Surat Al-Mu’minun Ayat 96
ٱدْفَعْ بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ٱلسَّيِّئَةَ ۚ نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَصِفُونَ
Arab-Latin: Idfa' billatī hiya aḥsanus-sayyi`ah, naḥnu a'lamu bimā yaṣifụn
Artinya: Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan.
« Al-Mu'minun 95 ✵ Al-Mu'minun 97 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Terkait Dengan Surat Al-Mu’minun Ayat 96
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 96 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir berharga dari ayat ini. Diketemukan variasi penjabaran dari berbagai mufassirun berkaitan isi surat Al-Mu’minun ayat 96, di antaranya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Apabila musuh-musuhmu berbuat keburukan kepadamu (wahai Rasul) dengan kata-kata maupun tindakan, maka janganlah kamu balas mereka dengan keburukan. Akan tetapi, balaslah sikap buruk mereka dengan tindakan kebaikan darimu kepada mereka. Kami lebih tahu apa yang diungkapkan oleh kaum Musyrikin berupa kesyirikan dan pendustaan, dan Kami akan membalas mereka dengan balasan paling buruk atas perbuatan itu.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
96. Lanjutkanlah dakwahmu, dan hadapilah keburukan orang-orang kafir dengan ampunan dan pemberian maaf; sungguh Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan tentangmu.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
96. Balaslah -wahai Rasul- orang yang berbuat buruk kepadamu dengan cara dan akhlak yang lebih baik, dengan memaafkan dirinya dan bersabar terhadap celaan dan kezalimannya. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan kepada Allah berupa tuduhan kesyirikan dan kedustaan, dan apa yang mereka sifatkan pada dirimu berupa tuduhan yang tidak pantas ada pada dirimu, seperti sihir atau kegilaan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
96. ادْفَعْ بِالَّتِى هِىَ أَحْسَنُ السَّيِّئَةَ ۚ (Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik)
Yakni balaslah dengan perbuatan yang lebih baik dari yang lainnya, yaitu dengan memaafkan dan berpaling dari apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir.
نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَصِفُونَ (Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan)
Yakni mengetahui sifat yang mereka tuduhkan kepadamu yang tidak sesuai dengan dirimu. Atau mengetahui sifat mereka berupa kesyirikan dan pendustaan.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ). Diantara pelajaran dari ayat ini adalah: berjalanlah di jalan orang-orang mulia, jangan melirik kepada besarnya suatu penghargaan, tolaklah tanpa mengaharapkan ada balasan. Masuk juga di dalam ayat ini ucapkanlah salam kepada siapa yang menyampaikan salam kepadamu.
2 ). Menjadikan ayat ini sebagai contoh akhlak yang baik, bahwa sebaiknya seorang mukmin yang sejati menyerahkan hanya kepada Allah sampai kepada perihal orang-orang yang menentang, karena hanya dengan kekuasaan Allah segala urusan akan teratasi.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
96. Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik, yaitu dengan memaafkan kesalahan mereka kepadamu, dan perlawanan mereka kepada agamamu. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan berupa sifat yang palsu, Kami akan membalas perbuatan mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Tolaklah keburukan itu dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
96 Ini termasuk budi pekerti luhur yang mana Allah memerintahkan RasulNya untuk melaksanakannya. Allah berfirman, ”tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik.” Maksudnya, jika musuh-musuhmu telah berbuat buruk kepada dirimu dalam bentuk ucapan maupun perbuatan, maka janganlah engkau menyikapi mereka dengan tindakan buruk. Walaupun boleh untuk membalas orang yang telah berbuat buruk dengan tindakan serupa, akan tetapi, tolaklah sikap buruk mereka kepadamu dengan berbuat baik kepada mereka. Itu merupakan bentuk kemurahan hatimu kepada orang yang telah berbuat buruk itu. Diantara manfaatnya, ulah buruknya kepadamu akan berkurang, sekarang dan dimasa datang. Sifat tersebut lebih efektif untuk menarik orang yang telah berbuat buruk tersebut kejalan yang benar, lebih mempercepatnya untuk menyesal, sedih dan kembali dengan taubat dari apa yang pernah dilakukiannya. Orang yang memberi maaf, berarti mempunyai sifat ihsan (kebaikan). Dengan itu, dia mampu mempecundangi setan serta berhak menerima pahala dari Allah. Allah berfirman,
“Maka barangsiapa yang memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.” (Asy syuara:40)
Dan firman Allah : “tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan,” maksudnya, tidaklah diberi taufik untuk bersifat luhur seperti ini,
“melainkan (kepada) orang-orang yang sabar, dan tidaklah dianugerahkan melainkan (kepada) orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (fushilat: 34-35)
FirmanNya, “dan kami lebih mengetahui apa yang mereka bisikan,” yaitu ucapan-ucapan yang mereka lontarkan, berupa omongan-omongan yang memuat unsur kekufuran dan pendustaan kepada kebenaran. Sungguh ilmu kami telah meliputinya. Kami telah lunak terhadap mereka, memberikan kesempatan bagi mereka serta menahan diri. Kebenaran milik kami. Pendustaan mereka juga milik kami. Engkau wahai Muhammad, sepatutnya bersabar atas lontaran yang keluar dari mulut mereka dan menyikapi tindakan mereka dengan baik. Inilah tugas seorang hamba dalam menyikapi orang yang telah berbuat tidak baik.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 93-98
Allah SWT berfirman kepada nabiNya, Muhammad SAW agar mengucapkan doa ini di saat pembalasan Allah diturunkan (Ya' Tuhanku, jika Engkau sungguh-sungguh hendak memperlihatkan kepadaku azab yang diancamkan kepada mereka) yaitu jika Engkau menyiksa mereka, sedangkan aku menyaksikan hal itu, maka janganlah Engkau jadikan aku berada di antara mereka.
Firman Allah: (Dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa untuk memperlihatkan kepadamu apa yang Kami ancamkan kepada mereka (95)) yaitu seandainya Kami menghendaki, maka Kami dapat memperlihatkan kepadamu apa yang Kami timpakan kepada mereka berupa pembalasan, bencana dan malapetaka. Kemudian Allah SWT memberikan petunjuk kepada Nabi SAW tentang cara yang paling bermanfaat untuk bergaul dengan orang yaitu berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk terhadapnya agar hatinya terpikat dan simpati, sehingga permusuhannya berganti menjadi persahabatan, dan kemarahannya menjadi kasih sayang. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik) Hal ini sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah teman yang sangat setia (34) Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar (Surah Fushshilat). yaitu tidak ada orang yang dianugerahi akhlak atau sifat ini (melainkan hanya kepada orang-orang yang sabar) dalam menghadapi gangguan manusia, maka bergaullah dengan mereka dengan kebaikan, sekalipun perlakuan mereka buruk (dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar) yaitu, di dunia akhirat.
Firman Allah: (Dan katakanlah, "Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan” (97)) Allah SWT memerintahkan kepada Nabi SAW untuk memohon perlindungan kepadaNya dari setan, karena sesungguhnya setan itu tidak memberikan manfaat dan tidak mau mengikuti kebaikan. Telah disebutkan sebelumnya pembahasan tentang permohonan perlindungan bahwa Rasulullah SAW sering bersabda,”Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk, yaitu dari godaan, bisikan, dan tiupannya”
Firman Allah: (Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau, ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku (98)) yaitu dalam sesuatu dari urusanku. Oleh karena itu Nabi SAW memerintahkan agar selalu menyebur nama Allah dalam permulaan semua urusan. Hal itu untuk mengusir setan, baik saat makan, bersetubuh, menyembelih dan urusan-urusan lain.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Mu’minun ayat 96: Syaikh As Sa’diy berkata, “Apabila musuhmu berbuat jahat kepadamu baik dengan perkataan maupun perbuatan, maka janganlah membalas dengan kejahatan, meskipun sesungguhnya boleh membalas kejahatan dengan kejahatan yang serupa, akan tetapi membalas dengan berbuat ihsan adalah sebuah keutamaan darimu kepada orang yang berbuat jahat. Di antara maslahatnya adalah berkurangnya perbuatan jahatnya baik saat itu maupun yang akan datang, dapat membawa orang yang berbuat jahat kepada kebenaran dan lebih mendekatkannya untuk menyesali perbuatannya dan kembali dengan bertobat dari perbuatannya, dan agar orang yang memaafkan dapat memiliki sifat ihsan serta dapat mengalahkan musuhnya, yaitu setan serta dapat menarik pahala dari Allah. Allah Ta’ala berfirman, “Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.”(Terj. Asy Syuuraa: 40)…dst.”
Ada yang berpendapat, bahwa perkataan dan perbuatan kaum musyrik yang tidak baik itu hendaklah dihadapi oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan perbuatan yang baik, misalnya dengan memaafkannya, yang penting tidak membawa kepada kelemahan dan kemunduran dakwah. Menurut penyusun tafsir Al Jalaalain, hal ini sebelum ada perintah memerangi mereka. Wallahu a’lam.
Maksudnya, apa yang mereka ucapkan berupa kata-kata kufur dan penolakan terhadap kebenaran, maka ilmu Kami meliputinya, dan Kami sabar terhadapnya serta menundanya. Oleh karena itu, engkau wahai Muhammad hendaknya bersabar terhadap apa yang mereka katakan dan membalas dengan perbuatan ihsan. Inilah cara seorang hamba dalam membalas keburukan manusia, adapun jika berasal dari setan, maka berbuat ihsan kepada mereka tidaklah bermanfaat karena ia selalu mengajak manusia untuk menjadi penghuni neraka, maka untuk menghadapinya adalah dengan mengikuti petunjuk Allah Subhaanahu wa Ta'aala sebagaimana yang diterangkan dalam ayat selanjutnya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 96
Allah dalam ayat ini mengajari nabi cara menghadapi pendustaan kaum musyrik. Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan cara yang lebih baik, antara lain dengan tetap berbuat baik kepada mereka semampumu, memaafkan kesalahan mereka yang berkaitan dengan hak pribadimu, atau tidak menanggapi ejekan dan cemoohan mereka. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan kepada Allah. 97-98. Dan katakanlah, wahai nabi Muhammad, 'ya tuhanku, aku berlindung kepada engkau dari bisikan-bisikan setan, dan aku berlindung pula kepada engkau ya tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku dalam segala aktivitasku. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penjelasan dari banyak mufassirin berkaitan makna dan arti surat Al-Mu’minun ayat 96 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita. Sokong dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.