Surat Al-Furqan Ayat 40

وَلَقَدْ أَتَوْا۟ عَلَى ٱلْقَرْيَةِ ٱلَّتِىٓ أُمْطِرَتْ مَطَرَ ٱلسَّوْءِ ۚ أَفَلَمْ يَكُونُوا۟ يَرَوْنَهَا ۚ بَلْ كَانُوا۟ لَا يَرْجُونَ نُشُورًا

Arab-Latin: Wa laqad atau 'alal-qaryatillatī umṭirat maṭaras-saụ`, a fa lam yakụnụ yaraunahā, bal kānụ lā yarjụna nusyụrā

Artinya: Dan sesungguhnya mereka (kaum musyrik Mekah) telah melalui sebuah negeri (Sadum) yang (dulu) dihujani dengan hujan yang sejelek-jeleknya (hujan batu). Maka apakah mereka tidak menyaksikan runtuhan itu; bahkan adalah mereka itu tidak mengharapkan akan kebangkitan.

« Al-Furqan 39Al-Furqan 41 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Berkaitan Surat Al-Furqan Ayat 40

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 40 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi sekumpulan penjabaran dari berbagai ahli tafsir mengenai isi surat Al-Furqan ayat 40, misalnya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan sesungguhnya orang-orang musyrik Makkah melewati perkampungan kaum Luth dalam perjalanan-perjalanan mereka, yaitu negeri Sodom yang telah dihancurkan dengan hujan batu dari langit, namun mereka enggan mengambil pelajaran dengannya. Mereka justru tidak mengharapkan kembali hidup pada Hari Kiamat untuk memperoleh pembalasan disana.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

40. Sungguh kaum Quraisy ketika pergi berdagang telah melewati negeri Sodom yang telah Allah binasakan penduduknya yang merupakan kaum Nabi Luth, Allah membinasakan mereka dengan batu dari tanah yang keras. Dan Kami menjadikan negeri itu terbalik; tanah bagian atas menjadi bagian bawahnya, sebagaimana dijelaskan pada surat al-Hijr: 74. Sungguh mengherankan kebebalan mereka itu, apakah mereka tidak melihat apa yang telah menimpa negeri itu sehingga mereka dapat mengambil pelajaran? Mereka adalah orang-orang kafir yang mengingkari hari kebangkitan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

40. Dan sesungguhnya orang-orang yang mendustakanmu dari kalangan kaummu -ketika mereka pergi ke negeri Syam- telah melewati negeri kaum Lūṭ yang dulu dihujani dengan batu sebagai hukuman perbuatan keji mereka, agar mereka (kaum musyrikin itu) bisa mengambil pelajaran darinya. Maka apakah mereka buta terhadap reruntuhan negeri itu sehingga tidak menyaksikannya? Sungguh tidak demikian, tetapi mereka itu tidak mengharapkan datangnya Hari Kebangkitan yang di dalamnya amal perbuatan mereka akan dihisab.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

40. وَلَقَدْ أَتَوْا۟ عَلَى الْقَرْيَةِ الَّتِىٓ أُمْطِرَتْ مَطَرَ السَّوْءِ ۚ (Dan sesungguhnya mereka telah melalui sebuah negeri yang (dulu) dihujani dengan hujan yang buruk (hujan batu))
Yakni orang-orang musyrik Makkah telah mendatangi negeri kaum Luth yang dibinasakan dengan hujan batu.

أَفَلَمْ يَكُونُوا۟ يَرَوْنَهَا ۚ( Maka apakah mereka tidak menyaksikan runtuhan itu)
Mereka melalui negeri itu ketika mereka pergi ke negeri Syam untuk berdagang.

بَلْ كَانُوا۟ لَا يَرْجُونَ نُشُورًا(bahkan adalah mereka itu tidak mengharapkan akan kebangkitan)
Yakni sebenarnya mereka tidak takut terhadap hari kebangkitan untuk membalas perbuatan mereka sehingga mereka tidak mau mengambil pelajaran dari kebinasaan negeri itu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

40. Dan sungguh di tengah perdagangan mereka menuju Syam, orang-orang kafir Mekah itu telah melewati kota kaum Luth yaitu Sodom dan kota-kota setelahnya yang dihancuran dengan bebatuan yang dilemparkan kepadanya. Apakah mereka tidak melihat kota-kota itu di tengah perjalanan mereka menuju Syam sehingga mereka bisa mengambil pelajaran dari sisa-sisa azab Tuhan itu?! Bahkan mereka tidak berharap dibangkitkan dari kubur.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Sungguh mereka telah melalui} orang-orang kafir Mekkah dalam perjalanannya melewati {negeri} negeri kaum Luth {yang dihujani dengan sesuatu yang buruk} dibinasakan dengan (hujan) batu {Tidakkah mereka menyaksikannya. Bahkan mereka itu sebenarnya tidak mengharapkan adanya kebangkitan} tidak mengharapkan kebangkitan setelah mati


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

35-40 Allah mengisyaratkan kepada kisah-kisah ini, dan Dia telah menguraikannya di dalam ayat-ayat yang lain, untuk mengingatkan orang-orang yang di ajak biacara (mukhatabin) supaya waspada diri dari tenggelam dalam mendustakan Rasul mereka, sehingga mereka bisa ditimpa azab sebagimana yang telah menimpa umat-umat yang telah berlalu yang dekat dengan masa sebelum mereka, sedangkan mereka sendiri mengetahui cerita umat-umat tersebut karena sangat terkenal dan popular di kalangan mereka. Di anatra mereka ada yang telah melihat jejak-jejak (artefak) mereka dengan mata kepala, seperti kaum Nabi Shaleh di al-hijr, dan seperti negeri yang diguyur hujan buruk rupa batu sijjil; mereka melaluinya di pagi dan malam hari saat bepergian jauh. Sebab umat-umat tersebut tidaklah lebih jahat daripada mereka, dan para rasul merekapun tidaklah lebih baik daripada rasul kaum musyrikin itu;
“apakah orang-orang kafirmu (hai kuam musyrikin) lebih baik daripada mereka itu, atau apakah kamu telah mempunyai jaminan kebebasan (dari azab) dalam kitab-kitab yang dahulu?” (al-qamar:43)
Akan tetapi yang telah menghalangi mereka untuk beriman, meskipun mereka telah menyaksikan tanda-tanda, adalah bahwa mereka tidak mengharapkan kebangkitan dan kehidupan kembali setelah mati. Mereka sama sekali tidak mengharapkan perjumpaan dengan Rabb mereka, dan mereka tidak takut kepada ancamanNya. Maka dari itu mereka terus dalam sikap menentang. Sebab, jika tidak, maka sesungguhnya bukti-bukti telah sampai kepada mereka hingga tidak ada keraguan, tidak ada syubhat, tidak ada suatu kerancuan dan tidak ada kebimbangan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 35-40
Allah SWT berfirman seraya mengancam orang-orang yang mendustakan RasulNya, nabi Muhammad SAW, dari kalangan orang-orang musyrik, kaumnya dan orang-orang yang menentangnya. Allah memperingatkan mereka terhadap siksaanNya dan azabNya yang pedih yang telah menimpa umat-umat terdahulu yang mendustakan rasul-rasulNya. Allah memulainya dengan menyebutkan nabi Musa, bahwa Dia telah mengutus dan mengangkat saudara laki-lakinya nabi Harun sebagai nabi yang membantu, mendukung, dan menolongnya. Lalu fir'aun dan tentaranya mendustakannya (Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu) (Surah Muhammad: 10) Demikian jug yang dilakukan Allah terhadap kaum nabi Nuh yang mendustakan RasulNya, yaitu nabi Nuh. Barangsiapa yang mendustakan seorang rasul, maka dia mendustakan semua rasul, karena tidak ada bedanya antara satu rasul dengan rasul lain. Seandainya Allah menakdirkan untuk mengutus kepada mereka semua rasul, maka pasti mereka akan mendustakan para rasul itu, oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul) Allah tidak mengutus kepada mereka selain nabi Nuh saja. dia tinggal di kalangan mereka selama sembilan ratus lima puluh tahun, seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah SWT dan memperingatkan mereka atas pembalasan Allah (Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit) (Surah Hud: 40) Oleh karena itu Allah menenggelamkan mereka semuanya, sehingga tidak ada seorangpun dari mereka yang tersisa, dan tidak ada seorangpun dari anak cucu nabi Adam yang ada di muka bumi kecuali orang-orang yang menaiki bahtera nabi Nuh (dan Kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi manusia) yaitu pelajaran yang dijadikan sebagai peringatan bagi mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung), Kami bawa (nenek moyang) kalian ke dalam bahtera (11) agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kalian dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar (12)) (Surah Al-Haqqah) yaitu Kami biarkan kalian menaiki bahtera menempuh ombak lautan agar kalian ingat atas nikmat Allah kepada kalian yaitu menyelamatkan kalian dari tenggelam, dan menjadikan kalian termasuk keturunan orang-orang yang beriman kepadaNya dan membenarkan perintahNya.
Firman Allah SWT: (dan (Kami binasakan) kaum 'Ad dan Tsamud dan penduduk Rass) Telah disebutkan kisah tentang kaum keduanya dalam ayat lain, sebagaimana dalam surah Al-A'raf.
Firman Allah SWT: (dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara kaum-kaum tersebut) yaitu umat-umat yang berkali lipat lebih banyak daripada mereka yang telah disebutkan, Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan Kami jadikan bagi masing-masing mereka perumpamaan) yaitu Kami menjelaskan kepada mereka hujjah-hujjah dan Kami menerangkan bukti-bukti kepada mereka. Sebagaimana yang dikatakan Qatadah, bahwa Kami lenyapkan alasan dari mereka (dan masing-masing mereka itu benar-benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya) yaitu Kami menghancurkan mereka dengan sehancur-hancurnya, sebagaimana firmanNya SWT: (Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan) (Surah Al-Isra’: 17) Kata “Al-qarn” adalah umat dari kalangan manusia, seperti firmanNya: (Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka umat-umat yang lain (42)) (Surah Al-Mu-minun) Sebagian di antara mereka mendefinisikannya dengan seratus dua puluh tahun. Dikatakan yaitu seratus tahun. Dikatakan delapan puluh tahun, Dikatakan juga empat puluh tahun, dan dikatakan juga hal lain. Pendapat yang kuat bahwa “Al-qarn” adalah umat yang ada di suatu zaman, apabila mereka lenyap, lalu diganti generasi yang baru, dan mereka itulah generasi yang lain. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim:”Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian orang-orang yang sesudahnya, kemudian orang-orang yang sesudahnya lagi. (Dan sesungguhnya mereka (orang musyrik Makkah) telah melalui sebuah negeri (Sodom) yang (dulu) dihujani dengan hujan yang sejelek-jeleknya (hujan batu)) yaitu kotanya kaum nabi Luth, yaitu kota Sodom dan perlakuannya yang dibinasakan oleh Allah yang dibalikkan buminya, lalu dihujani dengan batu dari tanah yang keras. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang diberi peringatan itu (173)) (Surah Asy-Syu'ara’) Oleh karena itu Allah berfirman: (Maka apakah mereka tidak menyaksikan reruntuhan itu) lalu mereka mengambil pelajaran dari azab dan pem­balasan yang menimpa para penduduknya akibat mendustakan rasul Allah dan menentang perintah-perintahNya. Firman Allah (bahkan mereka itu tidak mengharapkan akan kebangkitan) orang-orang yang berjalan dari kalangan orang-orang kafir, mereka tidak mengambil pelajaran dari apa yang mereka lihat, karena mereka tidak mempercayai adanya hari kebangkitan pada hari kiamat


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Furqan ayat 40: Dalam safar mereka ke Syam.

Yakni tidak takut kepadanya sehingga mereka tidak beriman.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 40

40. Dan sungguh, mereka, yaitu kaum musyrik mekah pada saat me-reka berniaga ke tanah syam telah melalui negeri kaum nabi lut, yakni sodom yang dulu karena perbuatan mereka yang diluar batas, yaitu melakukan sodomi, dijatuhi hujan batu yang buruk. Negeri mereka dijungkirbalikkan. Tidakkah mereka menyaksikannya' mereka pasti melalui negeri itu. Bahkan mereka itu sebenarnya tidak mengharapkan hari kebangkitan. Mereka menganggap bahwa hari kebangkitan adalah omong kosong belaka. 41. Pada ayat selanjutnya dijelaskan tentang sikap orang musyrik terhadap nabi Muhammad. Dan apabila mereka melihat engkau Muhammad, karena kedengkian mereka, mereka hanyalah menjadikan engkau sebagai ejekan dengan berbagai cara. Ada yang menuduhnya sebagai orang gila, tukang tenung, penyair. Mereka terus mengejek nabi (dengan me-ngatakan), 'inikah orangnya yang diutus Allah sebagai rasul'


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah kumpulan penjelasan dari berbagai mufassir mengenai kandungan dan arti surat Al-Furqan ayat 40 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi ummat. Support kemajuan kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Terbanyak Dilihat

Terdapat berbagai materi yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat: As-Sajdah, At-Tahrim 6, Al-Furqan 63, Al-Hujurat, At-Taubah 128-129, Ath-Thariq. Ada pula Al-Waqi’ah 35-38, Al-Baqarah 155, Al-Baqarah 275, An-Nahl 125, Al-Baqarah 1-5, Ar-Ra’d 28.

  1. As-Sajdah
  2. At-Tahrim 6
  3. Al-Furqan 63
  4. Al-Hujurat
  5. At-Taubah 128-129
  6. Ath-Thariq
  7. Al-Waqi’ah 35-38
  8. Al-Baqarah 155
  9. Al-Baqarah 275
  10. An-Nahl 125
  11. Al-Baqarah 1-5
  12. Ar-Ra’d 28

Pencarian: arti surat al maun ayat 4, ali imran 27, quran surat ad dhuha, faman ya'mal, surat yunus ayat 7

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.