Surat Al-Kahfi Ayat 98

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قَالَ هَٰذَا رَحْمَةٌ مِّن رَّبِّى ۖ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ رَبِّى جَعَلَهُۥ دَكَّآءَ ۖ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّى حَقًّا

Arab-Latin: Qāla hāżā raḥmatum mir rabbī, fa iżā jā`a wa'du rabbī ja'alahụ dakkā`, wa kāna wa'du rabbī ḥaqqā

Artinya: Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar".

« Al-Kahfi 97Al-Kahfi 99 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Kandungan Mendalam Berkaitan Surat Al-Kahfi Ayat 98

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Kahfi Ayat 98 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam kandungan mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi bermacam penjelasan dari para ahli tafsir berkaitan kandungan surat Al-Kahfi ayat 98, di antaranya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dzulqarnain berkata, ”dinding yang aku dirikan sebagai penghalang dari kerusakan yang dilakukan ya’ij ma’juj ini merupakan rahmat dari tuhanku kepada sekalian manusia. Maka apabila sudah datang janji dari tuhanku dengan keluarnya ya’juj ma’juj (menjelang hari kiamat), Dia akan menjadikannya hancur berantakan lagi rata dengan permukaan tanah, dan janji tuhanku adalah benar adanya.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

98. Setelah Dzulkarnain selesai membangunnya, dia menyebutkan karunia Allah yang diberikan kepadanya: “Apa yang aku bangun ini adalah rahmat dari karunia Tuhanku, dan jika janji Tuhanku telah datang berupa keluarnya Ya’juj dan Ma’juj dan terjadinya hari kiamat telah dekat, maka Allah akan menjadikannya rata dengan tanah. Dan janji Allah ini pasti terjadi.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

98. Zulkarnain berkata, "Dinding penghalang ini adalah rahmat dari Tuhanku agar menghalangi dan membatasi gerak gerik Yakjuj dan Makjuj dari mengadakan kerusakan di muka bumi, dan apabila telah tiba waktu yang ditentukan oleh Allah agar mereka keluar sebelum datangnya hari Kiamat, maka Dia akan menghancurkannya hingga rata dengan tanah, dan sungguh janji Allah tentang ratanya dinding itu dengan tanah, dan keluarnya Yakjuj dan Makjuj benar dan tidak akan diselisihi."


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

98. قَالَ هٰذَا رَحْمَةٌ مِّن رَّبِّى ۖ (Dzulkarnain berkata: “Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku)
Sehingga menghalangi Ya’juj dan Ma’juj dalam membuat kerusakan di bumi.

فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ رَبِّى(maka apabila sudah datang janji Tuhanku)
Yakni waktu keluarnya Ya’juj dan Ma’juj sebelum yang sudah ditentukan Tuhanku yang terjadi sebelum hari kiamat.

جَعَلَهُۥ دَكَّآءَ ۖ( Dia akan menjadikannya hancur luluh)
Yakni menjadi rata dengan tanah.

وَكَانَ وَعْدُ رَبِّى(dan janji Tuhanku itu)
Yakni janji tentang kehancuran dinding pembatas itu dan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj sebelum terjadi kiamat.

حَقًّا(adalah benar)
Yakni janji yang tidak akan dilanggar.
Ayat ini adalah akhir dari perkataan Dzulkarnain dalam surat ini.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

98. Setelah selesai membangun benteng/tembok itu Dzulkarnain berkata: "Dinding ini adalah bukti rahmat dari Tuhanku, Yang telah memberi kalian anugerah agar diganggu/diserang Ya’juj dan Ma’juj. Maka apabila ketetapan Tuhanku telah sampai pada waktunya, Dia akan menghancurkan meluluhkan dan meratakannya dengan dengan tanah. Dan janji Tuhanku itu adalah benar"


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dia berkata} Dzulqarnain berkata {“(Tembok) ini} Tembok {adalah rahmat dari Tuhanku. Apabila janji Tuhanku telah tiba} waktu Tuhanku untuk mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj sebelum terjadinya kiamat {Dia akan menjadikannya hancur luluh} runtuh rata seperti tanah {Janji Tuhanku itu benar”} pasti terjadi, bukan mustahil


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

98. Setelah dia melakukan tindakan yang indah dan (membangun) peninggalan yang agung ini, maka dia menisbatkan kenikmatan itu kepada Allah. Dia berkata, “Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku,” maksudnya berasal dari keutamaan dan kebaikanNya yang tercurah bagiku. Inilah kondisi para khalifah (penguasa) yang shalih, saat mereka menerima kenikmatan yang agung dari Allah, niscaya rasa syukur, penetapan, dan pengakuan terhadap kenikmatan Allah semakin meningkat. Seperti yang dikatakan oleh Sulaiman ketika singgasana ratu Saba’ muncul di hadapannya, padahal jaraknya sangat jauh. Beliau berkata, "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya)." (An-Naml:40).
Berbeda halnya dengan orang-orang yang sombong, takabur, dan congkak di atas bumi ini, kenikmatan-kenikmatan yang besar semakin menambah keburukan dan kesombongan mereka. Seperti yang dikatakan oleh Qarun ketika dikaruniai Allah perbendaharaan kekayaan yang (berat) kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sekumpulan orang kuat-kuat. Dia berkata, ""Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku". (Al-Qashash:78).
Dan firmanNya, “Maka apabila sudah datang janji Rabbku,” yaitu janji kemunculan Ya’juj dan Ma’juj “Dia akan menjadikannya hancur luluh,” menghancurkan dinding yang kuat dan kokoh itu sehingga roboh dengan tanah, “dan janji Rabbku itu adalah benar.”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 97-99
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Ya’juj dan Ma’juj bahwa sesungguhnya mereka tidak mampu naik ke atas bendungan itu, dan tidak pula melubangi bawahnya, Tidaklah menaiki puncaknya lebih mudah daripada melubanginya, dan masing-masing diungkapkan dengan bahasa yang sesuai. Lalu Allah berfirman: (Maka mereka tidak dapat mendakinya dan mereka tidak dapat (pula) melubanginya) Ini menunjukkan bahwa mereka tidak mampu melubangi dan tidak dapat berbuat apapun terhadap hal itu.
Firman Allah: (Dzulqarnain berkata, "(bendungan) ini adalah rahmat dari Tuhanku”) setelah Dzulqarnain membangunnya: (dia berkata ini adalah rahmat Tuhanku) untuk umat manusia, karena membuat penghalang antara mereka dengan Ya'juj dan Ma'juj, yang menghalangi Ya’juj dan Ma'juj berbuat kekacauan dan kerusakan di bumi (maka bila telah datang janji Tuhanku) yaitu jika telah dekat janji yang benar (Dia akan menjadikannya hancur luluh) yaitu rata dengan tanah. Orang-orang Arab berkata, “naqatun dakka” yaitu unta yang tidak ada punuk pada punggungnya sehingga punggungnya rata. Allah SWT berfirman: (Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikan­nya gunung itu hancur luluh) (Surah Al-A'raf: 143) yaitu rata dengan tanah.
Ikrimah berkata tentang firmanNya: (maka apabila sudah datang janji Tuhanku. Dia akan menjadikannya hancur luluh) dia berkata yaitu menjadi jalan sebagaimana adanya (dan janji Tuhanku adalah benar) yaitu pasti terjadi.
Firman Allah: (Kami biarkan sebagian dari mereka) yaitu manusia pada saat itu yaitu pada hari hancurnya bendungan itu, dan Ya’juj Ma’juj keluar datang bergelombang menyerang manusia dan menimbulkan kerusakan harta serta menghancurkan segala sesuatu yang mereka miliki. Semua ini sebelum terjadinya kiamat dan sesudah datangnya Dajjal. Sebagaimana yang akan dijelaskan pembahasannya dalam firmanNya: (Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi (96) Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit)) (Surah Al-Anbiya: 96-97) Demikian juga Allah berfirman: (Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain) ini merupakan permulaan kiamat (kemudian ditiup lagi sangkakala) yaitu sesudah itu (lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya)
Firman Allah: (Kemudian ditiup lagi sangkakala) sangkakala itu sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berupa terompet yang berbentuk tanduk dan yang ditugaskan untuk meniupnya adalah malaikat Israfil, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits-hadits yang panjang sebelumnya,
Firman Allah: (lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya) yaitu Kami menghadirkan semuanya untuk dihisab (Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang kemudian (49) benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal” (50)) (Surah Al-Waqi'ah) (dan Kami kumpulkan seluruh manusia dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka) (Surah Al-Kahfi: 47)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Kahfi ayat 98: Bisa juga maksudnya kemampuan untuk membuatnya.

Yakni nikmat, karunia dan ihsan-Nya kepadaku, karena dinding tersebut dapat menghalangi Ya’juj dan Ma’juj keluar ke tengah-tengah manusia yang lain. Seperti inilah keadaan para pemimpin yang saleh. Ketika Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberikan nikmat yang banyak kepadanya, maka rasa syukur dan pengakuan mereka terhadap nikmat tersebut bertambah, sebagaimana perkataan Nabi Sulaiman ketika dihadapkan kepadanya kerajaan Saba’, “Ini adalah karunia Tuhanku agar Dia mengujiku apakah aku bersyukur atau kufur,” Berbeda dengan orang-orang yang sombong dan bersikap semena-mena di bumi, nikmat-nikmat yang diberikan kepada mereka menambah mereka semakin sombong, sebagaimana yang dilakukan Qarun ketika dikaruniakan kekayaan yang besar, ia berkata, “Ini karena kepandaianku.” Nas’alullahas salaamah wal ‘aafiyah.

Untuk keluarnya Ya’juj dan Ma’juj.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda tentang dinding itu,

يَحْفِرُونَهُ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى إِذَا كَادُوا يَخْرِقُونَهُ قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَدًا فَيُعِيدُهُ اللَّهُ كَأَشَدِّ مَا كَانَ حَتَّى إِذَا بَلَغَ مُدَّتَهُمْ وَأَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَهُمْ عَلَى النَّاسِ قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَدًا إِنْ شَاءَ اللَّهُ وَاسْتَثْنَى قَالَ فَيَرْجِعُونَ فَيَجِدُونَهُ كَهَيْئَتِهِ حِينَ تَرَكُوهُ فَيَخْرِقُونَهُ فَيَخْرُجُونَ عَلَى النَّاسِ فَيَسْتَقُونَ الْمِيَاهَ وَيَفِرُّ النَّاسُ مِنْهُمْ

"Mereka melubanginya setiap hari, sehingga ketika mereka hampir berhasil melubanginya, pemimpin mereka berkata, "Kembalilah! kalian bisa melubanginya besok!", lantas Allah mengembalikan tembok itu tertutup dan seperti kemarin. Sampai apabila masa mereka sudah tiba, dan Allah hendak membangkitkan mereka di tengah-tengah manusia, maka pemimpin mereka berkata, "Kembalilah kalian, kalian akan bisa melubanginya besok, insya Allah!" ia mengucapkan insya Allah. Besoknya mereka kembali, sedangkan tembok itu masih seperti keadaan ketika mereka tinggalkan kemarin, lantas mereka pun berhasil melubanginya dan bisa berbaur dengan manusia. Mereka pun meminum banyak air dan orang-orang lari karena takut kepada mereka." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim, hadits ini shahih)


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Kahfi Ayat 98

Setelah pembangunan dinding itu selesai, dia bersyukur kepada Allah dan berkata, 'sesungguhnya dinding ini dan kemampuan untuk membuatnya adalah rahmat dari tuhanku bagi hamba-Nya yang saleh. Dinding ini akan menjadi penghalang dari orang atau bangsa lain yang akan menyerang. Bangunan ini akan terus berdiri tegak sampai waktu yang Allah janjikan. Maka apabila janji tuhanku tentang keruntuhannya sudah datang, dia akan menghancurluluhkannya sampai berkeping-keping; dan ketahuilah bahwa janji tuhanku itu pasti benar dan akan terjadi, karena tidak ada satu pun benda yang tidak hancur pada akhirnya. '99. Bila saat itu tiba, semua yang ada di bumi akan hancur, dan pada hari itu kami biarkan mereka, yaitu yakjuj dan makjuj, berbaur antara satu dengan yang lain tanpa penghalang apa pun karena dinding kukuh itu telah hancur. Ketika mereka sudah bercampur baur dan sangkakala ditiup untuk yang kedua kali, akan kami kumpulkan mereka semuanya di padang mahsyar, tempat pertemuan semua makhluk ketika itu.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penjabaran dari beragam mufassir terkait isi dan arti surat Al-Kahfi ayat 98 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi ummat. Dukung perjuangan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Banyak Dibaca

Kaji ratusan topik yang cukup banyak dibaca, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 191, Al-Baqarah 284-286, Assalaamualaikum, Al-Fatihah 7, Al-A’raf, Al-Baqarah 216. Ada juga Yunus 41, Yasin 40, Al-Fatihah 2, Luqman 13-14, Ali ‘Imran 104, Al-Fatihah 1.

  1. Ali ‘Imran 191
  2. Al-Baqarah 284-286
  3. Assalaamualaikum
  4. Al-Fatihah 7
  5. Al-A’raf
  6. Al-Baqarah 216
  7. Yunus 41
  8. Yasin 40
  9. Al-Fatihah 2
  10. Luqman 13-14
  11. Ali ‘Imran 104
  12. Al-Fatihah 1

Pencarian: innaka mayyitun wa innahum mayyitun, at talaq 12, surah al isra ayat 14, surah an asr, surat albaqara

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: