Surat Al-Mu’minun Ayat 59

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

وَٱلَّذِينَ هُم بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُونَ

Arab-Latin: Wallażīna hum birabbihim lā yusyrikụn

Artinya: Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun),

« Al-Mu'minun 58Al-Mu'minun 60 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Tentang Surat Al-Mu’minun Ayat 59

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 59 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah mendalam dari ayat ini. Tersedia kumpulan penafsiran dari para ahli tafsir mengenai isi surat Al-Mu’minun ayat 59, antara lain seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

dan orang-orang yang mengikhlaskan ibadah bagi Allah semata, tidak mempersekutukan apa pun denganNya,


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

59-62. Dan mereka hanya menyembah Allah semata, tanpa menyekutukannya dengan yang lain; mereka menunaikan zakat harta mereka dan senantiasa mendirikan shalat dengan penuh rasa takut ibadah itu tidak diterima saat mereka telah dibangkitkan pada hari kiamat menghadap Allah untuk menjalani hisab.

Mereka adalah orang-orang yang meraih derajat yang tinggi, yang senantiasa bersegera menjalankan amal shalih dan saling berlomba-lomba menjalankannya sesuai kemampuan mereka, sebab Kami tidak membebankan kepada seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya.

Dan di sisi Kami buku catatan amal setiap hamba yang mencatat dengan tepat setiap kebaikan atau keburukan yang telah mereka lakukan, dan mereka sama sekali tidak terzalimi dengan berkurangnya pahala atau dengan diazab tanpa sebab.


‘Aisyah berkata, aku pernah bertanya: Wahai Rasulullah, dalam ayat: ‘Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut’, apakah dia adalah seorang perzina, pencuri, dan peminum khamr?

Beliau menjawab: “Bukan wahai putri Abu Bakar, namun dia adalah orang yang senantiasa berpuasa, bersedekah, dan shalat, namun dia takut amalannya itu tidak diterima Allah.”

(Diriwayatkan Ibnu Majah dalam kitab as-Sunan 2/1404, kitab zuhud, bab takut saat beramal no. 4198. Dan diriwayatkan at-Tirmidzi dlam kitab al-Jami’ as-Shahih, tafsir surat al-Mu’minun no. 3175. Dan diriwayatkan Imam Ahmad dalam al-Musnad 6/159; dan Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak 2/393-394. Dishahihkan dan disepakati oleh Imam ad-Dzahabi, dan dihasankan oleh al-Albani dalam shahih Ibnu Majah 2/409).


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

59. Dan orang-orang yang mentauhidkan Tuhan mereka tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

59. Serta orang-orang yang tidak mempersekutukan Tuhan mereka dengan sesuatu apapun, setelah datang risalah keimanan kepada mereka. Karena syirik bisa bercampur dalam keimanan


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Orang-orang yang tidak menyekutukan Tuhan mereka


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

59 “Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Rabb mereka (sesuatu apapun),” maksudnya syirik yang sangat jelas, semisal menjadikan selain Allah sebagai sesembahan, yang dia seru dan harapkan (pertolongannya); dan tidak melakukan syirik yang tersembunyi, seperti riya dan lainnya. Bahkan, mereka beribadah dengan ikhlas karena Allah dalam ucapan-ucapan, tindakan-tindakan, dan seluruh kondisi mereka.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 57-61
Firman Allah: (Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka (57))
yaitu keadaan mereka yang selalu mengerjakan kebaikan, beriman, mengerjakan amal shalih, dan takut kepada Allah serta selalu dicekam rasa khawatir akan tertimpa tipu daya Allah. Sebagaimana yang dikatakan Hasan Al-Bashri, bahwa sesungguhnya orang mukmin itu menggabungkan dalam dirinya kebaikan dan rasa takut. Dan sesungguhnya orang munafik itu menggabungkan dalam dirinya keburukan dan rasa aman dari azab Allah
(dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka (58)) yaitu, mereka beriman kepada ayat-ayat Nya, baik yang ada di dalam semesta maupun yang bersifat syari’at, sebagaimana firman Allah SWT yang memberitahukan tentang Maryam: (dan dia membenarkan kalimat Tuhannya dan kitab-kitabNya) (Surah At-Tahrim: 12) yaitu dia merasa yakin bahwa sesungguhnya apa yang terjadi pada dirinya tidak lain merupakan takdir dan keputusan Allah, serta syariat yang telah Dia tetapkan. Syariat Allah itu jika berupa perintah, maka itu dari apa yang Dia sukai dan ridhai. Dan jika berupa larangan, maka dari apa yang Dia benci dan tolak. Dan jika kebaikan, maka itu adalah kebenaran. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apa pun) (59)) yaitu mereka tidak menyembah selain Dia bersamaNya, melainkan mengesakanNya dan mengamalkan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, segala sesuatu bergantung kepadaNya, tidak memiliki istri dan anak dan bahwa tidak ada tandingan dan tidak sesuatu yang menyamaiNya.
Firman Allah: (Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan dengan hati yang takut, sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka (60))
yaitu mereka memberikan pemberiannya dengan rasa takut dan malu jika tidak diterima, yang hal ini berasal dari perasaan takut mereka jika diri mereka dinilai Allah telah berlaku sembrono terhadap persyaratan pemberian. Ini termasuk ke dalam bagian "bersikap hati-hati dan merasa takut"
Ulama lain ada yang membaca ayat ini dengan bacaan: “wal ladziina ya’tuuna maa aatuu wa quluubuhum wajilatun” (Dan orang-orang yang mengerjakan amal perbuatan mereka dengan hati yang takut (kepada Allah)
Maknannya sesuai dengan bacaan pertama dan bacaan mayoritas ulama qiraah sab'ah dan lainnya itu lebih jelas, karena itu Allah berfirman: (mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya (61)) Allah menjadikan mereka termasuk orang-orang yang bersegera. Seandainya makna yang dimaksud adalah seperti bacaan yang lainnya, maka tidak diragukan lagi bahwa mereka tidak termasuk orang-orang yang disegerakan, melainkan orang-orang yang pertengahan atau orang-orang yang membatasi dirinya. Hanya Allahlah yang lebih Mengetahui.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Mu’minun ayat 59: Baik syirk besar, seperti menyembah selain Allah, maupun syirk kecil seperti riya’, dsb. Bahkan mereka ikhlas dalam ibadahnya karena Allah, baik dalam perkataan mereka, perbuatan maupun semua keadaan mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 59

57-61. Setelah menjelaskan sifat-sifat orang yang lengah dan larut dalam durhaka, Allah lalu menguraikan sifat orang-orang yang menjaga hati untuk taat kepada Allah. Sungguh, orang-orang yang karena takut akan azab tuhannya, mereka sangat berhati-hati agar tidak melanggar perintah-Nya, dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda kekuasaan tuhannya, baik yang tersurat dalam Al-Qur'an maupun yang terhampar di alam semesta, dan mereka yang tidak mempersekutukan tuhannya dengan apa pun dan kapan pun, baik syirik kecil seperti ria maupun syirik besar, dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan seperti sedekah, zakat, dan lainnya, dengan hati penuh rasa takut jika pemberian itu tidak diterima oleh Allah karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada tuhannya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka; mereka itu, yaitu orang-orang dengan sifat-sifatnya demikian, bersegera dalam kebaikan-kebaikan dan bersemangat dalam menjalankan ibadah, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya, yaitu surga, sebagai ganjaran atas amal kebaikannya


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian kumpulan penjabaran dari berbagai mufassirun terhadap isi dan arti surat Al-Mu’minun ayat 59 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita semua. Support perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Tersering Dicari

Tersedia ratusan topik yang tersering dicari, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 1-5, Al-Furqan 63, Al-Waqi’ah 35-38, An-Nahl 125, Ath-Thariq, Al-Baqarah 155. Ada pula Al-Baqarah 275, Al-Hujurat, At-Taubah 128-129, At-Tahrim 6, As-Sajdah, Ar-Ra’d 28.

  1. Al-Baqarah 1-5
  2. Al-Furqan 63
  3. Al-Waqi’ah 35-38
  4. An-Nahl 125
  5. Ath-Thariq
  6. Al-Baqarah 155
  7. Al-Baqarah 275
  8. Al-Hujurat
  9. At-Taubah 128-129
  10. At-Tahrim 6
  11. As-Sajdah
  12. Ar-Ra’d 28

Pencarian: penjelasan surat al maidah ayat 51, surat asy syam beserta artinya, quran surah an-nahl ayat 125, surat al-baqarah ayat 4, q.s. yasin

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: