Surat Maryam Ayat 35
مَا كَانَ لِلَّهِ أَن يَتَّخِذَ مِن وَلَدٍ ۖ سُبْحَٰنَهُۥٓ ۚ إِذَا قَضَىٰٓ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
Arab-Latin: Mā kāna lillāhi ay yattakhiża miw waladin sub-ḥānah, iżā qaḍā amran fa innamā yaqụlu lahụ kun fa yakụn
Artinya: Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Berharga Terkait Dengan Surat Maryam Ayat 35
Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 35 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir berharga dari ayat ini. Terdapat berbagai penafsiran dari berbagai mufassir terkait makna surat Maryam ayat 35, sebagiannya seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Tidak sepantasnya bagi Allah dan tidak patut bagiNya mengangkat seorang anak dari hamba-hamba dan makhlukNya. Allah bersih dan suci dari hal itu. Jika Dia menetapkan dan menginginkan sesuatu dari perkara-perkara, kecil maupun besar, tidak ada halangan bagiNya. Dia hanya berfirman kepadanya, ”kun (jadilah),” maka jadilah ia sebagaimana dikehendaki dan diinginkannya. ”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
35. Allah menyucikan diri-Nya dari perkataan orang-orang kafir yang menyatakan bahwa Dia mengangkat seorang anak. Tidak layak bagi-Nya dikatakan demikian, karena itu merupakan bentuk kekurangan yang besar dalam keesaan-Nya. Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan.
Jika Allah menghendaki dan menetapkan sesuatu, maka Dia akan berfirman ‘kun’ (jadilah), maka sesuatu itu terjadi sesuai dengan kehendak-Nya.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
35. Tidak pantas bagi Allah untuk memiliki anak, sungguh Dia suci dari hal itu. Apabila Dia hendak menetapkan suatu perkara, maka Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu. Dan yang memiliki sifat seperti ini sungguh tersucikan dari sifat memiliki anak.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
35. مَا كَانَ لِلّٰهِ أَن يَتَّخِذَ مِن وَلَدٍ ۖ (Tidak layak bagi Allah mempunyai anak)
Yakni tidaklah suatu kebenaran jika Allah mempunyai anak.
سُبْحٰنَهُۥٓ ۚ( Maha Suci Dia)
Maha Suci Allah dari perkataan mereka itu.
إِذَا قَضَىٰٓ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ(Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia)
Jika Allah dapat melakukan hal ini maka bagaimana bisa dibayangkan bahwa Allah memiliki anak?
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
35. Tidak layak bagi Allah untuk mempunyai anak, Maha Suci Dia dari segala apa yang mereka katakan. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. Dia Yang Maha Kuasa menciptakan makhluk secara langsung maka Dia juga Kuasa menciptakan Isa, atau membuat Isa lahir tanpa ayah
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Tidak patut} Tidak selayaknya {bagi Allah mempunyai anak. Maha suci Dia. Apabila hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya,“Jadilah” Maka, jadilah sesuatu itu
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
34-35. Maksudnya, orang yang disebut-sebut dengan sifat-sifat itu adalah Isa putra Maryam, tanpa ada keraguan maupun sangsi padanya. Bahkan “(Yang mengatakan) perkataan yang benar.” Dan kalamullah (perkataan Allah) yang tidak ada perkataan yang lebih benar daripadanya dan tidak ada yang lebih baik perkataannya daripada Allah. Berita yang meyakinkan itu mengenai Isa. Sementara berita-berita tentangnya yang berbeda dengan ini, maka itu dipastikan batil. Puncak (sumber permasalahnnya) merupakan keragu-raguan dari si pengucapnya, yang tidak tahu-menahu tentangnya. Oeh karena itu, Allah berfirman, “yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya,” maksudnya mereka ragu-ragu, sehingga berbantah-bantahan dengan keraguan mereka dan berdebat berdasarkan perkiraan mereka. Di antaranya, ada orang yang mengatakan tentang dirinya, “Isa itu adalah Allah, atau anak Allah atau ketiga dari yang tiga. Sungguh Mahatinggi Allah dari kebohongan mereka.” “Tidak layak bagi Allah mempunyai anak,” maksudnya tidak wajar dan tidak layak. Karena itu adalah suatu yang mustahil. Allah Mahakaya (tidak membutuhkan orang lain), Maha Terpuji, yang memiliki segala sesuatu, bagaimana mungkin Allah mengangkat seorang anak dari kalangan para hamba?! “Mahasuci Dia,” Mahasuci Allah dari segala kekkurangan dan anak. “Apabila Dia telah menetapkan sesuatu,” baik dari perkara yang kecil ataupun yang besar, “maka Dia hanya berkata kepadanya, ‘Jadilah,’ maka jadikanlah ia,” jika ketentuan dan kehendakNya pasti terlaksana di langit dan bumi, bagaimana mungkin Dia memiliki anak?! Kalau memang demikian adanya, jika Allah menginginkan sesuatu, maka cukup dengan mengatakan “Jadilah” maka jadilah ia, lalu mengapa dianggap sebuah perkara mustahil, Allah menciptakan Isa tanpa bapak?
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 34-37
Allah SWT berfirman kepada RasulNya, nabi Muhammad SAW bahwa kisah yang Kami ceritakan kepadamu merupakan sebagian dari berita tentang nabi Isa (adalah kisah yang sebenarnya, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya) yaitu orang-orang bathil dan orang-orang yang hak dari kalangan orang-orang yang beriman kepadanya dan orang-orang yang kafir kepadaNya, berbantah-bantahan. Oleh karena itu sebagian besar ulama membacanya (qaulul haq) dengan dengan merafa’ kata qaul. ‘Ashim dan Abdullah bin Amir membacanya (qaulal haqqi) dan bacaan rafa’nya lebih jelas secara i’rab yang diperkuat dengan firman Allah SWT: (Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu (60)) (Surah Ali Imran) Setelah Allah menyebutkan bahwa Dia menciptakan nabi Isa sebagai hamba dan nabiNya, lalu Allah SWT membersihkan DzatNya Yang Maha suci dan berfirman (Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha suci Dia) yaitu dari apa yang dikatakan oleh orang-orang bodoh, zalim dan melampaui batas itu, Maha Tinggi Allah dengan ketinggian yang Maha besar (Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah ia) yaitu, jika Allah menghendaki sesuatu, sesungguhnya Dia hanya berkata kepadanya; maka jadilah itu sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. sebagaimana Allah berfirman: (Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, "Jadilah " (seorang manusia), maka jadilah dia (59) (Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu (60)) (Surah Ali Imran)
Firman Allah: (Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kalian, maka sembahlah Dia oleh kalian. Ini adalah jalan yang lurus (36)) yaitu di antara apa yang diperintahkan nabi Isa kepada kaumnya saat dia masih dalam ayunan adalah memberitahukan kepada mereka bahwa Allah adalah Tuhannya dan Tuhan mereka. dan memerintahkan kepada mereka untuk menyembah Allah SWT. Jadi dia berkata: (maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus) yaitu agama yang aku sampaikan kepada kalian dari Allah adalah jalan yang lurus; Barangsiapa yang mengikutinya, maka mendapat petunjuk. Dan barangsiapa menentangnya, maka tersesat.
Firman Allah: (Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka) yaitu Ahli Kitab berbeda pendapat tentang nabi Isa, setelah jelas perkaranya bahwa dia adalah hamba dan rasul Allah yang diciptakan melalui kalimatNya kepada Maryam, dan melalui ruh ciptaanNya.
Firman Allah: (Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar) ancaman dan peringatan yang keras terhadap orang-orang yang mendustakan Allah dan melakukan tuduhan serta anggapan bahwa Allah beranak. Akan tetapi, Allah menangguhkan mereka sampai hari kiamat dan membiarkan mereka dengan sifat Penyantun dan kekuasaanNya atas mereka. Sesungguhnya Dia tidak menyegerakan orang-orang yang berbuat maksiat kepadaNya. Oleh karena itu di sini Allah berfirman: (Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar) yaitu hari kiamat.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Maryam ayat 35: Yakni mustahil Dia mempunyai anak, karena Dia Mahakaya lagi Maha Terpuji, Milik-Nya semua yang ada di langit dan di bumi, maka bagaimana mungkin Dia mengambil hamba dan milik-Nya sebagai anak?!
Dari memiliki anak dan dari segala kekurangan.
Baik sesuatu yang besar maupun kecil, tidaklah berat bagi-Nya.
Termasuk di antaranya adalah penciptaan Isa tanpa bapak, yang demikian mudah bagi-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 35
Sungguh mustahil dan tidak patut bagi Allah mempunyai anak. Mahasuci dia dari kemungkinan mempunyai anak, dari segala kekurangan, dan dari butuh pada sesuatu. Apabila dia hendak menetapkan sesuatu, maka dia hanya berkata kepadanya, 'jadilah!' maka jadilah sesuatu itu. Karenanya, dia tidak memerlukan apa pun, termasuk kebutuhan terhadap anak. 36. Nabi isa menegaskan bahwa Allah tidak memerlukan anak, 'dan sesungguhnya Allah yang maha esa itu tidak mempunyai anak. Dia adalah tuhanku yang memelihara dan merahmatiku, dan dia adalah juga tuhanmu dan tuhan semua makhluk. Maka, sembahlah dia. Ketahuilah bahwa ini adalah jalan yang lurus dan telah Allah wahyukan kepada para nabi-Nya. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah kumpulan penafsiran dari kalangan mufassir mengenai makna dan arti surat Maryam ayat 35 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita semua. Dukunglah kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.