Surat Al-Hajj Ayat 30

ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ حُرُمَٰتِ ٱللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ عِندَ رَبِّهِۦ ۗ وَأُحِلَّتْ لَكُمُ ٱلْأَنْعَٰمُ إِلَّا مَا يُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ ۖ فَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلرِّجْسَ مِنَ ٱلْأَوْثَٰنِ وَٱجْتَنِبُوا۟ قَوْلَ ٱلزُّورِ

Arab-Latin: żālika wa may yu'aẓẓim ḥurumātillāhi fa huwa khairul lahụ 'inda rabbih, wa uḥillat lakumul-an'āmu illā mā yutlā 'alaikum fajtanibur-rijsa minal-auṡāni wajtanibụ qaulaz-zụr

Artinya: Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.

« Al-Hajj 29Al-Hajj 31 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Berkaitan Dengan Surat Al-Hajj Ayat 30

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hajj Ayat 30 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan menarik dari ayat ini. Ditemukan aneka ragam penafsiran dari beragam mufassir terkait kandungan surat Al-Hajj ayat 30, sebagiannya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Perkara yang Allah perintahkan tersebut, berupa menyelesaikan manasik-manasik haji, memenuhi nadzar dan thawaf di sekeliling Ka’bah, itulah yang diwajibkan Allah atas kalian, maka agungkanlah perkara itu. Dan barangsiapa mengagungkan perkara-perkara terhormat yang ditetapkan Allah, dan diantaranya adalah manasik-manasikNya dengan cara menjalankannya dengan sempurna lagi ikhlas karena Allah, maka itu lebih baik baginya di dunia dan akhirat. Dan Dia telah menghalalkan bagi kalian memakan binatang-binatang ternak, kecuali yang Dia haramkan dalam ayat yang dibacakan kepada kalian di al-Qur’an, seperti bangkai dan lainnya, maka jauhilah. Dan dalam hal ini terkandung pembatalan apa yang diharamkan oleh bangsa arab terhadap beberapa jenis binatang ternak. Dan jauhilah hal-hal najis, yaitu berhala-berhala, dan jauhilah kedustaan terhadap Allah.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

30. Perintah yang agung ini menjelaskan syiar-syiar Allah. Dan barangsiapa yang mengagungkan hukum-hukum yang Allah syariatkan maka itu lebih baik pahalanya baginya di akhirat.

Dan Kami halalkan bagi kalian memakan daging unta, sapi, domba, kambing, dan hewan-hewan ternak lainnya, kecuali apa yang telah diharamkan dalam al-Qur’an seperti bangkai, hewan yang mati tercekik dan yang disembelih untuk selain Allah.

Dan jauhilah sejauh-jauhnya penyembahan terhadap berhala-berhala, karena ia buruk dan najis secara maknawi. Dan jauhilah perkataan batil, seperti berdusta dan memberi kesaksian palsu.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

30. Apa yang diperintahkan kepada kalian -berupa tahalul dengan mencukur rambut, memotong kuku, menghilangkan kotoran-kotoran badan, menunaikan nazar, dan tawaf di Baitullah- merupakan perkara yang Allah wajibkan atas kalian. Maka agungkanlah perkara yang diwajibkan-Nya tersebut. Barangsiapa yang menjauhi apa yang diperintahkan-Nya untuk dijauhi ketika berihram karena mengagungkan batasan-batasan Allah agar tidak terjatuh ke dalamnya, dan mengagungkan apa yang terhormat di sisi-Nya agar tidak melakukan maksiat padanya, maka hal itu di sisi Tuhannya lebih baik baginya di dunia dan di Akhirat. Dan dihalalkan bagi kalian -wahai manusia- hewan ternak berupa unta, sapi dan kambing. Dia tidak mengharamkan pada kalian jenis unta ḥām (unta jantan yang telah membuntingkan betina sebanyak 10 kali), baḥīrah (unta betina yang telah beranak lima kali, dan anak kelima itu jantan), atau jenis domba waṣīlah (domba jantan yang memiliki kembaran domba betina). Dia tidak mengharamkan apapun dari hewan tersebut kecuali apa yang kalian dapatkan dalam Al-Qur`ān berupa keharaman bangkai, darah dan lainnya. Maka jauhilah oleh kalian perkara-perkara najis dan menjijikkan itu yaitu berhala, dan jauhilah pula setiap ucapan batil dan kedustaan terhadap Allah atau makhluk-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

30. ذٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ حُرُمٰتِ لَّهُۥ (Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah)
Makna (الحرمات) adalah apa yang wajib dikerjakan dan haram untuk disepelekan, baik itu dalam haji dan lainnya. Dan cara menghormatinya adalah dengan tidak melanggarnya.

اللهِ فَهُوَ خَيْرٌ (maka itu adalah lebih baik baginya)
Yakni penghormatan itu lebih baik baginya.

عِندَ رَبِّهِۦ (di sisi Tuhannya)
Yakni di akhirat, lebih baik baginya daripada menyepelekan hal itu.

وَأُحِلَّتْ لَكُمُ الْأَنْعٰمُ (Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak)
Yakni unta, sapi, dan kambing.

إِلَّا مَا يُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ ۖ (terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya)
Yaitu bangkai dan apa yang telah disebutkan lainnya pada awal surat al-Maidah.

فَاجْتَنِبُوا۟ الرِّجْسَ مِنَ الْأَوْثٰنِ(maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu)
Dan najisnya syirik tidak akan hilang dari orang yang melakukannya kecuali dengan keimanan, sebagaimana tidak akan hilang najis dhahir kecuali dengan air.

وَاجْتَنِبُوا۟ قَوْلَ الزُّورِ (dan jauhilah perkataan-perkataan dusta)
Yakni ucapan batil dan yang mengandung kesyirikan terhadap Allah dengan lafadz apapun.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Setelah Allah menyebutkan tentang manasik dalam surah ini: { ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ حُرُمَٰتِ ٱللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ عِندَ رَبِّهِۦ } "Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Alla" kta kemudian mengetahui bahwa ibadah haji bukan sekedar ucapan-ucapan dan amalan-amalan yang sementara, melainkan lebih dari itu semua adalah bagaimana seorang hamba mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah, senantiasa bertaqwa kepada-Nya, dengan menjauhi kemaksiatan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

30. Demikianlah keterangan ibadah haji dan pengagungan Allah. Yaitu wajib haji dan batasan haji. Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah berupa syariat, kewajiban dan hukum agama-Nya, maka pengagungan itu lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Telah dihalalkan bagi kamu semua binatang terna: unta, sapi dan kambing, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya seperti bangkai dan lainnya. Maka jauhilah berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta, syirik kepada Allah dan perkataan yang keji


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Demikianlah (perintah Allah). Siapa saja yang mengagungkan hal-hal yang terhormat di sisi Allah} menjauhi sesuatu yang diperintah Allah untuk menjauhinya dalam keadaan ihram, untuk mengagungkan batas-batas Allah agar tidak terjerumus ke dalamnya dan tidak menghalalkan sesuatu yang diharamkan untuknya {itu lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dihalalkan bagi kalian hewan ternak kecuali yang diterangkan kepada kalian. Maka, jauhilah berhala-berhala yang najis itu} sesuatu yang najis yaitu berhala-berhala itu {dan jauhilah perkataan dusta} yang palsu dan bohong


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

30. “Demikianlah (perintah Allah),” maksudnya Kami menyampaikan kepada kalian tentang hukum-hukum tersebut dan kandungannya, berupa penghormatan terhadap hurumatullah (hal-hal yang diagungkan oleh Allah), pengagungan dan pemuliaan terhadapnya, karena penghormatan hal-hal yang diagungkan oleh Allah termasuk bagian dari perkara-perkara yang dicintai oleh Allah yang bisa menyebabkan kedekatan denganNya. Orang-orang yang mengagungkan dan memuliakannya, niscaya Allah membalasinya dengan pahala yang berlimpah. Itu akan menjadi kebaikan bagi dirinya dalam agama, duniawi maupun ukhrrawi di sisi Rabbnya.
Dan yang dimaksud hurumatullah yakni segala sesuatu yang mempunyai kehormatan dan Allah memerintahkan agar dihormati, yang berupa ibadah atau perkara lainnya. Misalnya, manasik haji secara keseluruhan, tanah haram, pelaksanaan ihram, (penyembelihan) hewaan-hewan kurban dan seperti ibadah-ibadah yang Allah menitahkan para hamba untuk melaksanakannya. Mengagungkan hal-hal tersebut seagai bentuk penghormatan kepadanya dengan hati dan mencintainya serta menyempurnakan ubudiyah (pengabdian diri kepada Allah) tanpa meremehkan, malas-malasan, ataupun merasa keberatan (dalam menjalankannya).
Kemudian Allah menyebutkan karunia dan curahan kebaikanNya melalui penghalalan hewan-hewan yang Allah tetapkan bagi para hambaaNya, berupa hewan-hewan ternak, seperti unta, sapi, dan kambing. Dan Allah menetapkan aturan syariat padanya (melalui penyembelihan) sebagai bagian dari manasik haji yang difungsikan untuk mendekatkan diri kepadaNYa. Maka karunia Allah yang terkandung pada hewan-hewan ternak menjadi semakin besar ditinjau dari dua sisi.
“Terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya,” ketetapan pengharamannya di dalam al-Quran, seperti FirmanNya,
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Maidah:3)
Akan tetapi, yang termasuk rahmat Allah bagi para hambaNya adalah bahwa Allah mengharamkan sesuatu atas mereka dan memcegah mereka dari itu guna menyucikan dan membersihkan diri mereka dari syirik kepadaNya dan perkataan palsu. Oleh karena itu, Allah berfirman, “Maka kalian jauhilah yang najis,” menjijikan lagi kotor “dari berhala-berhala,” yaitu tandingan-tandingan yang sudah kalian daulat sebagai sesembahan bersama Allah. Karena sesungguhnya itu merupakan jenis kotoran yang paling parah.
Secara zahir bahwa, kata ‘min’ pada ayat ini bukan berfungsi menjelaskan suatu jenis (min al-jism), sebagaimana disampaikan oleh mayoritas ulama tafsir, namun berfungsi untuk tab’idh (menjelaskan sebagian contoh konkrernya, sebagian), dan bahwa kata ar-Rijs sifanya umum mencakup seluruh larangan dan perkara yang diharamkan. Sehingga menjadi perkara yang terlarang secara umum. Sedangkan larangan dari (penyembahan) berhala-berhala menjadi bagiannya secara khusus.
“Dan jauhilah perkataan-perkataan dusta,” yaitu seluruh perkataan yang diharamkan, karena sesungguhnya semua itu masuk kategori perkataan palsu, [yang merupakan kedustaan. Persaskian palsu menjadi salah satu bagiannya. Setelah Allah melarang mereka dari praktik kesyirikan, tindakan keji dan perkataan dusta].


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 30-31
Allah SWT berfirman,"Ini adalah apa yang Kami perintahkan berupa amal ketaatan dalam menunaikan manasik dan pahala yang melimpah bagi orang yang melakukannya" (Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah) yaitu barangsiapa yang menjauhi perbuatan maksiat dan apa yang diharamkan Allah yang jika dilanggar maka pelakunya melakukan dosa besar (maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya) yaitu maka baginya, berdasarkan hal itu, kebaikan yang banyak dan pahala yang melimpah. Sebagaimana mengerjakan amal ketaatan, dai mendapatkan pahala yang banyak dan balasan yang melimpah. Demikian juga meninggalkan hal-hal yang diharamkan dan menjauhi hal-hal yang dilarang. Mujahid berkata tentang firmanNya: (Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah) dia berkata bahwa Al-Hurumah adalah Makkah, ibadah haji dan umrah, serta sesuatu yang dilarang Allah, berupa semua perbuatan maksiat terhadapNya. Demikian juga yang dikatakan oleh Ibnu Zaid.
Firman Allah: (Dan telah dihalalkan bagi kalian semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepada kalian keharamannya) yaitu Kami halalkan bagi kalian semua binatang ternak, dan Allah tidak pernah mensyariatkan adanya bahirah, saibah, washilah, dan ham.
Firman Allah: (kecuali yang diterangkan kepada kalian keharamannya) yaitu sesuatu yang diharamkan (bangkai, darah,1 daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas) (Surah Al-Maidah: 3). Pendapat itu dikatakan Ibnu Jarir, yang diriwayatkan dari Qatadah.
Firman Allah: (maka jauhilah berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta)
Huruf min di sini untuk menjelaskan jenis, yaitu jauhilah hal yang kotor itu, yaitu berhala-berhala itu. Mengiringkan tindakan menyekutukan Allah dengan perkataan dusta, sebagaimana firmanNya: (Katakanlah, "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) kalian mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) kalian mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui” (33)) (Surah Al-A'raf) dari hal itu terdapat kesaksian terkait dusta.
Firman Allah: (dengan ikhlas kepada Allah) yaitu dengan mengikhlaskan niat dalam beragama karena Allah, menyimpang dari kebathilan menuju kepada kebenaran. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia) Kemudian Allah SWT membuatkan perumpamaan tentang orang musyrik dalam kesesatannya, kebinasaannya dan kejauhannya dari petunjuk. Jadi Allah SWT berfirman: (Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka ia seolah-olah jatuh dari langit) yaitu jatuh dari langit (lalu disambar oleh burung) yaitu disambar oleh burung saat di udara (atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh) yaitu jauh dan membinasakan setiap orang yang terjatuh padanya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Hajj ayat 30: Yakni hukum-hukum yang telah disebutkan sebelumnya serta pengagungan terhadap apa yang terhormat (hurumat) di sisi Allah adalah karena memuliakan hurumat termasuk perkara yang dicintai Allah, dapat mendekatkan diri kepada Allah, di mana orang yang memuliakan dan mengagungkannya akan Allah berikan pahala yang besar, bahkan sebagai kebaikan baginya untuk agamanya, dunianya dan akhiratnya.

Maksudnya adalah semua yang terhormat di sisi Allah dan diperintahkan untuk dimuliakan. Seperti bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah Haram (Mekah), ihram, ibadah-ibadah yang diperintahkan Allah untuk dikerjakan. Memuliakan hurumat tersebut adalah dengan membesarkannya di hati, mencintainya, menyempurnakan ibadah di sana, tidak meremehkan dan tidak malas, serta tidak merasa berat.

Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan nikmat dan ihsan-Nya berupa penghalalan-Nya untuk hamba-hamba-Nya binatang ternak, yang terdiri dari unta, sapi dan kambing.

Seperti yang disebutkan dalam surah Al Maa’idah : 3, akan tetapi karena rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya, Dia mengharamkan hal tersebut untuk menyucikan jiwa mereka, membersihkan mereka dari syirk dan ucapan dusta.

Yang kamu jadikan sebagai tuhan-tuhan di samping Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

Termasuk pula persaksian dusta dan semua ucapan yang haram.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hajj Ayat 30

Demikianlah perintah Allah kepada kaum muslim untuk melak-sanakan ibadah haji. Dan barang siapa mengagungkan apa yang terhormat di sisi Allah dengan melaksanakan rangkaian manasik haji dan men-jauhi semua larangan ketika berihram, baik ihram untuk haji maupun umrah, maka sikap yang demikian itu lebih baik baginya, tamu Allah, di sisi tuhannya. Dan dihalalkan bagi kamu semua hewan ternak, baik ketika menunaikan ibadah haji maupun tidak sedang berhaji, kecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya di dalam Al-Qur'an dan sunah. Maka, jauhilah olehmu, wahai orang-orang beriman, penyembahan berhala-berhala yang najis itu karena tidak sesuai dengan kesucian dan kemurnian tauhid yang diajarkan para nabi dan rasul; dan jauhilah perkataan dusta, baik ketika berihram untuk haji atau umrah, lebih-lebih ketika sudah menyandang predikat haji. 31. Menunaikan ibadah haji ke baitullah hendaklah dengan landasan tauhid yang lurus, niat beribadah dengan ikhlas kepada Allah, semata-mata mengharapkan keridaan-Nya, tanpa mempersekutukan-Nya de-ngan sesuatu apa pun. Barang siapa mempersekutukan Allah, kapan dan di mana pun, selama menunaikan ibadah haji maupun sebelumnya, maka seakan-akan dia jatuh dari langit, karena terputus dari tali Allah hingga ibadahnya tidak diterima, lalu disambar oleh burung hingga dirinya makin jauh dari Allah, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh seperti layang-layang putus.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah pelbagai penjabaran dari para ulama tafsir mengenai kandungan dan arti surat Al-Hajj ayat 30 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita bersama. Bantu usaha kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Tersering Dikaji

Kami memiliki ratusan konten yang tersering dikaji, seperti surat/ayat: Ibrahim 7, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Ayat 15 (Lima Belas), Yasin 82, Ar-Rum 21, Ar-Rahman 13. Serta Al-Baqarah 177, Al-Qashash 77, An-Nisa 36, Al-Isra, Al-Buruj, Fatir 37.

  1. Ibrahim 7
  2. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  3. Ayat 15 (Lima Belas)
  4. Yasin 82
  5. Ar-Rum 21
  6. Ar-Rahman 13
  7. Al-Baqarah 177
  8. Al-Qashash 77
  9. An-Nisa 36
  10. Al-Isra
  11. Al-Buruj
  12. Fatir 37

Pencarian: fasolli lirobbika wanhar artinya, sibgah adalah, surat 110, surah ayat kursi dan artinya, surat al kahfi ayat 11

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.