Surat Maryam Ayat 34
ذَٰلِكَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ ۚ قَوْلَ ٱلْحَقِّ ٱلَّذِى فِيهِ يَمْتَرُونَ
Arab-Latin: żālika 'īsabnu maryam, qaulal-ḥaqqillażī fīhi yamtarụn
Artinya: Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Berkaitan Surat Maryam Ayat 34
Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 34 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan berharga dari ayat ini. Tersedia bermacam penjelasan dari kalangan mufassir terhadap makna surat Maryam ayat 34, di antaranya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Orang yang telah Kami kisahkan kepadamu (wahai rasul) tentang sifat dan beritanya itu adalah isa putra maryam, tidak ada keraguan sama sekali tentangnya. Bahkan itulah kebenaran yang telah diragukan oleh kaum yahudi dan nasrani.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
34. Itulah kisah tentang Nabi Isa bin Maryam yang memiliki derajat yang tinggi dalam penyembahan kepada Allah semata dan yang ada pada perkataan-perkataan kenabiaannya yang bijaksana; inilah perkataan benar yang diragukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
34. Orang yang memiliki sifat seperti ini adalah Isa bin Maryam. Dan perkataan ini merupakan perkataan yang benar, bukan seperti perkataannya orang-orang sesat yang meragukan dan berselisih tentang kebenarannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
34. ذٰلِكَ (Itulah)
Yakni itulah orang yang berkata aku adalah hamba Allah yang memiliki ciri-ciri yang telah disebutkan, dia adalah Isa bin Maryam.
عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ ۚ قَوْلَ الْحَقِّ(Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar)
Yakni perkataan ini adalah perkataan yang benar dalam hakikat Isa bin Maryam, bukan seperti yang dikatakan oleh orang-orang yang sesat (Nasrani) dan dimurkai (Yahudi).
الَّذِى فِيهِ يَمْتَرُونَ(yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya)
Yakni yang meragukan dan berselisih tentangnya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
34. Itulah sifat-sifat dari Isa putera Maryam, bukan seperti apa yang dikatakan orang Nasrani. Dia mengatakan perkataan yang benar dan tidak ada keraguan pada hakikat perkataannya. Sedang mereka orang Yahudi dan Nasrani meragukan dan berbantah-bantahan tentang kebenarannya
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Itulah Isa putra Maryam, perkataan benar yang mereka ragukan} yang mereka ragukan dan perselisihkan
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
34-35. Maksudnya, orang yang disebut-sebut dengan sifat-sifat itu adalah Isa putra Maryam, tanpa ada keraguan maupun sangsi padanya. Bahkan “(Yang mengatakan) perkataan yang benar.” Dan kalamullah (perkataan Allah) yang tidak ada perkataan yang lebih benar daripadanya dan tidak ada yang lebih baik perkataannya daripada Allah. Berita yang meyakinkan itu mengenai Isa. Sementara berita-berita tentangnya yang berbeda dengan ini, maka itu dipastikan batil. Puncak (sumber permasalahnnya) merupakan keragu-raguan dari si pengucapnya, yang tidak tahu-menahu tentangnya. Oeh karena itu, Allah berfirman, “yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya,” maksudnya mereka ragu-ragu, sehingga berbantah-bantahan dengan keraguan mereka dan berdebat berdasarkan perkiraan mereka. Di antaranya, ada orang yang mengatakan tentang dirinya, “Isa itu adalah Allah, atau anak Allah atau ketiga dari yang tiga. Sungguh Mahatinggi Allah dari kebohongan mereka.” “Tidak layak bagi Allah mempunyai anak,” maksudnya tidak wajar dan tidak layak. Karena itu adalah suatu yang mustahil. Allah Mahakaya (tidak membutuhkan orang lain), Maha Terpuji, yang memiliki segala sesuatu, bagaimana mungkin Allah mengangkat seorang anak dari kalangan para hamba?! “Mahasuci Dia,” Mahasuci Allah dari segala kekkurangan dan anak. “Apabila Dia telah menetapkan sesuatu,” baik dari perkara yang kecil ataupun yang besar, “maka Dia hanya berkata kepadanya, ‘Jadilah,’ maka jadikanlah ia,” jika ketentuan dan kehendakNya pasti terlaksana di langit dan bumi, bagaimana mungkin Dia memiliki anak?! Kalau memang demikian adanya, jika Allah menginginkan sesuatu, maka cukup dengan mengatakan “Jadilah” maka jadilah ia, lalu mengapa dianggap sebuah perkara mustahil, Allah menciptakan Isa tanpa bapak?
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 34-37
Allah SWT berfirman kepada RasulNya, nabi Muhammad SAW bahwa kisah yang Kami ceritakan kepadamu merupakan sebagian dari berita tentang nabi Isa (adalah kisah yang sebenarnya, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya) yaitu orang-orang bathil dan orang-orang yang hak dari kalangan orang-orang yang beriman kepadanya dan orang-orang yang kafir kepadaNya, berbantah-bantahan. Oleh karena itu sebagian besar ulama membacanya (qaulul haq) dengan dengan merafa’ kata qaul. ‘Ashim dan Abdullah bin Amir membacanya (qaulal haqqi) dan bacaan rafa’nya lebih jelas secara i’rab yang diperkuat dengan firman Allah SWT: (Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu (60)) (Surah Ali Imran) Setelah Allah menyebutkan bahwa Dia menciptakan nabi Isa sebagai hamba dan nabiNya, lalu Allah SWT membersihkan DzatNya Yang Maha suci dan berfirman (Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha suci Dia) yaitu dari apa yang dikatakan oleh orang-orang bodoh, zalim dan melampaui batas itu, Maha Tinggi Allah dengan ketinggian yang Maha besar (Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah ia) yaitu, jika Allah menghendaki sesuatu, sesungguhnya Dia hanya berkata kepadanya; maka jadilah itu sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. sebagaimana Allah berfirman: (Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, "Jadilah " (seorang manusia), maka jadilah dia (59) (Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu (60)) (Surah Ali Imran)
Firman Allah: (Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kalian, maka sembahlah Dia oleh kalian. Ini adalah jalan yang lurus (36)) yaitu di antara apa yang diperintahkan nabi Isa kepada kaumnya saat dia masih dalam ayunan adalah memberitahukan kepada mereka bahwa Allah adalah Tuhannya dan Tuhan mereka. dan memerintahkan kepada mereka untuk menyembah Allah SWT. Jadi dia berkata: (maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus) yaitu agama yang aku sampaikan kepada kalian dari Allah adalah jalan yang lurus; Barangsiapa yang mengikutinya, maka mendapat petunjuk. Dan barangsiapa menentangnya, maka tersesat.
Firman Allah: (Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka) yaitu Ahli Kitab berbeda pendapat tentang nabi Isa, setelah jelas perkaranya bahwa dia adalah hamba dan rasul Allah yang diciptakan melalui kalimatNya kepada Maryam, dan melalui ruh ciptaanNya.
Firman Allah: (Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar) ancaman dan peringatan yang keras terhadap orang-orang yang mendustakan Allah dan melakukan tuduhan serta anggapan bahwa Allah beranak. Akan tetapi, Allah menangguhkan mereka sampai hari kiamat dan membiarkan mereka dengan sifat Penyantun dan kekuasaanNya atas mereka. Sesungguhnya Dia tidak menyegerakan orang-orang yang berbuat maksiat kepadaNya. Oleh karena itu di sini Allah berfirman: (Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar) yaitu hari kiamat.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Maryam ayat 34: Yakni yang disifati dengan sifat-sifat tersebut adalah Isa putra Maryam.
Berita yang Allah sebutkan inilah yang benar, sedangkan berita yang menyelisihinya adalah dusta. Oleh karena itu mereka meragukan kebenarannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 34
Demikianlah proses kelahiran isa dan tanggapannya atas keraguan bani israil. Pada ayat ini, Allah lalu menerangkan kedudukannya sebagai hamba Allah. Itulah sifat dan ucapan isa putra maryam yang mengungkap semuanya dengan perkataan yang benar. Namun demikian, kaum yahudi itu tetap tidak memercayainya karena menganggapnya sebagai hal yang tidak wajar dan merupakan bukti yang mereka ragukan kebenarannya, kendati semuanya merupakan fakta yang sangat nyata. 35. Sungguh mustahil dan tidak patut bagi Allah mempunyai anak. Mahasuci dia dari kemungkinan mempunyai anak, dari segala kekurangan, dan dari butuh pada sesuatu. Apabila dia hendak menetapkan sesuatu, maka dia hanya berkata kepadanya, 'jadilah!' maka jadilah sesuatu itu. Karenanya, dia tidak memerlukan apa pun, termasuk kebutuhan terhadap anak.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penjabaran dari beragam pakar tafsir mengenai makna dan arti surat Maryam ayat 34 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita semua. Sokonglah usaha kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.