Surat Al-Mu’minun Ayat 89
سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚ قُلْ فَأَنَّىٰ تُسْحَرُونَ
Arab-Latin: Sayaqụlụna lillāh, qul fa annā tus-ḥarụn
Artinya: Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?"
« Al-Mu'minun 88 ✵ Al-Mu'minun 90 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Penting Terkait Surat Al-Mu’minun Ayat 89
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 89 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran penting dari ayat ini. Ditemukan beraneka penjabaran dari beragam mufassirin terhadap makna surat Al-Mu’minun ayat 89, sebagiannya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Mereka akan menjawab, “Bahwa sesungguhnya semua itu kepunyaan Allah.” katakanlah kepada mereka, “Bagaimana bisa akal-akal kalian lenyap, dan kalian diperdayai dan dipalingkan dari mentauhidkan Allah dan ketaatan kepadaNya, dan dari membenarkan perkara kebangkitan dan kebangkitan kembali setelah kematian?”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
89. Mereka akan menjawab, "Semua kekuasaan milik Allah -Subḥānahu." Maka katakanlah pada mereka, "Kalau demikian, maka bagaimana akal kalian bisa tidak mampu berpikir, sehingga menyembah selain-Nya padahal kalian mengakui-Nya?"
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
89. قُلْ فَأَنَّىٰ تُسْحَرُونَ (Katakanlah: “(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?”)
Yakni bagaimana digambarkan bagi kalian kebenaran sebagai kebatilan dan kebaikan sebagai kerusakan, sehingga kalian menyembah selain Allah, padahal kebenaran begitu jelas seakan-akan kalian telah terkena sihir dari penyihir sehingga menghilangkan akal kalian.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
89. Mereka akan menjawab: "Semua itu adalah milik Allah.". Lalu katakanlah: "Kalau memang demikian, maka dari celah yang mana kalian bisa menyimpang dari kebenaran, kalian seperti terkena sihir. Sehingga kalian berpaling dari petunjuk, ketaatan kepada Allah dan mengesakan-Nya."
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mereka akan menjawab,“Milik Allah” Katakanlah,“Bagaimana kalian bisa tertipu”} maka bagaimana akal kalian hilang dan tidak mau bertauhid kepadaNya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
88-89 Berikutnya, beralih kepada pengakuan mereka mengenai sesuatu yang lebih umum dari itu semuanya. Allah berfirman, “katakanlah, ‘siapakah yang ditanganNya berada kekuasaan atas segala sesuatu’.” Maksudnya, segala kerajaan di wilayah atas maupun di wilayah bawah, yang dapat kita saksikan maupun tidak dapat kita tangkap. Kata malakut, merupakan bentuk mubalaghah yang artinya kerajaan.
“sedang Dia melindungi,” para hambaNya dari kejelekan dan menyingkirkan hal-hal yang tidak mengenakan, serta melindungi mereka dari marabahaya yang membahayakan mereka. “tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab) Nya,” maksudnya tidak ada seorangpun yang mampu menghalangi Allah dan menyingkirkan keburukan yang telah Allah tetapkan. Bahkan tidak ada seorangpun yang bisa mengeluarkan syafa’at di sisiNya-kecuali dengan izinNya. “mereka akan menjawab,’kepunyaan Allah’,” mereka akan menyampaikan pengakuan bahwa Allah-lah yang memiliki Dzat segala sesuatu, Yang melindungi, tanpa ada kekuatan apapun yang sanggup menghalangi (siksa) Nya.
“katakanlah,” kepada mereka manakala mengakuinya untuk menuntut mereka “maka dari jalan manakah kamu ditipu,” kemana akal-akal kalian lenyap, saat kalian beribadah kepada obyek-obyek yang sudah kalian ketahui tidak mempunyai kerajaan, ataupun tidak mempunyai bagian dari kerajaan itu. Mereka lemah dari seluruh segi, sementara kalian meninggalkan pemurnian ibadah kepada Dzat pemilik Yang Mahaagung, Mahakuasa, Yang Mengatur segala urusan?
Akal-akal yang menuntun kalian kepada fakta ini, telah tersihir. Tidak syak lagi tidak dirasuki sihir oleh setan melalui tipuan yang ia hiasi dengan indah pada pandangan mereka dan ia telah mempercantiknya dan memutar balikan fakta kepada mereka hingga berhasil menyihir akal-akal mereka, sebagaimana para tukang sihir berhasil memperdayai pandangan manusia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 84-90
Allah SWT menetapkan keesaanNya, bahwa Dialah Dzat yang menciptakan, mengatur, dan memiliki semua makhluk untuk menunjukkan bahwa sesungguhnya Dialah Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, tidak ada yang berhak disembah selain Dia, tidak ada sekutu bagiNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman kepada RasulNya SAW agar mengatakan kepada orang-orang musyrik yang menyembah tuhan-tuhan lain bersama Dia, bahwa tidak ada sekutu bagi Allah, Meskupun dengan semua ini tetap menyekutukan Allah dengan yang selain Dia, mereka menyembah tuhan-tuhan selain Dia bersamaNya, padahal mereka mengakui bahwa apa yang mereka sembah itu tidak dapat menciptakan apa pun, tidak memiliki sesuatu apapun, dan tidak dapat menekan sesuatu apapun. Bahkan mereka yakin bahwa itu dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah. ("Kami tidak menyembah mereka (berhala-berhala) melainkan . supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”) (Surah Az-Zumar: 3) dan Allah berfirman: (Katakanlah, "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya?")
yaitu, siapakah pemiliknya yang telah menciptakannya dan semua makhluk yang ada di dalamnya, berupa hewan, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, dan makhluk-makhluk lainnya (Jika kalian mengetahui?” (84) Mereka akan menjawab, "Kepunyaan Allah") yaitu mereka mengaku kepadamu bahwa semuanya adalah milik Allah, tidak ada sekutu bagiNya. Apabila kenyataannya demikian (Katakanlah, "Maka apakah kalian tidak ingat?") bahwa yang berhak disembah itu hanyalah Tuhan Yang Maha Pencipta dan Maha Pemberi rezeki, bukan selain Dia (Katakanlah, "Siapakah Tuhan langit yang tujuh dan Tuhan'Arasy yang besar?" (86)) yaitu siapakah yang menciptakan langit dan semua yang ada padanya berupa bintang yang bersinar, semua malaikat yang tunduk kepadaNya di semua penjuru langit? Dan siapakah Tuhan 'Arsy yang besar itu? yang atap semua makhluk,
Disebutkan dalam hadits lain,”Tidaklah tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi beserta segala sesuatu yang ada pada keduanya jika dibandingkan dengan kursiNya, melainkan seperti sebuah gelang yang dilemparkan di sebuah padang pasir yang luas. Dan sesungguhnya kursiNya dan segala sesuatu yang ada padanya jika dibandingkan dengan 'Arsy sama dengan sebuah gelang yang berada di padang pasir itu”
Oleh karena itu Allah berfirman di sini: (dan Yang Empunya 'Arsy yang agung) yaitu sangat besar.
Allah berfirman di akhir surah (Tuhan (yang mempunyai) 'Arsy yang mulia) yaitu yang megah dan indah. Dengan demikian, pengertian 'Arsy tergabung antara luas, tinggi, indah, dan megah
Firman Allah: (Mereka akan menjawab, "Kepunyaan Allah.” Katakanlah, "Maka apakah kalian tidak bertakwa?" (87)) yaitu apabila kalian mengakui bahwa Dia adalah Tuhan langit dan Tuhan 'Arsy yang agung, maka bagaimana bisa kalian tidak takut kepada siksaNya dan tidak menghindari azabNya karena penyembahan kalian kepada tuhan selain Dia bersamaNya dan kalian menyekutukanNya dengan yang lain?
(Katakanlah, "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu”) yaitu, siapakah yang memiliki semua kerajaan ini (Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya) (Surah Hud: 56) yaitu yang mengaturnya. Rasulullah SAW bersabda,”Tidak, demi Tuhan yang jiwaku berada dalam genggamanNya” Dan apabila Nabi SAW bersungguh-sungguh dalam sumpahnya, beliau bersabda: “Tidak, demi Dzat Yang membolak-balikkan hati”
Dialah Dzat Yang Maha Pencipta, Yang Maha Memiliki dan Yang Maha Mengatur (sedangkan Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)Nya, jika kalian mengetahui) orang-orang Arab apabila seseorang dari pemimpin mereka memberikan tempat kepada seseorang, maka orang itu berada dalam lindungannya, tidak boleh ada seseorangpun yang melanggar perlindungannya. Oleh karena itu Allah berfirman: (sedangkan Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)Nya) yaitu Dia adalah Tuhan Yang Maha Besar, tidak ada yang lebih besar dariNya. MilikNyalah semua makhluk dan perkara, tidak ada yang menghalangi keputusanNya yang tidak dapat dicegah dan tidak dapat ditentang. Apa yang Dia kehendaki, pasti terjadi, dan apa yang tidak Dia kehendaki, pasti tidak terjadi. Allah SWT berfirman: (Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuatNya, dan merekalah yang akan ditanyai (23)) (Surah Al-Anbiya’) yaitu, tidak ada yang mempertanyakan apa yang Dia perbuat karena Keagungan, Kebesaran, Keperkasaan, Kemuliaan, Hikmah, dan KeadilanNya, sedangkan semua makhluk akan dimintai pertanggungjawaban atas amal perbuatan mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua (92) tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu (93)) (Surah Al-Hijr)
Firman Allah: (Mereka akan menjawab, "Kepunyaan Allah”) yaitu mereka mengakui bahwa Tuhan Yang Maha Besar yang memberikan perlindungan dan tidak ada yang dapat dilindungi dariNya adalah Allah SWT semata, tidak ada sekutu bagiNya (Katakanlah, "(Kalau demikian) maka dari jalan manakah kalian ditipu?”) yaitu bagaimana bisa akal kalian bisa hilang sehingga kalian menyembah tuhan-tuhan selain Dia bersamaNya, padahal kalian mengakui dan mengetahui hal itu. Kemudian Allah SWT berfirman: (Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran kepada mereka) yaitu mengetahui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dan Kami telah menegakkan dalil-dalil yang shahih, jelas dan pasti yang menunjukkan atas hal itu (dan sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta) yaitu dalam penyembahan mereka yang menyekutukan Allah dengan lainnya, tidak ada dalil bagi mereka yang memperkuat perbuatan itu. Sebagaimana yang disebutkan di akhir surah: (Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung (117)) Orang-orang musyrik tidak melakukan hal itu melainkan tanpa suatu dalil apapun yang mendorong mereka melakukan kebohongan dan kesesatannya. Sesungguhnya mereka melakukan hal tersebut hanyalah semata-mata mengikuti nenek moyang dan para pendahulu mereka yang tidak mempunyai pegangan dan bodoh, sebagaimana Allah berfirman tentang mereka: (Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka) (Surah Az-Zukhruf: 23)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Mu’minun ayat 89: Jika memang mereka mengakuinya.
Yakni dipalingkan dari kebenaran, yaitu beribadah hanya kepada Allah saja, dan bagaimana terbayang olehmu bahwa yang demikian salah? Di manakah akal kamu? Kamu sembah sesuatu yang tidak memiliki kekuasaan dan lemah. Oleh karena itu, akal kamu jika seperti itu berarti telah tersihir, disihir oleh setan, dihiasi olehnya dan dibalikkan hakikat olehnya sehingga akal mereka tersihir, sebagaimana para pesihir menyihir mata-mata manusia.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 89
88-89. Wahai nabi Muhammad! pengingkaran orang-orang kafir itu sama sekali tidak berdasar, maka katakanlah kepada mereka, 'siapa-kah yang di tangan-Nya berada kekuasaan segala sesuatu. Dia melindungi, memelihara, dan memenangkan siapa yang dikehendaki-Nya, dan tidak ada yang dapat dilindungi dari azab-Nya apabila Allah sudah menetapkan siksa baginya' jawablah pertanyaan itu jika kamu mengetahui'' mereka pasti akan menjawab, 'milik Allah. ' maka, jelas sudah apa yang sebenarnya ada di benak mereka. Katakanlah lagi, 'bila demikian maka bagaimana kamu sampai tertipu oleh hawa nafsu dan bujukan setan untuk mendurhakai-Nya dan meyakini hari kebangkitan tidak akan terjadi''90. Hari kebangkitan bukanah dongeng umat terdahulu belaka. Padahal kami, melalui para rasul yang kami utus telah membawa kebenaran yang mutlak, sempurna, dan tidak mengandung keraguan apalagi kebatilan, kepada mereka, yaitu orang-orang kafir itu, tetapi mereka benar-benar pendusta.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah kumpulan penafsiran dari berbagai pakar tafsir terhadap isi dan arti surat Al-Mu’minun ayat 89 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita bersama. Bantu dakwah kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.