Surat Al-Mu’minun Ayat 80

وَهُوَ ٱلَّذِى يُحْىِۦ وَيُمِيتُ وَلَهُ ٱخْتِلَٰفُ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Arab-Latin: Wa huwallażī yuḥyī wa yumītu wa lahukhtilāful-laili wan-nahār, a fa lā ta'qilụn

Artinya: Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya?

« Al-Mu'minun 79Al-Mu'minun 81 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Tentang Surat Al-Mu’minun Ayat 80

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 80 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan berharga dari ayat ini. Didapati kumpulan penjabaran dari banyak pakar tafsir mengenai makna surat Al-Mu’minun ayat 80, antara lain seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan Dia-lah satu-satuNya Dzat yang menghidupkan dari tidak ada dan mematikan setelah hidup, dan bagiNya (kekuasaan) mempergantikan malam dan siang dan membedakan waktu-waktu keduanya. Apakah kalian tidak memahami Kuasa dan keesaanNya?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

80. Dan Dia sendiri lah yang menghidupkan, tidak ada yang kuasa menghidupkan selain-Nya, Dia sendiri lah yang mematikan, tidak ada yang kuasa mematikan selain-Nya, dan Dia sendiri pula yang mengatur kadar siang dan malam baik berupa cahaya terang atau gelapnya, maupun berupa panjang pendeknya. Maka apakah kalian tidak memikirkan kekuasaan dan keesaan-Nya dalam menciptakan dan mengatur alam semesta?!


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

80. وَهُوَ الَّذِى يُحْىِۦ وَيُمِيتُ (Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan)
Hanya Dia yang dapat melakukannya.

وَلَهُ اخْتِلٰفُ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ ۚ( dan Dialah yang (mengatur) perbedaan malam dan siang)
Yakni berbeda dalam cahaya dan kegelapan, panjang dan pendek. Pendapat lain mengatakan yang dimaksud adalah pengulangan hari demi hari dan malam demi malam.

أَفَلَا تَعْقِلُونَ(Maka apakah kamu tidak memahaminya)
Dan memikirkan dalam hakikat kekuasaan-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

80. Dialah yang berkuasa menghidupkan dan mematikan. Dialah yang mengatur pertukaran malam dan siang, serta perbedaan gelap dan terang diantara keduanya, juga pengurangan maupun penambahan. Maka apakah kamu tidak mengetahui penciptaan Allah itu dan juga tidak berusaha memahami kekuasaan-Nya?


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Dan bagiNyalah pergantian} pergantian {malam dan siang. Apakah kalian tidak berpikir


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

80 “dan Dia-lah,” Allah yang Mahatinggi satu-satunya “yang menghidupkan dan mematikan,” maksudnya yang memegang kendali kehidupan dan kematian adalah Allah sendiri. “dan Dia-lah (yang mengatur) pertukaran malam dan siang,” maksudnya, (mengatur) urutan dan silih bergantinya siang dan malam. Kalau Allah menghendaki, untuk menjadikan siang hari kekal selama-lamanya, sesembahan mana selain Allah yang mendatangkan malam kepada kalian agar kalian bisa melepaskan kepenatan di dalamnya? Jika Allah berkehendak menjadikan malam kekal abadi, maka sesembahan mana selain Allah yang berkuasa mendatangkan sinar cahaya. Maka tidaklah kalian memperhatikan?
Diantara cermin rahmat Allah (kepada hambaNya) adalah Dia menjadikan malam dan siang, supaya kalian bisa beristirahat di dalamnya dan mencari kemurahan rizkiNya, agar kalian bersyukur. karena itu, disini Allah berfirman, ”maka apakah kamu tidak memahaminya,” sehingga kalian mengenal Dzat yang telah menganugerahi kalian kenikmatan-kenikmatan; pendengaran, penglihatan, dan hati, dan yang menyebarkan kalian di permukaan bumi sendieianNya, dan yang menghidupkan dan mematikan sendirianNYa dan yang mengendalikan malam dan siang. Sesungguhnya itu semua mengikhlaskan kalian semua beribadah kepadaNya semata, tiada sekutu bagiNya, dan kalian meninggalkan peribadah obyek yang tidak dapat memberikan manfaat dan mendatangkan bahaya, serta tidak memegang wewenang apapun. Bahkan ia merupakan makhluk yang tidak memiliki daya dari segala segi, dan kalau memang kalian memiliki akal sehat, niscaya kalian tidak akan melakukannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 76-83
Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka) yaitu Kami telah menguji mereka dengan berbagai macam musibah dan bencana (maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri) yaitu, maka hal itu tidak membuat mereka sadar dari kekafirannya dan pertentangan, bahkan mereka terus dalam kesesatan mereka. (maka mereka tidak tunduk) yaitu mereka tidak tunduk (dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri) yaitu tidak pernah berdoa, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tetapi mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati ketika siksaan Kami datang menimpa mereka? Bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan (43)) (Al-An'am: 43).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Abu Sufyan datang kepada Rasulullah SAW, lalu berkata,"Wahai Muhammad, aku memohon kepadamu demi Allah dan demi persaudaraan, sesungguhnya kami telah memakan “Al-'alhaz” yitu bulu dan darah unta” Laly Allah SWT menurunkan firmanNya: (Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka, maka mereka tidak tunduk (76)).
Asalnya pada hadits shahih Bukhari Muslim, bahwa Rasulullah SAW pernah mendoakan kebinasaan kaum Quraisy ketika mereka membangkang yaitu bersabda,”Ya Allah, tolonglah aku dalam menghadapi mereka dengan (menimpakan) musim tujuh tahun paceklik seperti pacekliknya nabi Yusuf).
Firman Allah: (Hingga apabila Kami bukakan untuk mereka suatu pintu yang ada azab yang amat sangat (di waktu itulah) tiba-tiba mereka menjadi putus asa (77)) yaitu manakala datang kepada mereka perintah Allah dan kiamat dengan tiba-tiba, sehingga azab azab Allah tanpa mereka duga-duga itu menimpa mereka, maka saat itu juga mereka merasa putus asa dari semua kebaikan dan putus asa dari semua keadaan yang mengenakkan, serta terputuslah semua cita-cita dan harapan mereka. Kemudian Allah menyebutkan nikmat-nikmatNya kepada para hambaNya, bahwa Dia telah menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati bagi mereka, yang mana itu merupakan akal dan pemahaman yang membuat mereka menyadari dan mengambil pelajaran dari semua yang ada di alam semesta berupa tanda-tanda yang menunjukkan kepada keesaan Allah, dan bahwa Dia adalah yang melakukan segala sesuatunya.sesuai dengan yang Dia kehendaki.
Firman Allah: (Amat sedikitlah kalian bersyukur) yaitu alangkah sedikitnya rasa syukur kalian kepada Allah atas semua nikmatNya kepada kalian. Sebagaimana firmanNya: (Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya (103)) (Surah Yusuf) Kemudian Allah SWT memberitahukan tentang kuasaNya Yang Maha ­besar dan Yang Maha perkasa terhadap makhlukNya, bahwa Dialah yang telah menciptakan mereka dan menyebarkan mereka ke segala penjuru dunia dengan berbagai jenis, bahasa, dan sifat-sifat mereka. Kemudian pada hari kiamat Dia akan mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terakhir dari mereka di suatu tempat yang telah pada hari yang telah diketahui. Maka tidak ada seorang pun dari mereka yang tertinggal, baik yang kecil maupun besar, yang laki-laki maupun perempuan, yang terhormat maupun hina; melainkan dihidupkan kembali sebagaimana penciptaan awalnya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan) yaitu menghidupkan kembali tulang belulang mereka yang telah hancur dan mematikan semua umat (dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang) yaitu berdasarkan perintahNya ditundukkan malam dan siang; masing-masing dari keduanya mengejar satu sama lain dengan cepat secara silih berganti, tidak berhenti dan terpisah oleh waktu pun yang menyela keduanya
Sebagaimana firmanNya: (Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang, Masing-masing beredar pada garis edarnya (40) (Surah Yasin).
Firman Allah SWT: (Maka apakah kalian tidak memahaminya?) yaitu apakah kalian tidak memiliki akal yang menunjukkan kepada Tuhan Yang Maha Perkasa dan Maha Mengetahui yang mengalahkan segala sesuatu dan Maha Agung atas segala sesuatu, serta segala sesuatu tunduk kepadaNya?
Kemudian Allah SWT berfirman, seraya memberitahukan tentang orang-orang yang ingkar kepada hari kebangkitan, yaitu orang-orang yang meniru sikap para pendahulu mereka yang mendustakan: (Sebenarnya mereka mengucapkan perkataan yang serupa dengan perkataan yang diucapkan oleh orang-orang terdahulu (81) Mereka berkata, "Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan? (82))
yaitu mereka menganggap mustahil terjadi hari kebangkitan setelah tubuh mereka hancur. ("Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi an­caman (dengan) ini dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang-orang dahulu kala” (83)) yaitu, hari kebangkitan itu mustahil. Sesungguhnya orang yang memberitahunya dari kitab-kitab terdahulu dan pertentangan mereka. Ini adalah pengingkaran dan pendustaan mereka sebagaimana pemberitahuan tentang mereka: (Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat? (11) Mereka berkata, "Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan” (12) Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja (13) maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi (14)) (Surah An-Nazi'at)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Mu’minun ayat 80: Dengan meniupkan ruh ketika fase manusia sebagai mudhghah (segumpal daging).

Jika Dia menghendaki, Dia bisa menjadikan malam terus-menerus atau siang terus-menerus, dan kalau seandainya Dia menjadikan malam terus-menerus atau siang terus-menerus, siapakah yang mampu merubahnya? Tentu tidak ada yang mampu merubahnya selain Dia. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (Terj. Al Qashash: 73)

Sehingga kamu dapat mengetahui bahwa yang telah mengaruniakan kamu berbagai nikmat, seperti pendengaran, penglihatan dan hati, dan yang menyebarkan kamu di muka bumi, yang menghidupkan dan mematikan dan yang mengatur malam dan siang Dialah yang berhak disembah, yaitu Allah.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 80

Tidak hanya kuasa untuk menciptakan dan mengembangbiakkan makhluk hidup, Allah kuasa pula untuk menghidupkan dan mematikan mereka. Dan dia-lah yang menghidupkan dan mematikan makhluk hidup, termasuk manusia, dan dia-lah juga yang mengatur pergantian malam dan siang serta perbedaan keduanya. Tidakkah kamu mengerti dan memahami ciptaan Allah serta memikirkan kekuasaan-Nya'81-83. Orang-orang kafir enggan memikirkan fenomena alam sebagai bukti kekuasaan Allah, bahkan mereka mengikuti jejak para pendurhaka terdahulu. Mereka mengingkari hari kebangkitan dan mengucapkan perkataan yang serupa dengan apa yang diucapkan oleh orang-orang terdahulu seperti kaum nabi nuh, kaum 'ad, dan kaum-kaum sesudahnya. Mereka berkata untuk menolak adanya hari kebangkitan, 'apakah betul, apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali' tidak! itu tidak mungkin. Sungguh, yang demikian ini, yaitu ancaman dan siksa pada hari kebangkitan, sudah dijanjikan kepada kami dan kepada nenek moyang kami dahulu oleh orang-orang yang mengaku rasul. Ini hanyalah mitos dan dongeng orang-orang terdahulu belaka!'.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian pelbagai penjabaran dari para pakar tafsir terkait isi dan arti surat Al-Mu’minun ayat 80 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita bersama. Bantu perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Paling Banyak Dikunjungi

Tersedia banyak materi yang paling banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Waqi’ah 35-38, Al-Baqarah 1-5, An-Nahl 125, Ath-Thariq, Al-Baqarah 155, At-Tahrim 6. Juga Al-Baqarah 275, Al-Furqan 63, As-Sajdah, Ar-Ra’d 28, At-Taubah 128-129, Al-Hujurat.

  1. Al-Waqi’ah 35-38
  2. Al-Baqarah 1-5
  3. An-Nahl 125
  4. Ath-Thariq
  5. Al-Baqarah 155
  6. At-Tahrim 6
  7. Al-Baqarah 275
  8. Al-Furqan 63
  9. As-Sajdah
  10. Ar-Ra’d 28
  11. At-Taubah 128-129
  12. Al-Hujurat

Pencarian: surat al an-nas, surah alwaqiah ayat, doa untuk orang sakit arab dan artinya, surat kulya ayu al kafirun dan artinya, arti dari surah al alaq

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.