukan, baik besar maupun hina, kecil maupun besar, maka Allah SWT berfirman: (Dan orang yang bertobat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya (71)) yaitu Allah akan menerima taubatnya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Siapa yang berbuat kejahatan atau menganiaya dirinya, kemudian memohon ampunan kepada Allah, niscaya akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (110))
(Surah An-Nisa’) dan (Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (53)) (Surah Az-Zumar). yaitu bagi orang yang bertaubat kepadaNya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Furqan ayat 71: Hendaknya dia mengetahui, bahwa tobatnya telah sempurna, karena ia telah kembali ke jalan yang menghubungkan kepada Allah, di mana jalan itu merupakan jalan kebahagiaan dan keberuntungan. Oleh karena itu, hendaknya ia ikhlas dalam tobat dan membersihkannya dari campuran maksud yang tidak baik. Kesimpulan ayat ini adalah dorongan untuk menyempurnakan tobat, melakukannya dengan cara yang paling utama dan agung agar Allah menyempurnakan pahalanya sesuai tingkat kesempurnaan tobatnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 71

Dan barangsiapa bertobat dengan hati yang ikhlas dan mengerjakan kebajikan, sebagai bukti pertobatannya, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya. Dia menyesal dengan penyesalan yang mendalam atas perbuatannya, mengakhiri perilaku buruknya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan itu. Inilah tobat yang akan diterima oleh Allah. 72. Dan sifat-sifat utama lainnya dari ibadurrahman adalah orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, yang sengaja dilakukan seseorang padahal dia tahu bahwa hal itu bohong belaka, dan apabila mereka bertemu, yakni berjumpa, dengan orang-orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, baik perkataan ataupun berbuat-an yang sia-sia, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya. Mereka tidak menghiraukannya dan tidak memedulikannya. Sebagai seorang muslim, setiap langkahnya harus membawa kemanfaatan bagi kehi-dupannya yang akan dibawa setelah dia meninggal.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah pelbagai penjelasan dari kalangan ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat Al-Furqan ayat 71 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk ummat. Support dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Tersering Dicari

Kaji berbagai topik yang tersering dicari, seperti surat/ayat: Ar-Ra’d 28, Al-Furqan 63, At-Tahrim 6, Al-Baqarah 275, At-Taubah 128-129, An-Nahl 125. Serta Ath-Thariq, As-Sajdah, Al-Baqarah 1-5, Al-Baqarah 155, Al-Hujurat, Al-Waqi’ah 35-38.

  1. Ar-Ra’d 28
  2. Al-Furqan 63
  3. At-Tahrim 6
  4. Al-Baqarah 275
  5. At-Taubah 128-129
  6. An-Nahl 125
  7. Ath-Thariq
  8. As-Sajdah
  9. Al-Baqarah 1-5
  10. Al-Baqarah 155
  11. Al-Hujurat
  12. Al-Waqi’ah 35-38

Pencarian: qs taha, surat al mutaffifin ayat 1-17, surat al imran ayat 190 latin, surah hud ayat 61, wala tamutunna illa wa antum muslimun

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.