Surat Maryam Ayat 18

قَالَتْ إِنِّىٓ أَعُوذُ بِٱلرَّحْمَٰنِ مِنكَ إِن كُنتَ تَقِيًّا

Arab-Latin: Qālat innī a'ụżu bir-raḥmāni mingka ing kunta taqiyyā

Artinya: Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa".

« Maryam 17Maryam 19 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Tentang Surat Maryam Ayat 18

Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 18 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah menarik dari ayat ini. Ada pelbagai penafsiran dari beragam pakar tafsir mengenai isi surat Maryam ayat 18, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Maryam berkata kepadanya, ”sesungguhnya aku berlindung kepada Allah dari kamu agar kamu jangan sampai berbuat buruk kepadaku, bila memang engkau termasuk orang yang takut kepada Allah.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

18-20. Maryam berkata kepadanya dengan rasa takut: “Aku berlindung kepada Allah agar kamu tidak menyakitiku jika kamu adalah orang yang takut dan taat kepada Allah.”

Jibril menjawab untuk menenangkannya: “Aku adalah malaikat yang diutus Allah kepadamu, untuk memberimu seorang anak yang bersih dari dosa.”

Maryam merasa heran dan berkata: “Dari mana dan bagaimana aku akan melahirkan seorang anak, sedangkan tidak ada orang yang pernah menyentuhku dan aku juga tidaklah orang yang berbuat keji?”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

18. Ketika ia melihatnya dalam rupa manusia yang sempurna tengah menuju kepada dirinya, ia berkata, "Sungguh aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dari keburukan yang akan engkau lakukan, jika engkau benar-benar orang bertakwa yang takut kepada Allah."


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

18. قَالَتْ إِنِّىٓ أَعُوذُ بِالرَّحْمٰنِ مِنكَ إِن كُنتَ تَقِيًّا (Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”)
Yakni jika kamu termasuk orang yang bertakwa dan takut kepada Allah. Aku telah meminta perlingdungan kepada Allah darimu, maka keluarlah dari tabir ini.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

18. Maryam terperanjak dan takut sebab melihat jelmaan Jibril, dia berkata: "Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha pemurah dari padamu, jika kamu seorang yang bertakwa kepada Allah, maka menjauhlah dariku karena aku sudah memohon perlindungan kepada Allah ".


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dia (Maryam) berkata,“Sesungguhnya aku berlindung} Aku berlindung dan meminta pertolongan {kepada Tuhan Yang Maha Pengasih darimu, jika kamu adalah seorang yang bertakwa”} kamu takut kepada Allah


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

18. Saat Maryam melihat lelaki (jelmaan Jibril) dalam kondisi seperti ini, sementara dia sedang jauh dari keluarganya dan mengasingkan diri dari manusia, dan telah meletakkan hijab (penutup diri) dari orang yang paling terhormat baginya yaitu keluarganya, maka dia khawatir lelaki itu akan melancarkan perbuatan jahat dan tergiur padanya. Karena itu, dia bertawakal dan berlindung kepada Allah dari lelaki ini. Ia mengatakan, “Sesungguhnya aku berlindung kepada Dzat Yang Maha Pemurah darimu,” maksudnya aku berlindung dan mencari pemeliharaan (kepada Allah) dengan sifat rahmatNya dari keinginan jahatmu padaku “Jika kamu seorang yang bertakwa,” maksudnya jika engkau takut kepada Allah dan bertakwa kepadaNya, maka janganlah engkau menggangguku.
Di sini, Maryam menyatukan antara permohonan perlindungan kepada Rabbnya dengan pemberian ancaman dan peringatan kepada si lelaki dan menyuruhnya bertakwa kepada Allah. Padahal Maryam berada dalam kondisi sepi (hanya berduaan), masih remaja dan jauh dari keramaian manusia. Sementara itu, pemuda ini dalam rupa tampan rupawan, penampilan yang sempurna lagi normal, tidak mengucapkan kata-kata kotor kepada Maryam dan juga tidak mengganggunya. Ini hanyalah kekhawatiran dari Maryam. Dan merupakan bagian tertinggi dari sifat iffah (pemeliharaan diri) dan menghindari kejahatan serta segala faktor pemicunya. Iffah seperti ini termasuk amal yang paling baik, terutama saat faktor-faktor pemicunya ada, serta tidak ada penghalang. Karenanya, Allah memuji Maryam. Allah berfirman,
"dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat." (At-Tahrim:12),
"Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh) nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam." (Al-Anbiya:91).
Allah membalas penjagaan Maryam terhadap kehormatan dirinya dengan seorang anak, yang merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah, dan sebagai seorang rasul dari rasul-rasul Allah.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 16-21
Setelah Allah SWT memberitahukan tentang kisah nabi Zakaria, bahwa Allah telah menciptakan bagi nabi Zakaria saat dia telah tua dan istrinya mandul seorang anak yang suci, bersih dan diberkahi. Lalu Allah menghubungkannya dengan menyebutkan kisah Maryam dan penciptaan anaknya, nabi Isa tanpa seorang ayah. Antara kedua kisah ini terdapat kecocokan dan kemiripan. Oleh karena itu keduanya disbutkan dalam surah Ali Imran, di sini, dan di surah Al-Anbiya’ secara beriringan antara kedua kisah ini karena mempunyai kedekatan makna antara keduanya untuk menunjukkan kepada para hambaNya atas kekuasaan dan keagungan Allah dan bahwa Allah itu Maha Kuasa atas sesuatu yang Dia kehendaki. Jadi Allah berfirman: (Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur’an) Maryam adalah putri Imran, dari keturunan nabi Dawud. Maryam berasal dari keluarga yang bersih dan baik di kalangan Bani Israil. Allah SWT telah menyebutkan kisah saat ibunya melahirkan dia di surah Ali Imran. Ibunya bernazar bahwa anak itu akan dijadikan sebagai pelayan Baitul Maqdis. Mereka biasa melakukan mendekatkan diri dengan demikian. (Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik) (Surah Ali Imran: 37) Maryam dibesarkan di kalangan Bani Israil dalam lingkungan yang agung, sehingga Maryam merupakan salah seorang wanita ahli ibadah yang terkenal yang mencurahkan hidupnya untuk ibadah dan tidak menilkah. Maryam berada dalam jaminan suami saudara perempuannya yaitu nabi Zakaria, Nabi Bani Israil saat itu dan pemimpin mereka yang menjadi tempat bertanya mereka dalam urusan agamanya. Zakaria menyaksikan pada diri Maryam kemuliaan yang agung dan luar biasa (Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria bertanya, "Hai Maryam, dari manakah kamu memperoleh (makanan) ini?”Maryam menjawab, "Makanan itu dari sisi Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendakiNya tanpa hisab) (Surah Ali Imran: 37) (ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur) yaitu Maryam memisahkan diri dari mereka, menjauhi mereka, dan pergi ke arah timur Baitul Maqdis.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (suatu tempat di sebelah timur) tempat yang luas dan jauh
Firman Allah: (maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka) yaitu Maryam menutupi dirinya dan bersembunyi. Lalu Allah mengutus malaikat Jibril kepadanya (maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna) yaitu, dalam bentuk manusia yang sempurna.
Mujahid, Adh-Dhahhak, Qatadah, Ibnu Juraij, Wahb bin Munabbih, dan As-Suddi berkata tentang firmanNya: (lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya) yaitu malaikat Jibril. Ini adalah pendapat yang dikatakan mereka berdasarkan makna yang tampak dalam Al-Qur'an, karena sesungguhnya Allah SWT berfirman dalam ayat lain: (dan dibawa turun oleh Ruhul Amin (Jibril) (193) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan (194)) (Surah Asy-Syu'ara)
(Maryam berkata, "Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa” (18)) Setelak malaikat Jibril manampakkan diri kepadanya dalam bentuk manusia sempurna, saat itu Maryam berada di suatu tempat yang menyendiri; antara dia dan kaumnya terdapat penghalang, Maryam merasa takut kepada Jibril, dan menduga bahwa Jibril hendak berbuat keburukan kepadanya. Jadi Maryam berkata: (Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa) yaitu,"Jika kamu seorang yang bertakwa" untuk mengingatkannya kepada Allah. Inilah yang dianjurkan syariat dalam membela diri, yaitu dengan memakai hal yang paling mudah terlebih dahulu, jadi Maryam memperingatkan terlebih dahulu tentang Allah
Ibnu Jarir berkata,”Telah bercerita kepadaku Abu Kuraib, telah bercerita kepada kami Abu Bakar, dari ‘Ashim, dia berkata, Abu Wa’il berkata dan menyebutkan kisah Maryam, dia berkata,”Aku mengetahui bahwa orang yang bertakwa adalah orang yang mempunyai sesuatu untuk menahan diri. Ketika Maryam berkata: (Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa (18) Ia (Jibril) berkata, "Sesungguhnya aku ini hanya seorang utusan Tuhanmu”) yaitu memberi jawab kepadanya untuk melenyapkan ketakutan Maryam kepadanya,"Aku tidak seperti yang kamu sangka, akan tetapi aku adalah utusan Tuhanmu, yaitu Allah mengutusku kepadamu" Dia akan memberimu seorang anak laki-laki yang suci. (Maryam berkata, "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki) yaitu Maryam merasa heran dengan hal ini, dan berkata,"Bagaimana aku bisa punya anak laki-laki?" yaitu cara manakah yang akan menjadikan kelahiran anak laki-laki dariku, sedangkan aku bukanlah wanita yang bersuami, dan tidak terbayangkan bahwa aku berbuat lacur. Oleh karena itu Maryam berkata: (sedangkan tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan pula seorang pezina) Kata “Al-baghyu” adalah perbuatan zina. Dalam hadits disebutkan bahwa Nabi SAW melarang mahar yang diberikan kepada pelacur.
(Jibril berkata, "Demikianlah, Tuhanmu berfirman, 'Hal itu mudah bagi-Ku'”) yaitu maka malaikat itu berkata kepadanya seraya menjawab pertanyaannya,”Sesungguhnya Allah telah berfirman,"Sesungguhnya Dia akan menciptakan darimu seorang anak laki-laki, sekalipun kamu tidak mempunyai suami dan kamu tidak pernah melakukan perbuatan lacur" Karena sesungguhnya Dia Maha Kuasa terhadap apa yang Dia kehendaki. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan agar Kami menjadikannya suatu tanda) yaitu petunjuk dan tanda bagi manusia tentang kekuasaan Pencipta mereka yang membuat mereka beraneka ragam dalam penciptaan mereka. Dia menciptakan bapak mereka nabi Adam tanpa ayah dan ibu, dan Dia menciptakan Hawa melalui laki-laki tanpa wanita. Dia juga menciptakan keturunannya melalui laki-laki dan wanita, kecuali nabi Isa, karena sesungguhnya Dia menciptakan nabi Isa melalui wanita saja, tanpa laki-laki. Maka lengkaplah empat pembagian penciptaan yang menunjukkan kesempurnaan kekuasaan dan keagungan pengaruh­Nya, maka tidak ada Tuhan dan Rabb selain Dia.
Firman Allah: (dan sebagai rahmat dari Kami) yaitu Kami menjadikan anak itu sebagai rahmat dari Kami dan seorang nabi yang menyeru manusia untuk menyembah dan mengesankan­ Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam ayat lainnya: ((Ingatlah), ketika Malaikat berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari-Nya, namanya Al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah) (45) dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh” (46)) (Surah Ali Imran) yaitu dia menyeru manusia untuk menyembah Tuhannya dalam usia buaian dan usia dewasanya.
Firman Allah: (dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan) Kalimat ini bisa ditafsirkan bahwa ini merupakan kesempurnaan perkataan Jibril kepada Maryam, dia menceritakan kepadanya bahwa hal itu merupakan sesuatu yang telah ditakdirkan dalam ilmu, kuasa dan kehendak Allah SWT. Bisa ditafsirkan juga bahwa kalimat ini merupakan berita dari Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW dan itu merupakan ungkapan kiasan terkait tiupan ke dalam rahim Maryam. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami) (Surah At-Tahrim: 12)
Muhammad bin Ishaq berkata tentang firmanNya: (dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan) yaitu sesungguhnya Allah telah menetapkan hal itu dan harus terjadi. Pendapat ini juga dipilih Ibnu Jarir dalam kitab tafsirnya, dan tidak ada seorang pun yang meriwayatkannya selain dirinya. Hanya Allah yang lebih mengetahui.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Maryam ayat 18: Yakni jika engkau takut kepada Allah, maka janganlah mendatangiku. Maryam menggabung antara berpegang teguh kepada Tuhannya dengan menakut-nakutinya serta menyuruhnya untuk bertakwa. Ketika itu kondisinya sepi, jauh dari manusia, sedangkan malaikat yang datang kepadanya menampakkan diri dalam bentuk manusia yang sempurna lagi indah. Pendorong untuk berbuat maksiat sangat banyak, akan tetapi Maryam menolaknya, ia berlindung kepada Allah dan menakut-nakuti orang yang mendekatinya. Hal ini menunjukkan ‘iffah (bersihnya) Maryam, jauhnya dari keburukan dan sebab-sebabnya. Sikap ‘iffah ini dengan adanya pendorong dan tidak adanya penghalang termasuk amalan yang sangat utama. Oleh karena itu, Allah memuji Maryam karena ‘iffahnya, Dia berfirman, “Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan Dia termasuk orang-orang yang taat.” (Terj. At Tahrim: 12). Oleh karena ‘iffahnya, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menggantikannya dengan menganugerahkan seorang anak yang termasuk tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah dan menjadi salah seorang rasul-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 18

Maryam terkejut dan takut melihat jibril datang ke tempatnya menyendiri. Dia berkata, 'sungguh, aku berlindung kepada tuhan yang maha pengasih dan pemelihara terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa, menjauhlah dan jangan menggangguku. '19. Jibril menyadari ketakutan maryam. Dia lalu memperkenalkan diri dan berkata, 'sesungguhnya aku ini hanyalah utusan tuhanmu yang menjaga dan melindungimu. Aku mendapat tugas untuk menyampaikan berita tentang anugerah yang akan dikaruniakan Allah kepadamu, yaitu seorang anak laki-laki yang suci dari segala dosa dan noda. '.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beraneka penjabaran dari beragam pakar tafsir mengenai kandungan dan arti surat Maryam ayat 18 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita bersama. Support kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Tersering Dikunjungi

Terdapat ratusan konten yang tersering dikunjungi, seperti surat/ayat: Al-Hujurat 10, Dua (2) Terakhir al-Baqarah, Yasin 9, Al-Baqarah 285-286, At-Taubah 40, Al-Fatihah 6. Juga Al-Ma’idah 32, An-Naas, Maryam, Al-Lail, Luqman 13, ‘Abasa.

  1. Al-Hujurat 10
  2. Dua (2) Terakhir al-Baqarah
  3. Yasin 9
  4. Al-Baqarah 285-286
  5. At-Taubah 40
  6. Al-Fatihah 6
  7. Al-Ma’idah 32
  8. An-Naas
  9. Maryam
  10. Al-Lail
  11. Luqman 13
  12. ‘Abasa

Pencarian: ayat kusi, surat al mudasir, surat iklas, surat 30 ayat 1, arti surat al-insyirah

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.